Mahawira Sang Chiran Jiwin

Mahawira Sang Chiran Jiwin

ch 1. Kelahiran sang Chiran Jiwin

Dipuncak pegunungan Ganda Madana, disebuah pondok kecil nan asri dengan halaman yang sangat luas dengan banyak pepohonan dan berbagai tanaman yang berbuah lebat sangat menggugah selera, karna sebagian sudah mulai matang dengan warna kuning kemerahan serta memancarkan bau yang harum.

Sebagian besar tanaman buah yang beragam jenisnya sudang mulai matang dengan warna warni yang cerah.

Sementara itu banyak orang yang duduk hening diatas tanah dibawah pepohonan tanpa ada seorangpun yang bersuara diantara mereka, sama sekali tidak terpengaruh dengan bau buah-buahan yang mengundang selera, pandangan mereka terfokus pada pondok kecil didepan mereka.

"Ayah apa Ibunda baik-baik saja," tanya anak kecil yang terlihat berusia sekitar lima tahun.

"Tenanglah Buana!, Ibunda mu akan baik-baik saja," jawab lelaki dengan perawakan tinggi kekar dengan rambut digelung rapi, walaupun terlihat tenang namun didalam hatinya gelisah menunggu kelahiran anak ketiganya.

"Apakah aku boleh menengok Bunda kedalam ?" tanya anak yang lebih muda dengan usia sekitar 3 tahun.

"Tunggulah sampai adikmu lahir Loka," jawab Rsi Bergunatha sambil menarik anak kecil itu ke pangkuannya setelah mendudukkan dirinya disebuah kursi kayu.

"krieeeet"

Suara pintu dibuka membuat semua orang melihat kearah yang sama, seorang perempuan tua keluar dari bilik menggendong bayi yang terlihat memancarkan cahaya redup, terlihat sangat sehat kulitnya coklat sawo matang pupil matanya hitam cerah tulangnya terlihat kokoh.

Tiga puluh menit yang lalu saat sang bayi lahir tanpa tangisan, kemudian cahaya terang memenuhi kamar Dewi Nila Candra.

Keajaiban terjadi, dukun beranak yang terlihat biasa saja tanpa diduga memancarkan cahaya dan seketika Dewi Nila Candra sembuh pasca melahirkan, tiada bekas luka atau kelelahan yang nampak dari tubuhnya bahkan terlihat semakin cantik.

"Aku memberimu anugrah awet muda tak akan menua sampai habis usia, selalu terlihat seperti gadis usia dua puluh tahun dan anakmu akan menjadi pendekar penguasa alam."

Kemudian ibu tua itu menyentuh kening si bayi terlihat cahaya memancar dari telunjuknya memasuki kening sang bayi,

"Lakukan segalanya sesuai harapanmu ingat jangan nakal !!!"

Sang bayi tersenyum sambil menjawab dengan bahasa batin, "Baik permaisuri" Cahaya yang masuk di kening sang bayi membuat dia mengingat siapa dirinya dan tujuan kelahirannya.

"Tidak kudengar ada tangisan saat kelahirannya apakah Dinda Dewi baik baik saja Bibi ?"

tanya Bergunatha pada sang dukun beranak.

"Anakmu istimewa Tuan, dan istrimu sedang membersihkan diri sebentar lagi pasti keluar,"

jawab sang dukun beranak seraya keluar menuju halaman.

"Sebentar Bibi !, aku belum memberikan hadiah atas pertolonganmu."

"Tidak perlu Tuan, yang harus kulakukan sudah aku lakukan selebihnya jaga dan didiklah putramu dengan baik," sambil bergegas pergi meninggalkan pondok.

Sesaat kemudian Dewi Nila Candra keluar dengan wajah dan aura yang semakin menarik, Rsi Bergunatha heran melihat perubahan yang terjadi pada istrinya.

"Siapa nama yang Kanda beri untuk putra ketiga kita,"

"Maha Wira,"

Dewi Nila Candra mengulurkan tangan untuk menggendong sang bayi.

Sementara orang yang berkumpul dihalaman mulai mendekat untuk melihat sang bayi,

"Aku datang untuk memberi putramu hadiah wahai Rsi," kata Rsi tua yang rambut, kumis serta jenggot panjangnya sudah putih semua.

"Apakah Tuan pemimpin dari semua Rsi yang hadir disini ?" tanya Rsi Bergunatha.

"Demikianlah Rsi, bolehkah kami menyentuh putramu" kata pemimpin para Rsi.

"Silahkan" jawab Rsi Bergunatha, satu persatu semua Rsi itu menyentuh kaki sang bayi kemudian cahaya redup dari sang bayi perlahan memudar dan akhirnya hilang.

"Itu lebih baik demi keselamatannya"

Sang pemimpin para Rsi berkata ketika melihat Rsi Bergunatha heran melihat cahaya ditubuh putranya hilang.

Dialam ilahi

"Semoga kepingan jiwaku ini mampu menegakkan keadilan dan kebenaran sesuai harapanku."

Seorang pria yang terlihat berumur dua puluh lima tahun sedang berada pada sebuah ruangan yang sangat megah dengan hiasan yang serba kuno.

Swuuusss...

Seorang wanita muda yang sangat cantik telah berada dalam ruangan.

"Bagaimana perjalananmu permaisuri, semoga perjalananmu aman dan terjaga kerahasiaannya."

"Tenanglah Penguasa aku sudah merubah penampilan dan auraku begitu keluar, tak akan ada seorang dewa maupun asura yang mengetahui," kata perempuan muda yang dipanggil permaisuri.

"Terimakasih Permaisuri sebagai Dewa Pencipta tertinggi aku tidak boleh ikut campur dengan urusan mahluk, aku harus tetap netral dan hanya membuat hukum dan aturan di semesta ini, tidak boleh ikut campur secara pribadi, tetapi hatiku merasa tergerak juga melihat dominasi para asura di hampir semua planet, jika dominasi mereka dibiarkan aku yakin semua planet akan hancur karna sifat buruk para asura."

"Aku mengerti keprihatinan mu, sebagai permaisuri mu aku selalu siap untuk membantu apapun demi kebaikan seluruh alam semesta."

"Aku sudah memberikan Cincin Dimensi Samudra Ilahi, melalui perantara pasukan rahasiaku, serta salinan ingatan yang engkau titipkan sudah aku tanamkan dalam ingatannya, dan kerahasiaannya aku jamin, semua pasukan bayangan terikat segel jiwa," Permaisuri menambahkan.

Segel jiwa adalah segel yang menyebabkan jiwa mahluk yang disegel terhubung dengan tuannya yang memasang segel, jika dia berhianat seluruh ingatannya lumpuh otomatis semua kemampuannya tersegel, segel ilahi hanya dimiliki oleh Penguasa ilahi.

"Baiklah sekarang kita hanya menunggu semoga dia bisa melakukan apa yang aku harapkan, jangan pernah berhubungan lagi setelah ini agar rahasia kelahirannya tetap terjaga."

"Sesuai keinginanmu Penguasa," jawab Permaisurinya.

Pria tampan melangkah menuju menara diikuti permaisurinya, dan berhenti pada sebuah ruangan yang sangat besar, ruangan ini penuh dengan cermin seperti layar monitor dari sini seluruh galaksi terlihat jelas. Ada ribuan cermin yang bisa memunculkan gambar tiga dimensi sesuai keinginan, jika ingin melihat planet bumi tinggal pikirkan maka cermin akan memunculkan gambar tiga dimensi planet bumi, bisa diatur fokus pada daerah tertentu.

Penguasa mengambil satu cermin dan memunculkan planet bumi, kemudian melacak Cincin Dimensi Samudra Ilahi, cermin menampilkan gambar yang lebih fokus.

Dreeeet....dreeeet..... dreeeet,

Cermin bergetar saat melacak wilayah yang diinginkan, dilayar monitor muncul Kerajaan Mahayong.

Dreeeet....dreeeet..... dreeeet

Cermin bergetar lagi menampilkan gambar yang lebih detail.

Puncak gunung Ganda Madana.

Seorang anak kecil memakai cincin dimensi yang sudah tersamarkan.

"Engkau memilihkan ayah dan ibu yang sesuai dengan tugas yang akan aku lakukan," terimakasih Permaisuri kata pria tampan sambil memeluk wanita muda yang disebutnya permaisuri.

"Sekarang hatiku sudah lega, berikutnya kita hanya menunggu, apa yang seharusnya terjadi pasti akan terjadi, semoga Pecahan Jiwaku mampu menjalani hidupnya dengan baik, dan menyelesaikan misinya menegakkan kebenaran dan keadilan di Jagat Raya bisa tercapai."

Pria tampan yang disebut Penguasa kembali mendatangi cermin yang lain, kali ini dia melihat pada alam yang lebih tinggi, "Alam Asura" Dia memperhatikan Penguasa Asura dan kehidupan para asura yang dipimpinnya.

Disini berlaku hukum kekuatan, siapa yang kuat mengatur yang lemah, yang lemah tanpa bisa berbuat apapun kecuali tunduk pada yang kuat.

Penguasa berjalan kesebuah cermin yang lain, dia mencari planet Dewa Susita, Pemimpin Planet ini dipimpin oleh Seorang Pemuda yang dipanggil dengan sebutan Raja dalam memimpin dia dikelilingi oleh penasehat kerajaan yang hampir semuanya sudah sepuh.

Masyarakat Planet ini Hidup berdasarkan Titah Raja yang dituangkan dalam bentuk Peraturan-peraturan, Peraturan itu dibuat oleh para Penasehat Raja Sesuai bidang yang kuasai dengan ahli.

Para Penasehat ini dipilih oleh Raja berdasarkan syarat-syarat yang sangat ketat berdasarkan : keahlian, akhlak yang baik, memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual dan berintegritas tinggi, sudah tidak memiliki kemelekatan duniawi.

Berdasarkan kriteria itulah Para Penasehat dipilih oleh Raja.

Masyarakat dialam ini hidup dengan penuh kedamaian hampir tidak ada pergolakan yang berarti.

Setiap Klan maupun Perguruan atau Sekte, diwajibkan memiliki pendidikan Budi Pekerti yang terintegrasi dengan aturan kerajaan.

Pasukan Kerajaan selalu siap menegakkan peraturan tanpa pandang bulu, itulah yang menyebabkan kedamaian ada di alam Susita.

Penguasa keluar dari Menara di iringi Permaisurinya setelah puas melihat-lihat alam semesta.

Terpopuler

Comments

Maya●●●

Maya●●●

halo kak salam kenal.
aku mampir nih.
mampir juga di karyaku ya😊😊

2022-10-06

2

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Semangat kakak... Jangan lupa mampir di karyaku ya kak terimakasih.

2022-07-31

2

Agustino Kurniawan

Agustino Kurniawan

Hai Wira.... salam kenal ya.... 🙏

2022-06-07

2

lihat semua
Episodes
1 ch 1. Kelahiran sang Chiran Jiwin
2 ch 2. Rumah baru
3 Ch 3. wabah
4 ch 4. Latihan beladiri
5 Ch 5. Latihan tersembunyi
6 Ch 6. Mengembara
7 Ch 7. Pernikahan
8 Ch 8. Kekhawatiran seorang ibu
9 Ch 9. Level Dewa Bumi
10 Ch 10. Cendana biru
11 Ch 11. Dunia kecil
12 Ch 12. Dunia kecil 2
13 Ch 13. Dunia kecil 3
14 Ch 14. Dunia kecil 4
15 Ch 15. Dunia kecil 5
16 Ch 16. Dunia kecil 6
17 Ch 17. Dunia kecil 7
18 Ch 18. Dunia kecil 8
19 Ch 19. Pernikahan
20 Ch 20. Kebahagiaan Putri Citra Sasmita
21 Ch 21. Kebahagiaan Nilotama
22 Ch 22. Belajar ilmu Malih Rupa dan Ketabiban
23 Ch 23. Singa Emas
24 Ch 24. Latihan Nilotama dan Putri Citra Sasmita
25 Ch 25. Kebahagiaan Permaisuri
26 Ch 26. Menuju Kota Awan
27 Ch 27. Penginapan Angrek Bulan
28 Ch 28. Menuju Ibukota Kerajaan Malawa Dewa
29 Ch 29. Rumah Lelang Istana Salju
30 Ch 30. Pelelangan
31 Ch 31. Pergerakan Kota Awan
32 Ch 32. Bergabungnya Sekte Pedang Bayangan
33 Ch 33. Berlatih didalam Dunia Dimensi Jiwa
34 Ch 34. Lahirnya Naga Sahasra Prabu
35 Ch 35. Menuju Benteng Utara
36 Ch 36 Runtuhnya Sekte Selendang Mayang
37 Ch 37. Membuat Tempat latihan
38 Ch 38. Manusia Api
39 Ch 39. Hadiah dari Naga Kecil
40 Ch 40. Pertarungan dipinggir hutan
41 Ch 41. Pertarungan dipinggir hutan #2
42 Ch 42. Hancurnya Sekte Golok Neraka
43 Ch 43. Menuju Sekte Lembah Kabut Racun
44 Ch 44. Pertolongan kecil untuk Kirani
45 Ch 45. Kepanikan di sekte Lembah Kabut Racun
46 Ch 46. Kelahiran Dewa Senyum
47 Ch 47. Menemukan gulungan Jurus Unik
48 Ch 48. Bangkitnya semangat perjuangan
49 Ch 49. Menuju Indra Pura
50 Ch 50. Bertemu Mahesa Jenar
51 Ch 51. Belajar ilmu Totok Jalan darah
52 Ch 52. Kegembiraan di Dunia Dimensi Jiwa
53 Ch 53. Kekhawatiran Raja Wreksasena dan Permaisuri
54 Ch 54. Keberhasilan Wira membangun kerjasama
55 Ch 55. Asal-usul Naga Kecil
56 Ch 56. Bertemu Putri Sekar Wangi
57 Ch 57. cemburu membawa kebahagiaan
58 Ch 58. Menyusup ke Benteng Utara
59 Ch 59. Jenderal terkena perangkap sendiri
60 Ch 60. Benteng Utara dalam genggaman Wira
61 Ch 61. Pembersihan di Benteng Utara
62 Ch 62. Menghancurkan pasukan Kala Menjing
63 Ch 63. Perampok yang dirampok
64 Ch 64. Perasaan tak selalu bisa diungkapkan dengan kata-kata
65 Ch 65. Penghancuran sekte Golok Racun
66 Ch 66. Bertemu anggota sekte Kalajengking Hitam
67 Ch 67. Penghancuran sekte aliran hitam
68 Ch 68. Membuat strategi untuk menghancurkan sekte Kalajengking Hitam
69 Ch 69. Terbunuhnya Ketua sekte Tapak Besi
70 Ch 70. Lintang Ketua aliansi sekte aliran hitam
71 Ch 71. Kematian tiga Ketua sekte
72 Ch 72. Mengunjungi sekte Pedang Kilat
73 Ch 73. Hukuman Pangestu
74 Ch 74. Wira tertangkap
75 Ch 75. Mengunjungi Sekte Melati Hitam.
76 Ch 76. Rahasia sekte Melati Hitam
Episodes

Updated 76 Episodes

1
ch 1. Kelahiran sang Chiran Jiwin
2
ch 2. Rumah baru
3
Ch 3. wabah
4
ch 4. Latihan beladiri
5
Ch 5. Latihan tersembunyi
6
Ch 6. Mengembara
7
Ch 7. Pernikahan
8
Ch 8. Kekhawatiran seorang ibu
9
Ch 9. Level Dewa Bumi
10
Ch 10. Cendana biru
11
Ch 11. Dunia kecil
12
Ch 12. Dunia kecil 2
13
Ch 13. Dunia kecil 3
14
Ch 14. Dunia kecil 4
15
Ch 15. Dunia kecil 5
16
Ch 16. Dunia kecil 6
17
Ch 17. Dunia kecil 7
18
Ch 18. Dunia kecil 8
19
Ch 19. Pernikahan
20
Ch 20. Kebahagiaan Putri Citra Sasmita
21
Ch 21. Kebahagiaan Nilotama
22
Ch 22. Belajar ilmu Malih Rupa dan Ketabiban
23
Ch 23. Singa Emas
24
Ch 24. Latihan Nilotama dan Putri Citra Sasmita
25
Ch 25. Kebahagiaan Permaisuri
26
Ch 26. Menuju Kota Awan
27
Ch 27. Penginapan Angrek Bulan
28
Ch 28. Menuju Ibukota Kerajaan Malawa Dewa
29
Ch 29. Rumah Lelang Istana Salju
30
Ch 30. Pelelangan
31
Ch 31. Pergerakan Kota Awan
32
Ch 32. Bergabungnya Sekte Pedang Bayangan
33
Ch 33. Berlatih didalam Dunia Dimensi Jiwa
34
Ch 34. Lahirnya Naga Sahasra Prabu
35
Ch 35. Menuju Benteng Utara
36
Ch 36 Runtuhnya Sekte Selendang Mayang
37
Ch 37. Membuat Tempat latihan
38
Ch 38. Manusia Api
39
Ch 39. Hadiah dari Naga Kecil
40
Ch 40. Pertarungan dipinggir hutan
41
Ch 41. Pertarungan dipinggir hutan #2
42
Ch 42. Hancurnya Sekte Golok Neraka
43
Ch 43. Menuju Sekte Lembah Kabut Racun
44
Ch 44. Pertolongan kecil untuk Kirani
45
Ch 45. Kepanikan di sekte Lembah Kabut Racun
46
Ch 46. Kelahiran Dewa Senyum
47
Ch 47. Menemukan gulungan Jurus Unik
48
Ch 48. Bangkitnya semangat perjuangan
49
Ch 49. Menuju Indra Pura
50
Ch 50. Bertemu Mahesa Jenar
51
Ch 51. Belajar ilmu Totok Jalan darah
52
Ch 52. Kegembiraan di Dunia Dimensi Jiwa
53
Ch 53. Kekhawatiran Raja Wreksasena dan Permaisuri
54
Ch 54. Keberhasilan Wira membangun kerjasama
55
Ch 55. Asal-usul Naga Kecil
56
Ch 56. Bertemu Putri Sekar Wangi
57
Ch 57. cemburu membawa kebahagiaan
58
Ch 58. Menyusup ke Benteng Utara
59
Ch 59. Jenderal terkena perangkap sendiri
60
Ch 60. Benteng Utara dalam genggaman Wira
61
Ch 61. Pembersihan di Benteng Utara
62
Ch 62. Menghancurkan pasukan Kala Menjing
63
Ch 63. Perampok yang dirampok
64
Ch 64. Perasaan tak selalu bisa diungkapkan dengan kata-kata
65
Ch 65. Penghancuran sekte Golok Racun
66
Ch 66. Bertemu anggota sekte Kalajengking Hitam
67
Ch 67. Penghancuran sekte aliran hitam
68
Ch 68. Membuat strategi untuk menghancurkan sekte Kalajengking Hitam
69
Ch 69. Terbunuhnya Ketua sekte Tapak Besi
70
Ch 70. Lintang Ketua aliansi sekte aliran hitam
71
Ch 71. Kematian tiga Ketua sekte
72
Ch 72. Mengunjungi sekte Pedang Kilat
73
Ch 73. Hukuman Pangestu
74
Ch 74. Wira tertangkap
75
Ch 75. Mengunjungi Sekte Melati Hitam.
76
Ch 76. Rahasia sekte Melati Hitam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!