Zayn kembali melihat makanan yang ada di depannya dan hanya mengaduk-aduk makanan tanpa mau mencobanya meskipun perutnya terasa sangat lapar.
"Jangan pernah membiarkan makanan begitu saja atau didiamkan, Bahkan, meskipun telah terdengar adzan, Sebaiknya mendahulukan makan terlebih dahulu lho," ucap Ustadz Adnan.
Zayn kembali menatap Ustadz Adnan yang masih dengan sabar menemani dirinya meskipun santri-santri yang lain sudah meninggalkan ruang makan.
"Dari Anas, Nabi SAW bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini pun juga tertuang dalam hadits berikut:
“Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih) Hal ini agar kita dapat makan dan minum dengan tenang dan tidak memikirkan makanan karena perut kosong ketika melakukan shalat."
"Apa itu berlaku untuk pesantren ini?"
Ustadz Andan sedikit terhenyak mendengar pertanyaan Zayn.
Kemudian Ustad Adnan menarik nafas dalam-dalam.
"Itu berlaku, Tapi sebaiknya di hindari, Sebab itu cepatlah makan dan segera bersiap melaksanakan shalat Isya, berjamaah di masjid." ucap Ustadz Adnan sembari bangkit dari duduknya.
Zayn melihat kepergian Ustadz Adnan dan mencoba makanan tersebut.
Zayn sedikit terkejut dengan rasa makanan begitu sampai di lidahnya.
Kemudian untuk memastikan lagi, Zayn kembali memakannya dan kembali merasakan hal yang sama, Sampai berulang-ulang Zayn memakan makanan yang di lihatnya tidak enak tersebut.
"Kenapa makanannya terasa begitu nikmat meskipun hanya seperti ini?" batin Zayn yang kemudian menghabiskan makanannya.
•••
Setelah melaksanakan shalat Isya berjamaah, Waktunya santri masuk kedalam kelas ngaji qur'annya masing-masing. Kelas ini dibagi-bagi macam kelasnya seperti kelas untuk menghafal qur'an, Kelas untuk memperlancar tajwid qur'an, Kelas untuk membaca qur'an.
Kelas qur'an ini dibagi sesuai dengan kualitas santri dalam membaca qur'an, Sedangkan Zayn yang baru masuk di tes terlebih dahulu oleh Ustadz Adnan untuk mengetahui kelas yang cocok untuknya.
Kini Zayn kembali berhadapan dengan Ustadz Adnan di kantornya.
Perasaan tegang yang biasanya di rasakan para santri baru, Tidak Zayn rasakan karena Zayn tidak peduli jika Ia di keluarkan dari pesantren sekalipun.
"Silahkan di mulai," ucap Ustadz Adnan sembari memberikan Al-Qur'an padanya.
Zayn mengambilnya dan mulai membuka kitab suci yang entah berapa lama Ia tidak membukanya.
"Buka Surat Al Mujadalah dan baca dengan tajwid yang benar."
Zayn pun menuruti dan mencari-cari Ayat tersebut.
Setelah menemukannya, Tanpa menunggu perintah lagi, Zayn mulai membacanya. Namun baru sampai Ayat 11, Ustadz Adnan menghentikannya.
"Ulangi di Ayat 11."
Dengan menahan kekesalannya Zayn mengulangi Ayat 11.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ - ١١
"Sekarang baca artinya."
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, m-aka lapangkanlah, Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan."
"Di bagian يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ yang artinya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Jadi dapat dilihat dari ayat ini bahwa manusia yang terus melanjutkan pendidikannya akan mendapatkan derajat yang tinggi. Oleh karena itu sebagai umat Islam penting untuk terus memelihara motivasi belajar."
"Mau di lanjut nggak nih?" tanya Zayn yang seakan tak peduli dengan apa yang Ustadz Adnan jelaskan
Ustadz Andan terseyum menggelengkan kepalanya.
"Besok masuk ke kelas Tajwid."
"Apa menurut Ustadz bacaan Qur'an ku tidak benar?"
"Kamu memang lancar dalam membaca Al-Qur'an tapi bacaan tajwidmu masih banyak yang harus di benarkan."
Zayn terdiam mendengarnya.
"Sekarang beristirahatlah, Jangan tidur terlalu malam agar bisa melaksanakan shalat tahajud."
"Apa itu harus?"
"Sangat di anjurkan, Jadi biasakan mulai malam ini."
Zayn bangkit dari duduknya dengan kesal.
Kemudian Ia kembali ke asrama yang masih terlihat sepi, Karena yang lain belum selesai mengaji.
Zayn membaringkan tubuhnya di kasur bawah, Menatap kasur di atasnya. Ia yang terbiasa tidur di ranjang besar harus menekuk lutut karena tinggi badannya yang tidak sebanding dengan kasur yang tersedia di situ.
Zayn memejamkan mata mengingat kehidupan glamornya yang bebas dan begitu menyenangkan, Jauh dari apa yang kini Ia jalani.
Kemudian Ia mulai berfikir bagaimana cara untuk kembali membuat onar agar Ia terbebas dari penjara suci tersebut.
•••
Di sepertiga malam, Zayn tidak mau bangun sesuai perintah Ustadz Adnan. Ia tetap tidur meskipun berkali-kali di bangunkan oleh santri lain . Bahkan santri lain sampai menyeretnya dari ranjang Zayn tetap mematung tak bergerak.
"Ni orang apa bangkai sih?"
"Kebanyakan dosa nih."
"Ndableg banget yakin."
"Klamite."
Berbagai kata-kata umpatan untuk Zayn sampai menyeret tubuhnya ke lantai, Tidak dapat membuat Zayn bereaksi dan tetap pura-pura tidur tak memperdulikan Mereka.
"Ada apa nih, Kok belum pada shalat?" tanya Ustadz Azmi yang datang memeriksa."
"Ini Tadz lagi bangunin Anak baru yang ndableg nya minta ampun."
"Kalian membangunkan satu orang tapi beramai-ramai tidak mengerjakan shalat, Tinggalkan Dia dan laksanakan shalat kalian, Biar Saya yang menangani."
"Baik Tadz." para santri pun keluar meninggalkan Zayn yang tergeletak di lantai.
Setelah di rasa sepi, Zayn membuka mata dan beranjak duduk sambil mengukir senyum karena berhasil lolos dari shalat tahajud yang di anjurkan. Namun senyumnya terhenti saat melihat Ustadz Azmi yang masih berdiri di depan pintu menatapnya.
Ustadz Azmi menarik nafas dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Bersambung...
📌 SEPERTI TEMANYA TENTANG PESANTREN, AUTHOR AKAN MENYELIPKAN AYAT / DO'A DI SETIAP BABNYA UNTUK PERSIAPAN BACAAN DI BULAN RAMADHAN, SEMOGA APA YANG SAYA COBA SAMPAIKAN DAPAT DI TERIMA DENGAN BAIK DAN DI AMBIL MANFAATNYA, MAAF KALAU MASIH BANYAK KESALAHAN, KARENA SAYA SENDIRI JUGA MASIH HARUS BANYAK BELAJAR 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
anita
ini zayn ya allooooohhh....waktu mamanya hamil dia ngidam apa????ndableg😅😅😅
2024-03-23
0
Yuli Silvy
🤭🤭🤭 bandel y zayn
2023-01-15
0
Rofik Fik
a like it..
2022-04-29
0