Ya, emang kamu ganteng, Mas...
Gerimis membasahi taman belakang rumah. Syifa menemani Bagas duduk dengan segelas susu hangatnya, sembari memotongi kuku Bagas yang mulia panjang. Padahal, Bagas tak pernah pergi kemanapun. Tapi, Kuku nya cepat sekali panjang.
"Awh, jangan dalem-dalem motongnya. Sakit." keluh Bagas.
"Mana ada. Mas nya aja sensitif." balas Syifa.
Bagas pun kembali tenang, menikmati rintikan air hujan yang terasa begitu dingin. Padahal, Syifa telah memakaikan sweter untuknya.
"Mas suka, sama hujan?"
"Suka... Saat hujan, aku bisa menangis tanpa orang tahu."
"Mas pernah nangis? Masa?"
"Sesekali... Ketika Nenek dan Kakek meninggal bersamaan. Aku di besarkan mereka berdua, diambil dari Mama Papa sejak SD." jawab Bagas, yang mulai menceritakan masa lalunya.
"Mama sama Papa, nyaris ngga direstui, karena Papa hanya dari kalangan biasa. Mama sudah di jodohkan dengan orang kaya raya, tapi Mama ngga cinta. Jadi, Mama dan Papa tetap menikah meski sempat ngga diakui, dan Nenek hanya mau aku sebagai cucunya. Tapi, sejak Om edward bermasalah, mau tak mau mereka memanggil Papa dan Mama untuk perusahaan. Dan saat itulah, Om Edward makin kesal dengan Mereka."
" Itu, awal permasalahannya? Dari dulu banget berarti." ujar Syifa.
" Lebih dari, dari dulu. Bahkan dari mereka remaja. Dan itu masih belum bisa aku ceritakan." balas Bagas.
Syifa menatap mata Bagas, lalu memegang kedua pipinya.
" Kapan siap aja. Aku juga ngga terlalu kepo dengan masa lalu keluarga ini. Aku hanya mau masa depan. Karena..... "
" Hidupmu sudah sulit, jadi ngga mau terlalu mencampuri hidup orang?"
"Kok tahu?" tanya Syifa, memicingkan mata karena heran.
"Aku koma, mataku terpejam dan tak dapat bergerak. Tapi, aku mendengar semuanya. Bahkan, ketika kalian semua menggibahku ketika di ICU." tatap balik Bagas padanya.
Seketika Syifa hanya diam, gugup dan berusaha meyembunyikan wajahnya dari Bagas.
"Ikan fugunya mau ngembangin muka." tawa Bagas.
"Itu kan temen yang ngomong."
"Tapi kamu mengiyakan. Dan juga, waktu itu kamu bilang akuh ganteng. Hayo, ngaku."
"Iya, emang ganteng. Gimana lagi."
Bagas tertawa renyah. Apalagi melihat Syifa yang mulai salah tingkah. Seumur berkasih dengan Luna pun, Ia tak pernah merasakan ceria seperti ini, apalagi lepas dari hati. Luna selalu mengajak nya nongkrong, Bioskop, shoping, dan pergi ke semua perkumpulan sosialaita untuk membanggakan Bagas di depan mereka. Kadang hanya lelah Ia rasakan, meski Ia begitu menyayangi Luna kala itu.
"Fa, laper." ucap Bagas.
"Eh iya, lupa. Yuk makan, kayaknya udah siap."
Syifa berdiri dan memegangi kursi roda Bagas. Tapi, Bagas sesekali mengerjainya dengan memainkan tombol otomatis.
"Udah kuat tangannya?"
"Sedikit. Sini...." ajak Bagas, mengajak Syifa naik ke pangkuannya.
"Kan masih rahasia, nanti Bibik pada lihat."
"Bentar aja, aku tahu kamu capek."
Syifa tak kuasa menolak. Ia pun naik ke pangkuan Bagas, lalu Bagas menekan tombol dan mereka berjalan menuju meja makan.
Syifa awalnya cemas, takut mereka jatuh. Tapi Bagas meyakinkan, jika itu aman. Hingga akhirnya mereka sampai di meja makan, Syifa pun langsung turun dengan mengelus dada.
"Selamat sampai tujuan. Kalau jatuh tersungkur, bisa jadi bulan-bulanan Mama Aku nanti." gumam Syifa dalam hati.
"Makan sendiri?"
"Belum bisa, nanti pada tumpah."
"Coba aja dulu, aku bantuin." ucap syifa, dengan membantu Bagas memangku nasinya.
Bagas mencoba meraih sendok. Berhasil, meski menggenggamnya dengan telapak tangan. Ia mencoba menyendok nasi, meski harus di topang dengan tangannya yang lain agar dapat menyuapkan ke mulutnya.
Syifa hanya menatapnya dengan senyuman manis, memberi semangat yang tak putus. Hingga beberapa kali mencoba, akhirnya suapan pertama mendarat di mulutnya. Bagas pun tersenyum puas, lalu mengunyah makanan itu dengan lahap.
Updated 238 Episodes
Comments
Kaira Caem
dari awal baca smpi di bab ini,,,,aku gc meninggal kn jejak komentar krn gc tau mau komen apa😊jujur aku terlalu menikmati ceritanya gpp kan thor.semangat trs dlm berkarya thor💪💪💪
2022-06-28
0
Ami Meisa
aku doa in buat reza biar dapet pasangan yg baik sama kaya siyfa.
2022-05-29
4
Mrs. Langton
aku dikantor...ngerjain laporan keuangan...sambil baca marathon...padahal mau meeting looooooo.....😱
2022-06-21
0