Istri Sang Direktur Utama
"Subhanallah.."
"Cantiknya...."
Reza dan Bagas bersahutan.
Seketika wajah Syifa tersipu malu, dan tertunduk gara-gara keduanya. Apalagi Bagas, yang melampirkan senyum yang begitu manis di bibirnya.
Syifa lalu menghampiri Bagas yang menyambutnya untuk sarapan bersama. Syifa masih telaten menyuapi Bagas, karena jika Bagas makan sendiri alan berantakan.
Biasanya Syifa mengikat rambutnya dengan rapi, tapi kini rambutnya terurai. Sedikit sulit, karena harus beberapa kali menyibakkan rambutnya kebelakang.
"Kenapa ngga di ikat?" tanya Reza.
"Sesekali lah, tampil anggun begitu. Ngga papa, cuma sebentar." sahut Mama Ayu.
Setelah semua sarapan, mereka segera berangkat ke kantor dengan menggukan mobil Papa Erland yang disupiri oleh Reza. Sepanjang jalan, Mama Ayu memberi arahan, tentang apa yang boleh dan yang tak boleh di lakukan di sana.
" Ingat, kamu istri dikrektur utama. Kamu harus jaga sikap nanti disana."
"I-iya, Ma." jawab syifa gugup. Dan ketika itulah, Bagas menggenggam tangannya dengan begitu erat dan tak ingin melepaskannya.
"Ngga papa, ngga ada yang akan berani macam-macam sama kamu disana. Ada Reza yang akan selalu membela kamu." bisik Bagas.
"Tumben kasih ke gua? Biasanya ngelirik aja di pelototin." cibir Reza yang tengah menyetir.
"Huuussst..." desis Bagas, dan Reza langsung diam seketika.
***
Mereka telah tiba disana. Di perusahaan Warisan keluarga mereka. Perusahaan yang mereka pertahankan hingga nyaris ada pertumpahan darah disana. Semua orang sudah menunggu dan berbaris rapi menunggu mereka.
Reza turun, lalu membukakan pintu dan membantu Bagas turun dari mobilnya. Sementara Papa Erland menurunkan kursi roda yang ada di belakang, dan membantu Bagas duduk disana. Mama Ayu dan Syifa menyusul, dengan bergandengan tangan berbaris di dekat Bagas dan yang lain.
"Lihat, semua orang membungkukkan tubuh menyambut kedatangan Direkturnya." bisik Reza pada sepupunya itu.
Bagas hanya menatap haru pada mereka yang ada di hadapannya, memberikan senyum ramah pada semua yang begitu setia padanya.
"Selamat datang, Pak Bagas." ucap mereka bersamaan.
"Terimakasih untuk semua sambutan yang telah di berikan. Maaf, untuk sementara ini, Bagas belum bisa menjawab sapaan dari kalian." ucap Papa Erland.
Syifa lalu mendorong Bagas masuk, mengikuti langkah Papa Erland dan Reza. Sementara Mama Ayu dibelakang, menjawab beberapa pertanyaan dari wartawan yang ikut hadir disana.
"Kita langsung menuju ruang rapat." ajak Papa Erland.
Reza menggantikan Syifa mendorong Bagas, karena melihatnya yang mulai tegang. Sementara, Papa Erland meraih menatunya dan merangkul dengan erat selama perjalanan.
"Tenang, kami di belakang kamu. Kamu ngga usah mengucapkan apapun nanti." ucap Papa Erland.
Pintu ruang rapat terbuka. Semua anggota Dewan tertinggi telah hadir di sana. Salah satunya Om Edward, Papa Reza. Ia pun menatap mereka, terutama Reza dengan tatapan begitu tajam dan penuh rasa kesal.
Semua pun duduk bersamaan. Bagas duduk di kursi Utamanya seperti biasa, karena posisinya tak akan pernah terganti oleh siapapun. Papa Erland mengajak Syifa berdiri, lalu memperkenalkannya pada mereka.
"Perkenalkan, ini Istri Bagas. Beliau juga sekaligus menjadi perawat bagi Bagas."
"Terbalik, Perawat sekaligus istri." jawab Om Edward, mengundang lirikan dari Reza.
"Ya, Awalnya perawat, lalu kami nikahkan agar tak ada rasa canggung dalam tindakan. Apalagi, Bagas dalam kondisi seperti ini, semua harus di layani." jawab Papa Erland.
"Lalu, bagaimana status pernikahannya sekarang? Kenapa sampai bisa di jadikan kuasa? Apa tak takut, dia akan memanfaatkan keadaan?"
"Mengerti saja tidak, bagaimana mau jalankan?" sahut Om Edward lagi.
"Saya memang bodoh, hanya Lulusan D3 keperawatan. Saya juga hanya istri kontrak awalnya.Tapi, Mas Bagas lebih percaya saya daripada yang lain. Dan saya akan menjaga amanah itu dibawah Bimbingan Pak Reza." jawaban Syifa, yang mengundang decak kagum dari Reza dan Bagas.
"Berani ngomong juga rupanya." bisik Reza pada Bagas.
"Gue ajarin semalem.." jawab Bagas.
Updated 238 Episodes
Comments
Bunda'e Azzahra
kapan ngajarinnya gas perasaan langsung merem 🤣🤣 dasar si bagas nggk mau kalah bener 😂😂😂
2022-06-07
0
SumaYani
Semangat Syifa maju terus pantang mundur jadi istri Direktur harus kuat dn tahan mental
2022-05-31
0
Berlian Rasmi Hasibuan
maju tak gentar fa....membela yg benar....kayak lagu nasional...wkwkwkwkw
2022-06-16
0