Yang selalu kalah dengan keadaan
"Mas... Coba ngomong lagi, aku pengen denger." pinta Syifa dengan manja.
"Syi-fa... Terima-kasih."
Syifa menutup mulutnya, takjub dengan apa yang Ia dengar barusan. Bahkan, air matanya menetes tanpa sadar karenanya.
"Mas.... Aku seneng banget dengernya. Mama pasti seneng dengan berita ini. Aku telepon Mama dulu, ya?"
"Ja-ngan... Diam saja, jangan kasih tahu... Siapapun." ucap Bagas terbata.
Syifa mengangguk, meski Ia penasaran dengan alasannya. Yang penting, Bagas sudah menunjukkan kembali perubahan yang signifikan. Pertanyaan Ia tunda keesokan harinya, dan Ia meminta Bagas untuk kembali memejamkan matanya.
***
" Ini kesempatan kamu, Za. Masuklah lebih dalam ke perusahaan itu, lalu kuasai perlahan. Papa Bagas itu ngga bisa ngurus perusahaan sebaik Papa dan Bagas. Ngga akan bisa. Maka dari itu, kamu lah yang harus menunjukkan kemampuan kamu."
"Papa bisa, Papa kuat, tapi Papa sudah menghancurkan kepercayaan Kakek dan seluruh orang diperusahaan itu."
"Jangan bahas masa Lalu! Kamu ngga ngerti apa-apa dengan apa yang Papa lakukan. Itu semua, juga demi kamu dan mama kamu. Apalagi kurangnya?"
"Bukan kurang, Pa... Tapi memang salah. Satu kesalahan, yg menghancurkan semua kepercayaan. Dan bahkan nyaris merusak reputasi keluarga Nugraha."
Buuuugggghhhh!!
Sebuah bogem mendarat dipipi Reza yang tegap. Pria tampan nan rupawan itu hanya bisa mengelus pipi, dan menahan semua sakit..
"Sudah bilang jangan bahas itu? Kamu kira, uang darimana agar bisa menguliahkan kamu sampai setinggi ini? Pontang panting Papa berusaha buat kamu, Za. Tapi balasan kamu hanyalah kata sanggahan buat Papa. Tunjukkan, kalau kamu bisa seperti Bagas, atau bahkan lebih." omel Om Edward pada putra semata wayangnya itu.
"Kamu, dari segi apapun selalu kalah sama Bagas! Prestasi, perhatian keluarga, bahkan wanita pun dia rebut dari kamu. Kamu tampak seperti pecundang, ketika di hadapan seluruh anggota keluarga besar. Untung saja, Kakek dan nenek kamu sudah tidak ada. Semakin jatuh kamu dimata mereka."
Reza hanya diam. Perih di pipi tak seperih rasa di hatinya. Sakit, tersiksa ketika selalu dijatuhkan dan harga dirinya di injak oleh Papanya sendiri. Tapi Ia pun tak mampu untuk melawan. Karena Papanya, hanya memiliki dia setelah kepergian Mama nya kala itu.
"Sakit, Pa. Tapi Reza tahu, jika Papa merasakan sakit yang lebih dari yang Reza alami." ucap Reza, yang mengompres memarnya di kamar.
"Kayak gini, kok jadi inget Syifa? Andai deket dia, pasti udah diobatin sama dia. Tanganya terampil, bertindak dengan lembut, namun menyembuhkan. Bagas beruntung banget punya dia." gumam Reza.
Pria berhidung mancung dan bewajah manis itu lalu merebahkan dirinya di tempat tidur. Lama kelamaan, matanya pun terpejam dalam keheningan malam. Ia lelah, bukan hanya fisik, tapi lelah ketika harus membohongi dirinya sendiri, demi ambisi sang Papa.
"Ma... Nanti ketemu bentar, ya? Peluk Reza, bentaaar aja. Reza kangen." gumamnya.
***
Pagi berselang. Tugas rutin mulai dilakukan oleh Syifa di harinya yang cerah. Apalagi, ini jadwal untuk terapi jari-jari tangannya. Alatnya sudah siap, berupa alat terapi listrik yang akan memberikan rangsangan pada buku-buku jari Bagas nanti.
"Sebelum terapi, kita mnadi dulu supaya segar. Ayo, Ifa buka dulu bajunya."
Bagas kembali mengangguk, dan pagi ini belum mengeluarkan suaranya.
"Apa tadi malem itu mimpi? Tapi engga kok, kayaknya nyata. Belum aja kali ya? Soalnya masih pagi, dan Mas Bagas belum gosok gigi. Takut ku tegur lagi kayak waktu itu." batin Syifa, tersenyum geli.
Ia pun membawa Bagas kekamar mandinya, dan memulai tugasnya disana.
" Fa... Dingin." ucap Bagas.
"Akhirnya, suaranya keluar."batin Syifa, lega.
" Bentar, ya? Dikit lagi selesai kok. Nanti kita berjemur supaya ngga begitu dingin lagi. Oke?"
" Ya, Fa...." jawab nya lirih, tapi terdengar begitu jelas ditelinga Syifa.
Updated 238 Episodes
Comments
Shakayla Lashira Rahman
mngkn bagas g mau nunjukin prubahn y k org lain krn tkut ayifa akn prgi krn kn mrk nikh cuma kontrak bgtu bgaas smbuh kontrk juga slsai..
wahh reza jhn ampe ad hati ya ma syifa
2022-06-18
2
SumaYani
Wah bagas sdh ada kemajuan sedikit buat sembuh sdh mulai bisa bicara walaupun blm jls
2022-05-30
0
Cucu Saodah
xixixix.... syfa apaain itu mas bagas sampai kedinginan d kamar mandi
2022-06-12
0