Mau mandi sama-sama...
"Gas, Loe ngga bisa apa di depan bareng gua? Kenapa harus dibelakang bareng Syifa? Dia juga ngga bakal ilang disana." lirik Reza yang sedang menyetir di depan.
"Mas Bagas belum bisa menyeimbangkan diri, Mas Reza. Nanti ada tikungan, jalan jelek, bisa langsung jatuh." bela Syifa.
"Tuh, apa kata istri gue?" balas Bagas, dengan menjulurkan lidahnya.
Reza hanya mengerucutkan lidah. Kesal dengan jawaban yang Ia terima. Tapi, Ia bahagia dengan respon Bagas pada dirinya.
Perjalanan tak begitu terasa jauh ketika pulang. Kini mereka telah tiba di rumah. Reza turun dan menyiapkan kursi roda, dan syifa menurunkan Bagas dari mobilnya.
"Coba berdiri." pinta Syifa.
Bagas memeluk pintu mobil dengan kaca yang terbuka itu. Masih belum stabil, beberapa kali nyaris jatuh. Syifa pun kembali menangkapnya dan membawanya ke kursi.
"Gimana?"
"Belum.." geleng Bagas. "Belum ada rasanya."
"Yaudah ngga papa. Nanti, kita latih lagi. Sekarang masuk sama mandi dulu, udah sore soalnya."
"Fa... Ini rambutannya minta, ya? Mau dibawa ke kantor."
Syifa membawa Bagas masuk, lalu Ia memanggil Minah untuk membantu menurunkan barang.
Adzan ashar terdengar, dan Syifa mengganti pakaiannya untuk memandikan Bagas. Entah kenapa, Ia merasa nyaman memakai kaos oblong Bagas sekarang. Mungkin terasa lebih lega, dan ada kesenangan tersendiri baginya.
Tampak dari kejauhan, Bagas sedang berusaha membuka bajunya. Perlahan, Ia membuka kancing bajunya satu persatu. Dan Syifa hanya duduk dan memperhatikannya.
"Bisa?"
"Di-dikit lagi. Agak susah, tapi bisa." ucap Bagas yang memakai kemeja Abu-abu polos.
Akhirnya selesai. Syifa menarik kemeja itu agar segera terlepas. Lalu Syifa meminta Bagas membuka rompi nya, karena menggunakan kancing yang cukup kuat agar tak mudah lepas.
"Bisa ngga?"
" Bentar, coba dulu."
"Itu tinggal di dipencet bagian lubangnya."
"Iya, tahu. Lagu usaha, Fa."
"Tapi lama, ini udah sore."
Kreeeekkk! Akhirnya rompi itu terlepas. Meski sedikit pegal hanya karena meraih tombol, tapi Bagas tampak begitu gembira.
Syifa segera membawa Bagas ke kamar mandi. Ia memandikan Bagas sedikit lama kali ini, karena cukup lama keluar rumah.
" Mas, nanti ada suntikan. Di suntik di lengan."
"Suntik? Suntik apa?"
"Suntik vitamin, buat kekebalan tubuh."
"Ngga bis obat aja? Biasanya obat. Aku takut suntik, Fa."
"Kan Ifa yang suntik, masa masih takut?" bujuk Syifa, sembari mengeramasi rambut Bagas dengan shampo andalannya.
Sampai sekarang, Bagas masih mengenakan kateter. Ia masih belum bisa mengontrol kandung kemih dan bisa kelepasan kapan saja tanpa di sadari. Tapi, Syifa selalu mengontrolnya, dan selalu konsu dengan dokter spesialis dari Rumah Sakit yang memang menangani perkemihan.
Kini mereka telah keluar dari kamar mandi. Syifa tengah mengeringkan rambut Bagas dengan handuk, lalu menyisirnya rapi. Kemudian memakaikan pakaian untuknya.
"Suntiknya kapan?"
"Bentar, Ifa mandi dulu. Gerah banget soalnya." ucap Syifa, yang menyandarkan tubuh Bagas di ranjangnya.
Ia pun berlari cepat dengan handuknya. Dan seperti biasa, Ia mandi dalam waktu yang cukup singkat.
"Padahal keramas, tapi kok cepet banget mandinya?" tanya Bagas.
"Ih, nanyain mandi mulu. Nanti kelamaan, Mas nyariin. Mandi sama-sama besok, biar tahu Ifa mandinya gimana."
"Mau....." ucap Bagas dengan lantang.
"Ish, cepet banget nyambungnya."
Syifa segera menyiapkan alat untuk melakukan tindakan. Ada sebuah kulkas kecil, yang disediakan khusus untuk persediaan obat Bagas. Dan syifa mulai dengan suntikannya.
"Fa, nanti malam aja kenapa, Fa? Aku belum siap."
"Sekarang aja. Mumpung sepi, jadi ngga banyak yang denger." balas Syifa, yang mulai untuk menyuntikkan obatnya.
"Fa... Fa... Pelan-pelan, Fa. Aaaaakkkh...!"
"Iya, pelan. Sakit sedikit kok, nanti enakan."
"Awwwh..." pekik Bagas, dengan suara tertahan.
Tanpa sadar, Reza mendengar suara itu dari luar. Ia yang awalnya ingin pamit, langkahnya terhenti dengan semua suara yang mereka keluarkan..
"Astaga... Mereka. Tak bisa kah menunggu malam? Dan Syifa, kenapa begitu agresif?" fikir Reza, dengan isi kepala yang sudah traveling entah kemana.
Updated 238 Episodes
Comments
Ayra_97
😂pikiran reza traveling kemana2 😂 Yailah lh yg cacat kn badanya ya za n itunya normal 😂 tp masak gc mikir kq yg teriak si bagas shrusnya yg skit kn ifa 😂
2022-06-04
2
SumaYani
Padahal Bagas cuma di suntik tangannya sama Syifa tapi pikiran Reza udh terevling kemana mana padahal kan Bagas blm sembuh mana bisa buat buka segel
2022-05-31
0
emaknya Rainnathan
emg reza tangan nya udah nyampe pegang telinga to, pikiran e rusuh,,, biyuuuhh, perlu direndam pakai bayclin, 🙆🙆🙆
2022-06-10
0