Di balkon hotel itu Koko dan Melinda bersantai. Waktu masih tengah malam. Apakah mereka benar-benar akan menghabiskan malam panjang tanpa memejamkan mata? Nyatanya mereka saat ini masih larut dalam obrolan. Masing-masing saling curhat. Apalagi Koko yang saat ini masih memiliki keluarga yang utuh seperti istri dengan anak-anaknya. Namun berbeda dengan Melinda yang statusnya seorang janda dengan putranya semua bisa dibilang mandiri karena sudah besar- besar semuanya.
" Setelah ini aku boleh minta kencan denganmu secara rutin tidak, Melinda?" tanya Koko dengan serius.
" Aku sungguh bahagia bisa kencan dengan kamu malam ini. Dan cukup lama bukan kita tidak saling komunikasi dan berhubungan setelah kita sama-sama wisuda." kata Koko lagi.
Melinda diam sambil melihat pemandangan dari balkon itu. Melinda berpikir, apakah dirinya akan menjadi perusak rumah tangga Koko nanti nya jika Melinda menyanggupi kencan kembali dengan Koko?
" Melinda! Kenapa kamu diam saja? Aku masih menyayangi kamu. Sungguh Melinda!" kata Koko lagi.
" Kenapa ini harus dilanjutkan lagi, Ko? Bukankah kamu masih memiliki istri yang bisa melayani kamu?" sahut Melinda.
" Ini bukan sekedar mencari kepuasan di ranjang. Namun ini masalah perasaan. Aku benar-benar masih menyukai kamu." ucap Koko.
" Apakah seorang laki-laki bisa menyukai wanita bukan lantaran fisiknya? Benar- benar mencintai dengan segenap jiwa raganya? Cinta sejati macam itu apakah masih ada? Aku tidak percaya lagi soal cinta. Hal itu seperti menguras emosi dan pikiran." kata Melinda serius.
" Sepertinya kamu sudah mati rasa, Melinda. Mungkin saja kekecewaan yang sudah diperbuat mantan suami kamu membuat kamu tidak percaya lagi akan cinta. Hatimu sudah tertutup dengan rasa itu." sahut Koko.
" Mungkin saja!" sahut Melinda.
" Aku akan membuat kamu seperti anak muda kembali. Yang selalu jatuh cinta dan berbunga-bunga dengan cinta yang aku berikan ke kamu." kata Koko sambil memegang pergelangan tangan Melinda.
" Bukankah kamu tidak ada permasalahan yang serius dengan istri kamu? Kenapa kamu tega ingin mengkhianati nya. Dan aku tidak ingin masuk dalam rumah tangga kamu dan menghancurkan keharmonisan itu. Malam ini adalah pertama dan terakhir kalinya kita menghabiskan malam panjang sampai pagi. Setelah ini aku mohon, kita kembali ke kehidupan masing-masing. Oke?" kata Melinda santai.
" Tidak! Aku tidak mau, Melinda! Malam ini adalah awal aku akan menjalin hubungan kembali dengan kamu. Dan aku akan terus mengejar kamu. Karena dari dulu kebahagiaan aku adalah bisa menikahi kamu dan hidup bersama sampai menua." kata Koko.
" Koko! Kamu kan sudah memiliki istri yang patuh di rumah. Kamu tidak boleh merusak dan mengkhianati istri kamu. Oke?" kata Melinda serius.
" Aku tidak mau mendengar itu lagi. Aku bebas melakukan itu dengan kamu karena kamu wanita yang sudah tidak bersuami. Aku bisa saja menikahi kamu, Melinda." ucap Koko.
" Aduh repot! Memang aku bebas karena aku seorang janda. Namun anggap saja malam ini kita melaksanakan semua itu suka sama suka dan hanya sebatas cinta satu malam saja. Setelah itu, sudah Tamat. Jangan diteruskan kembali." kata Melinda.
" Aku bukan tipe seperti itu, Melinda! Enak saja ngomong seperti itu. Kamu seperti tidak mengenali aku. Aku pun paham sekali tentang kamu. Kalau kamu tidak memiliki sedikit rasa sayang itu terhadap aku, tidak mungkin kamu mau ku ajak berkencan malam ini." kata Koko.
Melinda terdiam dan dalam pikiran nya membenarkan semua yang diucapkan oleh Koko. Melinda bukan wanita gampangan yang dengan suka hati memadu kasih dengan seorang laki-laki. Dan ini adalah malam panjang yang dilalui Melinda setelah prahara rumah tangga nya terjadi. Bersama Koko mantannya waktu dahulu. Apakah hatinya sudah kembali bermekaran bunga- bunga itu? Entahlah! Yang pasti bersama dengan Koko hatinya teduh dan nyaman.
" Duduklah dipangkuan aku Melinda!" suruh Koko. Dengan patuhnya Melinda menuruti kemauan Koko.
" I miss you, Melinda!" ucap Koko sambil memeluk erat Melinda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments