Dua tahun berlalu, si kembar kini berusia dua tahun dan Nayaka berumur lima tahun. Kayla memutuskan berhenti bekerja dari peruaahaan manufacturing setelah lahirnya si kembar. Kini ia merintis usaha yang bergerak sebagai eksportir furniture ke negara-negara di Eropa.
Mengikuti kedua orang tuanya bertugas di luar negeri membuat Kayla memiliki jaringan yang cukup kuat di beberapa negara. Sehingga ketika ada tawaran dari temannya di Jerman dan Inggris untuk mengirim furniture dari rotan dan kayu, desain-desain yang dipilih Kayla sangat diminati.
Kayla banyak bekerja di rumah sehingga dapat mengikuti tumbuh kembang anak-anaknya. Usia batita dan balita merupakan usia emas dalam perkembangan anak. Kayla tidak mau kehilangan momen tersebut dengan kesibukan luar rumah.
Kayla memiliki dua pegawai yang bertugas untuk memburu produsen furniture berkualitas ekspor serta mengurusi proses ekspor yang lumayan ruwet. Paviliun rumahnya dijadikan tempat kerja yang cantik dan nyaman.
Rayyan berhasil mengembangkan bisnis perhotelan milik keluarganya, bahkan kini ia merambah ke bisnis restoran waralaba. Rayyan dikenal sebagai pengusaha muda yang sedang naik daun.
“Mas, ini kamu bolak-balik masuk majalah pasti banyak cewek-cewek iseng dong ya, pengin kenalan gitu, ya kan?” Tembak Kayla sambil meletakkan majalah bisnis yang memuat profil suaminya.
Saat itu mereka sedang bersantai selepas makan malam sambil duduk-duduk di sofa ruang keluarga yang ditata sendiri oleh Kayla. Sebuah sofa besar menjadi tempat mereka berkumpul, Kayla menempatkan sebuah kain etnik yang memberikan aksen. Permadani warna-warni sangat kontras dengan lantai kayu menambah suasana hangat. Pintu kaca ke teras dibuka lebar membuat angin sejuk masuk ke dalam ruangan.
“Cewek, apalagi janda, banyak bet …” Sahut Rayyan menggoda istrinya.
“Mas!” Kayla merenggut dan melemparkan bantal ke suaminya.
Rayyan menarik Kayla ke dalam pelukannya dan memberikan ciuman bertubi-tubi ke kedua pipi istrinya. Kayla berusaha menutupi wajahnya namun Rayyan malah memegang wajahnya dan memberikan ciuman yang panjang dan lama ke bibirnya.
“Kay, kamu inget nggak waktu di Amerika kamu nggak sadar selama dua hari pasca operas donor ginjal? Dua hari itu, Kay, aku nggak bisa hidup tenang. Kata Thoriq aku kayak mayat hidup. Bolak-balik aku liatin kamu. Kayla Wiranata, aku cinta banget sama kamu. Cintaaa banget,” ucap Rayyan setelah puas menciumi istrinya sambil menatap manik mata legam istrinya.
Rayyan memejamkan matanya lagi lalu kembali mendaratkan bibirnya ke bibir Kayla. Sambil melingkarkan tangannya ke belakang leher Rayyan, Kayla membalas ciuman panjang suaminya.
“Cieee papa mama ciuman. Kakak, papa mama ciuman!” Seru Kira. Tiba-tiba Kira dan Jana muncul dari balik sofa. Rayyan dan Kayla langsung menghentikan aktivitas mereka sambil tertawa melihat si kembar.
Naya yang sedang turun dari lantai atas ikutan tertawa, juga Bik Surti yang sedang mengelap meja makan.
“Eh kalian, papa mama lagi mesra-mesra kok malah diganggu. Sebagai hukumannya papa akan cium Jana dan Kira seratus kali!” Rayyan kemudian bangkit dan mengejar si kembar yang sudah berlarian ke sana kemari.
Naya duduk di sofa lalu memeluk ibunya.
“Naya sayang mama.”
“Mama juga sayang Naya.”
Sambil tertawa-tawa, Kayla dan putra sulungnya memperhatikan tingkah laku si kembar yang masih berusaha kabur dari papanya.
***
Di apartemennya Ale memperhatikan wajah Fatin yang tertidur setelah kelelahan melakukan aktivitas tempat tidur. Jari-jari Ale menelusuri wajah istrinya yang cantik. Ia mengecup lembut bibir kemudian kening Fatin.
“I love you,” bisiknya.
Tadi Ale menjemput Fatin di butiknya. Setibanya di apartemen, begitu Fatin membuka kerudung, Ale langsung memeluknya dari belakang menciumi belakang lehernya. Spot favorit Ale karena biasanya Fatin akan langsung menyerah.
Melihat istrinya masih lelap, Ale turun dari tempat tidur hendak menyiapkan makan malam.
“Kak Ale, nggak mandi dulu?” Fatin terbangun karena gerakan Ale.
“Mau makan, baru abis itu mandi, terus sholat, abis itu makan kamu lagi. Siap kan?”
“Siap, laksanakan komandan!” Balas Fatin sambil mengedipkan mata.
“Eh nggodain, awas kamu!” Ale urung keluar kamar dan kembali menciumi istrinya dengan ciuman lembut hingga penuh napsu. Mereka pun memulai lagi kegiatan ranjang.
Usai keduanya menikmati kepuasan rasa cinta mereka berbaring. Ale merengkuh tubuh Fatin dan menghadapkan kepadanya.
“Kak Ale, maaf ya, Fatin belum juga hamil,” ucap Fatin lirih kemudian membenamkan wajah ke dada bidang suaminya.
Ale mencubit dagu istrinya lalu mengecup bibir yang sedikit bengkak karena gigitannya.
“Fatin, sayang, Kak Ale juga santai kok. Kita nikmatin aja. Lagian kita kan nggak pernah pacaran, jadi sekarang kita pacaran halal sambil usaha bikin anak. Kak Ale nggak mau kamu terbebani. Kita sama-sama jalanin aja ya, sayang.” Ale mendekap erat tubuh istrinya yang masih tanpa busana. Diusapnya pundak mulus Fatin lalu mendaratkan ciuman kecil di sana.
Fatin mengelus wajah Ale yang tampan. Wajah blasteran Arab-Italia membuat pemiliknya sempat ditolak mendaftar ke militer karena disangka warga asing. Bunda Ale adalah wanita keturunan Arab yang menikahi ayah Ale seorang pria keturunan Arab-Indonesia-Italia.
Orang tua Ale bertemu saat keduanya mengikuti seminar di luar negeri. Cinta pada pandangan pertama yang berlanjut pada pernikahan. Mereka memiliki tiga anak yaitu Ameera, Ale, dan Akbar.
Bunda Ale adalah sahabat dari Umi Fathimah. Awalnya mereka berniat memperkenalkan Fatin kepada Akbar, adiknya Ale. Umi Fathimah meminta Fatin mengantarkan kue ke rumah bundanya Ale.
Saat menunggu dibukakan pintu, Ale baru datang dari tugas di Papua. Begitu melihat Fatin, ia tidak bisa melepaskan pandangannya. Setelah Fatin pulang, Ale langsung minta diperkenalkan ke keluarga Fatin. Selang satu bulan, Ale menikahi Fatin.
“Fatin, Kak Ale sayaang banget sama kamu. Cinta …”
“Fatin juga, Kak. Eh, Kak Ale kan sering dibilang bucin sama Kayla. Tentara bucin,” kata Fatin sambil menyeringai.
“Emang bener tuh, bucin banget sama kamu.”
Mereka tertawa bersama, menikmati kebersamaan penuh cinta malam itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Bunda windi❤ 💚
seneng banget liat pasangan yang romantis seperti mereka 😁😁
2022-10-28
1
Aris Pujiono
semangat fatin
2022-03-31
1
auliasiamatir
mudah mudahan,cintanya Ale gak berubah karena Fatin gak punya anak yah.
2022-03-02
1