Aku sudah punya yang asli
"Bagaimana kantor?"
"Aman, semua aman tekendali. Meski Papa beberapa kali datang, tapi ngga macem-macem kok." jawab Reza, dengan menyantap makan malamnya.
Bagas hanya mengangguk, juga menikmati makan malamnya. Kini Ia makan sendiri, Syifa hanya mengawasi dan sesekali membantu jika kesulitan.
" Bisa makan dagingnya?" tanya Syifa.
" Susah, tolongin. Tangan belum kuat menggenggam." jawab Bagas.
Syifa kemudian memotongkan daging ayamnya, dan menyuapkan satu persatu pada Bagas.
"Pemandangan yang menyakitkan. Aaakkkkhhhh!!" gerutu Reza, mengenggam erat jantung hatinya yang perih.
Usai makan malam, Reza dan Bagas duduk diatas sofabed dengan memainkan laptopnya. Bagas meminta data perkembangan perusahaan, selama Ia tinggal. Dan beruntung memang, ketika Ia mendapat sepupu dan Papa yang begitu amanah.
"Proyek yang kemarin, berjalan sempurna atas kuasa Syifa. Mereka percaya, karena memang langsung mandat dari loe. Makanya, Om dan Tante berangkat keluar kota untuk membereskan semuanya." ucap Reza.
"Mas, minum obatnya dulu." tawar Syifa, yang datang membawa baki obat.
"Obatnya, banyak bener?" tanya Reza.
"Sebagian vitamin, untuk tulangnya. Mas Reza mau? Ngga papa, biar makin kuat tulangnya."
"Eng, engga... Buat yang sakit aja." balas Reza, lalu kembali dengan laptopnya.
Tak lupa, Syifa memakaikan alat terapi jarinya di tangan kiri, karena tangan kanan bermain laptop. Ia pun memijat kaki Bagas yang diluruskan di ujung sofa bed.
"Pakai itu, ngga pakai bola lagi? Kan enak tuh, kenyal-kenyal gimana gitu." goda Reza.
Bagas menoleh, meliriknya dengan tawa devilnya, "Aku sudah dapat yang asli." lirihnya.
Seketika tawa Reza berubah aneh. Tatapannya kesal, bibirnya tak mampu menjawab apapun lagi saat itu.
"Aaah, udah lah. Ngeselin lama-lama!" keluhnya.
"Makanya, jangan mancing."
"Ngga kasihan, ama anak perjaka. Dipanasin mulu, stres lama-lama."
"Emang, loe masih perjaka?" tanya Bagas.
"Ish, ngeselin lah!" Reza semakin kesal.
"Apa sih, Mas? Kayak anak kecil deh lama-lama." tegur Syifa.
"Iya nih, ngeledekin mulu. Mentang-mentang udah nikah. Godain terus adeknya." tukas Reza.
Bagas hanya terkekeh, apalagi melihat wajah Reza yang begitu kesal karenanya. Bagas lalu mengusap rambut Reza, itu membuat sang adik sedikit tenang dengan segala emosinya.
Pekerjaan berlanjut, hingga mereka menemukan sebuah titik lelah bersama. Bahkan, Syifa pun kelelahan dan mengajak nya kekamar.
"Ayo...." ajak Bagas.
Syifa berdiri, tapi Bagas melarang untuk meraihnya. Ia hanya diminta membuka lengan kursi roda, dan mencoba berpindah tempat sendiri dari sofa bednya. Perlahan tapi pasti, akhirnya Bagas dapat berpindah dengan sempurna.
"Yeeey, bisa..." sorak Syifa padanya.
"Hadiahnya ya, malam ini." pinta Bagas.
"Apa?"
"Ayo lah, ke kamar. Kasihan jomblonya." lirik Bagas pada Reza, yang wajah nya kembali tampak begitu kusut dan berkerut. Matanya melirik tajam, seolah ingin menerkam.
"Terus, terus! Pergi sana, jangan ganggu gue!" usirnya.
Syifa dan Bagas terkekeh, lalu berlari menuju kamar mereka.
"Dasar! Bedebaaaaaaaaahhh!"
Reza pun bangkit, lalu berjalan dengan menghentakkan kakinya kuat menuju kamar.
***
Syifa menggantikan pakaian Bagas, tak lupa melepaskan alat terapinya. Syifa pun begitu, Ia mengenakan pakaian tidurnya saat ini.
"Ngga pakai yang dikasih Mama?" tanya Bagas.
"Yang itu? Ih, males. Bentuk nya aja gitu. Geli ah, jangan di bahas."
"Fa...?"
"Iya, Mas?"
"Aku baru inget. Waktu itu, ketika aku duduk, terus kamu pijit aku dari belakang. Jantungku bersdesir, darahku serasa mengalir dengan begitu cepat. Apalagi, ketika kamu menghembuskan nafas hangat di tengkuk leherku. Rasanya......."
"Apa rasanya? Begini?" goda Syifa, dengan menggeranyangi tubuh Bagas dan sesekali menghenduskan nafas di tengkuk lehernya.
Sesekali Bagas bergidik, seolah sedang menikmati sebuah sensasi dalam dirinya. Apakah, akan ada sesuatu yang bangkit kali ini? Semoga saja, dan itu akan menjadi kabar baik untuk semuanya.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
aduh bangkinya tu Rudal amunisinya... rusia hua hua hua🤗🤗🤗🤗🤗🤗... kayanya seru deh kasian di kursi terus... kasihlah kesempatan buat Bagas dan Syia.. moso ga mesakne Thor.... wis lewat 6 bln..
puasa ae kapan buka... yo pura-pura mari lah thor... 🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰🥰🥰
2022-06-01
0
Siti Aisyah
ditunggu sama siapa thor...emak.emak yg berdaster yaa ...hahahahhaa...moment yg sangat ditunggu pake banget
2022-06-12
0
Kokom Komala
semoga ada yang berbeda dengan Bagas kasian Syifa udah ngegoda dari atas sampe bawah belum ada hasilnya
2022-05-29
0