Apapun untukmu, Humairah.
Perjalanan pertama, Bagas membawa Syifa ke sebuah mall. Ia sudah tak canggung atau pun malu lagi dengan kondisinya. Karena seperti yang Syifa bilang, sesakit apapun Ia, Bagas masih beruntung karena apapun serba punya.
"Diluar, banyak yang mati konyol karena ngga bisa berobat waktu sakit, Mas." itu Ucap Syifa kala itu.
Mereka masuk, dan Syifa mendorong Syifa sepanjang perjalanan. Sedangkan Reza, bertingkah bak ABG yang tebar pesona kemana-mana.
"Jaga pandangan, Za." tegur Bagas, dengan wajah datarnya.
"Kakakku sayang, ketika aku tebar pesona itu wajar. Karena aku jomblo. Kalau kamu.... Pasti langsung dipelototin Mami Pawang." ledek Reza.
"Eh, pawang? Dikira pawang buaya?" sahut Syifa.
"Bukan pawang Buaya, tapi pawang supaya si Papi ngga digodain dedek gemesh. Coba lihat."
Reza menunjuk ke beberapa arah, dan disana ada beberapa wanita muda yang melirik Bagas. Mereka tebar senyum, dan Bahkan tak segan memotret pria tampan nan mempesona itu.
" Kenapa mereka foto-foto? Lancang!" lirik Syifa tajam.
" Di kota ini, hampir semua mengenal Bagas Nata Nugraha. Presdir tampan nan rupawan, pewaris utama Nugraga's Company. Makanya, aku ikut ketika kalian keluar."
"Reza.... Sudah." tegur Bagas.
"Siap...." jawab Reza.
"Begitu lah mereka, Fa. Apalagi, aku memang sering di jadikan bintang iklan sendiri untuk perusahaan. Terkadang, fotoku terpampang di baliho besar yang bertengger di tengah jalan. Malu, tapi harus."
"Wooo, pantes Ifa ngerasa pernah lihat. Ternyata sering nangkring di pinggir jalan?" tawa Syifa.
"Fotonya, Fa..."
"Iya, sayang."
Mereka tiba di Eskalator, Syifa mempersiapkan Bagas untuk naik dengan kursi rodanya. Meski sulit, tapi dengam bantuan Reza semua terasa gampang. Mereka bertiga lalu berjalan lagi menuju toko berlian langganan keluarga.
"Ribet amat, keluar? Bukannya bisa telepon, terus pesen?" ujar Reza.
"Sesekali, pengen keluar." jawab Bagas.
"Udah lama ngga ngemall, ya? Biasanya seminggu sekali shoping."
Buuuughhhh! Syifa membogem bahu Reza.
"Aaaaaakkkhhh! Sakit sekali." lirih Reza, mengelus bahunya yang nyeri.
Bagas tertawa renyah. Ia faham maksud Syifa melakukan itu, adalah agar Reza tak membahas lagi masa lalu Bagas di hadapannya.
"Lama-lama, kayak di asuh Ibu dan Ayah tiri. Memar-memar tubuhku ini." keluh Reza.
Tiba di toko berlian. Bagas di sambut sang karyawan dengan begitu ramah. Ia adalah pelanggan VIP disana, sehingga mendapat pelayanan khusus.
"Sebentar, saya ambil kan katalog nya dulu." ucap sang karyawan.
Bagas duduk manis di kursi rodanya, sembari melihat-lihat katalog yang ada. Sedangkan Syifa, berkeliling melihat semua koleksi yang ada.
"Yang kecil aja ratusan juta?" kagumnya.
"Fa... Sini." panggil Bagas.
Syifa pun menoleh. Ia langsung menghampiri dan duduk di sampingnya.
"Iya, Mas, ada apa?"
"Ini, bagus-bagus. Pesen aja, nanti tinggal di ukir nama di pinggirnya." tunjuk Bagas pada sebuah produk.
"Mahal banget, Mas. Sayang uangnya. Kan bisa buat yang lain." ucap Syifa.
"Bisa buat rehap rumah Ibu." lirihnya, mengalihkan wajah dari Bagas.
Bagas tersenyum, meraih kepala Syifa dan mendekapnya.
Cuuuppp! Bagas mengecup kening Syifa dengan lembut.
"Aku sudah bilang, apapun untuk kamu. Tapi, kalau kamu ngga mau, yasudah... Pilih saja yang lain." ucap Bagas, dengan sesekali mencolek hidung Syifa yang bangir.
Syifa langsung beranjak, lalu memilih sebuah cincin yang memang Ia ingin kan. Cincin berlian kecil, sangat sesuai dengan postur tubuh Syifa, hingga terlihat pantas jika dipakai sehari-hari. Tapi, meski kecil harganya senilai sebuah rumah. Mungkin seharga rumah sang Ayah di kampungnya.
"Hey, aku juga dapat berlian." ucap Reza dengan riang. Memamerkan sebuah cincin yang indah di dalam sebuah kotak yang cantik.
"Beli berlian, buat siapa?" tanya Bagas.
"Buat calon istri lah." jawab Reza dengan bangganya.
"Tapi......."
"Tapi apa, Mas Reza?" tanya Syifa.
"Tapi bayarin. Udah masuk ke dalam daftar belanja nya Syifa." lirik Reza, sedikit ngeri. Apalagi, menatap mata Bagas yang begitu tajam padanya.
Promo karya sahabatku. Yuk Gaes😘😘
Updated 240 Episodes
Comments
NANA AJA
beliin Gas anak tirimu wkwkwk. bisa aja Reza
2022-07-14
3
aruNada💦
yg hidungnya pesek g diajak 😌
2022-07-25
1
Chairani Rangkuti
lanjuttt
2022-08-07
0