Omongan para tetangga
Syifa mengajak Bagas kembali keluar. Membawanya berjalan menyusuri perkampungan kecil tempatnya di lahirkan sembari bercerita masa kecilnya disana. Bagas hanya tersenyum, dan begitu antusias menjadi pendengar yang baik untuk istrinya itu.
"Eh, Syifa.... Kapan pulang?" sapa seorang Ibu pemilik warung diujung gang..
"Bu Sus... Ifa baru aja pulang, belum ada Satu jam sampai." balas Syifa, dengan menyalami nya.
"Itu siapa? Ganteng sekali?" tanya Bu Sus.
"Ini, suami Ifa. Mas Bagas namanya. Tapi maaf, belum bisa nyapa karena bicaranya belum sempurna."
"Suamimu, Fa? Ngga sempurna? Kasihan bener. Pantes Ibumu ngga ngadain pesta. Malu toh." sahut yang baru datang.
"Dateng-dateng kok ngomong begitu, Wi?" tegur Bu Sus.
"Lah, kenyataan kok. Kalau kayak gini gimana mau pesta coba? Gimana cari uang buat nafkahin istrinya kalau gitu?" ledek Bu Awi lagi.
Syifa memilih diam, lalu permisi dan pergi. Ia tak ingin mendengarkan perdebatan mereka lagi. Karena Ia tak ingin semakin dalam menyakiti hati Bagas.
" Kenapa pergi? Asyik loh, denger mereka ngobrol." tanya Bagas.
"Ngga sakit hati di gituin? Memang Bu Awi suka gitu. Mulutnya suka lepas kontrol, Ifa udah kenyang di omongin dia. Dari kuliah, sampai kerja. Katanya, anak tukang bakso keliling ngga perlu kuliah, percuma. Nanti ngga selesai, ujung-ujungnya jadi tukang bakso juga."
" Ada, ya _orang begitu? Lucu." tukas Bagas, dengan tersenyum geli.
Tak lama berjalan, Syifa telah tiba di rumah sahabatnya, Fina. Ia mendorong kursi roda Bagas memasuki teras. Hendak masuk ke rumah, tapi di cegah seseorang.
" Eh, jangan masuk dulu. Kotor lantai nya nanti, ada bayi juga jadi harus steril." ucap si empunya rumah, bernama Bu Yana.
"Fa, emang sekotor itu?" bisik Bagas.
"Orangnya emang gitu, sok kaya." balas Syifa.
Akhirnya Fina keluar, dengan membawa bayinya yang masih merah. Menyapa sang sahabat yang sudah sedari Sd dekat dengannya. Kuliah pun bersama, tapi Fina memilih menjadi Honorer di sebuah Rumah sakit umum. Itu saja, Ibunya sudah begitu bangga hingga keujung dunia.
"Hay, Fa. Kapan sampai?" tanya Fina.
"Fin, baru aja. Eh iya, kenalin ini Mas Bagas. Suami aku. Tapi maaf, belum bisa nyapa." ucap Syifa.
Fina hanya tersenyum manis menyapa Bagas, begitu juga sebaliknya. Syifa meminta izin menggendong sang Bayi, dan membawanya bercanda dengan begitu gemas.
"Oh, ini suamimu yang ngga pernah bisa buat kamu pulang. Ya iyalah, orang ngga bisa ngapa-ngapain. Kasihan, Fa... Fa... Kemana-mana kalah sama Fani." cibir Bu Yana lagi, dengan memberikan air mineral gelas pada tamunya itu.
"Iya, Bu. Emang ngga bisa ditinggal. Jadi, kemana-mana harus di bawa."jawab Syifa.
Ia berusaha tak menggubris semua yang diucapkan, hanya terus fokus dengan bayi mungil yang ada di hadapannya itu. Mengoceh, mencium, dan memainkan hidungnya yang bangir.
" Udah cocok, Fa. " gurau Fani, berusaha mencairkan keadaan.
" Wah, iya kah? Doakan yang terbaik ya, buat kami." ucap Syifa.
"Ku aminkan dengan begitu tulus, Fa. Meski sebenarnya, tak akan secepat yang kita inginkan." batin Bagas, menahan haru menatap sang Istri memainkan bayi tampan itu dalam gendongannya.
Syifa merogoh kantongnya, mencari sesuatu yang terasa tak ada, padahal yakin Ia bawa.
" Mas, dompet Ifa mana ya? Perasaan udah di bawa." tanya Syifa, dan Bagas hanya menggelengkan kepalanya.
"Apa, Fa?" tanya Fani.
"Dompetku, tadi ada amplopnya buat dedek bayi. Tapi kemana, ya?" Syifa mengingat-ingat.
"Udahlah, kalau emang ngga ada ya ngga usah. Pakai acara dompet hilang pula. Seberapa sih, isinya? Paling Lima puluh ribu." sahut Bu Yana.
"Ah, itu... Anu..."
"Maaf, Fa... Apa ini dompet kamu? Saya nemu di jalan tadi, pulang dari kebun." ucap Farhan, suami Fina.
"Ah, iya.... Makasih, ya. Kamu ngebon?" tanya Syifa.
"Iya, mending ngebon. Jadi TKS, gajinya ngga cukup buat sehari-hari." jawab Farhan.
"Helah, kamu aja yang terlalu jujur. Ngga bisa diajak bermain-main, sok suci." tukas Bu Yana, menatap kesal pada sang menantu.
Updated 238 Episodes
Comments
afreina kaif
tau isi 1 juta baru dech loe kayak org boon. sok loe pingin gue siram air biar sadar
2022-06-22
2
Putri AuLia Senja
buset tu tetangga brapa sih tensi darah nya bawaan nya naik trus ibarat kompor brapi di siram bensin membara teruuuussss 😂😂
2022-06-21
0
Shakayla Lashira Rahman
so kaya bgd si tuh ema2 fau harta y bagas ampe bejibun serangan jantung mendadak looh😂😂
2022-06-18
0