Permaisuri Tawanan Kaisar Kejam

Permaisuri Tawanan Kaisar Kejam

Jumpa Pertama

Di sebuah wilayah terdapat tiga negri yang berdekatan dipimpin oleh masing masing raja. Kerajaan Barat yang merupakan kerajaan terkuat di pimpin oleh kaisar Alex. Ia naik tahta setelah Ayahnya meninggal. Hanya hidup dengan adik perempuan satu satunya bernama Arabella dan para abdinya yang setia. Rakyat hidup makmur karena Kaisar Alex yang jujur, pemberani dan adil di balik sikap kejam dan dinginnya. Kerajaan Timur dipimpin oleh raja Arthur yang bijak. Ia hidup tenang bahagia bersama istrinya Alexa dan anak perempuan satu satunya bernama Anastasia. Kerajaan yang di pimpin Raja Arthur juga makmur dan damai. Segala kebutuhan rakyat tercukupi dengan baik berkat tanah pertanian yang subur. Sedangkan di kerajaan Utara di pimpin oleh raja Gabriel. Ia memiliki anak laki laki bernama Joseph dan memiliki satu cucu perempuan yang cacat.

Alex tengah sibuk berkutat di meja kerjanya.

"Putri Arabella tiba." Teriakan dari luar tak membuat Alex mendongakkan kepalanya untuk menyambut kedatangan sang adik. Ia sudah tau apa yang akan dibahas gadis itu.

"Kakak kapan akan menikah? aku takut kerajaan ini akan berakhir jika kakak tak kunjung mengangkat seseorang sebagai permaisuri."

"Aku tidak tertarik untuk menikah. Kau menikahlah. Tidak ada yang bisa mengisi hatiku." Alex bangkit dari duduknya untuk meninggalkan Sang adik.

Baru beberapa langkah ingin pergi sebuah ketukan pintu diiringi sosok pria datang menemuinya. Pria itu menunduk dan memberi salam.

"Hormat hamba yang mulia. Kereta sudah siap. Kita akan segera berangkat untuk pertemuan di kerajaan Timur."

"Ya tunggulah di luar."

"Baik yang Mulia. Saya undur diri."

"Kakak mau pergi tidak bilang padaku." Rengeknya setelah asisten Alex pergi.

"Hanya dua hari. Kau jaga diri baik baik disini."

"Kakak."

"Aku pergi." Ia memeluk adiknya dengan hangat dan pergi secepatnya sebelum Arabella merengek lagi.

Arabella mengantar kepergian kakaknya dengan berat hati. Meskipun Alex orang yang dingin. Tapi Ia satu satunya yang Arabella punya. Dia sangat peduli dan perhatian dengan caranya sendiri dan gadis itu paham sepenuhnya.

Satu hari perjalanan Alex sudah sampai di kerajaan Timur. Ia di sambut langsung oleh Raja Arthur dan Istrinya.

"Selamat datang Raja Alex."

"Terimakasih Raja Arthur dan Ratu Alexa sudah menyambut saya."

"Sama sama Raja Alex. Silahkan beristirahat dulu. Pelayan kami akan antarkan. Raja Alex pasti lelah setelah perjalanan jauh."

"Terimakasih pengertiannya. Saya akan beristirahat. Permisi."

"Silahkan Raja Alex."

Alex dan asistennya pergi ke tempat istirahat diantar oleh beberapa pelayan. Keduanya dilayani dengan baik. Segala macam jamuan sudah tersedia di kamarnya yang mewah. Mereka tak ingin mengundang Alex makan kerena menurutnya terlalu lelah. Alex sangat mengapresiasi pengertian dan pelayanan luar biasa di kerajaan Timur.

"Duduk dan makan bersamaku."

"Tapi yang Mulia."

"Duduklah."

"Baik." Robert ikut duduk dan makan dengan canggung bersama junjungannya.

Alex yang merasa bosan hanya beristirahat memutuskan untuk berkeliling istana. Manik matanya tak sengaja melihat gadis cantik yang tengah berdiri di atas bangku hendak memetik apel. Para pelayan dengan wajah panik mencoba menasihati namun tidak di dengarkan. Alex tersenyum, Ia terkesan dan terpana dengan kecantikan paras bak Dewi itu.

Hatinya bergetar hebat saat senyum lembut terbit dari bibir mungilnya yang indah.

"Dia siapa?"

"Beruntung Yang Mulia bisa melihat. Dia putri Raja Arthur. Putri Anastasia. Dia selalu di sembunyikan oleh kedua orangtuanya."

"Kenapa? Setauku raja Arthur tak memiliki anak."

"Beliau memiliki seorang anak perempuan yaitu Putri Anastasia. Ia disembunyikan sejak kecil karena parasnya yang rupawan membuat siapapun ingin memilikinya."

"Termasuk aku juga." Batinnya mengamati gadis bergaun biru langit dengan mahkota kecil di kepalanya itu.

"Putri kami mohon turunlah. Nanti Putri jatuh." Kata mereka dengan wajah khawatir.

"Aku ingin apel."

"Biar saya ambilkan Putri."

"Aku ingin ambil sendiri." Katanya bersikeras tak mau turun.

Alex mendekat semua pelayan menunduk hormat tak berani mendongakkan kepala menatap wajah tegas itu. Sementara Anastasia tak menyadari keberadaan Alex masih berusaha meraih apel namun tak sampai juga. Ia melompat dan terpeleset jatuh. Alex dengan cepat menahan tubuh gadis itu. Anastasia memejamkan matanya. Ia kemudian membuka mata setelah mendapati tubuhnya jatuh pada tangan kekar dan dada bidang yang keras. Mata mereka bertemu. Anastasia tersenyum membuat Alex terpaku di tempatnya. Gadis itu segera berdiri.

"Maaf." Katanya sambil menunduk.

"Tidak apa." Alex memberi kode para pelayan untuk meninggalkan mereka.

"Siapa namamu Putri?" Tanya Alex lembut membuat Robert terkejut.

"Anastasia. Tuan.....?"

"Alex."

"Ah. Maaf. Kaisar Alex dari kerajaan Barat. Maafkan saya telah merepotkan dan tidak sopan kepada anda." Anastasia tak berani menatap Alex.

"Hey...Tidak apa. Berbicara santai saja. Aku tidak sekejam itu." Alex mengangkat dagu Anastasia untuk menatapnya. Pria itu tersenyum manis. Senyum yang belum pernah Robert lihat sebelumnya.

"Terimakasih telah menolong saya."

"Sama sama. Kamu mau apel itu?"

Anastasia mengangguk semangat membuatnya begitu imut.

"Aku ambilkan." Alex naik ke bangku dan memetik Apel untuk Anastasia. Lagi lagi itu membuat Robert terkejut. Bahkan adiknya sampai menangis pun Ia tak akan mau untuk memetik apel seperti yang dilakukan sekarang.

"Terimakasih." Kata Anastasia.

"Sama sama."

Anastasia duduk memakan apelnya diikuti Alex yang duduk di samping gadis itu.

"Manis." Katanya tersenyum senang.

"Kamu suka?"

"Iya. Terimakasih Yang Mulia."

"Sama sama. Jangan terlalu formal padaku."

"Tidak boleh Yang Mulia. Itu tidak sopan."

"Ini perintah. Jika kita sedang berdua. Tidak usah menggunakan bahasa formal. Mengerti?"

"Iya."

"Pintar." Alex mengusap kepala Anastasia dengan lembut. Jarak usia mereka yang jauh membuat orang tidak akan berfikir macam macam atas perlakuan Alex yang seperti itu.

"Hormat hamba pada yang Mulia Raja Alex dan Putri. Yang mulia Ratu menunggu Putri di kamarnya." kata Salah seorang pelayan menghampiri Mereka.

"Iya."

"Yang Mulia saya permisi. Terimakasih apelnya dan terimakasih telah menolong saya." Anastasia menunduk hormat dan berjalan pergi diikuti pelayan pelayannya. Alex tersenyum memandangi kepergian gadis itu. Hanya bertemu beberapa menit saja sudah mampu mengubah hidupnya.

"Semoga jodohmu Yang Mulia." Gumam Robert melihat kebahagiaan junjungannya.

Terpopuler

Comments

@Intan.PS_Army🐨💜

@Intan.PS_Army🐨💜

suka aku suka 🌹🌹🌹🌹

2024-05-21

0

Dede Mila

Dede Mila

baca

2024-05-20

0

Åtíñ

Åtíñ

wah

2022-12-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!