Akan terjadi huru hara lagi
"Syifa mana, Bagas?" tanya Bu Mariam.
"Ehm, istirahat, Bu. Pusing katanya, kepalanya luka benturan tadi." jawab Bagas.
Bu Mariam langsung berinisiatif untuk mengambilkan makan malam. Dan Bagas memintanya, agar Ia saja yang menyuapi Syifa di kamar.
"Bisa? Sini, Ibu bawakan ke kamar." tawarnya pada sang menantu.
"Iya, Bu, terimakasih." ucap Bagas.
Mereka pun masuk kamar bersama, dan menghampiri Syifa yang tengah terbaring lemah di kamarnya.
"Masih pusing, Nak?" tanya Bu Mariam, dengan memegang dahi Syifa yang hangat.
"Iya, pusing dikit. Mungkin karena lukanya." jawab Syifa. Padahal, sakit karena hal yang lain.
"Makan dulu yuk, aku suapin." Bagas menghampirinya.
Syifa pun terbangun dari tidur, dan duduk untuk menyantap makan malamnya.
Ibu Mariam, yang tak sengaja menemukan berbagai tanda di tubuh Syifa, hanya bisa tersenyum gemas. Ia tampak bahagia, ketika kedua anaknya telah menjadi suami istri seutuhnya.
"Hihi, tinggal berharap punya cucu lagi." fikirnya dalam hati.
Bu Mariam pun keluar dari kamar itu. Ia tak mau menganggu moment indah mereka.
"Ya ampun, Fa. Banyak banget tandanya. Maaf, ya?" ucap Bagas.
"Iya, kalau lagi kelepasan ngga kira-kira. Lama lagi ilangnya." balas Syifa, dengan wajah kesalnya..
"Iya, maaf." bujuk Bagas dengan wajah manisnya.
Senyumnya, matanya, dan semua tatapannya yang menyejukkan hati. Membuat jantung Syifa semakin bergetar hebat. Tak mungkin, tak luluh akan bujuk dan rayuan sang suami berwajah malaikat itu.
"Kenapalah, Ifa ngga pernah bisa marah? Ngeselin." omel nya, sembari menikmati makanan yang Bagas suapkan untuknya.
"Tadi, yang datang siapa? Mas tahu?"
"Mungkin, masih dalam penyelidikan. Mereka yang tadi pun, salah satunya sudah di tahan. Jadi, bisa dimanfaatkan untuk dimintai keterangan."
"Orang kaya, apakah hidupnya ngga tenang? Kenapa samakin kaya, semakin banyak musuhnya?" tanya Syifa.
"Seperti itulah hidup. Semakin kita diatas, semakin kencang pula terjangan anginnya."
"Kalau pribahasa itu, Ifa tahu, Mas."
"Sudah, selesai makan, kamu langsung tidur. Ngga udah banyak bergerak, atau pergi kemana-mana. Aku, mau bicara sama Reza dulu." ucap Bagas.
Syifa hanya mengangguk, lalu kembali merebahkan diri setelah meminum obatnya. Bagas keluar, dan menemui Reza di meja laptopnya. Sementara Ibu Mariam dan Pak Abu, tengah beristirahat di kamar mereka.
Mereka berdua membicarakan kembali masalah tadi siang. Ketika Salah satu dari mereka bebas, dan mendengar ketika Bagas berteriak memanggil nama Syifa.
"Dia, pasti akan melapor pada atasannya. Dan akan bahaya, jika tahu gue udah bisa ngomong." ucap Bagas.
"Kalau pun iya, pasti akan ada kejadian aneh di kantor, besok. Loe, harus bersiap dengan apapun yang terjadi." jawab Reza santai, dengan sebuah apel di tangannya.
Bagas hanya mengangguk. Ia tahu benar, akan ada huru hara lagi di kantor ketika tahu Ia dalat berbicara. Bisa jadi juga, kuasa yang di berikan Syifa akan dicabut oleh para anggota dewan. Lalu, mereka akan memaksa Bagas untuk kembali bekerja dalam keadaan apapun.
"Ya, gue siap. Meski lagi-lagi harus merepotkan banyak orang nantinya." fikir Bagas.
Namun, di sela semua antusiasnya. Ia merasa sakit di bagian pinggang hingga pinggulnya. Itu membuatnya begitu gelisah, hingga Reza pun cemas melihatnya.
"Loe kenpa? Mana yang sakit?" tanya Reza.
"Engga.... Tadi mereka sempet pukulin gue sama tongkat yang ada di kamar. Tadi ngga papa, tapi baru kerasa sakitnya." ucap Bagas, memegangi bagian belakangnya itu.
Reza beringsut. Ia membuka pakaian Bagas, lalu melihat memar yang ada disana.
"Kenapa baru ngomong? Kalau daritadi, kita langsung periksa. Ini, bisa bahaya, Bagas."
"Ngga papa. Udah, jangan bilang syifa. Olesin aja creamnya disini. Besok juga hilang." pinta Bagas.
Reza hanya meng'iyakan. Ia tahu bagaimana watak sepupunya itu. Dan karena, Ia hanya bisa menuruti Syifa di saat sekarang ini.
Updated 241 Episodes
Comments
N ⃟ Aʑᴍi ⭐ᴿⁱᶯᵃ 🐾❂༺
Ada gunanya juga penjahat itu pukul bagaian belakan bagas jadi organ bagian tubuhnya sembu sisa tunggu jalan atau tidak sembu meski butuh waktu bisa berjalan, Ku tunggu kabar bagas twins junior dan calon keluarga baru mie keringin reza, masalah harta selesai dan nama kelurga syifa bersi.
2022-02-10
82
Miss Tiya😊
bagusss ehh bagassss sayang visualnya blm ada ya kak..
2022-02-10
39
Jasmine
cucu lagi????
kalimatnya seolah2 sdh punya bbrp org cucu dan akan nambah..
maaf ya thor bukan mau mendikte..kl membuat kalimat hrs berdasarkan 1 acuan yg tepat,,jgn jd abu2..apakah pihak NT/MT tdk prnh mengkoreksi tiap bab setiap judul novel yg diterbitkan,,apalagi ada perlombaan tulis menulis..banyak kata2 yg rancu dan sulit dimengerti reader..dan setiap reader berbeda2 daya serapnya..mhn perbaikan lho...ada koq kursor yg menunjukkan kata2 perbaikan sebelum diterbitkan
2022-03-18
13