03

Dalam kamar president suite itu Khalisa gelisah menunggu Ghani yang belum juga kembali. Sudah jam sebelas suaminya itu belum juga pulang. Apa Ghani meninggalkannya pulang? Ghani gak mungkin berangkat kerjakan? Atau lagi nguras kolam hotel karena gak mampu bayar.

Ah itu pikiran yang gila, mana mungkin terjadi. Khalisa tertawa kecil dengan pikirannya yang mulai konslet seperti kabel listrik yang habis digigit tikus kelaparan.

Khalisa mengalihkan pikiran dengan mengambil air wudhu lalu sholat sunnah dhuha kemudian membaca Al-Qur'an dari aplikasi handphone. Itu lebih menenangkannya dibanding mondar mandir yang membuat kakinya pegal.

Dia sibuk mengaji untuk meredakan kegelisahan yang mengganggu relung jiwa. Ghani sudah membuatnya jadi tidak waras. Khalisa tidak mendengar suaminya masuk kamar dan menikmati suara merdunya saat membaca Al-Qur'an.

Setelah lebih tenang Khalisa mengakhiri bacaan dan melepas mukena. Menatap ke arah sofa, di sana sudah ada suaminya. Bergegas dia mengalihkan pandangan pura-pura melipat mukena.

"Ini buatmu." Ujar lelaki misterius yang tinggal sekamar dengannya. Misterius karena tidak dapat ditebak kapan dia mau datang dan kapan mau pergi.

Setelah mengambilnya Khalisa mengucapkan terimakasih, sangat formal. Tidak seperti dirinya saat bersama tiga emak-emak rempong itu. Dia jaim di depan suaminya sendiri. Sikapnya yang seperti ini saja Ghani tidak mau mendekat apalagi kalau tau kelakuan aslinya pasti akan sangat ilfeel.

Membuka perlahan tiga buah paper bag dari Ghani yang berisi tiga lembar gamis dan khimar juga pakaian dalam berenda. Hatinya tersenyum mengingat suaminya mau membelikan semua itu. Wajah lelaki itu masih saja datar, tiga hari diam-diaman seperti ini bisa membuat lidahnya kaku.

"Aku mau istirahat, jangan diganggu."

"Iya, aku tidak akan mengganggumu. Aku boleh keluar biar kamu tidak terganggu"

"Terserahmu."

"Terimakasih."

Khalisa berganti pakaian ke kamar mandi, setelah rapi meninggalkan suaminya yang tidak ingin diganggu.

Gerimis hati eneng bang kalau setiap hari begini, mana gak ada uang. Hanya datang dengan gaun pengantin ke sini, semua barang ada di mobil Ayah termasuk dompet dan ATM.

Semua serba digital mudah saja meskipun tidak membawa uang cash, kenapa terlalu oon gara-gara meratapi nasib Kha, cercanya pada diri sendiri.

Azan dzuhur berkumandang Khalisa mampir di mushola sekitar hotel untuk sholat. Setelah selesai kembali berkeliling dengan jalan kaki, seperti anak orang yang hilang sedang mencari orang tuanya.

Dia masih menggunakan sendal hotel, benar-benar menyedihkan. Menantu seorang pengusaha tapi nasibnya seperti gembel jalanan, gembel elit. Khalisa tersenyum perih, belum pernah mengalami hal seperti ini. Ayah ibu selalu memanjakan terlebih saat mengetahui kondisinya. Mereka tak membiarkannya kelelahan sedikitpun.

Sekarang dia tidak boleh bergantung pada Ghani, harus bisa melakukan semuanya sendiri. Khalisa kembali ke kamar sebelum waktu ashar, suaminya sedang santai duduk di sofa. Kamar hotel itu bisa digunakan sebagai lapangan futsal saking luasnya. Tak ada pertanyaan dari Ghani yang menanyakan dia dari mana.

Bunyi perut Khalisa memecah keheningan, cacing-cacing itu memberontak lagi. Tadi pagi saja makan belum kenyang, seporsi nasi goreng yang sangat sedikit mana cukup dibagi pada semua cacing di perut. Baru ingat kalau dia belum makan siang, bisa-bisa asam lambungnya kambuh kalau tiga hari puasa seperti ini.

"Sudah makan?"

"Belum."

"Kenapa tidak makan di luar?" Ghani berdiri tepat di hadapannya. Wajah itu seperti menahan marah, membuat Khalisa takut. Salah apa lagi Khalisa pada Ghani. Lebih baik dijadikan babu sekalian. Jelas statusnya tidak akan berharap, daripada disiksa seperti ini.

"Aku tidak punya uang, tidak punya apa-apa di sini selain kamu." Ucap Khalisa pelan, tidak ingin membuat suaminya naik pitam.

"Kalau kamu tidak mau berbaik hati denganku, aku bisa masuk rumah sakit karena asam lambungku kumat." Kenapa Khalisa jadi mengemis seperti ini pada suami sendiri. Sudah seharusnya suaminya itu bertanggung jawab atas semua ini.

"Kenapa tidak bilang?"

"Kamu aja gak mau aku ganggu." Jawab Khalisa pasrah. Sakit-sakit sekalian biar Ghani puas mentertawakan kemudian menceraikan lalu menikah dengan kekasihnya. Benarkah itu yang dia inginkan perpisahan dengan Ghani?

Seperti itukah cerita-cerita halu di televisi biasanya, istri sah yang selalu tersakiti kalah oleh selingkuhan suami. Mengerikan sekali, Khalisa bergidik membayangkan.

Ghani mengambil ponselnya menelpon seseorang, sepuluh menit kemudian pintu kamar diketuk. Dia membuka pintu sedang Khalisa masih berdiri mematung menatap ibu kota yang terlihat indah dari atas sini. Lagi dan lagi Khalisa mengasihani diri sendiri.

Ghani menarik tangannya sampai duduk di meja makan, di sana sudah ada makanan dengan porsi jumbo juga segelas susu tidak ketinggalan.

"Makanlah, aku gak mau kamu masuk rumah sakit."

Benarkah? Khalisa berbinar-binar, walau tidak diungkapkannya rasa senang itu.

"Bikin repot aku jagain aja ntar."

Aahh sial, lagi-lagi Ghani mengibuli dengan menggantung kalimatnya agar Khalisa berharap kemudian terjatuh. Baiklah, dia tidak akan berharap apapun pada Ghani. Selain diberi makan setiap hari untuk bertahan hidup selama tiga hari di sini.

"Terimakasih." Ucapnya tanpa embel-embel seperti sayang, cinta, honey karena itu tidak mungkin. Pernikahan dengannya bukan atas nama cinta seperti lagu Rossa. Tapi perjodohan seperti kisah Siti Nurbaya. Beruntungnya Khalisa tidak menikah dengan aki-aki yang lemah tak berdaya. Ghani justru sangat tampan dan mempesona, jika lelaki itu mau tersenyum sedikit saja untuk istrinya.

Khalisa menyantap makanan dengan lahap. Tidak menyia-nyiakan sambel, juga paha ayam bagian atas, nila bakar, sepiring nasi. Alhamdulillah kenyaang... semua cacingnya di perut sudah bahagia.

"Terimakasih sudah menyelamatkan lambungku." Sekali lagi Khalisa mengucapkannya. Meski juga ingin hati ini diselamatkannya oleh Ghani. Kha, kamu kebanyakan berharap, haha.

"Sama-sama, mandi sana, lalu sholat. Aku mau keluar." Seulas senyum tipis muncul dibibir Ghani kemudian hilang kembali. Lelaki itu memang penuh misteri, membuat seorang Khalisa semakin penasaran.

"Gha, apa kamu akan meninggalkanku sampai malam sendirian di sini?"

"Kalau kamu sibuk antar aku pulang ke rumah aja." Lanjutnya, setelah tidak mendapatkan jawaban.

"Kalau kamu gak bisa antar biar aku pesan taksi online aja sendiri."

Juga tidak ada jawaban, lelaki itu sibuk main ponselnya.

"Aku bisa gila kesepian sendirian di sini Gha, boleh aku pulang?"

Tidak ada satu ucapan Khalisa pun yang dijawab Ghani, ya sudah tidak apa sendirian. Membantah suamikan dosa juga, meskipun di dalam kamar ini tidak dapat pahala setidaknya tidak menambah dosa. Khalisa membantin sambil beranjak ke kamar mandi.

Saat Khalisa keluar dari kamar mandi, Ghani sudah tidak ada di kamar. Mengabaikan pikiran tentang Ghani, Khalisa lebih memilih menunaikan sholat ashar. Berusaha ikhlas dengan keadaan sekarang.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

nyimak thor

2022-05-20

0

Sherlin Nk Sherlin Nk

Sherlin Nk Sherlin Nk

semegah ghani bisa mencintai istrinya

2022-02-04

2

EMI aja

EMI aja

emng istri itu klo inget soal dosa semua jdi ngalah karna suami gak peka ngelawan salah ...

2022-02-03

3

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 PROMO CERITA LAIN
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 Aksara Cinta
148 Bonchap 1
149 Bonchap 2
150 Bonchap 3
151 Bonchap 4
152 Bonchap 5
153 Bonchap 6
154 Bonchap 7
155 Bonchap 8
156 Bonchap 9
157 Bonchap 10
158 Bonchap 11
159 Bonchap 12
160 Bonchap 13
161 Bonchap 14
162 Bonchap 15
163 Bonchap 16
164 Gemuruh Cinta Sang Guntur
165 Bonchap 17
166 Bonchap 18
167 Bonchap 19
168 Bonchap 20
169 Bonchap 21
170 Bonchap 22
Episodes

Updated 170 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
PROMO CERITA LAIN
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
Aksara Cinta
148
Bonchap 1
149
Bonchap 2
150
Bonchap 3
151
Bonchap 4
152
Bonchap 5
153
Bonchap 6
154
Bonchap 7
155
Bonchap 8
156
Bonchap 9
157
Bonchap 10
158
Bonchap 11
159
Bonchap 12
160
Bonchap 13
161
Bonchap 14
162
Bonchap 15
163
Bonchap 16
164
Gemuruh Cinta Sang Guntur
165
Bonchap 17
166
Bonchap 18
167
Bonchap 19
168
Bonchap 20
169
Bonchap 21
170
Bonchap 22

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!