Erlan Ardinasa Harrison

"Astaga, Alina sayang! Kamu kenapa, Nak?" pekik Bu Nadia seraya mencoba membangunkan tubuh Alina yang lemah tak berdaya itu.

Alina kembali membuka matanya dan mencoba dengan sekuat tenaga untuk membangunkan tubuhnya. Kondisi Bu Nadia sendiri belum sembuh total, tidak mungkin Bu Nadia bisa membopong tubuh Alina seorang diri.

"Hati-hati, Nak," ucap Bu Nadia seraya menahan tubuh Alina agar tidak jatuh. 

Dengan penuh perjuangan, akhirnya Ibu dan anak itu tiba di kamar milik Alina. Bu Nadia menuntun Alina berbaring di atas tempat tidurnya. Ia meraba kening gadis itu dan ternyata suhu tubuhnya masih normal.

"Tunggu sebentar ya, Lin. Ibu ingin membereskan jualan Ibu dulu. Nanti Ibu kembali lagi," ucap Bu Nadia.

"Jangan, Bu!" Alina meraih tangan Bu Nadia kemudian menatap wanita yang sudah melahirkannya itu.

"Tidak usah dibereskan, Bu. Ibu jualan aja lagi lagi. Alina baik-baik saja, kok, Bu. Percayalah."

"Kamu yakin?" Bu Nadia menatap sedih kepada Alina.

"Ya Bu, Alina sangat yakin. Alina cuma butuh istirahat saja sebentar dan nanti juga pasti akan kembali sehat seperti semula," sahut Alina mencoba meyakinkan Sang Ibu.

"Nanti kita ke puskesmas, ya. Kita periksa, Ibu takut kamu malah kena diare. Sekarang 'kan lagi musimnya kena diare dan Ibu jadi was-was."

"Ya, Bu. Sebaiknya Ibu jualan aja lagi. Alina ingin istirahat saja," sahut Alina dengan mata terpejam.

Sementara itu.

Di Kota lain yang jaraknya begitu jauh dari tempat tinggal Alina.

Seorang laki-laki dengan tinggi 185 cm dan postur tubuh yang nyaris sempurna, sedang duduk bersandar di kamar mandi pribadinya dengan mata terpejam.

Lelaki tampan dengan rahang tegas itu sedang merasakan sensasi yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya pada perutnya yang berbentuk kotak-kotak itu.

Lelaki blasteran Indo-Polandia yang kini berusia 28 tahun itu bahkan sudah tidak mampu menggeser tubuhnya. Kemeja putih bersih yang melekat erat di tubuhnya, terlihat kusut, sekusut wajahnya sekarang ini.

"Anda baik-baik saja, Tuan?" tanya Asisten pribadi lelaki tampan yang nampak tidak berdaya itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku, Sean? Tolong panggil Irfan, aku tidak ingin pertemuan kita dengan klien gagal hanya gara-gara aku sakit, benar-benar tidak lucu," kesalnya sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Sudah, Tuan. Dokter Irfan masih di perjalanan menuju ke tempat ini," sahut Sean.

"Ah, baguslah."

Sean menghampiri Tuan Erlan kemudian membantunya kembali ke ruangan pribadi lelaki itu. Sean menuntun Erlan ke atas tempat tidur yang ada di ruangan itu kemudian ia pun segera keluar dan membiarkan Erlan beristirahat untuk sejenak sambil menunggu kedatangan sang Dokter.

Tidak berselang lama, Dokter yang sudah ditunggu-tunggu pun tiba. Sean yang sejak tadi menunggu di luar ruangan pribadi Tuan Erlan, segera menyambut kedatangan Dokter tersebut sambil tersenyum hangat.

"Selamat datang, Dok. Maaf merepotkanmu," ucap Sean sembari mengulurkan tangannya kepada Dokter Irfan yang merupakan sahabat sekaligus Dokter pribadi Tuan Erlan.

"Tidak masalah, Tuan Sean. Ini sudah menjadi tugas saya. Ehm, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada Erlan?" sahut Dokter Irfan seraya melangkahkan kakinya mengikuti Sean yang kini menuntunnya memasuki ruangan pribadi lelaki itu.

"Entahlah, Dok. Tiba-tiba saja Tuan Erlan muntah-muntah tanpa sebab yang jelas."

Dokter Irfan terkekeh pelan. "Hah, paling-paling dia masuk angin. Pasti dia melupakan sarapan paginya 'kan? Kebiasaan," celetuk Dokter Irfan.

"Ehm, sebenarnya Tuan Erlan sudah sarapan tadi pagi ketika saya menjemputnya. Apa mungkin Tuan Erlan maag-nya Tuan Erlan kambuh lagi?"

"Entahlah, sebaiknya kita cek saja dulu."

Setelah memasuki ruangan pribadi Erlan, Irfan terkekeh melihat sahabatnya itu tumbang dengan wajah memucat.

"Kenapa wajahmu jelek sekali, Erlan? Mana lelaki pujaan para gadis-gadis sewaktu di SMA dulu?" goda Irfan.

"Sialan kamu," gerutu Erlan dengan suara yang terdengar begitu lemah. Ia bahkan masih kesusahan untuk membuka matanya.

Irfan duduk di samping Erlan kemudian mulai memeriksa kondisi kesehatan lelaki itu sambil mengajaknya bercakap-cakap.

"Bro, bagaimana proses perceraianmu dengan Olivia?" tanya Dokter Irfan sembari memperhatikan wajah dingin Erlan.

"Olivia membuat semuanya menjadi semakin rumit. Dia masih tidak mau menandatangani surat perceraian kami."

"Itu karena cintanya begitu besar padamu, Erlan." Dokter Irfan menghembuskan napas dalam kemudian melanjutkan ucapannya. "Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengannya dan dia bercerita banyak tentang hubungan kalian," lanjut Dokter Irfan.

"Sudahlah, jangan bahas tentang wanita itu lagi, Fan. Kamu hanya akan membuat moodku semakin berantakan. Sebaiknya fokus pada pekerjaanmu saja dan segera sembuhkan penyakitku ini," sahut Erlan kesal.

"Ok, baiklah."

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, Dokter Irfan mengakhiri tugasnya dengan mencebikkan bibir sambil menatap Erlan dengan tatapan sedikit aneh.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apa ada yang aneh padaku?" tanya Erlan bingung.

"Ya, kamu memang aneh. Tak ada yang salah pada dirimu, Erlan. Bahkan kondisimu seratus persen baik-baik saja."

Erlan kesal karena Dokter Irfan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Sedangkan pada kenyataannya Erlan memang sedang tidak baik.

"Baik-baik bagaimana maksudmu? Apa kamu tidak lihat kondisiku saat ini? Apa kamu kira aku sedang berpura-pura. Asyem!" Erlan melemparkan bantal ke tubuh lelaki itu.

Bukannya marah, Irfan malah tergelak. Ia membalas lemparan lelaki itu sambil menggodanya. "Apa jangan-jangan saat ini Olivia sedang hamil? Jadi kamu kena imbasnya, Erlan. Kalau benar begitu, kasihan Olivia," ucap Dokter Irfan.

"Apa maksudmu?!" Seketika Erlan membuka matanya dan menatap lekat sahabatnya itu.

"Ya, ini biasa terjadi, Lan, walaupun tidak selalu. Di saat istri sedang hamil, suami pun ikut merasakan nikmatnya morning sickness."

"Bagaimana Olivia bisa hamil, aku bahkan tak pernah menyentuhnya," sahut Erlan dengan wajah setius menatap Dokter Irfan.

"Lah, trus?"

Tiba-tiba Erlan teringat sesuatu yang membuat matanya terbelalak. "Oh, astaga?! Mungkinkah," pekiknya.

...***...

Terpopuler

Comments

Bhęª Hęrmªnsƴªh

Bhęª Hęrmªnsƴªh

pasti yang membeli keperawanan Alina itu tuan Erlan..

2024-04-23

0

Rusidah Gudin

Rusidah Gudin

alinaaaa....

2024-02-19

0

Hanan Saafia

Hanan Saafia

paling demen ni kalo ada ngidam simpatik gini.
😈😈😈😈

2023-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Derita Alina
2 Musuh Bertopeng Sahabat
3 Bully
4 Sanksi Dari Pihak Sekolah
5 Bekerja Bersama Bu Dita
6 Chandra Dan Imelda
7 Chandra Dan Imelda 2
8 Masih Bersegel
9 Alina Sakit?
10 Erlan Ardinasa Harrison
11 Positif
12 Imelda Vs Bu Nadia
13 Gosip Yang Menyebar
14 Menemui Imelda
15 Siapa Om Itu?
16 Cerita Erlan
17 Bu Nadia Berpulang
18 Hari Pemakaman
19 Pengakuan Alina Kepada Bu Dita
20 Mimpi Erlan
21 Berkunjung Ke Hotel
22 Tuan Joseph Adijaya
23 Pertolongan Sean
24 Kedatangan Olivia
25 Melanjutkan Hidup
26 Perjuangan Imelda
27 Chandra Selingkuh
28 Erlan Dan Nasi Uduk
29 Keributan Di Kediaman Chandra
30 Bertemu Chandra
31 Erlan Ingin Nasi Uduk Lagi
32 Pertemuan Pertama Erlan Dan Alina
33 Kebersamaan Erlan Dan Alina
34 Dokter Kandungan
35 Bu Dita Dan Pak Heri Tahu
36 Erlan Berkunjung
37 Perut Alina Yang Membulat
38 Tuduhan Tetangga Julid
39 Kunjungan Keluarga Pak Heri
40 Keputusan Pak Heri
41 Diusir Warga Kampung
42 Menginap Di Kediaman Rara
43 Pengakuan Erlan
44 Imelda Jatuh Sakit
45 Permohonan Bu Dita
46 Hari Terakhir Di Kediaman Rara
47 Ikut Bersama Erlan
48 Bicara Bersama Mommy
49 Penolakan Mommy
50 Apartemen
51 Pakaian Satu Di Badan
52 Pernikahan Imelda
53 Kedatangan Sean
54 Olivia Dan Nyonya Afiqa
55 Kedatangan Mommy Dan Olivia
56 Kedatangan Mommy Dan Olivia 2
57 Penyesalan Imelda
58 Perselingkuhan Chandra
59 Rasa Penasaran Erlan
60 Perbincangan Mommy dan Erlan
61 Mengatur Rencana Baru
62 Pertemuan Olivia Dan Edgar
63 Penjelasan Edgar
64 Hari Pernikahan
65 Hari Pernikahan 2
66 Perjalanan Imelda
67 Pengakuan Imelda Kepada Bu Dita
68 Menjelaskan Kepada Warga Kampung
69 Mandi Bersama
70 Pertempuran Panas
71 Kamar Edgar
72 Olivia Mabuk
73 Mengantarkan Olivia
74 Rencana Perjodohan
75 Olivia VS Mom And Dad
76 Kembali Ke Apartemen
77 Mommy Jatuh Sakit
78 Menemui Mommy
79 Keinginan Mommy
80 Keinginan Mommy Terpenuhi
81 Perjalanan Sean
82 Ke Kota X
83 Pria Misterius
84 Pendarahan
85 Rencana Operasi
86 Kemarahan Pak Heri
87 Operasi Cesar
88 Bertemu Edgar
89 Menjenguk Imelda
90 Menemui Erlan
91 Memberitahu Alina
92 Alina Setuju
93 Kebahagiaan Imelda
94 Ketakutan Chandra
95 Penyakit Menakutkan
96 Istri Kedua Tuan Erlan
97 Melakukan Pemeriksaan
98 Pertemuan Chandra Dan Imelda
99 Talak
100 Perjalanan Penuh Drama
101 Pertemuan Dua Sahabat
102 Pertemuan Dua Sahabat 2
103 Berziarah Ke Makam Bu Nadia
104 Bertemu Ibu-Ibu Julid
105 Permohonan Maaf Tetangga Julid
106 Hasil Pemeriksaan Chandra
107 Perubahan Chandra
108 Memberitahu Imelda
109 Pengambilan Sampel Darah
110 Negatif
111 Lamaran Edgar
112 Lamaran Yang Masih Menggantung
113 Sidang Perceraian
114 Pasangkan Cincin Itu
115 Sakit Perut
116 Melahirkan
117 Memberitahu Mommy
118 Memberitahu Mommy 2
119 Kunjungan Mommy
120 Baby Arkana, Cucuku
121 Percaya 100 Persen
122 Mommy Bisa Jelaskan
123 Maafkan Mommy
124 Jangan Tinggalkan Kami
125 Kembalilah, Nak!
126 MY NAUGHTY UNCLE
127 Ayah Sambung
128 Rumah Baru
129 Ikut Ke Kantor
130 Bad Mood
131 Resign
132 Pernikahan Sean Dan Imelda
133 Penyesalan Pak Agung Dan Bu Kirana
134 Baby Rendra
135 Pengakuan Yang Terlambat
136 Kekhawatiran Alina
137 Sarapan Bersama
138 Erlan Jatuh Pingsan
139 Menghubungi Dokter
140 Kehamilan Simpatik
141 Curhat Bersama Imelda
142 Kebahagiaan Erlan
143 Dua Anak Cukup!
144 Semakin Berisi
145 Triplets Baby
146 Triplets Baby 2
147 Kebahagiaan Mommy
148 Jadwal Operasi Cesar
149 Kelahiran Triplets Baby
150 Baby Erica, Erina, dan Elia
151 Ekstra Part
152 Ekstra Part 2
153 Ekstra Part 3
154 Ekstra Part 4
155 Ekstra Part 5
156 Happy Ending
157 Babysitter-ku Maduku
158 Pengantin Pengganti Tuan Pemarah
159 Benih Sang Pewaris
160 Ternoda Sebelum Akad
161 Karya Baru Author
162 Jerat Asmara Sang Mafia
163 Terjerat Cinta Pria Dingin
164 The Gray Autumn
165 Derit Ranjang Adik Angkat
166 Racun Cinta Arsenio
167 Simpanan Janda Kaya
168 Edinburgh by Komalasari
169 Gadis Kaki Palsu
170 Mendadak Dinikahi Bocah Tengil
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Awal Derita Alina
2
Musuh Bertopeng Sahabat
3
Bully
4
Sanksi Dari Pihak Sekolah
5
Bekerja Bersama Bu Dita
6
Chandra Dan Imelda
7
Chandra Dan Imelda 2
8
Masih Bersegel
9
Alina Sakit?
10
Erlan Ardinasa Harrison
11
Positif
12
Imelda Vs Bu Nadia
13
Gosip Yang Menyebar
14
Menemui Imelda
15
Siapa Om Itu?
16
Cerita Erlan
17
Bu Nadia Berpulang
18
Hari Pemakaman
19
Pengakuan Alina Kepada Bu Dita
20
Mimpi Erlan
21
Berkunjung Ke Hotel
22
Tuan Joseph Adijaya
23
Pertolongan Sean
24
Kedatangan Olivia
25
Melanjutkan Hidup
26
Perjuangan Imelda
27
Chandra Selingkuh
28
Erlan Dan Nasi Uduk
29
Keributan Di Kediaman Chandra
30
Bertemu Chandra
31
Erlan Ingin Nasi Uduk Lagi
32
Pertemuan Pertama Erlan Dan Alina
33
Kebersamaan Erlan Dan Alina
34
Dokter Kandungan
35
Bu Dita Dan Pak Heri Tahu
36
Erlan Berkunjung
37
Perut Alina Yang Membulat
38
Tuduhan Tetangga Julid
39
Kunjungan Keluarga Pak Heri
40
Keputusan Pak Heri
41
Diusir Warga Kampung
42
Menginap Di Kediaman Rara
43
Pengakuan Erlan
44
Imelda Jatuh Sakit
45
Permohonan Bu Dita
46
Hari Terakhir Di Kediaman Rara
47
Ikut Bersama Erlan
48
Bicara Bersama Mommy
49
Penolakan Mommy
50
Apartemen
51
Pakaian Satu Di Badan
52
Pernikahan Imelda
53
Kedatangan Sean
54
Olivia Dan Nyonya Afiqa
55
Kedatangan Mommy Dan Olivia
56
Kedatangan Mommy Dan Olivia 2
57
Penyesalan Imelda
58
Perselingkuhan Chandra
59
Rasa Penasaran Erlan
60
Perbincangan Mommy dan Erlan
61
Mengatur Rencana Baru
62
Pertemuan Olivia Dan Edgar
63
Penjelasan Edgar
64
Hari Pernikahan
65
Hari Pernikahan 2
66
Perjalanan Imelda
67
Pengakuan Imelda Kepada Bu Dita
68
Menjelaskan Kepada Warga Kampung
69
Mandi Bersama
70
Pertempuran Panas
71
Kamar Edgar
72
Olivia Mabuk
73
Mengantarkan Olivia
74
Rencana Perjodohan
75
Olivia VS Mom And Dad
76
Kembali Ke Apartemen
77
Mommy Jatuh Sakit
78
Menemui Mommy
79
Keinginan Mommy
80
Keinginan Mommy Terpenuhi
81
Perjalanan Sean
82
Ke Kota X
83
Pria Misterius
84
Pendarahan
85
Rencana Operasi
86
Kemarahan Pak Heri
87
Operasi Cesar
88
Bertemu Edgar
89
Menjenguk Imelda
90
Menemui Erlan
91
Memberitahu Alina
92
Alina Setuju
93
Kebahagiaan Imelda
94
Ketakutan Chandra
95
Penyakit Menakutkan
96
Istri Kedua Tuan Erlan
97
Melakukan Pemeriksaan
98
Pertemuan Chandra Dan Imelda
99
Talak
100
Perjalanan Penuh Drama
101
Pertemuan Dua Sahabat
102
Pertemuan Dua Sahabat 2
103
Berziarah Ke Makam Bu Nadia
104
Bertemu Ibu-Ibu Julid
105
Permohonan Maaf Tetangga Julid
106
Hasil Pemeriksaan Chandra
107
Perubahan Chandra
108
Memberitahu Imelda
109
Pengambilan Sampel Darah
110
Negatif
111
Lamaran Edgar
112
Lamaran Yang Masih Menggantung
113
Sidang Perceraian
114
Pasangkan Cincin Itu
115
Sakit Perut
116
Melahirkan
117
Memberitahu Mommy
118
Memberitahu Mommy 2
119
Kunjungan Mommy
120
Baby Arkana, Cucuku
121
Percaya 100 Persen
122
Mommy Bisa Jelaskan
123
Maafkan Mommy
124
Jangan Tinggalkan Kami
125
Kembalilah, Nak!
126
MY NAUGHTY UNCLE
127
Ayah Sambung
128
Rumah Baru
129
Ikut Ke Kantor
130
Bad Mood
131
Resign
132
Pernikahan Sean Dan Imelda
133
Penyesalan Pak Agung Dan Bu Kirana
134
Baby Rendra
135
Pengakuan Yang Terlambat
136
Kekhawatiran Alina
137
Sarapan Bersama
138
Erlan Jatuh Pingsan
139
Menghubungi Dokter
140
Kehamilan Simpatik
141
Curhat Bersama Imelda
142
Kebahagiaan Erlan
143
Dua Anak Cukup!
144
Semakin Berisi
145
Triplets Baby
146
Triplets Baby 2
147
Kebahagiaan Mommy
148
Jadwal Operasi Cesar
149
Kelahiran Triplets Baby
150
Baby Erica, Erina, dan Elia
151
Ekstra Part
152
Ekstra Part 2
153
Ekstra Part 3
154
Ekstra Part 4
155
Ekstra Part 5
156
Happy Ending
157
Babysitter-ku Maduku
158
Pengantin Pengganti Tuan Pemarah
159
Benih Sang Pewaris
160
Ternoda Sebelum Akad
161
Karya Baru Author
162
Jerat Asmara Sang Mafia
163
Terjerat Cinta Pria Dingin
164
The Gray Autumn
165
Derit Ranjang Adik Angkat
166
Racun Cinta Arsenio
167
Simpanan Janda Kaya
168
Edinburgh by Komalasari
169
Gadis Kaki Palsu
170
Mendadak Dinikahi Bocah Tengil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!