Di perjalanan Sindy hanya terdiam, ayahnya bertanya " Sindy, apakah kamu tau dimana dealer motor tersebut? ".
Sindy " Iya ayah, tepatnya dekat dengan jembatan pasar traditional itu ayah".
Ayah " Apakah kamu yakin untuk kredit sepeda motor yang seken?
Coba kamu kredit yang baru saja. Kan sudah pasti mesin nya bagus".
Sindy " Dari mana aku mendapatkan uang untuk membayar cicilan ny ayah. Sudah pasti lebih tinggi, sedangkan gaji per bulan aku kerja aja hanya cukup untuk ongkos dan cicilan yang sudah aku perhitung kan ayah.".
Ayah " Baiklah kalau begitu, tapi kalau menurut ayah lebih baik yang baru saja".
Sindy " Sementara aku kredit yang seken aja ayah, menyesuaikan dengan penghasilan ku per bulan".
Ayah " Baiklah jika memang begitu keputusanmu nak".
Sesaat terdiam.
***
Beberapa saat kemudian tibalah mereka di dealer motor tersebut.
Sindy turun dari kendaraan ayah nya, begitu pula dengan ayah nya. Dan mereka segera masuk kedalam kantor.
Karyawan dealer bertanya " Selamat siang pak, ada yang bisa saya bantu? ".
Ayah " Selamat siang kembali mbak, saya yang di telpon tadi pagi untuk dimintai persetujuan dan hands tangan berkas pembelian sepeda motor. Boleh saya lihat motor nya mbak? ".
Karyawan dealer " Oh iya pak, boleh. Silahkan pak".
"Ini kendaraan yang di ajukan saudari Sindy pak".
Ayah Sindy menyalakan motor tersebut. Ayah Sindy bertanya kembali ke Sindy.
Ayah " Apakah kamu yakin mau ambil yang model ini, apa tidak tertarik dengan motor beat ini? ".
Sindy " Tidak ayah, aku pilih yang pertama karena motor ini sudah di cek oleh kakak".
Ayah " Baik lah".
Karyawan dealer " Apakah bapak may transaksi hari ini pak? ".
Ayah " Iya mbak. Kami akan kembali salad 10 menit kedepan".
Karyawan dealer " Baik pak".
Ayah sindy dan sindy akan kembali dalam waktu 10 menit, dikarenakan ayah sindy tidak membawa uang cash, jadi mereka pergi k ATM terdekat.
10 menit kemudian....
Ayah Sindy dan Sindy kembali ke dealer motor tersebut untuk menyelesaikan pembayaran awal.
Ayah " Saya mau ambil kredit nya selama 2 (dua) tahun ya mbak dengan DP Rp. 3.500.000,00, tolong mbak hitung berapa Saya harus bayar perbulannya nanti".
Karyawan " Baik pak, tunggu sebentar ya pak".
2 menit kemudian...
Karyawan " Yang harus bapak cicil perbulannya senilai Rp. 580.000,00, apakah bapak setuju? ".
Ayah " Baik mbak Saya siap".
Ayah Sindy segera membayar DP nya senilai Rp. 3.500.000,00.
Karyawan langsung membuatkan kwitansi pembayarannya lalu menyerahkan kwitansi tersebut kepada ayah Sindy dan menandatangani berkas persetujuan itu.
Setelah semua selesai, karyawan dealer menyerahkan kunci motor.
Karyawan berkata " Terimakasih pak".
Ayah " Sama-sama mbak".
Ayah pun menyerahkan kunci motor tersebut kepada Sindy. Sindy langsung mengendarai sepeda motor yang saat itu sudah menjadi Milik nya. Dan Sindy saat itu terburu-buru pergi menggunakan motor itu untuk bekerja, karena hari itu iya masuk siang.
Ayah " Ini kunci nya, ayah langsung pulang ya".
Sindy " Baik ayah, Sindy langsung berangkat kerja ya ayah".
Ayah " Iya Sindy, hati-hati di jalan. Jangan mengebut ya".
Sindy " Iya ayah siap".
Di perjalanan menuju tempat kerja nya, Sindy merasa kurang nyaman mengendarai motor itu karena masih kaku banget dan belum terbiasa dong tentunya.
Sindy " Harus Santa, ngak bones tegang Sindy, ini Mimpi ngak si? Aku sudah punya kendaraan sendiri? Meskipun bukan motor baru, Alhamdulillah aku diberi kesempatan punya motor ". Ucap Sindy dengan rasa gembira dan terharu.
Kring.... Kring.... Kring....
HP Sindy pun berdering, Sindy berhenti sebentar untuk mengangkat telpon dari sang kakak. Dan ternyata kakak nya mengajak Sindy bertemu sebentar sebelum Sindy masuk kerja.
Sang kakak share lokasi untuk bertemu. Dan Sindy langsung menuju ketempat yang kakak nya Kirim.
Setelah beberapa menit, Sindy sampai di cafe tempat kakak nya menuggu.
Sindy " Hai kak, kakak sudah lama ya di sini ? ".
Kakak " Lumayan lah. Bagaimana rasanya mengendarai nya? ".
Sindy " Agak ketinggian buat aku, tapi tidak masalah sih kak, karena kan baru hari pertama juga. Kalau sudah sering mungkin lebih nyaman".
Kakak " Iya, yang penting jangan ngebut bawa nya".
Sindy " Iya, tidak akan ngebut kak".
Kakak " Kamu masuk kerja jam berapa? ".
Sindy " Jam 13.00 WIB kak, masih ada waktu 15 menit lagi ni kak".
Kakak " Ya sudah kamu berangkat sekarang, nanti telat!. Pulang nya nanti kalau bisa jangan sendiri, bahaya".
Sindy " Baik kak. Aku berangkat dulu ya ".
Kakak " Iya Sin".
Sindy pun langsung berangkat kerja. Sambil berpikir " Nanti pulang bareng siapa ya? Semoga aja ada teman yang aku kenal dan ada yang 1 (Satu) shift kerja nya".
Karena Sindy bekerja baru berapa minggu sebagai marketing, masih malu-malu bertemu dengan rekan sekerjanya. Dan untung nya Sindy punya kenalan yang tempat tinggalnya satu arah dengan rumahnya.
Sambil berpikir " Hm... Aku ajak pulang bareng ngak ya. Kalau ngak di tanya nanti aku pulang sendiri. Kan di jalan sepi, aku takut. Hm.. Ya Udah deh tanya aja.
Bisma adalah adik kelas Sindy waktu SMA. Dengan memberanikan diri untuk ber tanya, meskipun rasanya malu-malu.
Sindy " Hai Bisma, masih ingat aku ? ".
Bisma " Oh Hai, kak Sindy?".
Sindy " Alhamdulillah kamu masih ingat ".
Bisma " Oh tentu ingat, kenapa harus lips. Kan kita teman". Ucap bisma sambil tersenyum.
Sindy " He.. He.. 😁 oh iya, kamu shift siang kan hari ini? ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments