Pernikahan Luna
Di sebuah hotel bintang Lima, ada sebuah aula yang di hias begitu mewah. Bunga-bunga berwarna putih, dan semua hiasan yang semakin menambah ke glamouran pesta tersebut. Para tamu pun sudah hilir mudik memasuki ruangan itu. Reza diantara mereka, berjalan sendirian lalu bertegur sapa dengan semua yang Ia kenal dan hadir disana.
"Ah, nasib gua jomblo. Ke pesta gini aja sendirian, mana orang bawa pasangan semua lagi." gumamnya.
"Eh, Reza... Sendirian?" tanya Mama Nuri yang menghampiri.
"Iya, Tan. Dah tahu sendiri masih nanya." jawab Reza, dengan sepiring kue di tangannya.
"Bagas, mana? Dia ngga dateng?"
"Mau apa dia dateng? Cuma nitip doang tuh, udah Reza masukin kotak." jawabnya sinis.
"Ya, siapa tahu aja dia mau lihat Luna untuk yang terakhir. Lihat, Luna cantik banget, dan tampak begitu bahagia disana. Andai dia bertahan dengan Bagas, pasti yang ada hanya wajah lelah dan jengah."
"Bagas juga bahagia sama istrinya. Begitu mesra dan penuh kasih sayang. Serasa, pacaran setelah menikah dan terasa lebih indah." balas Reza.
"Indah apanya? Baru nikah ngurusin orang cacat. Dari mana bahagianya?" sergah Mama Nuri.
Reza hanya menggeleng mendengarnya. Sembari melanjutkan makan, Ia terus menatap wajah Luna yang tampak begitu tertekan. Meski, Ia selalu tersenyum dengan semua orang yang menghampirinya.
Reza pun malas di sana berlama-lama. Ia akhirnya memilih pamit dan menghampiri Luna di singasana nya bersama sang suami tercinta.
"Lun, selamat, ya. Semoga kalian bahagia hingga akhir hayat." ucap Reza, menjabat tangan Luna.
"Bagas mana?" lirih Luna.
"Dirumah nya lah. Dia masih belum boleh kemana-mana. Apalagi kesini. Yang ada, jadi bahan hinaan Mamamu."
"Istrinya?"
"Istrinya baik. Baik banget dan begitu baik dalam mengurus Bagas. Ia bahkan tak pernah pergi, dalam keadaan Bagas yang terburuk ini." bsik Bagas, merubah raut wajah Luna semakin tertekan.
"Jangan memikirkan dia lagi. Kalian sudah dengan jalan masing-masing. Biarkan dia dengan cinta barunya.
Luna diam, Ia mamatung dengan hati yang begitu pedih. Sedangkan Reza beralih pada Rayan, suami Luna yang ternyata pun mengenal Reza dan Bagas. Rayan bahkan menitip salam dan Doa untuk ke sembuhan Bagas. Dan Rayan tak tahu, jika Luna adalah mantan kekasih Bagas.
***
Hari telah sore, Syifa mempersiapkan Bagas untuk mandi. Setelah membuka pakaian, Ia membawa sang suami kekamar mandi. Bagas sudah mulai menegakkan cara duduknya, tapi belum bisa terlalu lama. Hal itu dimanfaatkan Syifa untuk menggosok pungungnya.
"Enak digosok gini?" tanya Syifa yang duduk dibelakang Bagas.
"Enak, apalagi kamu yang gosok."
"Ya iya, Aku. Orang Masnya ngga mau sama orang lain kok."
"Iya, memang ngga mau. Selagi bisa nolak." balas Bagas.
Setelah menggosok punggung, Syifa menggosok gigi Bagas. Tapi, Ia meminta Bagas untuk mencoba menggosok sendiri.
"Susah, Fa."
"Bisa, ayo dong. Kan belajar." bujuk Syifa.
Akhirnya Bagas menurut, dan Syifa tetap membimbing dari belakang. Lucu, dan menggemaskan dengan tingkah mereka berdua. Siapa sangka, jika pernikahan itu hanya sebuah perjanjian untuk perawat dan pasiennya.
Bagas pun selesai mandi, lalu telah rapi dengan pakaian bersihnya. Syifa membawanya keluar untuk kembali menyapa keluarganya.
"Gibran, mentang-mentang Hp baru, main mulu." tegur Syifa pada adiknya.
"Cuma mau isi aplikasinya, Kak. Aplikasi belajar online itu. Sama masukin bakso ayah ke layanan delivery."
"Ayah belum punya kedai, gimana mau deliperi, Gib? Tukang antarnya malah bingung cari ayah jualan dimana."
"Iya sih, tapi ngga papa lah, masukin aja." balas Gibran, yang kembali fokus dengan Hpnya.
Bu Mariam menghampiri Syifa, dan meraih kursi roda Bagas.
"Mandilah, Bagas biar sama Ibu sebentar."
"Mau, Mas?" tanya Syifa, dan Bagas mengangguk padanya.
Syifa pun pamit ke kamar mandi, dan membiarkan Sang Ibu mengasuh bayi besarnya itu.
Nb: Readersku tersayang. Kembali Author ingatkan, jika Bagas Lumpuh total karena cidera tulang belakang, jadi maaf karena memang proses penyembuhannya lama. Berbagai macam terapi dan bentuk pengobatan akan di jalani. Jadi bukan lumpuh karena sakit malaria yang sebulan aja bisa sembuh. Jadi, mohon maaf jika bagi kalian terlalu lama. Tapi, ini lah yang Author maksud dengan judulnya, tentang bagaimana perjuangan mereka 🙏🙏🙏
Ah, sudahlah. Otor jadi oleng lama-lama🤣🤣 selamat membaca bab bonusnya.
Updated 238 Episodes
Comments
vy_flower9
terkadang, readers emng cm mau langsung ke intinya bukan membaca tiap bait ceritanya, judulnya aja tentang kelumpuhan, kalo sembuhnya cepet kan gak seru, emang mau cepet end?
aku sih pengen baca terus, tp setiap cerita juga ada endingnya, baik happy ataupun sad
Kak, endingnya harus happy yah
aku maksa dikit!
2022-01-24
186
Putri AuLia Senja
justru cerita lama sembuh gini sesuai judul dan di dunia nyata pun orang sakit parah gk seperti mkn sambel, begitu mkn langsung pedas, begitu pun dgn sakit bkn brarti makn obat langsung sembuh. hebat autor semangat yah meski aq trlambat menyemangati sih 🤭🤭
2022-06-20
0
Eka Kurniawan
bener Thor, apalagi bagas kan udah dewasa, dulu adikku aja yg masih umur 11 bulan mengalami kecelakaan dan tulang punggungnya retak lumayan parah, proses penyembuhan nya lama Thor berbagai terapi di lakukan, dukun urut dan tabib pun udah berpa aj yg di datangkan, tpi memang prosesnya lama. adikku umur 10 thun baru bisa jaln 😢
2022-06-08
0