"Aku terasa minum racun."
"Kalau mau minum disesap pelan- pelan, tidak harus dihabisi sekaligus." kata pria itu. Scarlet menyipitkan matanya pandangannya berbayang.
"Seperti ini." pria itu mencontohkan cara meminum, minuman beralkohol. Namun pikiran Scarlet berbeda, dia malah melihat bibir pria itu yang sexy dan kumis tipis.
Tiba-tiba dia berpikir bagaimana rasanya berciuman dengan pria itu. Scarlet menggelengkan kepalanya, sepertinya dia mulai mabuk. Scarlet bukan tidak pernah berciuman, dia pernah dua kali melakukan dengan laki-laki yang pernah dia cintai, pacarnya, ralat sudah mantan pacar, mereka putus tahun lalu kerena hubungan mereka di ketahui orang tua sang pria. Orang tua pria itu tidak setuju anaknya dengan Scarlet yang katanya asal usulnya tidak jelas.
"Perutku terasa tidak enak, aku mau pulang." keluh Scarlet memijit keningnya. Dia memejamkan mata kepalanya bersandar di meja Bar. Wajahnya yang cantik tengadah dan memperlihatkan bibir ranumnya.
"Kita belum kenalan, namaku David." kata David menyodorkan tangannya memperkenalkan diri. Scarlet membuka matanya, menyambut dan menyebut namanya.
"Scarlet." untuk sesaat mereka berdua terdiam dan saling pandang. Mereka merasakan kehangatan yang menjalar dari jabatan tangan yang belum terlepas.
Scarlet menarik tangannya dengan lemah dari genggaman David. Mata David berkilat melihat wajah Scarlet yang memerah. Ada ketertarikan yang tidak bisa di artikan oleh David ketika pandangannya tertuju pada Scarlet. Aahh...
David merasa tertantang untuk membawa gadis ini ke ranjangnya malam ini. Dia mengangkat gelasnya dan menyesap sedikit Red Wine dan meletakkan lagi ke meja bar. David melihat ke arah Scarlet yang masih menyandarkan kepalanya di meja Bar perlahan dia mendekatinya.
"Katakan kalau aku salah berbicara, Sebenarnya apa yang membuatmu kesini, dari yang aku lihat sepertinya kamu baru pertama kali datang ke tempat ini." tanya David setelah hampir lima menit mereka saling terdiam.
Scarlet mengernyitkan alisnya lalu berdiri, dia merasa sempoyongan.
"Memangnya apa yang orang cari di tempat seperti ini, ada masalah kalau aku baru kali pertama datang kesini." bukannya menjawab Scarlet malah balik bertanya.
"Tidak masalah, aku hanya ingin tahu tujuanmu kesini."
"Lalu kalau sudah tahu, kau mau apa, akan meminjamkan uang padaku?" tanya Scarlet masih dengan nada yang sama.
"Itu urusan gampang, maaf kalau membuatmu jadi tersinggung." David sadar gadis di sampingnya jadi marah dan tersinggung.
"Aku marah tidak senang denganmu kita tidak punya urusan." Scarlet marah, seperti bocah merajuk.
"Hemm..maafkan aku." ntah kenapa David suka melihat wajah Scarlet yang lagi ngambek. Scarlet berjalan perlahan tapi badannya oleng. David segera menangkap badan Scarlet.
"Kau mabuk?" tanya David.
"Tidak, hanya sedikit pusing." Suara Scarlet terdengar serak.
"Kalau begitu, sebaiknya kita pulang," kata David, sebelum aku menarikmu ke ranjang. gumamnya dalam hati.
Scarlet mengangkat kepalanya dan melihat ke David.
"Aku belum mau pulang, aku akan pulang kalau sudah dapat uang seratus juta."
"Sepertinya kamu sudah mabuk."
"Aku tidak mabuk, aku masih sadar." David tidak mau tahu dia memapah Scarlet keluar dan menuju mobil.
"Aku akan memberikanmu seratus juta. Ayo kita berkencan." David ingat gadis yang ada di facebook. Gadis seratus juta yang dia tunggu-tunggu ternyata ini orangnya.
"Kamu punya uang seratus juta? aku menjual diriku demi membayar Guci, nasibku memang malang. Aku tidak punya orang tua lagi, asal usulku juga tidak jelas. Pacarku minggat tidak tentu rimba." sambung Scarlet mulai melantur, dia memang sudah mabuk.
"Ayo aku antar kamu pulang." kata David membuka pintu mobil dan mendorong tubuh Scarlet ke mobil.
"Aku kan sudah bilang, aku belum mau pulang." dia menepis tangan David yang mau memasang seatbelt.
"Kecuali kamu mau memberikan aku uang seratus juta." sambung Scarlet bersandar ke jok mobil dan memejamkan matanya. Bibir ranum Scarlet sedikit terbuka membuat David mengkhayal mesum.
David tersenyum penuh arti ketika bayangan mereka saling bergumul muncul di kepalanya. Hasratnya naik dengan cepat.
"Kemana kita sekarang?" tanya Scarlet lemah. David tidak menjawab dia menggertakan giginya menahan hasratnya agar tidak menyerang gadis ini disini. Kemudian dia mengemudikan mobilnya ke hotel yang terdekat, lalu chek in.
Di dalam lift!!. David mendaratkan bibirnya dengan hasrat yang tidak bisa dia tahan pada Scarlet pada saat mereka masih di dalam lift menuju kamar hotel. Beruntung mereka hanya berdua di dalam Lift. Saat Lift berdenting David melepaskan ciumannya dan sedikit menyeret Scarlet keluar dari sana. Dia tidak mengerti kenapa dirinya merasa liar kepada Scarlet.
David menempalkan keycard dan menyentak pintu kamar agak kasar. Kemudian menarik kembali tangan Scarlet masuk ke kamar. Scarlet menepis tangan David dengan kesal.
"Aku bilang jangan kasar-kasar, aku tidak suka!" pekik Scarlet kesal. Dari tadi pria itu menyeretnya mencium sesuka hati. Scarlet jadi marah.
David mengusap wajahnya dengan kasar, dia kesal pada dirinya sendiri yang bertindak di luar kendali. Ini pertama kalinya dia lepas kendali seperti ini.
"Aku minta maaf, kamu jangan marah tidak ada maksud merendahkanmu."
"Jangan di ulangi, lagi, aku benci dengan orang yang kasar." ucap Scarlet cemberut.
David gemas melihat ekspresi wajah Scarlet dan kali ini dia tidak akan menahan diri lagi. Gadis ini sangat menawan dan sangat sexy. Mungkin kalau tubuh ini di balut dengan pakaian branded, pasti tidak kalah dengan artis Ibukota.
David membawa Scarlet keranjang, dan mulai mencumbunya. David menyesap dalam bibir Scarlet, terasa manis. Tangannya mulai menjelajahi tubuh mulus Scarlet. Ciuman David berpindah ke leher, meninggalkan beberapa jejak drakula di sana.
Ya ampun ini sebuah anugrah yang pantang dia buang. desah David dalam hati. Permainan ini bukanlah yang pertama bagi David. Dia sering melakukannya dengan kekasihnya yang rata-rata anak orang kaya dan cantik. Tapi ini yang pertama dia lakukan, bercinta dengan orang yang baru dia kenal.
Di facebook gadis ini kelihatan biasa saja, tapi kenyataannya gadis ini seperti bawang bombay, setelah di kupas, tambah merekah berlapis- lapis. Scarlet yang berada dalam keadaan setengah mabuk hanya pasrah menerima perlakuan David yang bergairah. Time is money!!. Dia berpacu dengan waktu.
Ntah mimpi apa dia semalam, David seperti mendapat durian runtuh, dia membiarkan Scarlet menggigit bahunya dan berteriak kesakitan ketika David dengan paksa mengambil milik Scarlet yang paling berharga. Rasa sakit menderanya sesaat, kemudian Scarlet seolah berada di awang-awang.
"Kamu perawan?" bisik David kaget. Walaupun dia sudah menduganya, tapi dia tetap terkejut mengetahuinya bahkan merasakan darah perawan Scarlet pada bagian bawahnya. David tidak butuh jawaban Scarlet lagi. Gigitan Scarlet di bahunya sudah menjawab semuanya.
Malam ini walaupun yang pertama bagi Scarlet dia tidak menyesal, semoga orang ini mau memberi dia uang. pikirnya. Dia menahan air matanya supaya tidak jatuh.
David sangat bangga, ini pertama kalinya dia bercinta dengan perawan rasa nikmatnya berkali-kali lipat dari percintaan yang sebelumnya dengan pacar-pacarnya. Sepertinya David tidak akan rela melepaskan gadis ini begitu saja. Dia memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik- baiknya. Seperti orang di padang pasir yang kehausan lagi dan lagi.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
delete account
benar tu pelan-pelan saja tidak perlu buru-buru
2024-08-14
0
...........
cinta satu malam
2022-02-21
8
🎯𝐀𝐥𝐆𝐡𝐨𝐳𝐢
pinter jg inajinasimu thor
2022-02-01
5