Mulai tak fokus
Sesuai agenda yang telah di rencanakan. Syifa mulai mempersiapkan alat untuk membuka kateter Bagas. Tapi, hari ini rasanya beda. Ia merasa sedikit canggung, dan aneh dengan hati dan bahkan fikirannya sendiri.
"Fa... Fokus, Fa. Percobaannya nanti malam, kenapa sekarang ngga fokusnya?" lamunnya.
"Kamu kenapa?" tanya Bagas.
"Ehm, engga. Mas udah siap? Ifa mulai lepas perlahan, ya?"
Bagas mengangguk, lalu menarik nafas panjang ketika Syifa mulai menarik selang yang terpasang pada Juniornya.
"Fyuuuuuhhh!" Bagas menghembuskan nafas lega, ketika selang panjang itu terlepas sempurna.
"Tadi Ifa minta Mas Farhan belikan Pispot. Jadi harus belajar mandiri, kapan mau buang air kecil pake pispot aja."
"Kamu, ngga papa?"
"Ya ngga papa lah. Daripada harus angkat Mas bolak balik, kan capek."
"Ya..." balas Bagas, lalu menyandarkan kepalanya di bantal.
Syifa membereskan semua sampahnya, dan ketika kembali Ia di panggil Farhan untuk menyerahkan pesanannya.
"Terimakasih, ya? Oh iya, kalau bisa Mas Farhan jangan pulang dulu, solanya harus memperkenalkan sama keluarga Mas Bagas yang lain."
"Owh iya, Fa." jawab nya. Farhan mungkin masih canggung dengan segala keadaan. Sehingga hanya bisa menurut untuk saat ini. Ia kembali ke kamarnya di belakang, dan Bik Darmi menghampirinya disana.
"Kalau ada yang mau di tanyakan, tanyakan saja. Ngga usah sungkan, daripada kamu bingung nantinya."
"Iya, Bik. Sebenarnya saya menyimpan banyak pertanyaan tentang keluarga ini. Syifa belum sempat menjelaskannya." jawab Farhan.
"Ya, wajar kalau dia belum sempat. Karena dia juga begitu sibuk dengan suaminya. Kadang Capek pun hanya bisa istirahat bersama-sama. Terkadang kasihan, tapi itu takdirnya."
Bik Darmi lalu menceritakan mengenai keluarga itu. Dan semua tentang mereka sampai kejadian ynag membuat Syifa menikahi Bagas.
" Awalnya mungkin terpaksa, tapi nyatanya sekarang sama-sama saling menerima. Tresno, jalaran soko kulino. Itu katanya. Wajar jatuh cinta, orang dari pagi ketemu pagi lagi ya ketemunya Syifa." jawab Bik Darmi, dengan senyum ramah di bibirnya.
Farhan dibiarkan istirahat sejenak. Ia duduk dengan rokok di tangan, sembari menelpon istrinya tercinta. Menceritakan pengalamannya dalam sehari bekerja dengan bos baurnya.
" Harus profesional, meski dia sahabat sendiri."
"Iya, Mas tahu." jawab Farhan, ketika Istrinya memberikan sebuah nasehat padanya.
***
"Mas, tidur?" panggil Syifa.
"Engga, Fa. Mau mandi?"
"Iya, Ifa siapin airnya dulu." balasnya, lalu melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
Bagas tahu Syifa lelah. Apalagi, Ia tahu yang difikirkan Syifa saat ini. Pasti, Ia memikirkan saran dokter untuk mereka berdua.
"Apakah masih berat, Fa? Jika iya, tak apa jika ditunda." gumam Bagas, sembari mencoba membuka kaos oblongnya. Dan lagi, meski kesulitan, tapi Ia dapat menananganinya dengan baik.
"Loh, kok udah lepas? Bisa sendiri?" tanya Syifa yang kaget.
"Coba tadi." jawab Bagas, yang masih mencoba melepas rompinya.
Syifa hanya menatap, sembari mempersiapkan pakaian ganti untuk suaminya.
"Bisa ngga?"
"Dikit lagi." jawab Bagas, dan akhirnya terlepas seluruhnya.
Syifa menghampirinya, lalu membawanya ke kamar mandi. Tubuh Bagas Ia kucuri dengan air shower, dan Bagas yang membasuhnya sendiri. Menyabuni tubuhnya, dan mengusap shampo di kepalanya. Syifa hanya memperhatikan dengan sesekali memepermainkan Bagas dengan busa sabunnya.
"Fa... Perih, Fa. Jahil amat sama suami." tegur Bagas yang matanya memerah.
"Sesekali, Mas. Kita kan jarang bercanda."
"Mau bercanda? Hah, mau?"
"Kenapa emangnya?" tanya Syifa dengan tawanya.
Bagas menarik tubuh Syifa, lalu mendekapnya. Diambilnya shower dan menyiramkannya pada tubuh Syifa hingga basah dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Syifa berusaha mengelak, tapi cengkraman tangan Bagas sudah semakin kuat di rasa. Akhirnya mereka mandi bersama, dan bergantian Bagas mengeramasi rambut Syifa.
"Mas... Ada terasa sesuatu ngga?" tanya Syifa.
"Maaf, Fa. Belum terasa apapun." sesal Bagas
"Yasudah, nanti malam kita coba. Ifa fikir, Mas akan terpancing sama moment ini."
Bagas hanya bisa kembali menggelengkan kepalanya. Ia memeluk Syifa dari belakang, dan mengecupi pipinya yang basah itu.
(Jangan ditanya mulu, Fa. Ntar malah malu. Hadeeeeh)
Updated 238 Episodes
Comments
Siti Aisyah
jgn ditanya bagas nya..mending praktek langsung...
(mau nya emak emak 🤣🙊)
2022-06-12
2
Kar Genjreng
HA HA HA HA HA HA 🤣🤣🤣🤣Aduh😁😁😁😁😁 lucu amat si pasangan ini... kapan kira kira❓❓❓ bisa sampai... aduh travelling jadinya..
2022-05-29
0
hìķàwäþî
mksd loh? gpp g liat mulu junior lu gt? situ kali yg papa...
2022-05-29
0