Chapter 1

Yeonhee, siswi buruk rupa yang selalu di bully oleh teman-temannya dan selalu pulang dengan penampilan yang berantakan.

Dia hidup berjauhan dengan ibunya sedangkan ayah nya sudah lama meninggal. Demi mewujudkan keinginan ibu nya agar dia bisa menjadi seorang dokter maka dia bersedia hidup sendiri di kota Seoul di sebuah yang kontrakan kecil.

Mungkin awalnya dia berfikir jika segala nya akan berjalan normal. Tapi satu hal yang tidak dia ketahui, hidup di kota sangatlah berbeda di bandingkan dengan desa tempat dia berasal.

Dan wajah menjadi salah satu modal penting dalam bertahan hidup di kota, dan sialnya dia tidak memiliki kualifikasi itu bahkan jika hanya wajah standar seperti temannya yang lain

Karena selalu di bully maka dia juga tidak memiliki teman, maka dari itu dia menjadi seorang gamer terkenal dengan nama samaran Lady Assasin sebagai uname nya.

Dalam dunia game dia memiliki banyak teman, hingga dia berfikir jika dunia game lebih baik di bandingkan dengan dunia nyata. Dan itu membuat nya terlihat seperti seorang introvert hingga semua teman nya semakin membully nya.

Suatu hari, salah satu penggemar nya di dunia game ingin bertemu dengan nya, dan itu menjadi awal keputusasaan Yeonhee pada dunia.

"Eo? Ada pesan masuk" guman Yeonhee mengecek pesan masuk nya.

Killing Bubble

Hai

Iyaa

Aku adalah penggemar mu

Bolehkah kita bertemu?

Tapi aku takut kau akan

menyesali keputusan mu

saat kau sudah bertemu

dengan ku

Tidak mungkin, dari suaramu

saja sudah terdengar merdu,

tidak mungkin aku akan

menyesal

Hmm

Please...

Oke baiklah

Oke, kita bertemu di

CafeIn ya, jam 3

Oke baiklah

Yeonhee hanya tersenyum karena tersipu dengan pujian dari penggemar nya itu, tentu saja karena ini juga adalah pertama kalinya seorang pria berkata manis padanya

Namun saat pertemuan itu benar-benar terjadi...

"Kau Assasin Lady? Yang benar saja, kalau aku tau wajah mu seburuk ini aku tidak akan mempermalukan diriku sendiri dengan bertemu dengan mu.

Menjauh dariku dan jangan berani-beraninya berfikir untuk mengirim pesan padaku, dasar menjijikkan! Menyingkir kau dasar buruk rupa" cerca pria itu di tengah keramaian dengan setengah teriak

Yeonhee hanya menunduk sambil menahan isakan nya agar tidak terlalu kuat. Orang-orang sekitar mulai mencemooh nya 'lagi'.

"Menyingkir ku bilang!" bentak pria itu lalu beranjak pergi tanpa menoleh sedikit pun saat Yeonhee sedikit menyingkir dari jalan nya.

Yeonhee pun kembali ke rumah nya dengan berlinang air mata. Sepanjang jalan semua orang hanya menatap nya aneh dan sesekali mencemooh nya

Bahkan tetangga nya pun masih saja sempat mencemooh nya karena berfikir jika Yeonhee membuat keributan dengan isakan kecil nya itu tanpa menggubris keadaan Yeonhee yang sedang kacau

Yeonhee yang masih menangis berjalan menuju kamar mandi dan menghidupkan shower hingga seluruh tubuh nya basah bak terkena hujan deras.

"Tak ada seorang pun yang menyukaiku kecuali ibu" ucap Yeonhee di sela isakan nya lalu berlajan ke arah bathtub yang terisi penuh.

"Aku tidak ingin hidup lagi" guman Yeonhee lalu menenggelamkan seluruh tubuhnya kedalam air. Walaupun rasa sesak dan pusing yang hebat menyerang nya dia tetap tidak mau keluar dari air itu, keputusan nya sudah bulat, dia ingin mengakhiri hidup nya.

#SKIP

Di sebuah kamar yang sangat kecil seorang gadis berusia 15 tahun berbaring tak berdaya tanpa ada seorang pun yang menemani nya.

Gadis kecil yang buruk rupa dengan jerawat di beberapa sisi wajah nya itu mulai terbatuk-batuk saat ia merasa sesak di dada nya lalu membuka matanya perlahan saat ia merasakan sakit yang luar biasa di kepala nya

"Dimana ini? Bukannya aku sudah mati? Apa ini surga?" guman Yeonhee mencoba untuk duduk di pinggir ranjang sambil sesekali memijit pelipisnya yang terasa berdenyut

'Tunggu dulu...' batin Yeonhee seraya memegang dada tepat di jantung nya dan merasakan detakan jantung nya. "Apa aku masih hidup?" ucap Yeonhee dengan wajah terkejut nya

Yeonhee mulai melihat keadaan sekitar nya yang penuh dengan ukiran dan benda-benda kuno seperti yang biasa di lihat nya saat pelajaran sejarah di buku tebal yang meriwayatkan tentang 3 Kerajaan besar jaman kuno yaitu Goryeo, Baekje dan Silla.

"Apa-apaan ini? Apa surga memang terlihat kuno seperti ini, ah tidak aku masih hidup" ucap Yeonhee memegang beberapa beberapa barang kuno yang lusuh di sekitarnya

Tangan nya terhenti pada sebuah kaca rias dengan pantulan berwarna kuning khas barang kuno pada jaman Kerajaan. Saat berkaca dia melihat wajah nya yang sama tapi mungkin bisa di bilang sedikit lebih baik di bandingkan dulu

Tangan nya terarah untuk mengusap pipi berjerawat nya. Yeonhee akhirnya sadar jika dia juga sedang menggunakan hanbook yaitu baju tradisional korea biasa di pakai pada jaman kuno kerajaan

"Apa ini hidden camera? Atau mungkin aku sedang ikut sebuah shooting drama berperan sebagai si buruk rupa? Ei tidak, mana mungkin" ucap nya bermonolog, akhirnya dia memutuskan untuk keluar ruangan itu dan melihat sekitarnya

"Wahh, ini benar-benar Goryeo?" guman Yeonhee tak percaya. Dia hanya berjalan mengikuti langkah kaki nya untuk mencoba keluar dari bangunan-bangunan bak vila ini namun tiba-tiba seorang wanita yang lebih tua menahan nya

"Hei bocah kecil apa yang kau lakukan disini" ucap pelayan itu menarik nya dengan mudah karena tentu saja tubuh bocah berumur 14 tahun ini benar-benar sangat kecil dan juga kurus.

"Akh, tolong lepaskan aku" ucap Yeonhee sambil menangis. "Ada apa ini?" teriak seorang pria tampan yang dengan mudah bisa di tebak, tentunya dia adalah seorang bangsawan

'Wahh, dengan wajah seperti ini mungkin dia bisa menjadi seorang idol terkenal di seluruh korea' batin Yeonhee menghentikan tangis nya tanpa dia sadari seraya menatap wajah pria itu

"Hei berani nya kau bocah menatap Putra Kedua Jendral Kerajaan Goryeo, Kim Jimin" bentak seorang pelayan yang tentunya memiliki level berbeda dari yang lain, terlihat dari pakaian dan cara pandang nya yang angkuh

"Hei ayo beri salam pada Tuan Jimin" ucap pelayan yang tadi menarik Yeonhee. "Salam Tuan Muda Kedua, maaf atas kelancangan saya" ucap Yeonhee memberi salam seraya menunduk

Jimin hanya menatap nya datar tanpa minat. "Dasar pelayan tidak tau diri dia pasti sedang mencoba menarik perhatian Tuan Muda Kedua, apa dia tidak berkaca? Dengan wajah buruk rupa seperti itu mungkin aku akan memilih untuk bunuh diri saja" ucap pelayan tingkat 2 itu lagi

"Bunuh diri?" guman Yeonhee mengepalkan tangan mungil nya menahan air matanya agar tak jatuh walaupun hasilnya nihil karena memang sedari tadi dia sudah berlinang air mata bukan.

"Apa kau sedang ada di sebuah reality show? Karena melihat wajah ku yang seperti ini membuat mu bergosip dan ingin menghina ku? Lalu kau juga ingin agar aku bunuh diri untuk yang kedua kali" teriak Yeonhee sejadi-jadinya seraya menahan sesak di dadanya karena isakan nya

"Berani nya kau berteriak di depan Tuan Muda" teriak pelayan tingkat 2 itu. "Apa-apaan, dia hanya seorang pria dengan wajah tampan, tapi dia tidak punya hati, mungkin hati nya sudah di makan oleh seekor rubah ekor sembilan!" teriak Yeonhee lagi seraya menunjuk ke arah Jimin

'Eh?' batin Jimin dengan wajah terkejut sesekali mengusap dagunya dan menatap bingung ke arah Yeonhee. 'Sebenarnya dia sedang memuji atau menghina ku sih?' lanjut nya

"Karena aku sudah pernah mati sekali, jadi tak masalah jika harus mati untuk yang kedua kali nya" ucap Yeonhee menarik pedang Jimin dan mengarahkan nya ke lengan nya

Namun dengan sigap Jimin memukul pedang itu dengan sarung pedang nya hingga pedang itu terpental tepat di depan kaki Yeonhee yang terjatuh duduk

"Dasar kau tidak tau diri, berbicara hal-hal gila dan aneh lalu beraninya berteriak di depan Tuan Muda, cepat bawa dan kurung dia di gudang, aku akan menghukum nya nanti" ucap pelayan tingkat 2 itu

"Tunggu" ucap Jimin mengangkat tangan nya di depan pelayan itu. "Hmm" guman nya seraya melihat dengan seksama ke arah Yeonhee seakan sedang berfikir tentang sesuatu

'Ctak' Jimin menjentikkan jarinya. Tiba-tiba muncul seringaian aneh di bibir pria itu membuat Yeonhee takut. "Bawa dia" ucap Jimin singkat seraya berjalan di depan

"Baik Tuan Muda Kedua, sesuai dengan perintah mu saya akan bawa dia ke gud..." ucap pelayan itu terpotong

"Ke Paviliun Bulan" ucap Jimin

Terpopuler

Comments

Brenda

Brenda

kok namanya nama BTS ya

2020-08-22

5

kaneki_ ken

kaneki_ ken

seru seru seru

2020-05-15

11

Tsukiya💞

Tsukiya💞

ceritanya seru, thor q suka

2020-04-23

12

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!