Pawangku mantap.
Syifa memiringkan tubuh Bagas untuk membelakanginya. Ia pun semakin aktif dengan segala gerakannya. Meniupi tengkuk telinga Bagas, dan menggenggam tangannya erat.
"Makin kerasa?" godanya.
Bagas tak menjawab, hanya membalas genggaman tangan Syifa semakin erat.
Tangan Syifa yang satu lagi menelusup ke bawah piyama Bagas. Ia begitu menyukai roti sobek yang di miliki suaminya itu sembari terus Memainkan tangannya di sana dengan lembut.
"Gadis ini, kenapa begitu agresif?" batin Bagas.
"Fa... Sudah, Fa. Takut nanti, tak berhasil juga. Aku takut... Jika kau kecewa lagi."
"Seberapa kali aku harus kecewa, aku akan tetap melakukannya, Mas. Itu harus." ucap Syifa, dengan begitu antusias.
"Fa... Aku serius. Yang merespon hanya bagian atas saja."
"Bukan tidak, tapi belum." jawab Syifa.
Tangannya lalu turun ke bawah, mencari sang junior. Lalu Ia memulai aktifitasnya lagi disana. Berkali-kali, Ia mencoba, bahkan bukan hanya dengan tangannya saja, tapi menggunakan mulutnya. Dan benar-benar baru kali ini Ia melakukan itu pada suaminya.
"Fa......!" pekik Bagas, dengan wajahnya yang begitu tegang.
Syifa begitu tampak bahagia ketika caranya berhasil. Meski belum seperti yang Ia inginkan, tapi ada perubahan dari biasanya.
Senyum terpancar. Syifa kembali merayap naik di tubuh Bagas, dan memberikan kecupan bertubi-tubi untuknya.
"Jangan ilfeel, ya? Ifa lakuin ini, buat kesembuhan Mas. Karena memang harus. Besok kita terapi lagi." bisik Syifa.
Bagas hanya menggeleng, nafasnya pun masih terengah. Ia memeluk Syifa dengan erat, tak ingin melepaskannya sedetikpun.
"Jangan kemana-mana, tetap disini." bisiknya pada Syifa.
Hari semakin larut, mereka pun tidur bersama dekap hangat masing-masing. Dinginnya ac yang ada, bahkan tak mampu meredakan hawa panas yang mereka rasakan malam ini.
"Pakai baju, Fa. Nanti masuk angin."
"Engga, nanti aja. Udah ngantuk banget." balas Syifa, yang telah memejamkan matanya..
***
"Mau kemana? Rapi amat." tanya Reza, di sela sarapannya.
"Mau terapi lagi, Mas. Setidaknya Seminggu seki harus terapi." jawab Syifa.
"Owh, oke-oke." jawab Reza lagi. Ia menyelesaikan sarapan, lalu segera pergi kekantor. Seperti kemarin, Ia lebih memilih motor daripada mobilnya.
Farhan datang, dan Ia membantu merapikan barang dan memasukkan nya ke dalam mobil.
"Mas Farhan udah makan?"
"Udah, Non."
"Baiklah, kita berangkat sekarang. Takutnya nanti telat lagi. Dokter saraf ikut dateng soalnya, ngecek kondisi Mas Bagas sekalian."
Farhan mengangguk, lalu Ia membantu Syifa menaikkan Bagas dan kursi nya masuk ke dalam mobil. Sepanjang jalan, Bagas hanya diam. Hari ini entah kenapa, perhatian hanya ada pada Istrinya. Tatapan, bahkan fokusnya hanya pada gadis manis itu. Kadang jantung nya berdesir tanpa sebab, seperti sesuatu akan terjadi pada mereka.
"Kenapa?" tanya Syifa.
"Engga... Hanya ingin seperti ini terus."
"Ifa juga ngga akan bisa kemana-mana." jawab syifa.
Hingga mereka tiba di klinik, Bagas tak sama sekali melepas genggaman tangan dari istrinya itu.
"Mas Farhan, tolong bawa ini. Biar saya yang dorong kursi rodanya."
"Iya..." jawab farhan. Lalu Ia membawa beberapa tas, termasuk tas Syifa yang berisi semua dompet dan Hpnya. Ia mengikuti Syifa dari belakang, hingga sampai di ruangan dokter..
"Selamat pagi." sapa Syifa dengan ramah.
"Pagi...." jawab Dua dokter itu bersamaan.
Mereka saling berjabat tangan, lalu mengobrolkan tentang kondisi Bagas yang semakin berangsur membaik saat ini.
"Saya melihat lagi, pada kasus ini. Bahwa cidera yang di alami tidak merusak seluruh jaringan sum-sum tulang. Jadi, masih ada harapan untuk sembuh. Apalagi, Pak Bagas termasuk pasien yang koperatif, yang mau menuruti semua yang perawat dan dokternya katakan." puji Sang dokter saraf.
Bagas hanya tersenyum renyah. Ia manatap kembali Syifa dengan semua rasa puas dihatinya.
" Alhamdulillah, jika memang ada harapan lebih baik." harap syifa.
" Gimana ngga cepet pulih. Pawanganya mantap." fikir Bagas.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
hua hua hua hua🤗🤗🤗🤗 pawang Bagas benar mantap... Suster Asyifa +Istrinya... tentu saja dan Bagaspun.. ga pernah protes apa yang di sarankan Istri dan Drnya... wah😮😮😮😮 semoga lekas pulih yo pokoe tak acungi jempol 👍👍👍👍👍👍buat author nya wong sing nulis ceritane ko... wek wek wek
2022-06-02
5
SumaYani
Pawangnya bagas mantap siyang malam di kasih rangsangan terus biyar cepat sembuh total
2022-05-31
1
Kokom Komala
hahahahahaha pawang pemancing abis abisa siang malam di raba terus hahaha
2022-05-29
0