Jam istirahat tinggal 10 menit lagi berakhir, Chandika langsung kembali ke kelas karena Alvis menitip roti dan susu.
"Ini titipan lo," kata Chandika langsung duduk di sebelah pemuda berambut deep auburn.
"Thanks, sepupu," ucap Alvis menerima titipannya dengan senyum gigi kelinci. "Wah, kamu baik sekali, ya? Tapi, sayang pasti ada maunya saja. Terharu aku."
"Lo nggak usah banyak ngomong," kata Chandika dengan tatapan datar, dia bingung kenapa Alvis masih bisa bercanda seperti itu dengan wajah sepucat mayat.
Alvis hanya cengengesan.
Drett
Drett
Pemuda berambut mullet hitam langsung mengambil benda persegi panjang yang bergetar di saku celananya, Chandika yang asli meneleponnya.
"Halo."
"..."
"Apa apa?"
"..."
"Jangan menangis."
"..."
"Apa? Pe-pendarahan?"
"..."
"Ada di mana sekarang?"
"..."
"Gue ke sana!"
"Siapa yang pendarahan? Lo mau ke mana, Chan?" tanya Alvis yang dari tadi menguping.
"Cherika pendarahan, gue mau pergi dulu," kata Chandika dengan cepat dan langsung membereskan ranselnya.
"Hah? Cherika? Maksud lo ketua geng Aodra?" tanya Alvis dengan terperanjat, sejak kapan sepupunya mengenal dan berhubungan dengan perempuan urakan itu.
"Ya! Gue cabut dulu," kata Chandika langsung pergi dengan menenteng ranselnya.
"Hah? Dia membolos sekolah cuman gara-gara cewek itu?" tanya Alvis entah kepada siapa dengan muka konyol.
**
Kriingg
[I wanna dance, the music's got me going]
[Ain't nothing that can stop how we move, yeah]
[Let's break our plans and live just like we're golden]
[And roll in like we're dancing fools]
Lagu permission to dance yang di populerkan oleh Bangtan Boys menyambut seorang pemuda dengan jaket kulit bermerek membuka pintu minimarket.
"Selamat datang di..." sapa si petugas kasir yang langsung terpotong karena terpesona melihat rupa pemuda itu. "Minimart," lanjutnya pelan.
Chandika langsung melangkah ke rak-rak display tempat barang yang hendak dia beli.
"Sttt, ganteng banget cowok itu," bisik kasir perempuan ke teman sebelahnya.
"Yang mana?" tanya teman sebelahnya yang tadi habis berjongkok.
"Itu anak SMA yang baru masuk."
"OMG! Mirip Kim Taehyung."
"Sholawat dulu, semoga anak saya mirip sama dia," kata ibu-ibu berkerudung hitam dengan mengelus perutnya yang sedang hamil tua dan di balas senyum oleh kedua kasir.
Kasir itu langsung melanjutkan menscan barang ibu hamil di depannya dan menghitung total harganya. "Totalnya Rp. 300.000."
Si ibu hamil langsung merogoh tasnya dan mengambil dompet, tapi tidak menemukannya, seketika wajahnya panik, "Maaf mbak, sepertinya dompet saya tertinggal."
Kasir perempuan yang awalnya tersenyum langsung terdiam.
"Biar saya yang bayar, sekalian hitung barang yang saya beli," kata Chandika tiba-tiba dengan suara beratnya.
Kedua kasir perempuan dan si ibu hamil langsung melihat Chandika dengan tatapan terkejut.
"Tidak usah, dek. Nanti uang jajan kamu habis," tolak si ibu dengan suara lembut.
"Kebetulan saya mempunyai uang lebih," ucap Chandika dengan sopan. "Cepat dihitung total harganya," lanjutnya menyadarkan kedua kasir yang sedari tadi melihat begong.
"Y-ya.. " jawab kasir perempuan kikuk dan langsung menghitung barang yang Chandika beli, "Totalnya jadi Rp. 465.000."
Chandika langsung mengeluarkan dompet dan sebuah kartu berwarna hitam.
'Black card?'
"Terima kasih," kata kasir perempuan setelah menyerahkan kartu dan struk belanja.
"Mau saya bantu membawa barangnya, bu?" tanya Chandika setelah menggangguk ke kasir.
"Tidak usah, dek. Ibu sudah merepotkan kamu dari tadi," jawab ibu berkerudung hitam dengan muka tidak enak.
"Yasudah, saya prmisi dulu."
"Iya, terima kasih banyak."
Chandika langsung ke luar minimarket dan meninggalkan kasir yang masih melihatnya hingga menaiki motor sport.
"Bocah tajir melintir ternyata."
"Gue gebet harusnya tadi."
"Ngaca, udah tua juga lo."
"Lihat motornya, keliatan mahal banget."
"Udah ganteng, tajir, baik hati pula."
"Gue berharap bisa muda 5 tahun lagi."
**
"Pak, buka pintu gerbangnya," kata Chandika pada security yang dia kenal.
"Kamu siapa?" tanya bapak security dengan melihat laki-laki yang memakai seragam berbeda dengan sekolah yang sedang dia jaga.
"Saya mau menjemput orang, teman saya lagi sakit," kata Chandika membuat security menatap curiga.
"Siapa memang nama teman kamu?"
"Cherika."
"Neng Cherika? Dia lagi sakit? Sakit apa?" tanya security itu khawatir, dia memang mengenal Cherika karena gadis itu sudah banyak sekali membatu dia dan kadang membawakan sarapan atau kopi.
Benar-benar gadis yang kelewat baik.
"Katanya pendarahan."
"Apa!?"
"Buruan buka, pak."
Security itu langsung saja membuka pintu gerbang dan mempersilahkan Chandika masuk.
Pemuda itu langsung menjalankan motornya ke area parkir sekolahnya yang dulu.
"Eh, itu siapa?"
"Anak sekolah lain kok bisa masuk ke sini."
"Itu bukannya seragam British School?"
"Sekolah para sultan?"
Chandika langsung membuka helm dan merapikan sedikit rambutnya yang berantakan, dan langsung berjalan menuju ruang UKS yang berada di lantai dua, dia memang sudah tidak asing lagi dengan sekolah ini.
Koridor sekolah masih terlihat ramai karena memang masih di jam istirahat. Pemuda berambut hitam legam itu berjalan dengan cuek dan wajah datar, tampa menghiraukan tatapan semua orang, selama menjadi Chandika dia sudah terbiasa menjadi pusat perhatian.
Satu belokan lagi dia sampai ke ruang UKS, di sana berdiri lima laki-laki dan dua perempuan yang dia kenal.
"Cherika mana?" tanya Chandika ke Aland yang kaget melihatnya.
"Ha!?" tanya Aland bingung sampai melongo dengan kehadiran pemuda itu.
"Kamu siapa?" tanya Ludhe menyelidik.
"Lo Leo kan? Kenapa bisa di sini?" tanya Ignancio menunjuk wajah Chandika.
Chandika hanya mendengus dan tidak menjawab. "Cherika mana, bang?" tannyanya lagi pada Aland.
"Dia di dalam."
Knock.. knock..
"Cher, ini gue Chandika."
CKLEK
Pintu UKS yang sejak tadi terkunci dari dalam langsung terbuka dan menampakan seorang gadis dengan hidung memerah dan mata belo yang berkaca-kaca. Semua orang yang menatapnya seketika menahan napas karena tidak kuat melihat keimutan gadis itu.
"Chandika.. Hiks," ucap Cherika dan langsung menarik tangan pemuda berambut hitam legam dan kembali menutup pintu.
BRAK
"Al, dia siapanya Cherika?" tanya Ludhe yang memecah keheningan.
"Gue.. juga nggak tahu," jawab Aland yang masih shock karena sebagai kakak Cherika, dia tidak diizinkan masuk, justru pemuda yang baru saja datang langsung ditarik ke ruang kesehatan.
"Bos kita kenapa dengan Leo!?" pekik Ignancio orang yang pernah balapan dengan Chandika.
"Sebenarnya namanya Leo atau Chandika?" tanya Adam heran.
"Entah," jawab Brian seadanya.
"Icha, kayanya cowok ganteng tadi familiar deh," kata perempuan berambut ikal berbisik ke Icha.
"Iya, kayanya gue pernah liat, tapi di mana ya.."
Dan di dalam ruang kesehatan.
"Hiks... Aku berdarah," isak Cherika ke pemuda di depannya.
"Sudah, sudah, jangan menangis, itu bukan hal yang berbahaya," hibur Chandika dengan mengusap rambut Cherika.
"Tapi aku pendarahan, hiks.."
"Itu namanya menstruasi, bodoh. Sudah wajar buat cewek."
"Me-mentruati?"
"Menstruasi! Lo bukannya belajar biologi, ya? Kenapa tidak tahu?"
Benar-benar bodoh Chandika asli ini, polos dan bodoh tidak jauh beda.
"Tapi, sakit banget perut aku."
"Itu memang efek sampingnya," kata Chandika dengan sabar. "Tadi sudah gue beliin pembalut untuk lo dan obat pereda nyeri," lanjutnya sambil menyodorkan kantung plastik yang dia ambil dari ranselnya.
"Apa itu pembalut?" tanya Cherika polos.
"Alat yang berguna menyerap darah yang keluar selama masa menstruasi," jelas pemuda mullet. "Cepat pakai itu."
Cherika langsung menurut dan melangkah ke ruang gorden putih.
"Mau ke mana? Di sini saja."
"A-apa?"
"Memangnya lo bisa memakainya?"
"Aku.. aku.. tidak bisa," jawab Cherika gugup.
"Di sini saja, gue bantu dan kasih tau caranya," kata Chandika kelewat santai.
"Tidak, aku malu," kata perempuan belo sambil menggeleng kepala berulang kali.
"Jangan malu, lagian itu kan tubuh gue juga," kata Chandika dengan wajah tidak terima.
Cherika hanya menatap horor pemuda yang mendekatinya.
'Mami.. tolongg, huaaa..' batin Cherika menjerit dalam hati.
_To Be Continued_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
HNF G
hahahaha jd serba salah kan
2023-10-30
0
kavena ayunda
baru kali ne baca crita masuk ke tubuh orang tapi q suka bgt
2022-12-29
0
D'dewz
kocaaak.....
2022-09-15
0