...~𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈~...
Mereka berdua pun menuju ke ruangan rawat Zaskia, mama mereka berdua.
Setelah beberapa langkah, mereka pun sampai di ruangan rawat Zaskia.
"Kamu sudah datang." ucap Zaskia.
"Iya ma." jawab Putri.
"Tugas sekolah kamu sudah kamu selesaikan, nak?" tanya Zaskia.
"Sudah kok ma." ucap Putri berbohong.
"Hmm.. baiklah." ucap Zaskia.
"Maafkan Putri ma, Putri tahu kalau bohong dengan mama itu dosa. Tapi Putri tidak mau kalau mama meminta Putri untuk pulang dan mengerjakan tugas sekolah itu. Tugas sekolah itu bisa nanti Putri kerjakan saat Putri dan Dewi pulang. Kesehatan mama lebih utama di bandingkan dengan tugas sekolah ku. Sekali lagi maafkan Putri ya ma." gumam Putri dalam hati.
Putri pun menyuapi makanan ke dalam mulut Zaskia hingga makanan habis tanpa tersisa sedikit pun.
"Nak, mending kalian berdua pulang saja dulu ya. Ini sudah malam." ucap Zaskia.
"Iya ma, Putri dan Dewi akan pulang kalau mama sudah tidur." jawab Putri.
"Baiklah, mama akan tidur." ucap Zaskia.
Setelah beberapa menit, Zaskia pun tidur.
"Ma, aku pulang dulu ya ma." ucap Putri.
Sebenarnya Zaskia belum lah tertidur lelap. Ia hanya pura-pura tidur.
Putri dan Dewi pun pulang ke rumah.
"Entah kenapa akhir-akhir ini aku merasakan jika maut sudah mendekati ku. Apa kah ini akhir hidup ku?" gumam Zaskia dengan mata berkaca-kaca mengingat kedua putrinya. Ia pun mulai membayangkan apabila dirinya meninggalkan kedua putrinya. Zaskia tidak mau apabila itu terjadi, namun apa yang boleh ia perbuat jika itu sudah takdirnya?
Zaskia pun memikirkan itu hingga ia pun tidur terlelap.
🌸🌸🌸
Di rumah..
"Dewi, kamu tidur dulu ya." ucap Putri.
"Oke kak. Kak Putri juga tidur nanti ya kak." jawab Dewi.
"Iya." ucap Putri.
"Untung saja besok Sabtu, hari libur." gumam Putri lalu mengerjakan tugas sekolah nya hingga selesai.
Setelah selesai, ia pun ikut tidur bersama adik nya, Dewi.
🌸🌸🌸
Pagi harinya...
Putri pun bangun terlebih dahulu. Ia pun mandi dulu, setelah mandi ia pun membangunkan Dewi.
Setelah membangunkan adik nya, Dewi, ia pun ke dapur untuk memasak.
Hobi Putri adalah memasak. Ia bisa memasak karena ia sering melihat Zaskia memasak.
Hari ini Putri masak nasi goreng. Putri sengaja memasak nasi goreng agar cepat selesai. Karena jika banyak-banyak, belum tentu cepat selesai nya.
Setelah selesai masak, Putri dan Dewi pun menuju ke rumah sakit.
"Selamat pagi bu Wati." ucap Putri berbasa-basi.
"Eh nak Putri, selamat pagi juga. Ini pasti mau njenguk mbak Zaskia kan?" tanya Bu Wati.
"Iya bu." jawab Putri.
"Kamu tunggu sebentar di sini ya nak Putri. Bu Wati mau siap-siap dulu." ucap Bu Wati.
"Loh, bu Wati mau ikut njenguk juga??" tanya Putri.
"Iya nak." jawab Bu Wati.
Setelah Bu Wati mengambil tas dompet nya, ia pun bersama Putri dan juga Dewi pergi ke rumah sakit dengan angkot.
Meskipun awalnya Putri menolak, tapi Bu Wati terus membujuk nya hingga akhirnya Putri pun mau.
Apalagi biaya angkot nya di bayar Bu Wati. Sudah biaya pengobatan Zaskia di bayar Bu Wati. Putri berhutang budi pada Bu Wati.
Putri berjanji suatu saat jika ia sukses, ia akan membalas semua hutang budi nya pada Bu Wati.
Setelah beberapa menit, mereka bertiga pun sampai dirumah sakit.
Mereka bertiga pun masuk. Dengan Putri menggandeng adik nya, Dewi, sambil memegang bekal makanan.
Setelah beberapa langkah, mereka bertiga pun masuk.
Tok tok tok..
Ceklek!
"Selamat pagi ma." sapa Putri dan Dewi.
"Selamat pagi mbak." ucap Bu Wati.
"Selamat pagi juga Putri, Dewi dan juga mbak Wati. Terima kasih ya mbak Wati." ucap Zaskia.
"Ya.. mbak. Saya ikhlas kok." ucap Bu Wati.
"Terima kasih banyak ya Mbak Wati. Saya jadi gak enak hati." ucap Zaskia.
"Tidak apa-apa kok mbak, oh ya ini nak Putri membawa bekal makanan untuk kamu mbak. Aku juga sekalian datang sini sekalian jenguk mbak." ucap Bu Wati.
🌸🌸🌸
Siang harinya..
"Nak." panggil Zaskia.
"Iya ma?" tanya Putri lalu mendekati ranjang Zaskia dan di ikuti Dewi.
"Tolong ja-ga diri kamu dan Dewi baik-baik ya. Mama rasa sepertinya ini sudah saat nya mama meninggalkan dunia ini. Jadi agar mama tenang, jaga diri kamu dan Dewi baik-baik." pesan Zaskia.
"Mamaa.. jangan tinggalkan Putri sama Dewi duluan dong ma, hiksss." ucap Putri.
"Jangan menangis anak mama. Anak mama enggak boleh nangis. Anak Sulung Mama harus kuat dan tegar." ucap Zaskia lalu menghapus lelehan air mata Putri di pipi Putri dengan jari jempol nya.
"Tapi.. Tapi Mama jangan meninggalkan Putri dan Dewi sendirian, hiksss." ucap Putri di sela tangisan nya.
"Eitt.. Putri mama tidak boleh nangis. Jika mama memang di takdirkan untuk meninggalkan dunia ini sekarang, mama bisa apa? Pokoknya Putri mama tidak boleh nangis." ucap Zaskia.
"Mama dan kak Putri kenapa menangis??" tanya Dewi.
Namun pertanyaan Dewi sama sekali tidak di jawab satu pun.
"Nak, nanti di lemari baju mama ada uang. Itu uang yang mama kumpulkan untuk kebutuhan sehari-hari kamu ke depannya. Dan biaya sekolah kamu sudah mama bayarin sampai SMA 3. Dan Dewi sudah mama bayarin sampai Kelas 4 SD. Untung sisa nya maafkan mama. Mama tidak sanggup." ucap Zaskia sambil menahan tangis nya.
"Iya maa.. bagi Putri dan Dewi itu sudah sangat lah besar. Maafkan Putri kalau ada salah ma." ucap Putri sambil berpelukan dengan Zaskia.
Dewi pun juga ikut-ikutan saja.
"Putri mama tidak ada salah. Maafkan juga jika mama ada kesalahan." ucap Zaskia.
"Dewi, belajar yang rajin ya nak." ucap Zaskia pada Dewi.
Dewi pun hanya mengangguk.
Tak lama kemudian, hembusan nafas terakhir dari Zaskia.
Putri dan Dewi yg sedang memeluk Zaskia pun bingung. Karena mama nya kini seperti sudah kaku.
Putri pun memanggil Dokter.
Bu Wati yg sedang di toilet pun kembali sudah dengan teriakan Putri.
Tak lama kemudian, Dokter pun memeriksa Zaskia.
Sedangkan Putri, Dewi dan bu Wati pun menunggu di luar.
Tak lama kemudian, dokter pun keluar.
"Pasien sudah meninggal." ucap dokter.
"Apaaaa??? MAMA SAYA TIDAK MUNGKIN MENINGGAL DOK!!" ucap Putri lalu kembali menangis.
Bu Wati pun menenangkan Putri. Bu Wati pun memeluk Putri. Walaupun Putri bukanlah anak kandung Bu Wati, tapi kasih sayang nya seperti anak kandung sendiri.
Zaskia Amalia pun di makamkan.
"Hikss.. Putri gak bakal nyangka. Dulu papa meninggalkan Putri saat berusia 11 tahun. Sekarang Putri berusia 16 tahun, Mama pun menyusul Papa. Semoga Papa dan Mama tenang di sana ya. Maaf kan Putri karena belum bisa membanggakan Mama dan juga Papa, hikss." ucap Putri di sela tangisan nya.
"Sabar ya nak Putri." ucap Bu Wati sambil mengelus punggung Putri.
Putri pun hanya mengangguk.
"Bu Wati, mama kenapa di kuburkan di dalam tanah?" tanya Dewi dengan polosnya.
"Itu.. itu karena mama kamu sudah menyusul papa kamu nak." jawab Bu Wati.
"Maksud nya?? Dewi tidak paham bu." tanya Dewi.
"Itu artinya Mama Dewi sudah meninggal. Berarti sudah meninggalkan dunia ini." jawab Bu Wati.
"Kenapa mama Dewi meninggalkan dunia ini?" tanya Dewi lagi.
"Karena Tuhan lebih sayang sama mama kamu nak." jawab Bu Wati.
Dewi pun hanya mengangguk, meskipun diri nya sebenarnya tak paham. Maklum, namanya anak kecil.
...~𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Mommy QieS
Innalilahi Wainnailaihi Roji'un...aku turut berdukacita kak Author dengan meninggalnya Ibu Zaskia,Ibu nya Puteri dan Dewi...ku taburkan bunga mawar untuk mu sebagai hadiah kak Author,aku ikut terhanyut dalam duka, betapa beratnya menjalani hidup tanpa orang terkasih yang bernama orang tua 😭😭😭
2022-07-27
1