Perkenalan yang manis.
Reza menggunakan motornya, mulai menelusuri jalanan. Ia pertama datang ke kedai pecel lele, tempat dimana Ia bertemu dengan gadis itu. Tapi, hingga makanannya tandas, gadis itu tak juga muncul. Bahkan anak pengamen pun tak terlihat seperti biasa.
"Huftzzz, kemana dia. Padahal, udah jam segini." gumam Reza, sembari terus menatap jam tangannya.
Ia pun pergi setelah membayar makanan. Kembali mencari memanfaatkan sisa waktu yang ada. Hingga di sebuah jalan, Ia menemukan sosok yang serupa dengan gadis yang Ia cari. Reza segera turun dari motor dan menghampirinya.
"Hey, tunggu." pekik Reza.
"Ya, siapa?" ternyata gadis itu bukan si rambut Mie yang Reza cari. Hanya ada kemiripan saja.
Reza menghela nafas panjang, dan duduk di sebuah bangku yang tersedia disana.
"Nih, minum." seorang gadis datang memberikan sebotol air.
"Makasih." ucap reza tanpa menoleh.
"Kenapa mencariku?".
"Hah?" tanya Reza, lalu melirik ke sebelah.
Dialah orangnya. Dia wanita yang Reza cari hampir Satu minggu ini. Ia kini ada tepat di hadapan Reza. Rambutnya, bibirnya, matanya yang begitu menggetarkan hati.
"Ka_kamu?"
"Ya.... Kamu mencari ku 'kan? Kenapa?"
"Aku, hanya ingin tahu namamu. Itu saja." jawab Reza, sok cuek.
"Bener? Kalau udah tahu namaku? Kenapa?"
"A-aku, ingin berterimakasih mengenai tempo hari. Aku, ingin berbalas budi."
"Ngga usah. Aku bukan orang yang haus akan terimakasih. Oh iya, namaku Olin, kamu?"
"Oh, akhirnya... Aku mendapatkan namanya." batin Reza begitu bahagia. Kakinya gemetar, tangannya tremor, bahkan tak mampu mengajak Olin berjabat tangan.
"A_aku.... Aku, Reza." jawabnya gagap.
"Hay, Za. Mengenai ucapan terimakasih kamu, itu sudah aku terima. Dan ini, salam pesahabatan dari aku." ucap Olin, meraih tangan Reza dan memberi senyum manis pada nya.
"Ah, iya." Reza tak mampu berkata-kata.
Gadis itu menatap Reza bingung, sekaligus aneh. Wajah Reza yang tadinya begitu ceria dan bersemangat, menjadi kaku bahkan pucat. Akhirnya Ia memilih untuk pamit pergi, dan meninggalkan Reza di tempatnya semula.
"Aa.... Aaaaaa! Akhirnya, aku dapat menyentuh tangannya. Huaaa... Bagas harus tahu ini." ucap Reza dengan hati penuh gembira.
"Hmmm, kenapa? Ganggu orang istirahat aja." omel Bagas.
"Gas... Gue mau cerita."
"Apa?"
"Akhirnya, gue ketemu dia, Gas." jawab Raza, seperti baru saja bertemu dengan artis dunia yang membuat kakinya bahkan tak bertenaga.
"Siapa?"
"Cewek itu, Gas. Cantik, ramah, Baik. Sumpah, hati gue bergetar sampai ngga bisa jalan."
"No Hp, udah diminta?"
"Belum..." jawab Reza.
"Kejar sekarang. Jangan sampai bikin pusing lagi. Cepetan!"
"I-iya... Gue kejar sekarang juga." seru Reza.
Ia pun segera menutup telepon, lalu berlari mencari Olin kembali. Hingga waktu memanggil, dan Ia harus kembali ke pada rutinitasnya.
"Ya, belum dapet." sesalnya. Tapi Ia tetap semangat, setidaknya Ia tahu nama gadis itu sekarang.
***
"Mas kenapa?" tegur Syifa, yang kaget.
"Si Reza, bikin ulah."
"Ih, ulah apa lagi? Ifa lagi motong kuku kaki, untung aja ngga kebablasan." ucap Syifa, dengan lirikan tajamnya.
"Maaf, tapi ngga berdarah kan?" tanya Bagas, sembari membenarkan posisi duduknya sendiri.
Tangan sudah mulai memiliki kekuatan, jari-jari masih tremor. Tapi proses termasuk cepat untuk Bagas, karena dalam kasus ini adalah hal yang begitu sulit. Entah karena perawatan yang tepat, atau memang semangatnya yang tinggi. Entahlah, tapi semua bersyukur karenanya.
"Mana sini, biar Mas potongin kukunya." tawar Bagas.
"Ngga usah, ngga sopan. Masa kuku kaki, minta di potongin sama suami. Ifa bisa kok." jawab Syifa, melanjutkan kegiatannya..
"Humairah....." panggil Bagas seperti biasa. Akhirnya Syifa mengangguk, menghampiri Bagas dan memberi jepit kuku padanya.
"Kakinya sini." pinta Bagas.
Dengan canggung, Syifa menaikkan kaki di pangkuan sang suami. Dan Bagas mulai mengguntingi kuku Syifa hingga bersih. Bahkan, mengikis pinggirannya dengan rapi.
Syifa hanya diam, menatap suaminya yang lembut dan penuh perhatian.
"Aku bahkan tak percaya, jika kamu adalah lelaki yang arogan dan angkuh. Seperti yang mereka bicarakan, Mas." batin Syifa.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
sudah kenalan ngadu... eh begitu di tanya🤔💭🤔💭🤔💭 no hp belum... aduh😁😁😁 Reza mengapakah... begitu begitu salaman loyo blodrok... ga enek tenagane.... kepincut tenan...
2022-05-29
0
Musyafir
moody banget deh ulah Reyza, kadang buat sedih, tapi kadang buat org ngakak....
peluk cium deh dri jauh
2022-06-08
0
Sri Mulawati
reza gak fokus kenalanx.. 😃
kl cma nanya nama tanpa noPe repot sndiri kl mo ktemu, za.. 🤣
2022-06-13
0