* Like dulu sebelum baca ya teman-teman, gomawo 🤗🤗
Pagi hari seperti biasanya di mansion Kiran akan selalu sibuk. Para pelayan sibuk dengan kerjaan mereka masing-masing. Sedangkan para bodyguard berjaga seperti biasa.
" Axel..!"
Suara itu menggema di mansion mewah itu. Para pelayan kaget mendengar suara nan lantang dan menggelegar itu.
Kiran yang baru keluar dari lift pun kaget mendengar suara cempreng putrinya itu. Ia segera menghampiri Alexa yang tertunduk malu karena ketahuan oleh dirinya.
" Mommy"
" Eca, kenapa teriak-teriak begitu sayang?"
" Axel, mommy"
" Kenapa dengan Axel?"
" Dia selalu mengibarkan bendera perang sama Eca. Dan sekarang bocah itu pura-pura tuli di dalam sana?"
" Emang dia melakukan apa?"
" Dia menyembunyikan ransel Eca"
" Pake ransel yang lain aja. Kan ransel Eca bukan cuma satu itu aja"
" Iya, tapi itu ransel kesayangan Eca, mommy"
Kiran menghela nafasnya. Kedua anaknya itu memang jarang sekali akur. Ada saja setiap hari yang akan mereka perdebatkan. Kalau nggak Axel yang memulai duluan, kalau nggak Alexa yang memulainya. Entah kapan mereka berdua akan akur satu sama lain.
" Nanti mommy yang minta ransel Eca sama Axel ya?. Sekarang Eca mandi dulu, kan mau pergi ke sekolah"
" Siap mommy"
Alexa segera berlari menuju kamar mandi. Sedangkan Kiran membereskan tempat tidur sang putri.
Selesai membereskan tempat tidur putrinya, seperti biasa Kiran pergi ke kamar putranya. Ia akan mengecek apakah putranya sudah berkemas atau belum.
Baru akan membuka pintu kamar putranya. Axel sudah lebih dulu membuka pintu. Remaja tampan itu tersenyum pada mommy-nya.
" Axel sudah siap?"
" Hhhmm"
" Ransel Eca disimpan dimana sayang?"
" Ketahuan deh"
" Apa Axel nggak dengar Alexa berteriak sangat kencang tadi?"
" Tidak mommy, soalnya kedap suara kamarnya diaktifkan" jawab Axel sambil tersenyum menampilkan sederetan giginya yang putih.
" Kamu ini, semua orang di mansion sudah tuli mendadak karena mendengar suara cempreng gadis itu. Sini kasih ranselnya sama mommy"
" Baik mommy"
Axel masuk kembali ke kamarnya, dan mengambil ransel saudara kembarnya yang ia sembunyikan tadi.
" Nih Mom"
" Lain kali jangan lakukan ini lagi, mengerti?"
" Mengerti Mom"
" Sekarang Axel turun duluan, mommy mau memberikan ransel ini dulu pada Eca"
" Ok mommy"
Axel masuk ke dalam lift menuju lantai satu. Sedangkan Kiran kembali ke kamar putrinya. Ia akan membantu Alexa untuk mengemas pakaian dan juga barang yang diperlukan putrinya selama di sana.
...***...
Darren sedang membaca koran. Sedangkan Nando memainkan game yang ada di ponselnya. Tiap pagi kedua cowok tampan itu selalu menunggu Twins. Tidak pernah mereka merasakan yang namanya di tunggu.
" Gimana kerjaan kamu Nan?"
" Alhamdulillah lancar Bang"
" Tambang yang di Sumatera itu gimana?"
" Sedang proses pengerjaan Bang. Mungkin bulan depan udah bisa ngambil hasil"
" Kira-kira di lokasi itu banyak nggak batu bara nya?"
" Kata karyawan aku yang bertugas di sana, lokasi tempat aku buka sekarang itu sih banyak"
" Bagus, jadi kamu nggak rugi beli lokasi itu"
" Iya Bang"
" Kapan rencananya kamu mau melihat ke sana?"
" Rencananya sih bulan depan. Kenapa? Abang mau ikut?"
" Boleh deh, sekalian ngajak kakak kamu liburan"
" Terus twins gimana? kemarin Eca minta liburan?"
" Emang kamu pikir dia mau diajak ke pertambangan? kamu kan tau impiannya ingin ke Korea"
" Iya juga sih"
" Eca sama kek mommy dan juga Omanya. Pecinta Drakor"
" Emang Tante Clarissa nggak hobi nonton Drakor?"
" Mak tiri itu jangan di tanya. Kalau udah nonton Drakor, suaminya langsung dilupakan"
" Kebanyakan cewek emang suka nonton Drakor sih Bang"
" Kamu kapan nikahnya?"
" Nggak tau Bang. Lagian belum nemu yang klop di hati"
" Jangan terlalu memilih, ntar kamu jadi bujang lapuk"
" Jangan sampe lha Bang"
" Makanya buruan cari. Jangan kerja terus yang dipikirkan"
" Iya Bang, ini juga lagi berusaha "
" Gimana dengan Jihan? dia kan cantik, pintar dan lagi kamu juga sudah kenal dia sangat lama"
" Iya sih Bang. Tapi entah kenapa hati aku tidak klop sama dia. Dan lagi sahabat aku juga suka sama dia"
" Ikbal maksud kamu?"
" Hhmm"
" Jihan gimana? dia juga suka sama Ikbal?"
" Nggak Bang. Jihan sukanya sama aku"
" Rumit juga hubungan kalian bertiga. Tapi pesan Abang, persahabatan kamu sama Ikbal jangan renggang hanya karena wanita"
" Ya Bang. Lagipula aku juga sudah bilang sama Ikbal kalau aku nggak ada perasaan apa-apa sama Jihan"
" Apa Jihan tau kalau kamu nggak punya perasaan sama dia?"
" Tau, bahkan aku udah nolak dia. Tapi dia nggak mau menyerah"
" Makanya kamu cepat cari calon istri. Dengan begitu dia tidak akan mengejar kamu lagi"
" Iya Bang"
Darren juga prihatin melihat hubungan ketiga sekawan itu. Ia takut perasaan cinta akan membuat persahabatan mereka jadi renggang. Tapi ia berharap semua itu tidak akan terjadi.
" Morning Daddy, paman"
" Morning Axel" balas Nando.
" Kamu bikin heboh apalagi tadi?" tanya Darren pada putranya itu.
" Nggak ada Dad, Eca nya aja yang lebay"
" Terus mommy kamu mana?"
" Lagi bantu Eca mengemas pakaian"
" Emang Eca mau kemana?" tanya Nando.
" Kita mau pergi hiking, paman"
" Ah iya, paman lupa. Padahal Eca udah kasih tau semalam. Hiking kemana?"
" Gunung Papandayan"
" Garut?"
" Hhmm"
" Wah seru dong"
" Iya dong. Apalagi kita perginya rame-rame"
" Ingat selama di sana tetap waspada. Karena musuh bisa kapan saja datang dan menyerang" pesan Darren pada putranya.
" Pasti Daddy"
" Kamu harus selalu menjaga Eca. Walaupun dia bisa beladiri, tapi dia tidak sedikit ceroboh"
" Iya Dad, Axel akan selalu menjaga Eca"
Ya hanya itu yang di takutkan sama Darren. Putrinya itu terlalu baik. Dan ia takut musuh memanfaatkan kebaikannya itu.
" Morning semuanya?"
" Morning" jawab Darren dan yang lainnya.
" Kita nggak teman ya hari ini. Karena kamu tadi sudah menyentuh ransel kesayangan aku" kata Alexa pada saudara kembarnya.
" Ya elah, baper banget sih "
" Bukan baper. Kamu kan tau itu ransel kesayangan aku. Dan lagi aku mau mengemas pakaian aku ke sana. Tapi tangan kamu yang jahil itu dengan sengaja menyembunyikannya"
" Ya kan udah aku balikin "
" Karena mommy yang minta. Kalau nggak, kamu nggak akan balikin"
" Ya deh minta maaf"
" Coba liat, minta maaf aja nggak tulus kek gitu. Minta maaf itu yang tulus dan juga benar"
Axel menghela nafasnya. Ia tau bagaimana minta maaf versi tulus dan juga benar menurut saudara kembarnya itu.
" Kakak Eca yang cantik, pintar, baik dan juga tidak sombong. Axel minta maaf ya"
" Ok, Eca maafkan" kata Alexa sambil tersenyum penuh kemenangan.
Darren dan yang lainnya tersenyum sambil geleng kepala melihat tingkah twins. Tapi mereka juga kasihan melihat bagaimana menderitanya Axel saat meminta maaf pada saudara kembarnya itu.
To be continue.
Jangan lupa vote dan hadiahnya juga ya🤗🤗
Happy reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 461 Episodes
Comments
Kikan dwi
seru . knp aku baru Nemu novel seseru ini , why ???
2023-08-06
0
Hasnah Siti
🤣🤣🤣🤣resekkk woiii punya twinnn kayak mereka.....
2022-12-18
0
Yuni Verro
hmm kasihan hubungan 3 sekawan ini dan twins gaduh abis
2022-06-18
0