Apa yang kamu katakan, Luna?
Bagas menatap Syifa, melepaskan genggaman tangannya perlahan.
"Jika dia macam-macam, Humairahku tahu, apa yang harus Ia lakukan." bisiknya.
Syifa mengembangkan senyumnya. Lalu keluar meski perasaannya masih ragu. Perlahan, meninggalkan Bagas dan pengacaranya di dalam sana.
"Jangan lama, ya?" ucap Syifa, sembari menutup pintunya.
Syifa berjalan lambat, menuju sofa yang memang hanya Satu-satunya itu disana. Ia pun duduk dengan perlahan, berdampingan dengan Luna di kursi berbentuk L itu.
"Hay, Syifa." sapa Luna, berusaha ramah.
"Hay juga, Mba Luna."
"Bagaimana keadaan kalian, terutama Bagas?"
"Ehm, seperti yang Mba lihat sendiri, kalau Mas Bagas baik-baik saja. Bahkan baik banget, selalu senyum ramah pada siapa saja." jawab Syifa.
"Tidak... Bagas tidak seperti itu. Ia hanya ramah dan tersenyum padamu."
"Hah?"
"Kamu ngga tahu, bagaimana Bagas sebenarnya. Dia terkenal angkuh, apalagi dengan para karyawan di kantornya. Dengan aku pun, dia jarang tersenyum, meski akan selalu ada disampingku."
"Berarti, saya memberi energi positif untuk dia." jawab Syifa.
"Energi positif. Energi positif macam apa yang bisa diberikan saat dia seperti itu. Berjalan dan bicara saja tak mampu."
"Ya jelas, saat bicara dan jalan saja tak mampu, tapi dia bisa mengembangkan senyum manis dan penuh cintanya padaku. Dibanding ketika bisa semuanya, bahkan menatapmu saja jarang." balas Syifa, seketika membuat Luna diam dengan tatapan tajamnya.
Luna meminum air mineral yang tersedia di hadapannya. Ia minum dengan cepat, seperti benar-benar kehausan.
"Oh iya, apa kau sudah ke kamar atas? Jika belum, tolong periksa lemarinya. Disana masih ada bajuku atau tidak. Soalnya, sudah beberapa kali aku menginap di kamarnya." ucap Luna, tampak begitu bangga.
"Kenapa berucap seperti itu? Hanya ingin memberitahu, seberapa murahnya dirimu?" sergah Syifa.
"Aku hanya ingin bilang, jika Bagas tak sepolos yang kau kira."
"Lantas, kau berharap aku akan apa? Akan marah? Menangis meronta-ronta atau bahkan aku menghajar suamiku sekarang? Aku tidak se bar-bar itu, Luna. Kamu tahu apa yang kami urus sekarang? Tidak? Yaitu, surat kuasa dari seluruh perusahaan yang bertahta atas namaku. Semuanya." balas Syifa.
Tatapan Luna semakin tajam, nanar, dan bahkan mulai mengeluarkan netranya. Mungkin Ia syok, atau bahkan sakit hati mendengar pernyataan itu. Ia kemudian berdiri, dan meninggalkan Syifa tanpa sepatah katapun.
Bagas keluar di antar Pak Bonar. Wajahnya tampak begitu serius, entah apa yang mereka bicarakan barusan, hingga membuat wajah Bagas tampak tegang begitu.
"Terimakasih, Pak Bonar. Kabar selanjutnya, akan selalu saya tunggu." ucap Bagas.
"Baiklah, apapun yang saya temukan dari pihak penyidik, semua akan saya simpan dengan rapi. Meski mungkin, semua akan berjalan lambat."
"Tak apa. Asal, semua bukti nya kuat." ucap Bagas.
Syifa menghampirinya, dan Bagas langsung menggenggam tangan Syifa saat itu juga. Ia memperhatikan sekeliling yang telah kosong, dan melirik Yang tak ada disana.
"Udah pergi." ucap Syifa.
Bagas mengusap tangan Syifa. Ia menatap sesuatu yang aneh pada istrinya itu. Bertanya-tanya dalam hati, apa yang terjadi pada istri kesayangannya itu.
Mereka pamit, lalu keluar dari ruangan sang Pengacara. Sepanjang jalan, Syifa tak mengeluarkan sepatah katapun dari bibir tipisnya itu. Hingga masuk ke dalam mobil, bahkan Syifa terus diam menatap keluar jendela.
"Ifa kenapa?" tanya Bagas.
"Ngga papa." jawab syifa tertahan.
"Aku tahu kamu, pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan."
"Ngga usah sok tahu. Masih banyak nyimpen rahasia, juga."
"Rahasia apa? Ngga ada rahasia." sergah Bagas, dengan segala tanda tanya dalam benaknya.
Bagas hanya menghela nafas panjang. Ia menahan perdebatan, dan akan membahas nya lagi di rumah. Meski dalam hatinya begitu berkecamuk saat ini.
"Ngomong apa kamu, Luna? Jika terjadi sesuatu pada Syifa, kamu akan aku cari hingga kemanapun kamu pergi. Bahkan, ke tempat terpencilpun, kamu akan aku temukan." gerutu Bagas dalam hati.
Updated 238 Episodes
Comments
Kar Genjreng
Syifa pura-pura ga kepancing tetapi dalam lubuk hati❤💞 nya bergemuruh... tapi hebat bisa meredam emosi dan amarah jadi ga gampang ke pancing.... Bagas siap siap ya ga di peluk dan di cuekin katena ga cerita tetang masa lalunya... nah Syifa kan sudah bilng ga punya pacar👱👫 waktunya buat belajar dan bantu orang tua nya...
2022-05-29
1
Shakayla Lashira Rahman
kaget kam lum trnyta syifa tdk selemah itu? mau lawan syifaa? maaf anda bkn level y😂😂😂waah dlm hati nysel tuh cba klo km yg jd istri y psti udh jd milyarder kn😂😂😂ehh tp g mngkn lah bagas ngsih kprcyaan sebesar itu ma km lun🤣🤣
2022-06-18
1
Sri Mulawati
makin seruu lihat syifa marah krn trbakar cmburu...
hebat syifa bsa ngontrol eSmosi di dpan musuh.. 😃
2022-06-13
1