Ajari Aku Mencintaimu

Ajari Aku Mencintaimu

01

Ghani menghempaskan tubuh di ranjang hotel president suite milik keluarganya yang disulap menjadi kamar pengantin. Suasana yang tercipta bukanlah nuansa romantis tapi mengerikan. Netranya terpejam tanpa melirik sedikitpun pada perempuan yang duduk di sampingnya.

Semua ini terjadi atas kemauan papanya—Emran. Dengan terpaksa Ghani meninggalkan kekasihnya di Singapura. Perempuan cantik bernama Clara yang nyaris sempurna dengan kulit putih, hidung mancung, rambut panjang agak pirang, badan tinggi bak model yang sudah menemaninya selama tiga tahun ini. Senyuman manis yang bisa menularkan kebahagiaan untuk Ghani.

Keinginan untuk hidup bersama Clara terpatahkan dengan adanya perempuan di sampingnya sekarang. Pernikahan yang tidak pernah terpikirkan olehnya. Panggilan Emran yang memintanya kembali ke Indonesia sebulan yang lalu ternyata untuk ini. Membicarakan perihal pernikahan yang sudah direncanakan mereka sejak lama. Ancaman Emran membuat Ghani tak bisa berkutik.

Ghani dan perempuan di sampingnya ini sama terpaksanya menuruti keinginan kedua orang tua mereka. Namun bedanya Khalisa tampak tenang tidak sepertinya yang penuh dengan kemarahan. Menjadikan Khalisa sebagai pelampiasan amarah Ghani.

Sementara Khalisa menatap lembut seorang lelaki yang baru saja memiliki gelar sebagai suami. Senyuman mengembang di wajahnya.

Kamu tidak seperti dulu lagi Gha. Dulu sikapmu sangat lembut tidak kasar seperti sekarang.

Khalisa... Khalisa begitu tidak beruntungnya nasibmu. Malam pertama harusnya menjadi sangat indah. Itu ternyata hanyalah sebuah mimpi dalam tidur panjang yang sambil ngiler membentuk peta Indonesia di atas bantal. Haahh menyedihkan.

Bukan sebuah keberuntungan bertemu dengan Ghani kembali setelah tak pernah bertukar kabar selama tujuh belas tahun. Lelaki itu tidak memperlakukan Khalisa layaknya seorang istri.

Nasib, dia hanya menjadi seorang istri yang tak dianggap. Sekarang Khalisa hanya bisa mengasihani diri sendiri. Semua kenyaatan harus dia dihadapi seorang diri.

Khalisa memeluk lulut, duduk disamping lelaki yang tidur dengan mendengkur. Hatinya meringis. Menangisi nasib yang tidak seberuntung cinderella, malang nasibnya malah seperti sinetron suara hati istri dengan lagu familiar ku menangis. Membuat hati emak-emak ikut meleleh dan marah gak jelas menontonnya

Demi bakti kepada ayah dan ibu pikirnya, tapi sekarang sudah bukan lagi jamannya Siti Nurbaya. Pernikahan karena perjodohan, menjalani hidup bersama lelaki yang tidak mencintainya. Tapi Khalisa tidak boleh menampakkan kerapuhannya di depan Ghani.

"Kenapa belum tidur? Kamu membuat tidurku terusik."

Kalimat dingin dari seorang lelaki yang yang baru saja menjadi suaminya itu membuat sekeping hati Khalisa tambah perih. Seperti luka yang ditaburi garam lalu diperasi air jeruk nipis. Huhh perih banget... jangan berani coba-coba praktekkan...!! Gak ada manis-manisnya di malam pertama. Hufh.

Khalisa beringsut membaringkan badan, menarik selimut sampai kepala. Berusaha memejamkan mata namun mata ini enggan untuk terpejam. Hatinya diliputi kesedihan. Menjalani hidup bersama orang yang tidak menginginkan kehadirannya itu tidaklah mudah.

Saat terbangun Khalisa masih menggunakan legging hitam dan manset putih dengan jilbab kaos hitam. Hanya itu pakaian yang dia ada, setelah selesai mandi pun masih menggunakan pakaian yang sama. Suaminya juga tidak akan peduli, buktinya saja setelah selesai sholat subuh lelaki itu langsung meninggalkannya di kamar sendirian.

Tidak ada yang membawakan pakaiannya ke hotel ini setelah acara resepsi semalam. Kembaran Ghani hanya memberikan sebuah paper bag berisi pakaian dalam dan lingeri yang tidak mungkin digunakan Khalisa saat ini. Begitu malangnya nasibmu Kha, mana perut keroncongan gak punya baju lagi buat keluar.

Khalisa tidak akan nekat keluar hanya menggunakan pakaian ketat ini, selama di kamar pun ditutupinya sempurna dengan selimut.

Gadis itu duduk di sofa menikmati cacing-cacing di perut yang memberontak. Seketika suara handle pintu dibuka, matanya melirik sekilas ke arah suara kemudian membuang pandangan. Ghani datang membawa nampan yang berisi sepiring nasi goreng dan segelas susu kehadapannya.

"Makan dulu, kamu pasti lapar."

Tanpa pikir panjang langsung melahapnya sampai ludes. Bahkan terasa kurang, cacing di perutnya belum semua dapat bagian yang sama rata dan adilnya.

Diam-diam lelaki yang bergelar suami itu tersenyum tipis, sesaat kemudian kembali dingin. Sedingin salju pada kulkas yang tak pernah dibersihkan.

"Kenapa gak ganti baju, baju yang diberikan Ghina kemaren mana?" Tanyanya datar, sedatar bumi ini.. eetzz bumi gak datar tapi bulat... kata siapa bumi bulat.. yaelah malah debat sendiri. Ghina kembaran suaminya, sifat mereka sangat bertolak belakang. Adik iparnya itu sangatlah ramah dan asyik diajak ngobrol. Tidak seperti lelaki yang sedang duduk disampingnya ini selalu membuang pandangan, tak peduli dengannya.

Semenjijikan itukah dia dimata lelaki yang bernama Ghani ini, tampan sih tapi nyebelin. Ghani memang tampan sejak dulu, tapi waktu jaman masih ingusan tingkahnya tidak aneh seperti sekarang ini, dingin tapi tidak bisa mendinginkan hati yang terbakar.

Khalisa beranjak mengambil paper bag dan memberikannya pada Ghani tanpa ingin bicara panjang lebar menjelaskan.

Ghani mengangkat sebelah alis saat melihat isinya.

"Kapan kita pulang, gak enak pakai ini terus. Udah bau bercampur keringat dari kemaren."

"Kita tiga hari di sini." Sahut Ghani santai, sesantai di pantai tidak dengan Khalisa yang melongo sempurna, betapa tersiksanya dia tiga hari terpenjara di hotel mewah ini.

"Boleh aku pinjam bajumu?"

"Ambil sana, buat sementara, nanti kamu gatalan kelamaan pakai itu."

Ternyata Ghani perhatian juga, batinnya senang, menyembunyikan senyuman di hati.

"Aku gak mau ikut tertular karna kita tidur satu ranjang." Tambah Ghani sinis.

Yaelah,, gak ada manis-manisnya dikirain beneran perhatian.

Khalisa beranjak memilih mana yang bisa digunakannya. Hanya ada beberapa lembar kaos dan celana yang ukurannya besar. Mau tidak mau harus memakai salah satu. Keluar kamar mandi dengan memakai kaos kebesaran di badan.

Celana pendek yang harusnya di atas lulut kalau Ghani yang pakai untungnya dapat menutupi paha Khalisa dengan sempurna. Setidaknya selamat dari bau keringat yang sudah sangat masam untuk hari ini.

Memilih duduk di sofa menatap Ghani dari jauh yang sedang menikmati pemandangan. Sekaku inikah lelaki itu setelah lama tidak bertemu, dulu mereka bisa tertawa dan gulat bersama di bawah terik matahari maupun rintik hujan.

"Terjebak,, terjebak,, terjebak.." mulutnya meracau sambil menonjok-nonjok sofa dengan genggaman tangan.

"Kamu sendiri yang membuatmu terjebak." Ghani sudah berdiri di depannya, menyalahkan semua yang terjadi pada Khalisa. "Kalau kamu tidak menyetujui lamaran Papa tidak akan terjebak seperti ini." Sangat jelas kekesalan lelaki itu ditujukan padanya.

"Kalau kamu bisa menahan Papamu untuk tidak melamarku semua ini tidak akan terjadi Gha, kamu memanfaatkanku agar masih bisa menikmati kekayaan yang Papamu berikan."

"Benar, aku akan menyiksamu dengan menjadi istriku, Kha." Suara tawa yang menyeramkan keluar dari mulut lelaki itu. Membuat Khalisa bergidik ngeri, berlari ke ranjang menyelimuti seluruh tubuh. Ghani kemudian pergi meninggalkan kamar.

Terpopuler

Comments

Delya

Delya

kkyknya ceritanya seru bgt

2024-08-13

0

Erna Yunita

Erna Yunita

seruuuuuu

2022-10-12

0

Halimatus Sa'diyah

Halimatus Sa'diyah

maaf cerita orang tua ghina sama ghani judul nya apa ya...aku lupa aya yang bisa kasih tau gak???

2022-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 PROMO CERITA LAIN
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71
73 72
74 73
75 74
76 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 81
83 82
84 83
85 84
86 85
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 131
133 132
134 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 Aksara Cinta
148 Bonchap 1
149 Bonchap 2
150 Bonchap 3
151 Bonchap 4
152 Bonchap 5
153 Bonchap 6
154 Bonchap 7
155 Bonchap 8
156 Bonchap 9
157 Bonchap 10
158 Bonchap 11
159 Bonchap 12
160 Bonchap 13
161 Bonchap 14
162 Bonchap 15
163 Bonchap 16
164 Gemuruh Cinta Sang Guntur
165 Bonchap 17
166 Bonchap 18
167 Bonchap 19
168 Bonchap 20
169 Bonchap 21
170 Bonchap 22
Episodes

Updated 170 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
PROMO CERITA LAIN
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71
73
72
74
73
75
74
76
75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
81
83
82
84
83
85
84
86
85
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
131
133
132
134
133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
Aksara Cinta
148
Bonchap 1
149
Bonchap 2
150
Bonchap 3
151
Bonchap 4
152
Bonchap 5
153
Bonchap 6
154
Bonchap 7
155
Bonchap 8
156
Bonchap 9
157
Bonchap 10
158
Bonchap 11
159
Bonchap 12
160
Bonchap 13
161
Bonchap 14
162
Bonchap 15
163
Bonchap 16
164
Gemuruh Cinta Sang Guntur
165
Bonchap 17
166
Bonchap 18
167
Bonchap 19
168
Bonchap 20
169
Bonchap 21
170
Bonchap 22

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!