Membersihkan kenangan dari Luna
Makan malam dimulai, ketika Mama dan yang lain telah pulang. Mereka kadang hanya bisa bertegur sapa disana, karena dari pagi hingga petang mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Mama Ayu pun tak lupa menanyakan kegiatan Bagas hari ini. Syifa pun menceritakan semua, termasuk ketika bertemu dengan Luna disana.
"Ngapain dia ke pengacara keluarga kita?" tanya Mama Ayu.
"Ngga tahu." balas Syifa, dengan gelengan sembari menyuapi Bagas.
"Dia ngga ngomong macem-macem 'kan?"
"Cerita, Ma. Bahkan sampai Syifa ngambek dan cemburu. Mana parah banget cemburunya." sambung Bagas.
"Ish, apaan sih?" lirik Syifa padanya.
Bagas kemudian diam, dan memasang senyum gemasnya pada Syifa. Hanya saja, Reza tampak merenung kali ini.
"Reza mikirin apa? Ngomong sama Tante kalau ada sesuatu." himbau Mama Ayu, pada keponakannya itu.
" Ngga ada, cuma..... " ucapan Reza terhenti, dan teringat akan sesuatu.
"Mas Bagaaaas..."panggil Reza dengan lembut.
" Hm?"
" Bolehkah, Adikmu ini meminjam motor?"
" Shiit, apa? Pinjam motor?" tanya Bagas yang begitu terkejut.
" Emang, Mas Bagas punya motor?" tanya Syifa.
"Aduh, Ifa.... Kamu itu, bener-bener polos. Itu motor nya ada di belakang, motor sport mewah, yang sering Mamas pakai sunmorian sama Luna."
"Apa?" kaget Syifa, lalu melirik tajam pada Suaminya itu.
"Zaa... Ini baru damai, Za! Astaga, kamu." tegur Bagas, yang tampak cemas dengan tatapan dan gerakan bibir sang istri.
"Emang kenapa, ada apa? Berantem? Tumben?" cibir Reza, yang lanjut memanasi keadaan.
"Mamas itu, dulu sering sunmorian. Temen-temen dia pasti bawa pasangan, dan dia bawa Kakak Mantan. Tau lah, kalau naik motor berdua pasti berpelukan erat sepanjang jalan. Pasangan paling harmonis itu, pada jamannya."
"REZA EDWARDO! Bisa diem ngga?" bentak Bagas dengan tatapan devilnya.
"Masa lalu, Fa. Sekarang, jangan kan bawa motor, jalan pun ngga bisa." ucap Bagas.
"Yaudah, kasih aja motornya sama Mas Reza. Males, nanti keinget dia terus kalau masih disimpen motornya. Besok beli lagi." pinta Syifa.
"Hah, Apa? Ja-jangan lah, sayang. Bukan perkara belinya. Tapi, aaah, susah jelasinnya."
"Aku cuma pinjem aja dimarahin. Berarti emang, legend banget motornya, tuh." Reza kembali memanasi keadaan.
"Reza... Diem! Loe buat apa sih, motoran segala? Itu motor buat touring."
"Buat nyari si rambut Mie, pakai mobil susah."
"Emi mulu dari kemaren, kayak kagak ada kerjaan lain aja."
"Ya gimana, namanya cinta." balas Reza, dengan menghabiskan makanan di piringnya.
Syifa menyantap makanannya dengan muka masam. Wajar saja, yang tadi siang pun terasa masih berbekas, kini Reza memancing dengan yang lain. Bagas bingung harus melakukan apa kali ini.
" Fa... Makannya yang bener, jangan gitu." bujuk Bagas.
"Rahasianya apa lagi?"
"Ngga ada, ngga ada rahasia. Yaudah, Reza boleh ambil motornya." ucap Bagas yang akhirnya mendengkus pasrah.
"Serius...?" wajah Reza berbinar seperti bintang yang terang benderang.
"Puas kau?" lirik Bagas.
"Puas banget!" Bahagianya Reza. Akhirnya bisa ngejar dia.
"Udah, jangan ngambek lagi." bujuk Bagas.
"Yaudah, ngga ngambek. Makasih, sayang.." ucap Syifa, yang kembali menunjukkan kemesraan pada Bagas.
"Haish, pemandangan ini. Menyebalkan." gerutu Reza.
Ia lagi-lagi kalah dengan keadaan. Jiwa kejombloannya meronta-ronta ketika Bagas dan Syifa menampakkan kemesraan di hadapannya.
"Za..." panggil Bagas.
"Apa? Mau pamer kemesraan lagi?"
Bagas menggeleng. "Loe masih kuat gendong gue?" tanyanya.
"Gendong, kemana?"
"Ke kamar atas. Kangen udah lama ngga main kesana. Sekalian, minta Syifa beresin semua barang milik Luna." ucap Bagas.
Syifa menatap Bagas. Matanya berkaca-kaca menatap keseriusan Bagas membuang semua kenangan tentang Luna meski itu bukan semata demi Syifa, melainkan demi ketenangan jiwanhnya sendiri.
"Oooouwwh, so sweet." ucap Reza. Kemudian Ia beralih dari kursi, dan bersimpuh membelakangi Bagas.
"Ayo... Cuma ke atas 'kan? Masih kuat kok." ajaknya..
Bagas pun merangkulkan tangannya pada Reza dengan erat. Reza pun perlahan berdiri, dan menyangga kuat kaki Bagas dalam gendongannya. Mereka naik bertiga, dengan Syifa di belakang mereka.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
gendong baby Tua Reza.
gitu dong yang akur sama adek sepupu ya... dan Reza dapat moge masa lalu.... MEMORI TOLONG AKU PERGI JAUH ... JANJI TAKAN KEMBALI MEMORI.. 🤔🤔🤔🤔🤔🤔🌹🌹
2022-05-29
0
emaknya Rainnathan
rezaaa, emak mau jadikan kau mantuuuuuku,,, sefrekuensi kita kayak nya😂😂😂
2022-06-10
1
Kokom Komala
buat apa coba masih nyimpen baju nene lampitr itu
2022-05-29
0