Pagi yang cerah.
Matahari sudah terbit dengan angunnya, kendaraan saling berbaris rapi di jalan raya dan sesekali bunyi klakson mobil atau motor saling sahut dan banyak orang yang berjalan untuk mengawali hari Minggu pagi ini.
Sudah dua hari pemuda itu mendekam di dalam kamar rumah sakit, monitoring dan selang infus sudah ditanggalkan dari sejak dia berangsur-angsur membaik. Chandika masih hanyut dalam pikirannya selama dua hari ini, banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan tapi mulutnya seakan menahan itu semua, pikiran yang rumit selalu dia rasakan kenapa bisa dia yang tabiatnya seorang perempuan tulen bisa ada di raga seorang laki-laki beranam Chandika Leofic Aldebaron ini, semakin dia pikirkan semakin tidak masuk akal. Dia berharap setelah tidur dia akan terbangun dari mimpi aneh ini tapi hasilnya adalah dia tetap ada di tubuh laki-laki ini.
'OMG! Gue nggak percaya, kenapa ada hal kayak gini? Apa yang harus gue lakuin sekarang?'
Semakin memikirkan itu semakin pusing juga kepalanya, yang dia tau pemuda ini mengalami kecelakaan mobil karna habis mendapatkan kalimat putus dari sang pujaan hati. Ya! dia tau itu karena ingatan pemuda ini tiba-tiba saja saling bermunculan di kepalanya. Meskipun dia tidak percaya akan hal ini tapi dia mengalaminaya sendiri, jiwanya berpindah ke tubuh seorang putra tunggal pengusaha kaya raya.
'Oh tidak!' pekiknya dalam hati entah sudah beberapa kali.
Nama aslinya adalah Cherika Nayyara, putri bungsu dan satu-satunya anak perempuan dari tujuh bersaudara. Genius, juara taekwondo tingkat Nasional, tomboy, suka balapan motor dan bad girl.
Bukan hanya jenis kelamin yang membedakannya dengan laki-laki yang sekarang adalah dirinya ini, tapi sifat mereka sangatlah berbeda.
Chandika si good boy dan sangat disayang maminya, anggap saja si anak mami. Polos, otak pas-pasan, menye-menye seperti perempuan dan cinta mati dengan teman semasa kecilnya 'Jane Eyre' yang tergila-gila dengan laki-laki lain. Salahkan dirinya yang terlahir dengan sendok emas dan selalu dianggap tuan muda yang harus dilindungi dan dituruti semua keinginannya, sampai kemanapun dia pergi harus dikawal oleh beberapa bodyguard.
'Cowok kok lemah,' batin Cherika yang sekarang menjadi Chandika dan seketika memijat pangkal hidungnya itu.
"Sayang kenapa kamu? Apa kepalamu pusing lagi, Chan? Mau mami panggilkan dokter?" tanya Aminta yang sedang mengupas apple setelah melihat kelakuan Chandika.
"I'am ok, mami," kata pemuda itu hanya tersenyum lemah kearah wanita cantik itu. Dikehidupannya sebagai Cherika kedua orang tuanya memang sudah meninggal saat dia masih balita. Bolehkah dia mendapatkan kasih sayang itu sekarang?
"Chan, kata Dokter kamu nanti sore sudah boleh pulang ke rumah, apakah kamu baik-baik saja atau masih sakit?" ucap Aminta ketika sedang menyuapi Chandika dengan appel yang tadi dia kupas dan potong.
"Iya aku sudah sehat, mami. Aku mau pulang ke rumah," jawab Chandika cepat dan tanpa berpikir dulu, dia memang sudah tidak betah di ruangan penuh dengan bau obat seperti ini.
"Oh baiklah putra kesayangan mami, nanti mami hubungi papi kamu untuk menjemput kita setelah dari kantornya," kata Aminta sambil mengecup pipi Kiki Chandika yang masih menggembung karena mengunyah appel. Anaknya imut sekali.
"Hais, hentikan mami, jangan menciumiku terus menerus aku sudah besar!" eluh pemuda itu menghindar saat Aminta hendak mencium pipi kanannya.
"A-apa," ucap Amita dibuat kaget oleh tingkah putranya itu, biasanya putranya sangat senang saat dicium olehnya karena putra kesayangannya sangatlah manja. "Kenapa nggak mau mami cium, Chan?"
"Hmm," Chandika berdeham sebentar untuk mencari alasan, "Karena aku sudah 17 tahun, aku sudah dewasa," lanjutnya dengan wajah yang dia buat sedatar mungkin dengan sorot mata yang tegas. Ya! Ekspresi orang dewasa.
'Oh tidak! Putraku bisa berekspresi seperti itu!!' jerit Aminta dalam hati, karena Chandika sangat tampan dengan ekspresi datarnya itu, seumur-umur dia selalu melihat Chandika dengan segala keimutannya. 'Apa ini efek dari Amnesianya?'
...***...
Pukul 5 sore keluarga Aldebaron sudah sampai di kediaman mereka.
Mata hitam malamnya tidak henti-hentinya memandang kagum mansion mewah itu.
''OMG! Serius nih rumah!?'' pekikan pelan Chandika kagum dengan mansion desain modern kontemporer yang sangat indah untuk dilihat. ''Beneran Orkay!''
Dikehidupan sebagai Cherika memang dia bukan orang yang berada, sekolah pun dia mengandalkan beasiswa karena tidak ingin menyusahkan para abangnya yang bekerja keras untuk membiayai hidupnya.
Setalah kagum dengan keindahan dan kemewahan mansion Aldebaron, pemuda itu pun kini sudah berada di kamarnya.
"Kamar Cowok!!"
Chandika hanya melongo melihat kamar yang sangat maskulin itu, berbeda sekali dengan sifat cowok manja ini. Kamar bergaya industrial, dinding dari semen tanpa finishing, menggunakan besi-besi hitam, serta tampilan plafon yang dibuat terekspos. 'Gue kira kamar nih cowok bernuansa kecewek-cewekan,' pikirnya sambil geleng-geleng kepala tidak percaya.
Kaki panjangnya melangkah ke kamar mandi karena ingin buang air kecil. Saat dia di dalam kamar mandi tanpa sengaja dia melihat pantulannya di cermin yang cukup besar dan kaget melihatnya.
"GILA!!"
"Se-serius ini gue?" tanya Chandika tergagap dan menelan ludahnya sendiri karena melihat betapa rupawannya sosok laki-laki yang dia lihat, bahkan jantungnya berdetak tidak karuan. "Ga-ganteng banget, OMG!" pekiknya tertahan dan reflek menutup mulutnya yang mengaga tidak percaya.
Rambut hitam legam yang bergaya mullet sedikit gondrong acak-acakan, garis wajah tegas, alis tebal, bola mata yang sehitam malah dan lipatan mata mono yang membuatnya maskulin seksi, jangan lupakan tahi lalat di bawah mata kanan, pangkal hidung dan di bawah bibir heart shaped itu.
DEG
DEG
'Oh jantung gue! Masa iya gue jatuh cinta sama diri gue sendiri..' batinnya frustasi. Oh ayolah! Jati dirinya itu adalah perempuan tulen, perempuan mana yang tidak jatuh cinta dengan laki-laki super ganteng ini! Selama di rumah sakit dia tidak pernah memikirkan bagaimana rupa tubuh barunya ini. Jangankan melihat cermin, pikirannya sangat kacau dan hanya berisikan ketidak percayaan tentang hal yang sangat tidak masuk akal baginya. Pepindahan Jiwa perempuannya ke Raga seorang laki-laki.
Jane Eyre
Tiba-tiba saja dia menikirkan nama seorang perempuan yang membuat pemuda ini tergila-gila dan dengan tidak berperasaan memutuskan hubungannya karna sudah pacaran dengan pemuda lain. "Ko bisa dia lebih pilih cowok lain sedangkan Chandika ini super ganteng nggak ketulungan!?"
"Oh mungkin karna sifat menyen-menye dan anak mami Chandika," kepalanya hanya mengangguk membenarkan ucapannya sendiri.
"Ok ganteng! Karena gue udah jatuh cinta sama lo dan nggak terima lo diperlakukan kayak gini, gue bakal ubah hidup lo dan membuat semua cewek tergila-gila sama lo!!"
Ya! Tekatnya sudah bulat.
Cherika Nayyara yang kini menjadi Chandika Leofic Aldebaron akan merubah sifat good boy menjadi bad boy.
"****!"
Oh sampai lupa dia dengan buang air kecil.
Mendadak wajahnya memerah saat memikirkan hal apa yang harus dia lakukan sekarang. Dia memang sudah beberapa kali ke kamar mandi saat masih di rumah sakit, tapi dia belum terbiasa untuk melakukan ini.
_To Be Continued_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
HNF G
hahaha..... mayan bisa liat si otong😂😂😂😂😝
2023-10-30
0
jesa
pengen cwo fiksi🙂
2022-11-09
0
jesa
hhh lucu😌🍬👍
2022-11-09
0