" Kita mau kemana kak Zio?" tanya Sandriza dengan suara yang manja.
" Kamu ingin kemana? Biar aku antar!" kata Zio serius sambil menyetir mobilnya.
" Aku mau pulang saja, ke rumah tante Melinda." jawab Sandriza.
" Kenapa terburu-buru sih? Tadi aku sudah minta ijin dengan tante Melinda. Jadi kamu jangan khawatir, sayang!" kata Zio.
" Oh, begitu yah! Tapi aku lapar Kak Zio!" kata Sandriza.
" Oke kita makan dulu yah! Kamu mau makan apa?" kata Zio.
" Terserah kamu aja kak!" sahut Sandriza.
" Beneran terserah aku yah!" kata Zio lalu menjalankan mobilnya lebih cepat.
Sandriza mulai kebingungan kenapa Zio malah mengajaknya keliling kota. Dan ini adalah pusat perbelanjaan kota. Mall - mall berjejer disini. Zio mulai mengarahkan mobilnya ke mall terbesar di pusat perbelanjaan itu. Sandriza menatap Zio yang masih fokus menyetir.
" Kita makan di tempat ini kak?" tanya Sandriza.
" Iya! Kita makan dan setelah itu kita nonton film." jawab Zio sambil tersenyum.
" Nanti aku jadi pulang telat dong kak!" sahut Sandriza.
" Tidak apa- apa! Aku nanti yang bilang ke tante kamu." kata Zio lalu menghentikan mobilnya dan parkir di area mobil.
Zio turun dari mobilnya dan membukakan pintu samping itu untuk Sandriza. Sandriza tersenyum dengan perlakuan manis dari Zio. Zio menarik tangan Sandriza dan mengajaknya masuk ke dalam mall tersebut. Zio mengajak Sandriza makan sesuai keinginannya. Setelahnya Zio mulai mengajak Sandriza ke studio XXI untuk melihat film.
" Kamu suka film apa sayang?" tanya Zio sambil menggandeng pinggang Sandriza.
" Terserah kamu saja deh! Aku ikut saja!" jawab Sandriza.
" Baiklah! Film action romantis saja yah!" kata Zio sambil berjalan ke tempat pembelian tiket.
Sandriza duduk menunggu Zio yang antri untuk membeli karcis. Sesekali Zio melemparkan senyuman nya ke Sandriza. Sandriza ikut tersenyum melihat Zio yang begitu suka melihat dirinya. Zio si budak cinta.
Setelah mendapatkan karcis mereka mulai masuk ke studio sesuai dengan film yang dipilih. Mereka mulai menempati kursi sesuai dengan nomernya. Sandriza selalu digandeng erat oleh Zio. Zio seolah tidak ingin melepas genggaman tangannya ke Sandriza. Sampai film itu mulai diputar, Zio tetap memegang tangan Sandriza dengan erat.
" Zio! Aku mau makan popcorn loh! Tangan aku jangan kamu pegang terus." kata Sandriza. Zio sebentar saja melepaskan tangan Sandriza. Setelah Sandriza berhenti ngemil popcorn, Zio kembali mencari tangan Sandriza dan mulai menggenggam nya erat.
Zio dan Sandriza mulai larut dalam suasana film yang diputar di studio XXI itu. Adegan kekerasan membuat Sandriza sedikit ketakutan. Sandriza makin menempel ke Zio. Zio seperti digoda oleh Sandriza. Hingga adegan panas mulai muncul di film itu, membuat Sandriza dan Zio menatap tanpa berkedip. Tangan Zio makin kuat memegang tangan Sandriza. Hingga tangan itu diciumnya. Sandriza menjadi menatap Zio.
Zio meletakkan kepalanya dipundak Sandriza. Sandriza diam saja. Zio tidak puas dengan itu. Tangannya mulai berada di atas da.. da Sandriza. Tetap tidak puas dengan itu, Zio akhirnya memberanikan dirinya dengan tangannya menyusup kebalik kemeja Sandriza. Zio mencari dua da.. da Sandriza dan mulai memegangi nya seperti mainan.
" Zio!" ucap Sandriza pelan. Namun Zio malah makin liar memainkan buah kembar itu. Sandriza makin tidak kuasa. Zio mulai mendekati wajah Sandriza dan mencari bibir Sandriza sambil tangannya tetap bermain di area gundukan itu.
Zio mulai mencium bibir Sandriza sampai lama.
"Zio, hentikan!" bisik Sandriza pelan sambil sedikit mendorong Zio supaya menghentikan aksinya.
" Sandriza! Setelah ini kita ke hotel yuk!" kata Zio nakal.
Sandriza melotot matanya mendengar Zio berkata demikian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments