I LOVE YOU sayang
Syifa memang harus menggoda suaminya. Tapi bukan hanya godaan napsu semata. Ia harus terus bisa menggoda dengan segala pancingan yang Ia bisa. Meski mungkin terlihat binal, tapi Ia akan berusaha semampunya. Demi kesembuhan Bagas, dan demi terjaganya harga diri sang suami.
Bagas sebenarnya tergoda, dan Ia pun sangat menginginkannya. Tapi, memang belum bisa Ia rasakan seperti yang seharusnya. Padahal, Ia sudah berusaha keras untuk memancing diri sendiri.
"Tapi, kalau Syifa melakukan tindakan, Junior bisa bangun. Kenapa ini tidak?"
"Mas, beda. Sabar dulu, kita melakukan itu bertahap, Mas. Jangan stres, Ifa yang akan melakukannya."
"Apa bedanya?"
"Nanti, Mas akan tahu sendiri." jawab Syifa, yang tengah memakaikan baju untuk Bagas.
"Mas harus rileks. Jangan terlalu memikirkan hal yang berat dan tak perlu. Itu urusan Syifa nanti. Syifa akan jadi terapisnya." ujar Syifa, dengan menjelajahi dada Bagas yang bidang dan berotot.
"Kamu mulai nakal?"
"Oh, itu harus. Asyifa Humairah akan nakal pada waktunya. Ngga papa nakal, sama suami sendiri. Kan, udah sah." goda Syifa padanya.
"Andai keadaanku normal, Fa. Pasti sudah aku... Eeeeerrrrrghhh, kamu." gemas Bagas padanya.
"Apa, hayo? Sini...." ledek Syifa, dengan memberikan kode lewat telunjuknya pada Bagas.
Bagas hanya mengerucutkan bibirnya. Sembari sesekali memejamkan mata agar mungkin terjadi sebuah keajaiban untuknya. Tapi, keajaiban pun tak semudah itu datang. Lagi-lagi sabar yang harus Ia agungkan.
"Menderita sekali rasanya, melihatnya sedekat itu dengan sesempurna itu. Tapi..... Ah, sudahlah. Ku tabung saja tenagaku."gumamnya dalam hati.
Hari semakin petang. Mama dan Papa pulang tepat waktu, bersama Reza diantara mereka. Memang harus seperti ini, agar mereka dapat berkumpul meski sebentar, dan setidaknya dapat menemani Bagas dalam santainya.
Syifa memenuhi janji. Ia memperkenalkan Farhan sebagai supir barunya. Dan Mama Ayu menerimanya dengan baik.
"Nginep, atau pulang?" tanya Mama Ayu pada Farhan..
"Pulang, Nyonya. Soalnya, saya punya bayi. Jadi, harus bantu istri saya urus anak meski sebentar." jawab farhan.
"Owh, bagus. Suami siaga itu tandanya. Bagus...." puji Mama Ayu.
"Besok, Bagas harus begitu ya, kalau Syifa punya anak. Nanti, kalau udah agak besar, cepet punya anak lagi. Biar Mama sama Papa yang urus si sulung. Sama, ketika Nenek dan Kakek urus Bagas." imbuhnya enteng
Bagas dan syifa pun saling lirik. Mereka menahan tawa, sembari sedikit malu-malu pada semua yang ada di sana.
Farhan kemudian pamit pulang. Karena memang pekerjaanya sudah selesai. Sebagai Papa muda, Ia sedang senang-senangnya dengan bayi baru nya itu. Meski Ia tahu, kondisi rumah mertuanya pasti sedikit tegang saat ini.
"Tadi terapi apa, sayang?" tanya Mama pada Bagas.
"Terapi robotic. Tapi, karena lama ngga bergerak, jadi sakit semua badanya." jawab Bagas.
"Malam ini, istirahat yang nyenyak. Anak Mama pasti cepet sembuh, Bagas anak yang kuat." kecup sang Mama padanya.
"Syifa ngantuk?" tanya Reza.
"Iya, ngantuk banget. Biasanya, kalau Mas Bagas tidur, aku ikut. Tapi tadi engga." jawab syifa.
"Kenapa kamu ngga tidur? Ngapain aja?" tanya Mama Ayu.
"Eng-engga, Ma. Memang agak sibuk tadi. Mana mungkin, aku bilang kalau aku cari info itu lewat Hp." jawab syifa.
Syifa tertunduk, malu pada diri sendiri sembari memijat kepalanya. Bagas yang memperhatikannya, tampak begitu kasihan hingga mengajaknya segera ke kamar.
"Hmmm, Mas ngantuk?"
"Sebenarnya belum, tapi lihat kamu kasihan."
"Yaudah, ayok." jawab syifa. Ia pun kemudian membawa Bagas masuk ke kamar dan langsung menguncinya.
Syifa mengganti pakaian Bagas dengan piyama. Lalu Ia pun mengganti pakaiannya sendiri.
Syifa seolah lupa, dengan rencananya malam ini. Tapi Bagas mengerti, dan memahami semua rasa lelahnya.
"Fa..." panggilnya.
"Apa, Mas? Ifa ngantuk banget. Rencananya tunda dulu, ya."
"Bukan itu. Kamu ngga kasih kecupan, gitu? Biasanya duluan."
"Udah ngga bisa gerak, udah kaku badannya."
"Yaudah kalau gitu. Selamat tidur, sayang."
"Iya...."
"I Love You."
Deg... Jantung Syifa bergemuruh, bergetar begitu kencang. Wajahnya tersenyum riang gembira, kakinya bermain diujung ranjang karena gemas. Entah suasana apa yang dapat menggambarkan isi hati Syifa saat ini.
Updated 240 Episodes
Comments
Ucu Lisnawati
lanjut kak semngat up..
2022-02-05
26
Nomi
jangankan elu fa,. gua aja yang udah 9 taon nikah,.. kalau suami bilang "ai lope yu",.. ama manggil " sayang",..
beh,... bikin gua klepek ",..
tapi sayangnya dari awal kenal ampek brojol anak atu gak pernah romantis,.. lempeng bae. kaku, kayak kanebo kering,. dingin,. sedingin kulkas satu pintu di rumah gua🤣🤣🤣
tapi aye cinta😍
2022-02-05
1
langit biru
jangan" lg gugling klinik tongseng yg katanya bisa bikin hidup dan perkasa thor🤭🤭🤭
2022-02-05
1