...~𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈~...
Mereka berdua pun pulang ke rumah.
Beruntung biaya untuk permakaman tidak butuh terlalu banyak.
"Uang segini cukupnya untuk 2 bulan ke depan. Aku harus mencoba mencari pekerjaan. Apalagi ada anak di dalam kandungan ku. Aku harus hati-hati, karena ini pun anak dari mas Kelvin. Anak terakhirnya." gumam Zaskia ketika melihat sejumlah uang receh yg ia simpan.
Sedangkan Putri yg melihat Zaskia di kamar nya pun termenung. Ia tadi ingin berbicara. Tapi saat ia menghampiri Zaskia, ia mendengar ucapan Zaskia.
Putri pun tidak jadi untuk berbicara, ia pun keluar dari kamar Zaskia.
Putri pun pergi ke teras rumah. Ia pun duduk di kursi yg ada di teras rumah sambil termenung dengan ucapan Mama Zaskia.
"Apa yang harus di lakukan Putri, pa?" gumam Putri sambil melihat langit biru.
5 tahun kemudian..
Sekarang Putri sudah berumur 16 tahun. Adik Putri bernama Citra Dewi Amalia. Di panggil Dewi. Adik Putri sudah berumur 4 tahun. Umur Putri dan Dewi selisih 12 tahun.
Pagi harinya..
"Ma, mama baik-baik saja kan?" tanya Putri ketika ia melihat wajah Zaskia pucat.
"Enggak pa-pa kok nak, mungkin mama hanya kurang enak badan." jawab Zaskia sambil tersenyum agar Putri yakin.
"Mama sudah minum obat belum?" tanya Putri lagi.
"Sudah." jawab Zaskia bohong.
"Hmm.. oke ma. Jangan lupa mama istirahat ya ma! Putri sama Dewi mau berangkat dulu." ucap Putri lalu mencium tangan Zaskia. Dewi pun hanya mengikuti.
"Iya nak, hati-hati di jalan ya nak!" ucap Zaskia sambil mengelus kepala kedua anak nya.
"Iya ma." jawab Putri.
Putri dan Dewi pun berangkat ke sekolah dengan sepeda. Mereka berdua berangkat dengan satu sepeda. Untung saja mereka satu sekolah.
Putri sudah kelas 2 SMA. Sedangkan Dewi masih TK A.
Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai di sekolah.
Mereka pun belajar di kelas masing-masing.
Setelah beberapa jam, mereka pun pulang.
Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai di rumah.
"Kak?" ucap Dewi.
"Iya Wi, kenapa?" tanya Putri.
"Emm.. itu kak, kenapa pintu nya di kunci dari luar ya?" tanya Dewi.
"Hah? Iya juga ya. Kakak tanya sama Bu Wati dulu ya. Kamu tunggu di sini ya Wi, jangan kemana mana." peringat Putri.
"Iya kak, tanpa di suruh Dewi juga bakal tetap di sini." ucap Dewi.
"Good." ucap Putri lalu menghampiri rumah bu Wati, tetangga rumah nya.
Putri pun menghampiri bu Wati yg sedang menyapu halaman rumah nya.
"Selamat sore bu Wati." sapa Putri berbasa-basi terlebih dahulu.
"Eh nak Putri, Sore juga." jawab bu Wati.
"Bu Wati, Putri mau nanya." ucap Putri.
"Nanya apa nak Putri?" tanya Bu Wati.
"Itu rumah nya mama Putri kok di kunci dari luar ya bu?" tanya Putri.
"Ohh.. tadi mbak Zaskia pingsan saat ia menyapu halaman tadi pagi. Jadi di bawa ke rumah sakit." jawab bu Wati.
"Apaa??" tanya Putri.
"Iya nak Putri. Nak Putri sama nak Dewi, mau bu Wati anterin ke rumah sakit nya?" tanya Bu Wati.
"Ah.. gak usah bu. Putri sama Dewi pakai sepeda saja." tolak Putri dengan lembut.
"Baiklah nak Putri. Hati-hati di jalan ya nak Putri." peringkat bu Wati.
"Iya bu Wati, Terima kasih ya bu." ucap Putri.
Putri dan Dewi pun ke rumah sakit yg sudah di ucapkan bu Wati. Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai.
Mereka pun masuk ke dalam rumah sakit dan bertanya pada suster resepsionis.
"Selamat sore sus!" sapa Putri.
"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu dek?" tanya suster resepsionis tersebut ketika melihat seragam yg di pakai Putri.
"Di sini apakah ada pasien atas nama 'Zaskia Amalia'??" tanya Putri.
"Ada.. di ruangan 111 ya dek." ucap nya.
"Oke Terima kasih ya sus." ucap Putri.
Putri pun menggandeng tangan Dewi dan ke ruangan yg di sebutkan suster tadi.
Tok tok tok..
Ceklek!
"Putri? Dewi?" lirih Zaskia.
"Mamaa." ucap Putri lalu memeluk Zaskia.
Dewi pun juga ikut memeluk Zaskia.
"Mama kenapa bisa masuk ke rumah sakit?" tanya Dewi.
Namun, pertanyaan tersebut belum lagi di jawab. Dokter yg memeriksa Zaskia pun datang.
"Dengan keluarga bu Zaskia?" tanya dokter tersebut.
"Ya dok, saya anak nya." jawab Putri.
"Baiklah, kamu ikut saya. Adik kamu tinggalkan saja di sinis sebentar. Saya ingin menyampaikan sesuatu." ucap dokter tersebut.
Putri pun mengikuti dokter itu pergi.
"Ada apa dok?" tanya Putri.
"Begini, ini tentang kondisi mama kamu." ucap dokter tersebut.
"Bagaimana dok??" tanya Putri.
"Begini, mama kamu hanya hidup dengan satu(1) ginjal. Dan dengan kondisi mama kamu tidak dapat bertahan hidup. Jadi saya pun tidak bisa apa-apa. Kita hanya bisa berdoa kepada Tuhan." jawab Dokter.
"Satu ginjal? Bagaimana bisa dok??" tanya Putri.
"Mama mu menjual satu ginjal nya." jawab dokter.
"Menurut dari hasil pemeriksaan, mama kamu menjual ginjal nya sekitar 2 bulan yang lalu. Dan kalau hidup dengan satu ginjal, maka tidak boleh melakukan aktivitas berat." ucap dokter lagi.
"Terus, saya harus bagaimana dok?" tanya Putri.
"Tidak bisa apa-apa lagi. Hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdoalah agar di berikan kesembuhan pada bu Zaskia." jawab dokter tersebut.
"Iya dok." ucap Putri lalu ia pun berdoa.
"Kasihan sekali kamu, nak. Masih SMA harus kehilangan ibu. Ayah mu juga sudah pergi saat kamu masih SD hampir SMP. Semoga kamu di berikan kebahagiaan suatu saat." gumam dokter tersebut dalam hati sambil memandang wajah Putri.
"Kalau begitu, saya permisi dulu ya dok." ucap Putri.
"Eh, iya nak." jawab dokter.
Putri pun keluar dari ruangan dokter.
Ia pun menuju ke ruangan mama nya.
"Ma, kata dokter mama menjual ginjal mama?" tanya Putri.
"Eh, iya nak." jawab Zaskia lirih.
Putri yg mendengar jawaban Zaskia pun terduduk lemas di kursi nya.
"Maafkan mama, nak. Mama tahu mama salah. Tapi ini semua karena terpaksa nak. Mama harap kalau suatu saat nanti mama pergi, tolong jaga adik kamu Dewi baik-baik." pesan Zaskia.
"Iya ma." jawab Putri.
"Mama istirahat dulu ya. Putri sama Dewi mau pulang untuk mandi dan sekalian ganti baju. Terus makan sore dan bawa makan sore untuk mama nanti." ucap Putri lagi.
"Iya nak, Hati-hati di jalan ya!" ucap Zaskia.
"Iya ma." jawab Putri.
Putri dan Dewi pun pulang ke rumah.
Setelah makan sore dirumah, mereka pun membawa makan sore untuk Zaskia, mama mereka berdua.
Mereka berdua juga sudah mandi dan berganti baju.
Setelah beberapa menit, mereka berdua pun sampai di rumah sakit.
...~𝑩𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈~...
Jangan lupa likenya yaa..
Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Mommy QieS
Aku jadi ingat tahun 90 an kak, berangkat Sekolah masih menggunakan Sepeda dan jalan kaki(Dapat salam dari novel "Menjemput Kembali Hidayah Yang Terhempas")😊😊😊
Jujur aku sedih membaca part ini seorang Ibu harus berkorban demi anak ² nya dengan menjual salah satu ginjal nya demi untuk bertahan hidup 😭😭😭
2022-07-14
1
SIFA Official
Semangat terus kak 💪💪💪
2022-05-14
1
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
smngt Kak utk Novel ke duanya ini
2022-05-09
1