Selesai sarapan, Twins berpamitan sama kedua orang tuanya dan juga pamannya. Mereka berdua menyalami kedua orang tua dan juga pamannya secara bergantian.
" Ingat pesan mommy sama daddy. Jangan turunkan tingkat kewaspadaan kalian berdua?"
" Iya mommy"
" Jangan berantem?"
Twins mengangguk tanda mengerti.
" Jangan pergi sendirian?"
Twins mengangguk lagi.
" Jangan jauh dari rombongan"
" Hhmmm"
" Dan terakhir kalau jumpa bunga edelweis, bawakan satu untuk mommy, ya?"
" Ok mommy "
" Dah sekarang kalian masuk kedalam mobil"
" Adele belum datang mommy"
" Ah iya, mommy hampir saja lupa"
Sementara itu, Darren sedang mengumpulkan beberapa bodyguard yang akan ikut Doni untuk mengawal empat sekawan itu nanti. Tanpa mereka berempat tau kalau mereka sedang di jaga.
" Ingat kalian harus mengawasi mereka berempat dengan baik. Kalau kalian melakukan kesalahan? siap-siap menerima hukuman dari saya. Kalian mengerti"
" Mengerti tuan muda"
" Sekarang kalian kembali ke posisi masing-masing, jangan membuat Twins curiga"
Kesembilan bodyguard itu segera mengambil posisi mereka masing-masing. Karena kalau mereka berkumpul seperti tadi Twins akan curiga.
" Daddy habis darimana?" tanya Alexa.
" Lagi ngasih pengarahan untuk bodyguard. Eca kenapa belum berangkat?"
" Nunggu Adele"
" Eca nggak bawa motor?"
" Nggak, hari ini Eca ikut sama mobil Axel dan yang lainnya"
Tak berselang lama, Serly dan keluarga kecilnya datang. Adele segera menghampiri kedua sahabatnya.
" Lo bertelur ya? lama amat?" tanya Alexa.
" Dikira gue ayam kali ah bertelur"
" Lo dandan dulu ya?" tanya Alexa melihat sahabatnya itu dari atas sampai bawah.
" Nggak lha, emang Lo pikir gue cewek yang suka dandan?"
" Ya siapa tau kan?"
" Ya udah yuk masuk" kata Adele.
" Nunggu Farel dulu" kata Axel.
" Farel mau kesini? dia nggak nunggu di rumahnya lagi?"
" Nggak, semalam gue minta dia datang kesini? kalau nggak mau gue tinggal"
" Wah adek ku ini udah mulai kejam juga nih. Main tinggal anak orang"
" Berisik!"
" Jangan mulai, ingat pesan mommy. Kita harus akur. Kalau kamu lupa, biar aku ingatkan lagi"
" Nggak perlu. Aku ingat kok"
" Good boy" kata Alexa sambil mengacak rambut saudara kembarnya itu.
" Eca!"
Darren dan Kiran menghela nafas, baru saja dibilang tidak boleh berantem. Tapi sekarang, mereka berdua mulai lagi. Pasutri itu tidak bisa membayangkan bagaimana nanti kalau udah di sana. Apa mereka akan berdebat seperti ini lagi?.
" Hai semuanya, maaf kita telat" kata Nadia yang baru datang dengan suami dan anaknya.
" Nggak apa-apa Nad. Lagian kita juga belum lama nunggu kok" kata Kiran.
" Rel, buruan masuk" kata Axel.
" Ah I-iya. Mama, papa, Farel berangkat dulu ya"
" Iya sayang. Ingat pesan mama sama papa ya"
" Hhmm"
Keempat sekawan pun masuk kedalam mobil. Hari ini. Jadi mereka diantarkan sama sopir. Mobil mewah itu segera melaju meninggalkan mansion mewah itu.
Setelah mobil mewah itu pergi. Darren segera menyuruh Doni untuk mengikuti keempat sekawan itu pergi.
" Usahakan jarak kalian jangan terlalu dekat sama mereka"
" Baik tuan muda"
" Bang, aku boleh ikut sama Bang Doni nggak?" tanya Nando.
" Emang kamu nggak kerja?"
" Nggak, kerjaan aku udah aku selesai kan semalam"
" Ya udah kalau kamu mau ikut. Tapi kamu lebih fokus ke Alexa. Kan kamu tau sendiri bagaimana gadis itu"
" Siap Bang"
" Tunggu apalagi, cepat berangkat"
Nando segera masuk kedalam mobil. Doni melajukan mobilnya meninggalkan mansion mewah itu.
...***...
Semua siswa kelas satu yang sudah mendapatkan izin dari orang tua mereka, sudah berkumpul di lapangan. Mereka sudah tidak sabar ingin mendaki gunung Papandayan itu.
" Ransel kamu lumayan berat juga Adele " kata Farel saat menjinjing ransel milik Adele.
" Ya lumayan"
" Kamu yakin bisa membawanya?"
" Kan ada lo yang akan membantu gue nanti"
" Apa! ransel gue siapa yang bawa nanti?" tanya Farel.
" Ya kan Lo bisa bawa dua"
" Tega bener Lo sama gue"
" Kamu kan cowok, jadi harus kuat. Nggak boleh lembek"
" Iya kayak Axel. Ransel gue aja, dia yang bawa nanti. Ya kan?" kata Alexa.
"What..! kapan aku bilang gitu sama kamu?"
" Walaupun kamu nggak bilang, tapi sebagai adik aku yang tampan, kamu harus membantu kakak kamu yang cantik ini"
" Eca jangan mulai deh"
" Mulai apa?" tanya Alexa sambil melotot kearah saudara kembarnya itu.
Lagi-lagi Axel tidak bisa membantah. Ia ingat pesan sang mommy. Kalau dia tidak boleh berdebat dan harus banyak ngalah sama kakaknya.
" Baiklah, kalau Eca udah capek Axel bantu bawa ranselnya"
" Asik, makasih Axel sayang" ucap Alexa sambil mencium pipi Axel.
Kevin dan Rian yang baru saja tiba dilapangan, kaget, seketika tubuh mereka membeku melihat adegan yang baru saja terjadi. Tapi secepat mungkin Kevin mengembalikan kesadarannya.
" Selamat pagi adik-adik"
" Pagi Kak Kevin"
" Tolong kumpulkan ke depan surat izin yang sudah ditanda tangan sama orang tua kalian"
Alexa mengumpulkan surat izin mereka berempat, kemudian ia memberikan pada Citra. Karena dialah yang bertugas untuk mengumpulkan surat izin itu.
Semua surat izin sudah terkumpul semua. Citra dan Rian pun mengantarkan surat izin itu ke kantor kepala sekolah.
" Baiklah, kami sudah mencatat nama-nama kalian yang akan mau ikut. Sekarang kita ambil absen dulu"
Kevin pun mulai mengambil absen satu persatu anggota yang akan pergi hiking. Karena ia harus tau berapa jumlah anggotanya yang akan ikut ke sana. Absen pun tiba di giliran nama empat sekawan itu.
" Axel "
" Hadir"
" Alexa"
" Hadir"
" Farel"
" Hadir"
" Adele"
" Hadir"
" Dan yang terakhir Diva"
" Hadir"
" Baiklah, jumlah yang akan pergi hiking lima puluh orang. Dan yang tidak bisa ikut tiga puluh orang. Sekarang kita menunggu bus sekolah datang. Sebelum itu, periksa dulu barang bawaan kalian"
" Siap Kak"
Mereka semua langsung memeriksa barang bawaan mereka masing-masing. Mereka memastikan tidak ada yang kurang atau salah dengan ransel mereka.
Tak berapa lama, Bus sekolah pun datang. Kevin meminta para adek kelasnya untuk berbaris dengan rapi. Mereka akan masuk bergantian.
" Ransel dan barang bawaan kalian yang lain, letakkan di atas bagasi yang ada di atas tempat duduk kalian" kata Kevin.
Satu persatu anggota yang akan pergi hiking masuk kedalam bus. Tibalah giliran empat sekawan itu.
Axel duduk bersama saudara kembarnya. Ia memilih tempat duduk di tengah. Sedangkan Adele duduk dengan Farel. Mereka berdua duduk dibelakang Twins.
" Axel, aku boleh duduk di samping kamu nggak?" tanya Diva.
" Lo nggak liat kursi di samping gue sudah ada yang nempatin"
" Alexa, minggir dari sana! gue mau duduk sama Axel "
" Kamu mau duduk sama cewek ini?" tanya Alexa pada saudara kembarnya.
" Tidak. Aku mau duduk sama kamu "
" Lo dengarkan? kalau udah denger, cepat menyingkir dari hadapan gue"
Diva berdecak kesal, ia segera pergi dari sana. Ia tidak menyangka kalau Axel menolak cewek secantik dirinya.
To be continue..
Happy reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 461 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
murid a cuma lima Thor
2022-08-12
0
Rina Pujiati
Kevin salah paham sma alexa
2022-08-07
0
Icka Shinbie Poespittasarrie
pd bangetz sihh lo diva,,,,
merasa cantik sendiri....
axel ge eneg kali liat muka&tingkah lo🙄
2022-07-10
0