Part 5 ( Dijewer ).

“Sorry, Jo! Gue gak sengaja,” ucap Rey gelagapan.

“Iya gak papa. Makasih ya, Rey,” ungkap Jovanka.

“Untuk apa?” tanya Reynand mengernyitkan dahi.

“Semuanya. Lu udah selametin gue hingga lu terluka dan memar kek gini.” Jo mengusap pipi yang berdekatan dengan matanya Rey.

“Aw!” ucap Rey meringis pelan.

“Ikut gue, yok?” Ajak Jo pada Rey.

“Ke mana?” jawab Rey heran.

“Gue mau obatin, Lu!” Jo menarik lengan Rey.

***

Jo memesan taksi on line. Dengan terhuyung, mereka melangkahkan kaki dari dalam kamar hotel. Pada wajah Rey dan bagian lain yang di pukul menyisakan luka lebam biru kehitaman.

Waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam. Jo membawa Rey ke rumah tante Emi.

“Ini rumah siapa?” tanya Rey mengernyitkan dahi dengan penuh keheranan.

“Rumah Tante Gue.”

Ting ... Tong .... (Jo memencet bel)

CKLEK

Suara pintu terbuka. Terlihat sosok gadis kecil cantik yang membukakan pintu rumah.

“Kak, Jo?” Mata sayu gadis kecil itu melebar.

“Mama ada, Dek?” tanya Jo kepada gadis kecil itu.

“Ada di dalam, masuklah.”

Gadis kecil itu membukakan pintu lebar. Nourma, itu adalah nama gadis yang membukakan pintu. Ia adalah anak dari Emillia yang tak lain tante dari Jovanka.

Nourma anak yang cantik namun mempunyai sifat introvert sejak perceraian orang tuanya dua tahun yang lalu.

Sifat ceria Nourma kini berubah drastis semenjak perceraian itu. Ia lebih suka menyendiri sehingga ia tidak mempunyai banyak teman. Norma seorang siswa Sekolah Dasar kelas enam.

Kegiatannya hanya sekolah dan menghabiskan banyak waktu dalam kamar sepulang sekolah.

“Malam, Tante.” Jovanka menyapa.

“Hai, Jo.” Sapa tante Emi.

“Tan, boleh pinjem kotak P3K?”

Tante Emi melangkahkan kaki, mendekati lemari kayu yang tertutup kaca bening dan mengambil kotak P3K.

“Ini, buat apa Jo?” tanya tante Emi.

“Buat ngobatin luka teman.”

“Loh ... emang temennya kenapa?” tanya tante Emi.

“Tadi Jo hampir dijahatin orang, Dia yang nolongin. Nah, Dia malah kena pukul, Tan.” Jo menerangkan.

“Masa? tapi, Kamu gak papa kan?” tanya tante Emi mengkhawatirkan.

Jo menggelengkan kepala seraya tersenyum.

Tan, malam ini Jo nginep sini, ya? Tolong kasih tau Papa, Jo takut.” Pinta Jovanka.

“Baiklah.” Tante Emi menelepon papanya Jovanka.

Jo melangkah ke ruang tamu, karena Reynand ada di sana Sedangkan Nourma sudah kembali masuk dalam kamarnya sedari tadi.

“Aw!” suara Rey menahan rasa sakit.

Tante Emi mendengar suara laki-laki dari dalam rumahnya. Ia melangkahkan kaki menuju ruang tamu.

“Rey?” Mata sayu tante Emi terbelalak.

“Tante Emi?” ucap Rey yang sedang menahan rasa sakit.

“Loh ... Kalian udah saling kenal?” tanya Jo ketika memandang mata tante Emi dan Rey secara bergantian.

“Iya. Waktu lalu, mobil Tante mogok terus ditolongin sama Rey.”

“Oooh ....” Jo menganggukkan kepala sambil mengobati luka Reynand.

Sedangkan Rey terlihat meringis kesakitan menahan rasa perih pada pelipis mata dan wajahnya.

“Jo, bukan seperti itu caranya.” Ucap tante Emi.

“Lalu?”

“Sebentar.”

Ucap tante Emi yang melenggangkan kaki mengambil air es dan handuk. Dalam urusan ini, tante Emi jagonya. Wajarlah, ia kan seorang dokter.

Tante Emi mengambil alih untuk mengobati luka lebam di wajah Rey. Rey juga terlihat lebih tenang. Netra Rey dan tante Emi saling berpandangan. Ada debar di dada tante Emi ketika melihat mata sipit dari seorang laki-laki yang menatapnya.

Jo memperhatikan mereka. Ada rasa kesal pada diri Jovanka ketika netra Rey dan tante Emi telah saling pandang. Terlebih, tante Emi ini merupakan seorang janda.

‘Apa yang terjadi denganku? Kenapa hatiku sakit melihat Rey menatap mata Tante Emi?’ tanya dalam hati Jovanka.

“Udah selesai, Rey.” Tante Emi tersenyum.

“Iya. Makasih, Tan.” Ucap Rey dengan membalas senyuman.

“Rey, mending Lu balik gih! Udah malem juga.” Ucap Jovanka dengan nada kesal.

“Jo. Kasihan Rey, lah. Biarkan ia meredakan dulu rasa perih pada lukanya.” Ucap tante Emi.

“Serah lah!” Jo memilih masuk dalam kamar.

“Ya udah, Tan. Rey pulang aja. Benar katanya Jo, ini udah malam.” Pungkas Reynand.

“Aku anter, ya?” ucap tante Emi.

“Gak usah, Tan. Malah merepotkan.” Rey menolak.

“Gak papa, itung-itung tanda terima kasih. Kan, Kamu udah tolongin ponakan Tante.”

Tante Emi mengambil kunci mobil yang ia taruh di atas laci meja televisi.

“Ayok, Rey!”

Tante Emi berjalan meraih handle pintu. Sedangkan Rey, mengekor dari belakang.

Ada bayangan wanita dari jendela kamar atas. Ia mengintip di balik tirai.

‘Jo?’ pekik dalam hati Rey.

Tante Emi sudah mengeluarkan mobil dari garasinya. Rey membuka handle pintu dan menaiki mobil yang berwarna putih milik tante Emi.

Hati Rey, teringat kepada Jo yang tadi menguntit di balik tirai kamar. ‘Apakah Jo cemburu terhadapku?’ tanya hati Rey.

Hening.

“Rey, Kamu tinggal sama siapa?” ucap tante Emi yang memecah keheningan.

“Nge-kost, Tan.”

“Mandiri juga ya, Kamu?”

Rey tersenyum, “Biasa aja, Tan. Banyak juga yang nge-kost seperti Saya.”

Tante Emi tersenyum.

Di perjalanan, mereka saling mengobrol.

Sedang tante Emi sekali-kali mencuri pandang, memperhatikan ketampanan Rey. Si cowok ingusan tapi terlihat mandiri.

Mungkin, kedewasaan tidak dapat dinilai dari usia. Terbukti dengan Rey, walau pun usianya masih belia. Ia terlihat mandiri.

Tibalah mereka di depan gerbang kost Reynand. Alangkah terkejutnya tante Emi ketika pintu gerbang telah dikunci.

“Lah ... dikunci, Rey! Gimana?” tanya tante Emi dengan ekspresi khawatir.

Rey tersenyum.

“Tenang aja, Tan.”

“Gimana Kamu bisa masuk?” Netra sayu tante Emi memandang.

“Tante pulang aja.” Pinta Reynand.

“Enggak! Tante mau lihat Kamu sampai masuk ke dalam kontrakan."

“Baiklah.”

Rey membuka handle pintu mobil dan mendorongnya. Badan jangkungnya membungkuk, ketika ia hendak keluar dari dalam mobil.

Rey melangkahkan kaki menuju pagar kontrakan. Di dalam mobil, ada tante Emi yang memperhatikan. Mata tante Emi terbelalak ketika Rey memanjat gerbang kontrakan.

“Dasar, bocah!” Tante Emi tersenyum seraya menggelengkan kepalanya heran.

Dari dalam gerbang, Rey melambaikan tangan. Tante Emi pun melambaikan tangannya dan membunyikan klakson mobil dan berlalu pergi.

Di dalam mobil, tante Emi terus terbayang tentang tingkah konyol Reynand yang menurutnya absurd.

***

CKLEK

Rey membuka pintu kamarnya. Baru saja hendak masuk dalam kamar. Vicky sudah memanggil.

“Rey!” Panggil Vicky yang nongol di pintu kamar miliknya.

“Paan?” jawab Reynand sambil menoleh ke arah Vicky.

“Buset! Tu muka kenapa?” Vicky menunjuk wajah Reynand.

“Hadiah dari Tristan. Paan? Tadi panggil Gue?” tanya Rey.

“Bu Kost nyariin. Kek nya mo nagih duit kontrakan. Lu belum bayar pan?” tanyan Vicky.

“Iya.” Rey tertunduk.

“Santai, Bro! Gue udah bayarin dulu.” Ucap Vicky.

Wajah Rey terangkat dan memandang wajah Vicky, “Thank’s ya, Vic. Nanti Gue ganti secepatnya.”

“Santai aja, Bro!”

.

Hari pertama masuk sekolah menggunakan seragam putih-abu. Ada kebanggaan dalam hati Rey apabila ia bisa membiayai sekolah sekaligus hidupnya sendiri. Rey ingin membuktikan bahwa ia bisa berdiri di kakinya sendiri.

Sesampainya di sekolah. Rey dan Vicky masuk kelas. Jam pelajaran pun di mulai ketika guru telah memperkenalkan diri. Begitu pun dengan para siswanya, saling berkenalan.

Banyak teman sekelasnya, bahkan di luar kelas yang mengidolakan Reynand Adam. Walau ia berpenampilan biasa, ia mendapatkan banyak penggemar dari siswi di sekolah. Dengan wajah yang tampan, berkulit putih, hidung mancung, badan tinggi dan bermata sipit Rey menjadi idola cewek di sekolahnya.

Bel istirahat berbunyi.

Vicky pergi ke kantin. Sedangkan Rey hanya duduk sambil membaca buku pelajaran di kursi yang berada di bawah pohon.

Tiba-tiba ada orang di depannya. Rey mendongak, melihat siapa yang tengah berdiri di hadapannya.

“Jo?” Mata Rey semakin menyipit.

“Nih, Gue kembaliin! Makasih.” Ucap Jo yang menyerahkan jaket milik Rey.

Rey menatap wajahnya yang benar-benar kecut di siang ini. Rey meraih jaket miliknya yang berada di tangan Jovanka.

“Lu kenapa?” tanya Rey.

“Gak papa! Gue balik kelas, ya?” Jo memutar badannya.

Dengan cepat, Rey menarik tangan Jo. Jovanka pun menoleh, kini netra mereka telah berpandangan. Ada desir yang bergemuruh dalam diri Reynand , begitu pun dengan Jovanka. Mereka berpandangan hingga beberapa detik.

“Jo,” ucap Reynand.

Mata Jovanka mendelik.

“Lu marah?” tanya Reynand.

Jo membisu.

“Kalau Lu marah, karena apa?” Rey terus bertanya sedangkan Jo tetap membisu.

“Lu gak peka!”

Jo menghempaskan tangan Rey dan berlalu pergi.

“Gak peka? Gue? Ke Dia? Apa maksudnya?” Reynand heran.

Rey kembali duduk di kursi dan membaca buku pelajaran. Sesekali, Rey teringat tentang uang yang semakin menipis.

Gue harus kerja! Tapi, apa ada kerjaan yang dimulai siang hari sehabis pulang sekolah? Isi hati Reynand berucap.

Bel sekolah pun kembali berbunyi. Menandakan waktu istirahat telah habis. Rey berjalan memasuki kelas, pelajaran pun kembali di lanjutkan.

Rey dan yang lainnya telah berganti baju olahraga karena setelah jam istirahat memang bagian pelajaran olahraga.

Setelah guru memberikan teori dalam kelas. Akhirnya siswa dan siswi menuju lapangan olahraga. Basket menjadi pelajaran hari ini. Pak guru akan memilih kapten basket untuk kelas X (sepuluh).

Setiap kelas diberikan perwakilan satu orang khusus untuk kelas X (sepuluh) ada lima orang yang terpilih untuk kandidat kapten putra, Reynand adalah salah satu kandidat yang terpilih.

“Ayok, Rey!”

Riuh suara siswi yang menyerukan dan mensuport Rey agar bisa menjadi kapten basket terpilih di kelas X (sepuluh).

.

“Jo, si Rey kalau lagi pakai seragam olahraga keliatan tambah ganteng, ya?” ucap Salsa berbisik.

“Diem, Lu! Nanti kita dihukum sama Guru killer!” ucap Jo berbisik.

Ternyata, Jo melirik ke lapangan olahraga yang kebetulan terlihat dari kaca jendela di kelasnya.

Matanya terus memperhatikan ketika Rey sedang bertanding memperebutkan gelar kapten basket di kelas X (sepuluh).

“Misi, Bu. Saya ijin ke toilet,” ucap Jo mencari alasan.

“Silakan!”

Jo keluar dari dalam kelas. Bukannya ke toilet, ia malah mendekat ke lapangan memperhatikan Rey yang terlihat semakin cool.

.

Jo melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Mampus! Udah dua puluh menit? Mati Gue!” Jo langsung bangkit untuk kembali ke kelasnya.

Namun, batinnya berontak. Ia ingin melihat Rey sampai dengan selesai, sambil sesekali ia meneriakkan nama Reynand seperti yang lainnya.

Jo kembali duduk dan menyaksikan Rey yang sedang bermain bola basket.

“Ayo, Rey!” Teriak Jovanka.

Rey melihat ke arah Jovanka dan tersenyum manis pada Jo. Jovanka semakin betah menyaksikan Rey yang tengah bertanding merebutkan posisi kapten basket.

“Aduhhhh!” Jo meringis, ketika telinganya dijewer.

Mata Jo melirik, ternyata Ibu guru killer datang menjemput Jo dengan jeweran di telinga.

Bersambung..

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

JANGAN LUPA LIKE/KOMEN/VOTE Ceritannya, karena itu merupakan hadiah terindah untuk Penulis

By : Boezank ** (Dareen)🙏😁

Terpopuler

Comments

Asti Asyifa

Asti Asyifa

cinta oh cinta ya. 🤣🤣🤣

2022-03-04

0

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

klu ada guru killer gtu suasana kelas pasti kayak rak ada penghuni ya🤣🤣🤣

2022-02-28

2

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

hahahah blum pernah kena jewer. tpi pernah ketahuan lihat jimat saaat ulangan 🤭🤭🤭

2022-02-28

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 ( Prolog ).
2 Part 2 ( Tentang Surat Cinta )
3 Part 3 ( Tristan ).
4 Part 4 ( Rindu ).
5 Part 5 ( Dijewer ).
6 Part 6 ( Guru Les )
7 Part 7 ( Rhiena? )
8 Part 8 ( Pamit )
9 Part 9 ( Cemburu )
10 Part 10 ( Jadian )
11 Part 11 ( Kecewa )
12 Part 12 ( ABG Jatuh Cinta )
13 Part 13 (Hanya Rindu)
14 Part 14 ( Salah Sangka )
15 Part 15 (Barista)
16 Part 16 (Terbayang)
17 Part 17 (Hari Pertama Kerja)
18 Part 18 (Kecewa)
19 Part 19 (Salah Paham)
20 Part 20 (Jadian)
21 Part 21 (Deraya Flying School)
22 Part 22 ( Dilema )
23 Part 23 ( Lamaran )
24 Part 24 (Princess)
25 Part 25 (Dijodohin)
26 Part 26. Mengorek Rahasia Rey.
27 Part 27. Liontin
28 Part 28. Air mata Jovanka.
29 Part 29. Fiting Baju Pengantin
30 Part 30. Mengurus Kepindahan Sekolah
31 Part 31. Rencana Kabur
32 Part 32. Pernikahan
33 Part 33. Pesta yang tak diinginkan
34 Part 34. Pulang
35 Part 35. Nonton
36 Part 36. Kalut
37 Part 37. Surprise Untuk Vicky
38 Part 38. Pindah Rumah
39 Part 39. Mencoba Move On
40 Part 40. Kesempatan
41 Part 41. Surprise Untuk Jo
42 Part 42. Membuka Hati
43 Part 43. Debar.
44 Part 44. Pertemuan Bisnis
45 Part 45. Putus
46 Part 46. Kabar Alexy Pulang
47 Part. 47 Adara
48 Parr 48. Syal Maron.
49 Part 49. Fobia
50 Part 50. Akrostik kenangan
51 Part 51. Wisuda Davin
52 Part 52. Ibarat Cermin
53 Part 53. Diary Jovanka
54 Part. 54 Wisuda Reynand
55 Part 55. Kecelakaan
56 Part 56. Mimpi Buruk
57 Part 57. Senja
58 Part 58. Pernikahan Emillia
59 Part 59. Co-Pilot
60 Part 60. Kabar
61 Part 61. Pantai
62 Part 62. Singapura
63 Part 63. Kabar Baru
64 Part 64. Pertemuan
65 Part 65. Khawatir
66 Part 66. Duka dibalik Wisuda
67 Part 67. Jenazah
68 Part 68. Bukit Bintang.
69 Part 69. Davin Penghibur Jovanka
70 Part 70. Hari Pertama
71 Part 71. Menunggu
72 Part 72. Pertemuan
73 Part 73. Terkenang
74 Part 74. Flashback
75 Part 75. Pertemuan Rey dan Rendy
76 Part 76. Liontin
77 Part 77. Sakit
78 Part 78. Persiapan
79 Part 79. Alasan Nadia Memberi Restu
80 Part 80. Pulang
81 Part 81. Apartemen
82 Part 82. Ungkapan Hati Lewat Lagu
83 Part 83. Cerai
84 Part 84. Jembatan Kayu
85 Part 85. Pertemuan
86 Part 86. Ajakan Makan Malam
87 Part 87. Makan Malam
88 Part 88. Pertemuan Rey dan Alexy
89 Part 89. Perdebatan
90 Part 90. Masuk Rumah Sakit
91 Part 91. Air Mata Bahagia
92 Part 92. Bertemunya Nadin dan Meli
93 Part 93. Pengakuan Rendy
94 Part 94. Makan Malam
95 Part 95. Baju Pengantin
96 Part 96. Dibalas Kebaikan
97 Part 97. Menikahi Janda Dokter (revisi)
98 98. Takut Malam Pertama
99 99. Malam Pertama
100 100. Salah sangka
101 101. Imperial Palace East Garden
102 102. Menatap Bintang
103 103. Pulang
104 104. Sakit Perut
105 105. Merajuk
106 106. Belahan Jiwa
107 107. Elang Kepo
108 108. Dilema
109 109. Menggemaskan
110 110. Gerimis
111 111. Mual
112 112. Minta Ponakan
113 113. Terpisah
114 114. Terkenang
115 115. Memalukan
116 116. Takut
117 117. Ragu.
118 118. Malu
119 119. Kesempurnaan Hidup
120 120. Rey Ngidam?
121 121. Air Mata Bahagia
122 122. Salah Paham
123 123. Ngambek
124 124. Masih Kaku
125 125. Terbayang-bayang
126 126. Enggak Macam-macam
127 127. Dari Balik Selimut
128 128. Melunak
129 129. Morning Sickness
130 130. Tertidur
131 131. Lamaran
132 132. Hambar
133 133. Pria Misterius.
134 134. Amnesia?
135 135. Pemeriksaan
136 136. Cemburu
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1 ( Prolog ).
2
Part 2 ( Tentang Surat Cinta )
3
Part 3 ( Tristan ).
4
Part 4 ( Rindu ).
5
Part 5 ( Dijewer ).
6
Part 6 ( Guru Les )
7
Part 7 ( Rhiena? )
8
Part 8 ( Pamit )
9
Part 9 ( Cemburu )
10
Part 10 ( Jadian )
11
Part 11 ( Kecewa )
12
Part 12 ( ABG Jatuh Cinta )
13
Part 13 (Hanya Rindu)
14
Part 14 ( Salah Sangka )
15
Part 15 (Barista)
16
Part 16 (Terbayang)
17
Part 17 (Hari Pertama Kerja)
18
Part 18 (Kecewa)
19
Part 19 (Salah Paham)
20
Part 20 (Jadian)
21
Part 21 (Deraya Flying School)
22
Part 22 ( Dilema )
23
Part 23 ( Lamaran )
24
Part 24 (Princess)
25
Part 25 (Dijodohin)
26
Part 26. Mengorek Rahasia Rey.
27
Part 27. Liontin
28
Part 28. Air mata Jovanka.
29
Part 29. Fiting Baju Pengantin
30
Part 30. Mengurus Kepindahan Sekolah
31
Part 31. Rencana Kabur
32
Part 32. Pernikahan
33
Part 33. Pesta yang tak diinginkan
34
Part 34. Pulang
35
Part 35. Nonton
36
Part 36. Kalut
37
Part 37. Surprise Untuk Vicky
38
Part 38. Pindah Rumah
39
Part 39. Mencoba Move On
40
Part 40. Kesempatan
41
Part 41. Surprise Untuk Jo
42
Part 42. Membuka Hati
43
Part 43. Debar.
44
Part 44. Pertemuan Bisnis
45
Part 45. Putus
46
Part 46. Kabar Alexy Pulang
47
Part. 47 Adara
48
Parr 48. Syal Maron.
49
Part 49. Fobia
50
Part 50. Akrostik kenangan
51
Part 51. Wisuda Davin
52
Part 52. Ibarat Cermin
53
Part 53. Diary Jovanka
54
Part. 54 Wisuda Reynand
55
Part 55. Kecelakaan
56
Part 56. Mimpi Buruk
57
Part 57. Senja
58
Part 58. Pernikahan Emillia
59
Part 59. Co-Pilot
60
Part 60. Kabar
61
Part 61. Pantai
62
Part 62. Singapura
63
Part 63. Kabar Baru
64
Part 64. Pertemuan
65
Part 65. Khawatir
66
Part 66. Duka dibalik Wisuda
67
Part 67. Jenazah
68
Part 68. Bukit Bintang.
69
Part 69. Davin Penghibur Jovanka
70
Part 70. Hari Pertama
71
Part 71. Menunggu
72
Part 72. Pertemuan
73
Part 73. Terkenang
74
Part 74. Flashback
75
Part 75. Pertemuan Rey dan Rendy
76
Part 76. Liontin
77
Part 77. Sakit
78
Part 78. Persiapan
79
Part 79. Alasan Nadia Memberi Restu
80
Part 80. Pulang
81
Part 81. Apartemen
82
Part 82. Ungkapan Hati Lewat Lagu
83
Part 83. Cerai
84
Part 84. Jembatan Kayu
85
Part 85. Pertemuan
86
Part 86. Ajakan Makan Malam
87
Part 87. Makan Malam
88
Part 88. Pertemuan Rey dan Alexy
89
Part 89. Perdebatan
90
Part 90. Masuk Rumah Sakit
91
Part 91. Air Mata Bahagia
92
Part 92. Bertemunya Nadin dan Meli
93
Part 93. Pengakuan Rendy
94
Part 94. Makan Malam
95
Part 95. Baju Pengantin
96
Part 96. Dibalas Kebaikan
97
Part 97. Menikahi Janda Dokter (revisi)
98
98. Takut Malam Pertama
99
99. Malam Pertama
100
100. Salah sangka
101
101. Imperial Palace East Garden
102
102. Menatap Bintang
103
103. Pulang
104
104. Sakit Perut
105
105. Merajuk
106
106. Belahan Jiwa
107
107. Elang Kepo
108
108. Dilema
109
109. Menggemaskan
110
110. Gerimis
111
111. Mual
112
112. Minta Ponakan
113
113. Terpisah
114
114. Terkenang
115
115. Memalukan
116
116. Takut
117
117. Ragu.
118
118. Malu
119
119. Kesempurnaan Hidup
120
120. Rey Ngidam?
121
121. Air Mata Bahagia
122
122. Salah Paham
123
123. Ngambek
124
124. Masih Kaku
125
125. Terbayang-bayang
126
126. Enggak Macam-macam
127
127. Dari Balik Selimut
128
128. Melunak
129
129. Morning Sickness
130
130. Tertidur
131
131. Lamaran
132
132. Hambar
133
133. Pria Misterius.
134
134. Amnesia?
135
135. Pemeriksaan
136
136. Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!