Di kafetaria British School Jakarta.
Kantin di BSJ ternyata memiliki katering khusus dari The Annapurna. Di dalam BSJ ada 5 area makan yang bisa dipilih, yang jadi tempat makan utama para siswa adalah main cafetaria. Sejak beberapa menit yang lalu bel istirahat sudah berbunyi dan para murid sudah memenuhi tempat ini.
Jane Eyre.
Perempuan cantik berambut burgundy dengan mata jade memikat sedang menikmati menu dietnya hari ini. Ayah Jane adalah sorang mentri. Sejak kecil dia bercita-cita menjadi seperti ibunya, seorang artis Hollywood yang sangat terkenal, maka tidak heran jika dia selalu menjaga berat badannya. Jane mendongakkan wajahnya saat mendengar pekikan seseorang berambut hitam panjang bergelombang yang bernama Jolie.
"Mantan lo Jane!" seru Jolie dengan mata yang berbinar, perempuan yang baru datang itu langsung duduk di kursi kosong sebelah Jane.
"Mantan? Ya! Siapa lagi kalau bukan Chandika. Pemuda yang tergila-gila padaya dan sangat membuat dia ilfeel. Jika bukan karena taruhan dengan teman-temannya yang tidak ada akhlak, dia tidak akan mau menjadi pacar si anak mami menyebalkan itu. Mengingat Chandika seketika tangannya memegang pangkal hidungnya. "****! Kenapa lagi sih dengan cowok cupu itu!?" kata Jane dengan tatapan kesalnya.
"Lo nggak tau ya Jane? Chandika sudah glow up sekarang," kata Izzy nama perempuan yang duduk di hadapan Jane sekaligus teman sekelas Chandika. "Gue shock waktu di kelas tadi dia tiba-tiba saja datang dan jadi ganteng banget!"
"Ya! Gue tadi pagi juga liat dia di parkiran jadi nggak kayak anak cupu lagi setelah sebulan lebih nggak masuk sekolah karena kecelakaan itu," timpal Jolie membenarkan perkataan Izzy.
"Hah?? Yang bener lo pada!" kata Thea nama perempuan rambut blonde pendek tak percaya.
"Mau berubah jadi seganteng apapun kalau sifatnya masih idiot percuma saja," ucap Jane sinis.
"Ya! Lo betul juga sih, Jane," kata Jolie.
"ADA YANG BERANTAM GUYS!"
"AYO LIAT!"
"DI KORIDOR"
"BEN SAMA CHANDIKA!!"
"OMG! Jane pacar dan mantan lo lagi baku hantam!!" pekik Izzy mendengar teriakan-terikan yang memenuhi main cafetaria.
"Sialan, si cupu itu nggak kapok ngangguin gue ya, baru saja sebulan ini hidup gue tenang karena dia koma, kenapa bangun lagi sih tuh manusia!?" ucap Jane memaki saat kaki jenjangnya meninggalkan area kantin dan diikuti ketiga temannya.
"Pasti Chandika yang cari gara-gara sama Ben duluan, Jane," kata Tea menangggapi makian Jane, "Dia dan para bodyguardnya pasti mengancam Ben biar putus dari lu.
"Nggak akan gue biarin!" kata cewek bermata Jade mengepalkan kedua telapak tangan.
**
Beberapa waktu sebelumnya.
Tidak heran jika putra tunggal keluarga Aldebaron dan putra pertama keluarga Adhideva berjalan beriringan, karena kedua keluarga berpengaruh itu masih memiliki hubungan keluarga. Sejak kecil hingga sekarang Chandika dan Alvis memang selalu terlihat bersama, yang berbeda sekarang adalah tidak adanya bodyguard milik Chandika yang selalu mengikuti tuan muda itu pergi, bukan tanpa alasan bodyguard selalu menempeli pemuda itu, karena sifat siempunya yang menye-menye jadi gampang sekali untuk menjadi bahan ejekan. Salahkan didikan orang tua yang selalu memanjakan tuan muda Aldebaron, menjadikan Chandika pribadi yang penakut, cengeng, dan idiot di mata teman-teman sebayanya. Pertama kali anak laki-laki itu menginjak bangku sekolah sudah ada yang mengganggu dan membully Chandika, maka untuk mengantisipasi hal buruk terjadi lagi, beberapa bodyguard ditugaskan menjaganya.
Alvis sangat khawatir jika ada yang mengganggu sepupunya itu, karena tidak adanya bodyguard. Meskipun mereka berdua sering bersama tapi tidak setiap saat dia bersama Chandika. Alvis adalah anak bandel yang suka bolos sekolah dan sering keluyuran kemana-mana. Walaupun wajahnya terlihat seperti bayi, dia adalah seorang ketua geng motor Bruiser yang terkenal jago berantam. 'Semoga saja dia memang benaran sudah berubah,' batin anak daddy Alvin dan mommy Amity si kembaran mami Chandika.
Langkah kaki lebar kedua pemuda itu seakan membelah lautan manusia yang menatap keduanya dengan tatapan memuja bahan ada yang tidak sanggup berkedip saking terkejutnya melihat perubahan besar pada Chandika. Tujuan mereka berdua adalah kantin, tapi tanpa mereka sadari ada sebuah bola basket yang melesat kencang dari arah belakang menuju belakang kepala Chandika.
"AWAS!"
DUGG
Seketika suasana yang tadinya ribut menjadi hening karna shock melihat kepala pemuda perambut hitam legam terkena bola basket. Melihat sepupunya yang refleks memegang belakang kepalanya, langsung saja Alvis berbalik dengan mata yang melotot menatap nyalang ke orang yang dengan sengaja melembar bola basket itu, "BRENGSEK! BERANI-BERANINYA!
Dug
Dug
Bola basket itu bergelinding ke arah laki-laki berambut medium curly yang sedang menatap kedua orang di depannya itu, "Hai dude! Long time no see," kata si pelempar bola sambil tersenyum mengejek ke arah Chandika yang masih menunduk membelakanginya tampa memperdulikan Alvis yang metapnya nyalang.
"Lihatlah pasti si idiot itu sedang menangis sekarang," kata laki-laki satunya sambil tertawa.
"Cup, cup, cup, anak mami.. Jangan nangis ya," timpal laki-laki berambut ombre merah mengejek.
"SIALAN!" umpat Alvis tidak terima sepupunya diperlakukan seperti itu, namun seseorang menahan bahu kirinya ketika ingin meninju ketiga pemuda dihadapannya itu.
Ben Qiyas Lazuardy, orang yang melempar bola basket ke kepala Chandika. Ben adalah putra kedua dari kelurga Lazuardy, saingan bisnis kelurga Aldebaron. Kelurga Lazuardy sangatlah licik dan sangat terobsesi untuk menjatuhkan kelurga Aldebaron yang sekarang menduduki puncak bisnis di dunia. Tidak heran jika Ben selalu menganggu Chandika, bahkan dia rela merebut Jane Eyre yang sekarang menjadi mantan pacar Chandika dan menjadi pacarnya, padahal dia tidak mencintai gadis blasteran itu. Ben sangat mengetahui kalau idiot itu sangat tergila-gila dengan Jane, maka dari itu dia mendekati Jane yang pada dasarnya memang mencintainya. Semua hanya untuk membuat putra tunggal Aldebaron itu terpuruk, bisa dibayangkan kalau satu-satunya penerus kelurga terpuruk dan itu bisa mengakibatkan hancurnya kelurga Aldebaron.
Menghancurkan keluarga Aldebaron adalah tugasnya, dan jika berhasil Ben dapat menggeser kakak laki-lakinya dan menjadi pewaris Lazuardy.
'Bangsat sekali cowok keriting ini, beraninya dia melempar bola basket ke kepala ganteng gue. Sakit banget, gila!' batin Chandika sambil melepas tangannya yang menahan bahu kiri Alvis dan berjalan ke arah Ben. Pemuda berambut kriting itu mengangkat salah satu alisnya melihat langkah putra Aldebaron kearahnya. "Mau apa, boy?" katanya menatap Chandika remeh.
BUG
BUG
BUG
Sebuah kepalan tinju menghantam rahang bagian dagu Ben dan membuatnya terduduk, dengan cepat kaki yang memakai senekers hitam mendorong keras bahu kanannya hingga jatuh terlantang dan langsung menginjak perut Ben. "Ugh!" erang Ben merasakan sakit dan langsung pingsan.
Semua orang yang melihatnya shock dan tidak terkecuali dengan empat perempuan yang baru saja datang dari arah kantin. "Ben!" teriak Jane menghampiri sang pacar yang tergeletak itu.
"Apa yang lo lakuin, bajingan!" kata Jane memaki Chandika sambil menatap nyalang. "Jangan ganggu Ben! Gue benci sama lo!" lanjutnya dan segera melayangkan tangan putihnya ke arah pipi mulus Chandika.
Chandika langsung menangkap tangan yang ingin menamparnya itu dan segera menghentakan tangan Jane kasar, hingga si empunya terduduk paksa di sebelah Ben. "Bilangin ke cowok lo, jangan pernah ngusik gue lagi kalau nggak mau gue bunuh," ucapnya dengan aura intimidasi yang kuat dan memandang Jane dingin.
Chandika lalu berbalik pergi tanpa memperdulikan pandangan tidak percaya semua orang.
"Astaga!"
"Sejak kapan Chandika jadi jago nonjok orang gitu?"
"Tangan Jane dia tepis begitu saja, padahal kan dia cinta mati sama Jane."
"Sudah ilfeel kali sama cewek sok cantik itu."
"Karma tukang selingkuh!"
"Cantikan juga gue dari pada Jane."
"Kyaaa!! Keren banget Chandika!"
Koridor yang sepi akhirnya menjadi ramai kembali.
Alvis yang sudah sadar dari keterkejutannya langsung berlari menyusul sepupunya itu.
Kedua laki-laki yang sebelumnya membantu Ben mengejek Chandika langsung memapah Ben menuju UKS dan diikuti Jane serta ketiga temannya.
Entah mengapa perasaan Jane jadi tidak enak karena perlakuan Chandika kepadanya dan tatapan pemuda yang selalu mengaguminya seakan dia seperti dewi sudah berubah menjadi dingin dan menakutkan. Orang yang selalu menyatakan cinta dan mengikutinya seperti penguntit, kenapa bisa berubah menjadi seperti orang lain. "Apa benar yang tadi itu Chandika?" tanya Jane ke Izzy yang berjalan di sebelahnya.
"Yaiyalah, Jane," jawab Izzy memutar bola matanya. "Kan sudah gue bilang tadi, Chandika berubah"
_To Be Continue_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
KELVIN GG
ini salah satu orang GK tau diri, udah bagus , di cintai dengan tulus, eh malah GK , di sia2in Girian udah udah GK cinta, eh GK trima🧐😘🙄
2024-03-24
0
Fhaira Nonk
mampir kesini dlu sambil nungguin jelita up 🤭🤭
2022-06-13
1
🎎 Lestari Handayani
👣👣👣👣👣
2022-05-15
0