Hari ini menjadi hari bersejarah bagi Dion dan Tania sebab hari ini menjadi hari dimana masa SMA mereka berakhir dan melanjutkan perjalanan untuk masa depan.
Tania dan Dion berfoto bersama teman teman mereka yang lainnya.
Tania yang masih dengan selimut kegundahan di hati nya sebab beberapa hari yang lalu iya menerima sebuah surat kaleng. Dan yang paling membuat Tania terkejut di sana tertulis agar ia menjauhi Dion dan memutuskan hubungan cinta mereka.
Awalnya Tania tidak peduli dengan surah itu tapi setelah seminggu ini iya menerima surat itu dengan isi surat yang sama dengan bungkusan yang berbeda.
"Tan.. aku bahagia hari ini tapi aku juga sedih sebab setelah ini aku melanjutkan kuliah ku dan kamu bekerja" lirih Dion.
"Kan sudah aku katakan kalau kita masih bisa bertemu kembali dan berkencan" balas Tania.
" Iya,, jadi bagaimana? apa kamu sudah mendapatkan pekerjaan itu?" tanya Dion.
"Sudah.. meskipun jaraknya agak sedikit jauh dari kampus mu"
" Tidak apa apa yang penting aku masih bisa melihat wajah mu" balas Dion.
"Kamu jangan genit genit di kampus dan jangan tebar pesona" ancam Tania.
"Kalau mereka duluan yang mengejar aku tidak apa kan" canda Dion.
Tania menatap Dion dengan tatapan tajam. Dion tergelak melihat ekspresi wajah Tania.
"Kamu sangat lucu Tan" balas Dion.
"Mana ada wanita yang dapat meluluhkan hatiku Tan. Hanya kamu satu satunya wanita yang ingin aku habiskan sisa hidupku" ujar Dion. Tania memukul lengan Dion deng gemas.
"Aku tau itu di.. tapi aku rasa agar hubungan kita sampai pada tahap pernikahan sangat lah sulit" batin Tania menatap penuh arti pada Dion.
"Aku rasa mama mu tidak menyetujui hubungan ini setelah dia tau kebenaran tentang keadaan keluargaku. Aku hanya berharap jika kamu dan aku tidak bisa bersama di kemudian hari, semoga kita berpisah dengan cara yang baik baik. Aku akan bahagia jika melihat kamu bahagia dan sangat bahagia jika hubungan kamu dan mama kamu tidak rusak hanya gara gara kehadiran aku di hidupmu yang tidak bisa di terima oleh mamamu" harap Tania dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tiga bulan berlalu dan pada hari ini Dion sah menjadi seorang Mahasiswa yang berkuliah di kampus ternama kota M.
Hari pertama kuliah saja sudah membuat banyak wanita wanita memuja dan menggilai ketampanan Dion.
Dion sedikit risih tapi ia mencoba biasa saja. Ia hanya ingin terkesan ramah saja tidak sombong.
Bertepatan dengan hari yang sama Tania juga sudah bekerja di sebuah cafe dekat kampus Dion.
Tania sudah bekerja selama dua bulan lebih. Ia sangat bahagia akhirnya mendapatkan pekerjaan dan gaji yang bisa ia gunakan untuk membiayai adik nya.
Meskipun ayah Tania masih sehat sehat saja tapi Tania ingin memberikan sebagian gajinya untuk keluarga nya sebagai ucapan terimakasih atas pengorbanan orang tua nya selama ini.
Ayah dan ibu nya pernah mengatakan kepada Tania agar kuliah saja, nanti soal biaya akan di carikan oleh ayah nya.
Namun Tania menolak dengan alasan ia hanya ingin mandiri agar tidak membebani orang tua nya.
Tania ingin dia sendiri yang membayar semua biaya perkuliahan nya. Nanti jika ia kuliah ia tau betul bagaimana susah nya mencari uang, sehingga ia akan giat belajar nya.
Hubungan Tania dengan Dion sejauh ini baik baik saja. Meskipun baru sekarang ia bertemu dengan Dion.
Dion sangat senang akhirnya bisa bertemu dengan pujaan hatinya setelah dua bulan terakhir sibuk dengan berkas berkas mengenai Perkuliahan nya.
"Ta... aku sangat senang akhirnya bertemu kembali meskipun sekarang kita memiliki kesibukan yang berbeda" ujar Dion memeluk tubuh Tania.
"Kenapa ganti cara memanggil namaku?"tanya Tania.
"Tidak ada.. aku hanya ingin mengganti nya" cengir Dion.
"Kau ini" cubit gemas pipi Dion. mereka tertawa bersama.
Terlihat di sana ada seseorang sedang menatap tajam kearah mereka, ia mengepalkan tangannya.
"Dasar tak tau diri" gerutu orang itu.
...****************...
Sebulan sudah Dion menjalankan tugas nya sebagai mahasiswa. Ia menikmati hari hari nya.
Jika terlalu banyak tugas yang menumpuk Dion akan ke kafe tempat Tania bekerja. Ia di sana hanya duduk memperhatikan Tania yang sedang fokus bekerja.
Ia melakukan hal itu agar ia tetap kembali semangat kuliah nya dan mengerjakan tugasnya.
Sesekali nanti Tania akan menghampiri Dion. Ia juga tidak ingin bos nya memberikan cap padanya sebagai karyawan yang hanya tau pacaran.
Terkadang ada karyawan di sana yang kurang suka dengan Tania.
Tania mencoba tidak peduli dengan maki, hinaan dan cacian mereka. Tania kembali fokus pada kerjanya.
"Cih... kalau mau pacaran, pacaran saja. Tau kan dimana tempat pacaran bukan di sini" ujar salah satu pembenci Tania.
"Benar itu, kalau kerja, kerja saja jangan pacaran" saut yang lain.
"Dasar anak muda sekarang, tidak tau tempat" timpal seorang lagi.
Tania hanya menatap kearah mereka tanpa berniat membalasnya.
"Apa? ngapain kamu lihat lihat kami? mau gue congkel tu mata" hardik pembenci itu.
Mereka mendorong tubuh Tania dengan kuat. untung saja ia tidak memegang sesuatu apa pun. Jadi hanya dirinya yang sedikit terpental.
"Kalian apa apaan sih? kenapa gitu sama Tania? memangnya dia salah apa?" hardik Chika teman kerja Tania.
"Hei anak ingusan! jangan coba melawan kami ya! Ingat kalian itu sama sama anak ingusan" saut pembenci Tania.
"Masih mending ya kami ini anak ingusan yang bisa membersihkan ingusnya sendiri dari pada kalian sudah tidak ingusan lagi tapi seperti anak ingusan" balas Chika meninggi.
"Kamu..." ucapan Chika terpotong kala melihat gelengan kepala Tania padanya.
"Tapi mereka sudah keterlaluan Tan, memangnya apa salah kamu, memangnya kamu merebut pacar mereka hah? ah.. aku tau mereka itu iri kan karena pacar kamu itu sangat tampan" balas Chika pada Tania seketika membuat tiga pembenci itu marah.
"Sudahlah Chi.. jangan memperbesar masalah nya" ucap Tania.
"Baiklah para senior ku yang terhormat, jika aku berbuat salah pada kalian, menyakiti hati kalian, maafkan aku" ujar Tania hormat dengan kepalanya menunduk.
Sungguh Tania sangat bosan jika tiap hari masalah nya hanya itu itu saja. Ia akan di marahi oleh rekan kerjanya setelah ia bertemu dengan Dion.
"Hemm.." balas pembenci Tania dengan kesal.
Para pembenci itu berlalu pergi dari kamar ganti khusus karyawan wanita itu.
"Aku heran sama kamu Tan, mau mau aja minta maaf sama mereka yang jelas-jelas sudah terlalu sering melukai kamu"
"Aku akan melapor pada pak bos dan mengatakan semua kejahatan mereka" ujar Chika membara.
"Jangan Chi.. kita di sini bekerja buka mencari musuh"
"Tapi Tan mereka sudah sangat keterlaluan" balas Chika.
"Tidak apa apa Chi.. mereka hanya marah karena aku punya pacar seperti Dion yang tampan itu" cecar Tania.
"Ish.. kau ini masih bisa saja bercanda" balas Chika.
Mereka menyudahi pembicaraan dan bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing sebab hari muka gelap dan sudah waktunya beristirahat.
...****************...
...Terimakasih banyak atas dukungannya 😊...
...Jangan lupa mampir di cerita author Menemukan Ibu ya🙏...
Jangan lupa
like
komentar
and Vote 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments