Duren Sawit

Duren Sawit

prolog (Revisi)

Pengenalan karakter dalam cerita.

Rianti.

Seorang remaja yang nyaman dalam kesederhanaan, tidak suka mencari ribut apalagi sensasi. Hanya ingin mengalir seperti air, tenang dan damai, dirinya ingin hidup seperti itu. Rianti sendiri mempunyai paras yang lumayan cantik, beralis tebal, hidung mancung dan pipi yang sedikit tirus. Hanya saja tidak percaya diri. Kuper ( kurang pergaulan) mungkin itu sebutan yang pas untuk dia sandang. Dengan postur badan yang kecil, cenderung pendek serta rambut lurus sebahu, dirinya sering dikira siswi SMP. Kesal? Tentu saja, dianggap anak dibawah umur itu menyakitkan.

Sopan santun, itulah yang selalu tertanam dalam benak Rianti. Karena ayahnya, Ady Gustiawan yang berprofesi sebagai guru sering menasehatinya akan pentingnya sikap itu. Sikap yang akan membuat kita tentram, karena dengan bersikap sopan akan membuat orang lain nyaman.

Rianti sendiri adalah anak ke-3 dari 6 bersaudara. Kakak sulungnya bernama Reka. Berumur 24 tahun yang sekarang menjadi guru honorer di sekolah tempat ayah mereka mengajar. Lalu Riko 21 tahun yang sekarang sedang kuliah di luar negeri. Sedangkan adik-adik Rianti bernama Reza , Rosi, dan ada si bungsu, Roni.

Shinta.

Dia adalah sahabat sepermainan Rianti, teman setia sedari kecil. Gadis periang, suka tersenyum dan selalu optimis. Hobinya nonton drama Korea dan berkreasi dengan alat make up.

Shinta sendiri adalah gadis yatim piatu. Orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil saat umurnya baru dua tahun. Dan semenjak saat itu, ia diasuh oleh paman dan bibinya yang rumah mereka tidak jauh dari kediaman keluarga Rianti. Sebab itulah mereka begitu akrab. Menjadi soulmate satu sama lainnya.

Shinta bersyukur mendapat keluarga yang sangat baik dan begitu menyayanginya. Hingga Shinta merasa bukanlah seorang keponakan di sana.

Setelah lulus SMA, Shinta memutuskan pergi merantau bersama Rianti untuk bekerja di kota Semarang, meninggalkan kampung halaman mereka yang ada di Jogja. Disaat yang lain sibuk mendaftar di berbagai universitas, mereka malah sibuk mencari pekerjaan. Meskipun tidak bisa berkuliah, mereka tetap bahagia dengan keputusannya.

Ardi Mahendra Abbas.

Adalah seorang duda tampan dan gagah berusia 32 tahun, bertubuh ideal dengan tinggi badan 180 cm. Ia berprofesi sebagai dosen di Universitas Harapan di kota Semarang. Selain menjadi dosen, ia juga sesekali membantu sang ayah mengurus perusahaan. Walaupun kaya, tapi Ardi tidaklah sombong, malah terkenal dermawan dan baik hati. Tak heran, begitu banyak wanita yang ingin mendapatkan gelar sebagai nyonya Ardi Mahendra Abbas.

Keseharian Ardi begitu sunyi. Selalu melewati hari dengan tenang tanpa keributan. Ia selalu saja sendiri, membaca buku, mengajar, kekantor, dan sesekali menjenguk ayahnya.

Mahendra Abbas.

Adalah ayahnya Ardi. Mahendra adalah seorang pengusaha yang berkecimpung di dunia perhotelan. Dengan kemampuan yang mumpuni, dirinya berhasil membuat hotel bintang tiga milik keluarganya menjadi hotel berbintang lima. Mahendra juga seorang duda. Istrinya meninggal sejam setelah Ardi dilahirkan. Walaupun tanpa kehadiran sang istri, Mahendra tetap menjadi orang tua yang baik. Selalu menanamkan norma-norma agama dan selalu menyayangi anak semata wayangnya itu.

Veno Damian Sanjaya.

Ia adalah sepupunya Ardi. Umurnya sudah menginjak 30 tahun tapi masih betah melajang. Ia tidak ingin menikah karena merasa menikah itu merepotkan. Veno sendiri bertubuh tinggi, putih, dan hidung mancung. Dengan hanya bermodalkan tampang ia selalu mendapatkan wanita yang menjadi incarannya. Bahkan dirinya tak keberatan ketika teman-temannya memberikan gelar playboy padanya.

Andra.

Adalah sepupu Shinta, pria sederhana yang baru pulang dari luar negeri. Ia bahkan mendapat gelar Doctoral degree.

****

Di suatu malam di kota Jogja, terlihat sepasang suami istri yang sedang duduk di teras. Mereka adalah orang tua Rianti.

Ady Gustiawan dan Dewi. Tampak raut kesedihan yang terukir di paras mereka yang sudah mulai menua.

"Pak, ibu rindu Riri," ujar Dewi. Riri adalah nama panggilan dari Rianti.

"Sudah enam bulan dia pergi merantau, Ibu khawatir, Pak. Tidak ada yang mengurus makan dan memperhatikan kesehatannya di sana." Dewi berucap seraya menahan air mata yang siap tumpah. Perasaan was-was selalu menghampiri, apalagi anak gadisnya itu sama sekali tidak pernah jauh dari mereka.

"Insya Allah tidak akan ada apa-apa, Bu. Kita berserah kepada Allah, kita berdoa biar Riri dan Shinta baik-baik saja. Lagipula, mereka merantau karena keinginan mereka sendiri. Bukankah Ibu juga yang mengizinkan mereka pergi," ucap Ady mencoba menenangkan istrinya itu. Direngkuhnya tubuh lemah Dewi dengan sebelah tangan. Mendekapnya dengan erat.

"Kita percaya saja pada mereka, Bu. Kita juga sudah sering ngajarin dan nasehatin Riri, tentang mana yang baik mana yang buruk, mana yang halal dan mana yang haram. Semoga dia di sana selalu di jauhkan dari marabahaya," tambah Ady lagi

"Iya, Pak. Mudahan anak gadis kita baik-baik saja, dan selalu ingat nasehat dari ibu ...."

Ady dan Dewi sama-sama terdiam. Bergelayut dengan pikiran masing-masing. Menatap langit malam yang tak berbintang. Menikmati angin sejuk yang menerpa kulit.

"Riri minggu depan ulang tahun, 'kan?" tanya Ady menengahi lamunan Dewi.

"Besok coba Ibu telepon dia, suruh pulang, kita rayakan ulang tahunnya sama-sama," sambung Ady lagi.

Dewi terdiam, mencoba mengingat tanggal kelahiran Rianti. Dan beberapa detik kemudian matanya langsung membelalak lebar dan refleks memukul dahinya sendiri. "Oalah ... iya ya. Lupa Ibu, Pak."

Ady tersenyum, memahami sifat pelupa Dewi. Karena selain umur yang sudah tak muda lagi, kesibukan Dewi sebagai ibu rumah tangga dengan enam anak bukanlah lelucon. Adi salut akan itu. Dirinya beruntung dan selalu bersyukur karena mempunyai istri super seperti Dewi. Walaupun hubungan mereka bermula bukan dari cinta, tapi tetap saja, jika Ikhlas, rasa cinta itu bisa tumbuh dengan sendirinya.

"Oh iya, Reka udah pulang belum, Bu? Tadi izin sama bapak katanya mau keluar sebentar untuk nge-print soal-soal ulangan untuk besok." Pandangan Adi kembali terarah ke langit malam. Ada kabut kesedihan di bola matanya.

"Udah, Pak. Sekarang mungkin dia lagi tidur di kamar," jawab Dewi sambil membereskan mainan Roni yang berserakan di lantai.

Ady lagi-lagi termenung memikirkan Reka, anak sulungnya itu. Di usia Reka sekarang seharusnya sudah mempunyai calon suami dan sudah waktunya untuk menikah. Namun, setiap ditanya soal pacar, Reka hanya diam dan langsung mengalihkan pembicaraan.

"Bu, bagaimana kalau kita cariin jodoh buat Reka." Ady menatap serius pada Dewi yang sedang membereskan mainan.

"Kenapa, Pak? Umur Reka baru 24 tahun lho, biarkan saja dulu, Pak. Kalo udah ketemu jodohnya ya ... pasti bakalah nikah kok, jadi gak perlu di jodoh-jodohin segala," jawab Dewi sambil kembali duduk.

Ady mengembuskan napas panjang. "Bapak kok rasanya aneh aja, Bu. Reka itu gak kayak gadis lain. Kerjanya cuma di kamar mulu, dia keluar kamar kalo mau makan sama mau ke kamar mandi aja. Gimana mau dapat jodoh kalo gitu, Bu?" Ady usap wajah gusarnya dengan sebelah tangan. Menyalirkan rasa frustrasi yang kembali mencuat.

"Sabar, Pak. Rejeki, maut dan jodohkan sudah ada yang atur."

"Tapi Bapak pengen cepet nimang cucu. Guru-guru yang lain udah pada nimang cucu semua, giliran bapak kapan, Bu?" Ady kembali menghela napas.

Dewi hanya tersenyum mendengar keluh kesah suaminya itu. Sebenarnya dia juga menginginkan seorang cucu. Tapi mau bagaimana lagi. Anak sulungnya itu terlalu pasif, kurang lebih Rianti yang lebih memilih diam daripada berbicara panjang lebar.

"Ya udah lah Pak, masuk dulu yuk, udah malam," ajak Dewi sambil berdiri dan menggandeng tangan suaminya untuk masuk kedalam rumah. Ady pun ikut masuk lalu mengunci pintu.

****

Kalau suka mohon like, vote dan komentar ya. Tinggalin jejak di setiap bab-nya. Tanpa jempol kalian apalah daya author receh ini.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Terlihat dari sini Rianti bukannya orang susah,Ayah dan kakaknya sama2 guru,kakak yg satu lagi aja KULIAHNYA DI LUAR NEGERI lho,Berarti Rianti juga bisa kuliah,Ada juga kan jalur biasiswa..KENAPA RIANTI GAK BISA KULIAH??🤔🤔

2024-04-20

0

Hilmi Miluri

Hilmi Miluri

nyimak dlu thorr,,tetep semangat 💪💪

2023-06-10

0

mamayot

mamayot

aku mamoir thor, mamoir ke novel baru ku ya, judulnya GURU ES KU

2022-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 prolog (Revisi)
2 in the kost (Revisi)
3 kamu itu cantik (Revisi)
4 naksir si kasir (Revisi)
5 Stella (Revisi)
6 Pria es (Revisi)
7 Bronis (Revisi)
8 Jatuh tertimpa duren (Revisi)
9 Belum bisa move on (Revisi)
10 Coca-cola (cowo cakep, cowo idol) (Revisi)
11 Ketahuan (Revisi)
12 Tanggal jatuh tempo
13 Mendadak dilamar
14 Terima takdir
15 Duren sawit (duda keren sarang duit)
16 Bisikan
17 Niat terselubung
18 Luka terdalam
19 Awal mula teror
20 Rentetan teror
21 Kebohongan kecil
22 Kebohongan kecil namun berdampak besar
23 teror
24 Duren sawit dan Coca-cola ternyata masih satu keluarga
25 SAH
26 Katanya terbelah dua
27 Grogi
28 Tamu langganan
29 Hampir saja
30 Di gendong ala bridal style
31 Tercapai
32 Akhirnya
33 Firasat buruk
34 Si boss
35 Takut ketahuan
36 Kamu bukan malaikat
37 Stella atau Rianti
38 Curiga
39 Tante Yulia
40 Tipis
41 Rasain!
42 seperti vampir
43 Tentang Amir
44 Kesalahan
45 Ombak saksi cinta kita
46 Tau segalanya
47 Pemaaf tapi pendendam
48 Mencoba move on
49 Terciduk
50 Malu banget
51 Dianti
52 Say no to pelakor!
53 Hajarrr
54 Veno
55 Wedding
56 Gaun berdarah
57 Rahasia besar Ardi
58 Kebencian Rianti
59 Terluka
60 Mencari tersangka
61 Bumil
62 Retak
63 Percobaan pembunuhan
64 Siapa om itu?
65 Kemarahan Andra
66 Awal mula
67 Sandiwara
68 Usaha Ardi
69 Hukuman
70 Rindu
71 Ular berkepala dua
72 Amir lagi
73 Heru
74 Langkah pencegahan.
75 Patah hati
76 Sasa
77 Si bulgan dan si basi
78 Andra
79 Ngedate.
80 Perjuangan Ardi
81 Ingatan Rianti kembali
82 Tingkah Shinta.
83 Gara-gara film
84 Tak sesuai ekspektasi
85 Meloholic
86 Ujian Veno
87 Jadian
88 Bulan madu atau bulan-bulanan kamu
89 Gara-gara Hotman
90 Ngidam
91 Gagal nge-drama
92 Dilema Shinta.
93 Veno dan Shinta
94 Ngidam bagian ke dua.
95 Pernikahan
96 Happy ending, happy reading.
97 pengumuman penting
Episodes

Updated 97 Episodes

1
prolog (Revisi)
2
in the kost (Revisi)
3
kamu itu cantik (Revisi)
4
naksir si kasir (Revisi)
5
Stella (Revisi)
6
Pria es (Revisi)
7
Bronis (Revisi)
8
Jatuh tertimpa duren (Revisi)
9
Belum bisa move on (Revisi)
10
Coca-cola (cowo cakep, cowo idol) (Revisi)
11
Ketahuan (Revisi)
12
Tanggal jatuh tempo
13
Mendadak dilamar
14
Terima takdir
15
Duren sawit (duda keren sarang duit)
16
Bisikan
17
Niat terselubung
18
Luka terdalam
19
Awal mula teror
20
Rentetan teror
21
Kebohongan kecil
22
Kebohongan kecil namun berdampak besar
23
teror
24
Duren sawit dan Coca-cola ternyata masih satu keluarga
25
SAH
26
Katanya terbelah dua
27
Grogi
28
Tamu langganan
29
Hampir saja
30
Di gendong ala bridal style
31
Tercapai
32
Akhirnya
33
Firasat buruk
34
Si boss
35
Takut ketahuan
36
Kamu bukan malaikat
37
Stella atau Rianti
38
Curiga
39
Tante Yulia
40
Tipis
41
Rasain!
42
seperti vampir
43
Tentang Amir
44
Kesalahan
45
Ombak saksi cinta kita
46
Tau segalanya
47
Pemaaf tapi pendendam
48
Mencoba move on
49
Terciduk
50
Malu banget
51
Dianti
52
Say no to pelakor!
53
Hajarrr
54
Veno
55
Wedding
56
Gaun berdarah
57
Rahasia besar Ardi
58
Kebencian Rianti
59
Terluka
60
Mencari tersangka
61
Bumil
62
Retak
63
Percobaan pembunuhan
64
Siapa om itu?
65
Kemarahan Andra
66
Awal mula
67
Sandiwara
68
Usaha Ardi
69
Hukuman
70
Rindu
71
Ular berkepala dua
72
Amir lagi
73
Heru
74
Langkah pencegahan.
75
Patah hati
76
Sasa
77
Si bulgan dan si basi
78
Andra
79
Ngedate.
80
Perjuangan Ardi
81
Ingatan Rianti kembali
82
Tingkah Shinta.
83
Gara-gara film
84
Tak sesuai ekspektasi
85
Meloholic
86
Ujian Veno
87
Jadian
88
Bulan madu atau bulan-bulanan kamu
89
Gara-gara Hotman
90
Ngidam
91
Gagal nge-drama
92
Dilema Shinta.
93
Veno dan Shinta
94
Ngidam bagian ke dua.
95
Pernikahan
96
Happy ending, happy reading.
97
pengumuman penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!