Bola Karet yang buat otak traveling
Mereka telah tiba dirumah. Reza pun memarkiran mobil di garasi, tepat di sebelah mobil Papa Erland. Mobil Mama Ayu pun ada disana.
"Wah, mereka sudah pulang rupanya." ucap Reza. Ia pun keluar, lalu mengambil kursi roda Bagas di bagian belakang.
Syifa membangunkan Bagas, dan langsung menurun kan kepala Bagas perlahan dari pangkuannya.
Sreeeeet!! Reza membuka pintu mobil itu, dan mengulurkan tangan pada Bagas.
" Ayo sini, jangan manja." ucap Reza padanya.
Bagas tak bergerak, karena memang masih merahasiakan semuanya. Akhirnya Reza meraih tangan Bahas, dan menariknya duduk.
"Sakit wooooy!" pekik Bagas dalam hati.
Reza kemudian memeluk tubuh Bagas dan menumpu kan tubuh itu di punggungnya. Lalu, mereka berjalan kecil menuju kursi roda yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Mas, makasih, ya." ucap syifa, yang mengambil alih kursi rodanya dan mendorong Bagas masuk kedalam.
"Hey, anak Mama sudah pulang." sambut Mama Ayu dengan senyum cerianya.
Ia pun memeluk, bahkan mencium pipi Bagas seperti anak kecil. Bagas pun geli menerimanya.
"Mama, mentang-mentang aku tak bisa melawan." batin Bagas.
"Ma, Syifa mau mandiin Mas Bagas dulu, ya? Kasihan, panas dan badannya kotor." pamit Syifa.
Mama Ayu mengangguk, lalu membiarkan mereka masuk ke dalam kamar.
"Om mana, Tan?" tanya Reza yang menyusul dari belakang.
"Sedang istirahat, Za. Kasihan, pusing sekali tampaknya."
"Ya, wajar sih. Om udah lama ke masuk kantor lagi, dan tiba-tiba harus kembali dalam keadaan seperti ini. Mana banyak tugas yang Bagas tinggalkan." ujar Reza, meraih apel di meja lalu menggigitnya.
"Iya, Za. Dalam kondisi ini, tubuh dan fikirannya harus tetap di jaga agar stabil. Maka dari itu, Tante harus bisa membagi waktu dengan baik."
"Sabar aja, Tante... Ini ujian. Tuhan ngga akan kasih kita ujian, kalau kita tak mungkin bisa melewatinya." ucap Reza dengan santai.
Mereka pun duduk berdua di ruang tamu, mengobrolkan kegiatan yang baru saja dilakukan di panti asuhan.
Mama Ayu mendengarkan dengan baik, karena memang Reza dapat menceritakan semua dengan asyik dan enak di dengar. Mereka akrab, karena Mama Ayu lebih sering bertemu Reza, dibandingkan Bagas ketika kecil dulu. Bagas diambil neneknya, dan diasuh dengan cara mereka di rumahnya.
"Kamu tahu, Za. Entah kenapa, kadang Tante bersyukur dengan keadaan ini."
"Lah, kenapa?"
"Seperti de javu. Tante bisa memperlakukan Bagas seperti Bagas kecil. Memeluk, mencium, tanpa dia bisa melawan."
"Iya juga, ya? Tante kan jarang ketemu Bagas, dulu. Karena Bagas sama nenek kakek terus." jawab Reza, mengangguk-anggukkan kepalanya.
***
"Mama menggelikan. Aku sudah sedewasa ini, masih saja Ia peluk cium sesuka hati." gerutu Bagas.
"Bersyukur, Mas itu tandanya Mama sayang kamu. Nikmati aja hari-hari seperti ini, karena suatu hari nanti pasti akan rindu dengan moment itu." jawab syifa, sembari melepas pakaian Bagas Satu persatu.
"Jangan terlalu akrab dengan Reza." ucap Bagas, yang mendadak menggenggam tangan Syifa.
"Kenapa? Dia baik orangnya. Ngga boleh suudzon gitu sama sepupu sendiri."
"Aku percaya dia, tapi tidak dengan Papanya." jawab Bagas.
Syifa hanya diam, lalu membawa tubuh Bagas yang hanya berbalut handuk itu ke kamar mandi. Ia mulai menyiram tubuh itu, lalu menyabuni nya agar bersih. Syifa pun menggosok semua bagian tubuhnya tanpa terkecuali.
"Dah, selesai. Yuk, kita ganti baju." ajak Syifa lagi.
Bagas mengangguk, dan menuruti apapun yang di perintah Syifa padanya.
"Nih, balonnya." Syifa memberikan balon karet yang kemarin Ia belikan untuk Bagas.
"Buat apa?"
"Dipegang, di remes-remes sambil duduk. Lumayan ngencengin otot. Ifa mau mandi dulu."
Syifa pun berlari ke kamar mandi, meninggalkan Bagas dengan bola karetnya.
Bagas menuruti lagi mau Syifa, meremas bola itu berkali-kali. Ia tersenyum sembari menggigiti bibir, memasang wajah geli ketika melakukan itu. Meski Ia tahu, apa yang dikatakan Syifa itu benar.
"Karet-karet... Bikin otak ini traveling saja." tawa Bagas.
Updated 238 Episodes
Comments
Berlian Rasmi Hasibuan
bagas sangat mencintai ifa👏👏👏👏
2022-06-16
0
Alin Syefina
🤣🤣🤣
2022-06-23
0
Wiwin Susilowati
lanjut
2022-06-07
0