Tatapannya di jaga, Fa.
Sepanjang perjalanan, Reza banyak bertanya pada Syifa. Tentang dirinya, bagaimana keluarganya, dan semua yang membuatnya penasaran pada gadis itu. Syifa pun berusaha ramah, dan menjawab sesuai keadaannya. Apalagi, Bagas selalu memberikan lirikan maut padanya.
Mereka akhirnya tiba di panti asuhan. Lalu turun bersama dan disambut dengan beberapa pengurus disana. Anak-anak pun berlarian, berebut untuk mencium tangan Syifa, Bagas, dan Reza.
"Anak-anak.... Maaf, ya_Om Bagas belum bisa di ajak salaman. Tangannya sakit." ucap Syifa.
Beberapa dari mereka mengangguk, dan ada yang terus memperhatikan tubuh dan lengan Bagas dengan seksama.
"Tapi, Omnya tampak sehat? Apanya yang sakit?" tanya nya.
"Ada, sakit di dalam. Jadi, ngga kelihatan sama kita." jawab syifa dengan ramah.
Anak itu mengangguk, lalu berlari pergi untuk membantu menurunkan nasi kotak yang ada di mobil.
"Ibu, perkenalkan saya Bunda Rahma. Saya pengurus di panti ini." sapa seorang wanita, dengan hijab Syar'i nya.
"Iya, Bunda. Perkenalkan, saya Syifa dan ini suami Saya, Bagas. Lalu, ini sepupu kami Reza."
Bunda Rahma lalu membawa mereka masuk ke ruangannya. Dan Syifa pun mulai menerangkan maksud dan tujuan mereka datang ke panti. Yaitu, untuk bersilaturahmi dan ingin meminta doa dari anak-anak untuk kesembuhan Bagas.
" Yang penting, saya sudah berusaha. Dan selanjutnya, hanya menunggu kuasa Allah, atas jawaban dari segala doa dan usaha kita." ucap Syifa, dengan menggenggam tangan Bagas.
"Fa, hatimu itu... Begitu mulia. Masih adakah wanita seperti kamu, yang di sisakan untukku?" kagum Reza dalam hati.
Bunda Rahma memberikan sebuah buku tamu untuk di isi. Lalu, Ia memimpin Doa sebagai tanda syukur atas rezeki yang baru saja anak-anak panti dapatkan.
Berikutnya, Bunda Rahma membawa mereka ke sebuah aula yang cukup luas. Anak-anak telah berkumpul disana dan berbaris dengan rapi. Diantara mereka pun ada seorang Ustadz yang akan memimpin doa bersama.
Bagas tetap duduk di kursi rodanya, menyaksi kan ke khusyuan mereka semua. Rasa haru, dan bahagia, ketika orang yang sama sekali tak mengenalnya, justru mendoakan dengan semua ketulusan yang Mereka miliki.
Selesai dengan doa. Mereka makan siang bersama dengan penuh suka cita. Tak lupa Syifa juga menyuapi Bagas dengan bekal yang Ia bawa dari rumah.
"Syifa ngga makan? Ini, aku ambilin nasi kotaknya." ucap Reza.
"Makasih, aku suapin Mas Bagas dulu, nanti baru nyusul makan."
"Apa perlu aku suapin?" tawar Reza. Membuat Bagas berdehem dengan kuat.
"Sensitif kali lah." lirik Reza padanya.
Kemudian Reza pergi, membantu anak-anak membereskan sampah yang berserakan di lantai.
"Mas Reza, orang nya ceria begitu?" tanya Syifa.
"Kenapa nanya dia?"
"Ya, ngga papa. Kan nanya aja. Emang salah, kalau mau akrab sama sepupu sendiri?" jawab Syifa dengan menatap Reza yang bermain dengan anak-anak disana.
"Tatapannya di jaga, Fa." tegur Bagas.
"Mas, aku cuma lihat anak-anak main bola." jawab Syifa.
Tangan Bagas bergerak. Jari-jarinya meraih lengan Syifa, lalu mencubitnya kecil.
"Auuuwwh, sakit! Kenapa sih, main cubit segala?" sergahnya kesal.
Bagas tak menjawab, hanya mengembalikan posisi tangannya dan menatap anak-anak yang sedang bermain. Sedangkan syifa berdecak kesal, sembari memakan nasi yang ada di tangannya.
Matahari mulai mencari tempat persembunyiannya, Pertanda hari sudah semakin senja. Syifa segera mengajak Reza untuk pulang, karena Ia mulai kelelahan. Apalagi, begitu lama duduk di kursi roda membuat pinggangnya nyeri. Ia pun terpaksa turun dari kursi roda, agar dapat meluruskan kakinya di dalam mobil.
"Capek?" tanya Syifa, dan Bagas hanya mengangguk.
Bagas pun merebahkan diri, berbantal dengan kaki Syifa. Memejamkan mata nya dengan begitu nyaman. Syifa pun tak henti mengusap rambutnya, karena itu sudah menjadi sebuah kebiasaan. Bahwa tangan terampilnya terbiasa melakukan apapun untuk Bagas.
"Kalian selalu seperti ini? Betapa galau nya hati ku melihat kalian berdua. Bahkan, sakit ditinggal Luna pun tak seperih ini. Kenapa?" fikir Reza
Updated 238 Episodes
Comments
Rima Nitami
sebenarnya aku seneng sih punya sepupu yang baik kek si reza, tapi kalu dilihat lihat kok perhatian nya ke syifa itu agak beda gitu, kan nggk wajar aja kalau mau sampe nyuapin si syifa yg notaben istri sepupunya,takutnya nanti dia malah bertindak lebih jadinya kan kasihan sama syifa dan bagas, hubungan terancam garagara si reza,semoga aja nggk yah thor, nggak relaa akuu😂
2022-06-11
4
Eka Kurniawan
jangan Za, jangan lagi rebutan wanita sm bagas, syifa dah istri bagas biarin bagas bahagia
2022-06-08
1
Cucu Saodah
cari lah wanita yg seperti syfa. banyak kali za.... dunia halu tidak selebar layar HP mu wkwkwkwk
2022-06-12
0