Detektif dadakan

Sampai tengah malam Kirana masih setia berada di ruang televisi dengan pintu samping terbuka. Lampu utama dimatikan, tetapi masih ada cahaya temaram dari televisi dan suara yang membuat keadaan tak begitu sunyi.

Tiba-tiba ponselnya bergetar tanda pesan masuk, dia tidak melihat karena pikirannya menebak bahwa itu adalah Zidan atau Nina. Kakak beradik itu kompak memakinya melalui pesan.

Setelah bergetar beberapa kali, dia putuskan meraih ponselnya dan panggilan masuk dari pria yang memenuhi isi kepalanya.

My Bos, menjadi nama yang tersemat di sana.

Keningnya mengernyit heran, untuk apa tengah malam pria itu menghubunginya. Tak lama panggilan kembali masuk, tetapi dia memilih mematikan ponselnya.

Sementara di seberang sana, pria itu ternyata masih duduk di depan rumah. Matanya awas mengamati rumah di seberang yang pintu sampingnya masih terbuka. Tidak sepenuhnya terlihat karena terhalang pagar, tetapi masih terlihat karena pagar yang tak terlalu tinggi.

Saat mencoba menghubungi Kirana ternyata tidak diangkat dan ponselnya malah dimatikan.

Kendrick tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dari penuturan sang ART, rumah depan tadi kedatangan tamu keluarga. Dia sudah bisa menebak bahwa telah terjadi keributan di sana.

Ada perasaan khawatir yang terselip, takut terjadi apa-apa pada wanita itu. Namun dia juga tak bisa datang begitu saja, she's married.

Kenyataan itu membuatnya mendesah kasar dengan bibir yang menyunggingkan senyum sinis.

...✿✿✿...

Pagi harinya Kirana disibukkan dengan kedua anaknya yang menolak berangkat ke sekolah.

“Aku malu, Ma. Mereka ejek aku sama adek karena punya mama baru,” adu Rina lirih.

“Dia mamanya Radit,” sambungnya dengan isak tangis lirih.

“Radit temen sekolah kakak ya?”

Rina segera menggeleng. “Dia temen kelasnya adek,” jawabnya.

Kirana mengusap dadanya dan menyemangati diri.

“Adek sama kakak sekolah dulu, setelah kenaikan kelas nanti pindah. Kalau sekarang ribet nanti, lanjutin ini dulu ya Nak.”

“Tapi aku malu, Ma.”

“Enggak boleh malu. Kan, kakak sama adek nggak salah, kalau mereka ejek kalian adukan aja ke bu guru biar nanti dimarahi.”

Selembut mungkin dia memberikan pengertian, berharap keduanya mengerti. Untuk saat ini saja dia ingin menunggu waktu yang tepat karena Senin depan, mereka berdua harus ulangan kenaikan kelas.

“Mau, ya? Bantu mama kali ini aja,” lirihnya memohon.

Walaupun anggukan kepala yang diberikan, tetapi wajah keduanya begitu muram. Tak ada senyum sumringah yang biasa terlihat, mereka seperti kehilangan semangat.

Kirana segera memberikan pelukan kepada kedua anaknya. Menciumi wajah mereka dengan senyum miris yang begitu jelas tergambar.

Setelah mengantar anaknya ke sekolah, dia membelokkan kemudi masuk ke perumahan tempat tinggal sang mertua. Hari ini dia ingin mengamati apa saja yang dilakukan keluarga suaminya.

Beberapa waktu yang lalu dia menguras isi ATM dari omset bisnis mereka, tidak semuanya karena dia hanya mengambil yang memang sudah menjadi hak-nya. Sedikit terkejut karena isi dalam rekening tidak sesuai dengan total jumlah yang menjadi catatannya.

Omset dari usaha mereka bisa mencapai ratusan juta setiap bulan. Mustahil selama beberapa tahun hanya terkumpul sekian, sebab dia tidak pernah merasa pernah menggunakan uang tersebut.

Akhirnya dia datang ke bank dan meminta cetak rekening koran selama enam bulan terakhir. Tangannya mengepal dengan geram begitu mengamati setiap pengeluaran yang tanpa sepengetahuannya.

Diajeng Pranadipa.

Nina Arina Pranadipa.

Luna Sarawati.

Irish Alia.

Zidan Pranadipa.

Lima nama tersebut hampir setiap minggu mendapatkan transferan puluhan juta dengan nominal yang berbeda.

Irish Alia. Untuk apa dia kirim uang buat sahabatku?

Kecewa, sungguh. Dia tidak pernah tahu dan tidak pernah mendapatkan info apa pun dari Zidan. Keluarganya selalu berhemat agar gaji yang diberikan cukup untuk banyak keperluan, eh justru pria itu sendiri yang membuang uang mereka tanpa kejelasan.

Mobilnya terparkir agak lumayan jauh dari rumah mertua, tetapi masih dalam pandangan mata. Dia menunggu dan mengamati selama beberapa saat, tak lama Zidan keluar dari rumah disusul wanita berperut besar.

Masih menunggu dia terkejut ketika Nina dan suaminya justru keluar dari rumah yang tepat ada saling berhadapan tersebut.

Bukankah kata ibu, itu rumah janda yang akhirnya dinikahi oleh anaknya? Kok ada Nina dan suaminya di sana.

Sekitar pukul sepuluh, ketiga wanita itu keluar menggunakan mobil baru, sepertinya. Karena selama ini dia tidak pernah lihat mobil itu.

Mobilnya mengekor di belakang dengan jarak aman. Entah mengapa hari ini dia ingin mencari tahu asal usul dan tabiat keluarga suaminya setelah tahu bahwa Zidan menyelewengkan banyak uang.

“Enak ya kalian shopping sesuka hati tanpa mikirin uang. Zidan kerja keras buat aku dan kedua anaknya, dan kalian ngabisin tabungan kami buat foya-foya. Hebat banget,” desisnya lirih, suara gemeletuk giginya terdengar menahan geram.

Setelah menjadi detektif dadakan, sekitar pukul setengah dua belas Kirana sampai di kantor.

Sebelumnya, dia sudah minta izin untuk datang terlambat tetapi tidak menyangka bahwa akan memakan waktu sebanyak ini.

Wajah yang semula ditekuk, kini dihiasi senyum tipis.

“Maaf, Pak. Saya telat sampai jam segini. Apa saya pulang dan meliburkan diri saja hari ini?”

“Enak aja. Pekerjaanmu banyak, jangan macam-macam ya kamu,” omel Kendrick, tetapi dia tak benar-benar marah.

Kirana menggaruk tekuk pelan, wajahnya terlihat sungkan.

“Maaf, Pak. Saya akan kembali bekerja.” Secepat kilat berbalik dan berniat pergi.

“Tunggu!” seru Kendrick membuatnya menghentikan langkah dan kembali memutar tubuh.

“Ada apa, Pak?”

“Darimana kamu?” tanya Kendrick terlihat ingin tahu.

“Bukan urusan Anda,” sahutnya sinis dan segera berbalik keluar.

Kendrick hanya menatap tanpa berkomentar.

Dasar keras kepala, tapi suka.

To Be Continue ....

Terpopuler

Comments

Ricka Monika

Ricka Monika

bagus kau cerai bagi harta Gono gini sebelum suamimu bangkrut,aku yakin setelahcerai gak lama suamimu pasti bangkrut

2024-10-11

0

Yus Warkop

Yus Warkop

gereget lihat keluarga xidan

2024-09-14

0

Nartadi Yana

Nartadi Yana

ayo dong pak bos kent bantu Ki buat tu keluarga mertua jadi gembel

2024-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Resepsi yang kacau
2 Hati yang kau sakiti
3 Kau datang membawa luka
4 Garangan buntung
5 Puaskan sakiti aku
6 Mertua kang drama
7 Belajar tanpamu
8 Tetanggaku bosku
9 Siapa Mama Radit?
10 Pria misterius
11 Aku bukan patung!
12 Aska Kendrick Rusady
13 Istri orang begitu menggoda
14 Perasaan tak terbendung
15 Janda bolong?
16 Percikan api
17 Cinta dan gairah
18 Mau papa baru
19 Perlawanan Kirana
20 Detektif dadakan
21 Bos memang selalu menang
22 Mendamba
23 Rasanya menyakitkan
24 Pertengkaran sengit
25 Keluarga parasit
26 Radio rusak
27 Sikap Zidan
28 Teka-teki
29 Kejutan!
30 Mulai tergantikan
31 Bercerai?
32 Puber kedua?
33 Menuntut
34 Pria idaman
35 Sepenggal luka
36 Tertipu!
37 Kecelakaan?
38 Perang dimulai
39 Rencana
40 Masa lalu Kirana
41 Mengakui
42 Calon istri?
43 Dipecat!
44 Miskin
45 Diusir
46 Menepati janji
47 Sudah tobat
48 Jeng ... Jeng
49 Kasihan deh kamu!
50 Balasan setimpal
51 Liburan
52 Ingin bercinta
53 Bercinta denganmu
54 Berakhir
55 Nyesel, kan? Rasain!
56 Jadi janda karena janda
57 Janda sehari
58 Oh ternyata
59 Satu kenyataan terungkap
60 Terbongkar
61 Berkorban
62 Rencana
63 Hamil?
64 Suami istri
65 Kenikmatan yang diteguk
66 Wanita istimewa
67 Nyonya rumah
68 Kendrick mulai ragu
69 Debat dua pria
70 Menyalakan sumbu
71 Ujian
72 Ujian
73 Calon ayah
74 Mengibarkan bendera perang
75 Menunggu sang waktu
76 Bersamamu
77 Janji
78 Mantan pemain yang manis
79 Pria asing
80 Pembenci mulai muncul
81 Berkumpul keluarga
82 Perusuh
83 Ratapan gamang
84 Rencana Rajendra
85 Ujian cinta
86 Kabar buruk!
87 Rumit
88 Jahat sekali
89 Masa lalu
90 Yang terjadi
91 Dia siapa?
92 Saling menguatkan
93 Mulai beraksi
94 Promosi
95 Sadar?
96 Perang dingin
97 Belajar menerima
98 Sadar
99 Perasaan buruk
100 Pertanda apakah ini?
101 Rahasia Kendrick
102 Kendrick selingkuh?
103 Benarkah berkhianat?
104 Penjelasan
105 Keras kepala Rajendra
106 Surat Zidan
107 Kepulangan Baby Ricky
108 Dalang
109 Sebuah rahasia
110 Aksi tiga pria
111 Fakta baru
112 Malam panas
113 Melancarkan aksi
114 Bersamamu
115 Akhirnya tahu
116 Axel Mananta Putra
117 Harus lebih licik
118 Penyatuan kerinduan
119 Di depan mata
120 Seperti keluarga
121 Kumpul-kumpul
122 Kedatangan tamu
123 Kabar buruk!
124 Hidup atau mati?
125 Jasad
126 Amarah Kirana
127 Nekad
128 Sebenarnya ....
129 Diawasi
130 Hi, Son!
131 Satu persatu
132 Welcome back
133 Pulang
134 Bahagia
135 Kejahatan tidak akan bertahan
136 Akhir dari kejahatan
137 Lunturnya ego demi kebahagiaan
138 Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139 Sabotase
140 Menangkap pengkhianat
141 Berakhirnya sebuah kejahatan
142 Bahagia
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Resepsi yang kacau
2
Hati yang kau sakiti
3
Kau datang membawa luka
4
Garangan buntung
5
Puaskan sakiti aku
6
Mertua kang drama
7
Belajar tanpamu
8
Tetanggaku bosku
9
Siapa Mama Radit?
10
Pria misterius
11
Aku bukan patung!
12
Aska Kendrick Rusady
13
Istri orang begitu menggoda
14
Perasaan tak terbendung
15
Janda bolong?
16
Percikan api
17
Cinta dan gairah
18
Mau papa baru
19
Perlawanan Kirana
20
Detektif dadakan
21
Bos memang selalu menang
22
Mendamba
23
Rasanya menyakitkan
24
Pertengkaran sengit
25
Keluarga parasit
26
Radio rusak
27
Sikap Zidan
28
Teka-teki
29
Kejutan!
30
Mulai tergantikan
31
Bercerai?
32
Puber kedua?
33
Menuntut
34
Pria idaman
35
Sepenggal luka
36
Tertipu!
37
Kecelakaan?
38
Perang dimulai
39
Rencana
40
Masa lalu Kirana
41
Mengakui
42
Calon istri?
43
Dipecat!
44
Miskin
45
Diusir
46
Menepati janji
47
Sudah tobat
48
Jeng ... Jeng
49
Kasihan deh kamu!
50
Balasan setimpal
51
Liburan
52
Ingin bercinta
53
Bercinta denganmu
54
Berakhir
55
Nyesel, kan? Rasain!
56
Jadi janda karena janda
57
Janda sehari
58
Oh ternyata
59
Satu kenyataan terungkap
60
Terbongkar
61
Berkorban
62
Rencana
63
Hamil?
64
Suami istri
65
Kenikmatan yang diteguk
66
Wanita istimewa
67
Nyonya rumah
68
Kendrick mulai ragu
69
Debat dua pria
70
Menyalakan sumbu
71
Ujian
72
Ujian
73
Calon ayah
74
Mengibarkan bendera perang
75
Menunggu sang waktu
76
Bersamamu
77
Janji
78
Mantan pemain yang manis
79
Pria asing
80
Pembenci mulai muncul
81
Berkumpul keluarga
82
Perusuh
83
Ratapan gamang
84
Rencana Rajendra
85
Ujian cinta
86
Kabar buruk!
87
Rumit
88
Jahat sekali
89
Masa lalu
90
Yang terjadi
91
Dia siapa?
92
Saling menguatkan
93
Mulai beraksi
94
Promosi
95
Sadar?
96
Perang dingin
97
Belajar menerima
98
Sadar
99
Perasaan buruk
100
Pertanda apakah ini?
101
Rahasia Kendrick
102
Kendrick selingkuh?
103
Benarkah berkhianat?
104
Penjelasan
105
Keras kepala Rajendra
106
Surat Zidan
107
Kepulangan Baby Ricky
108
Dalang
109
Sebuah rahasia
110
Aksi tiga pria
111
Fakta baru
112
Malam panas
113
Melancarkan aksi
114
Bersamamu
115
Akhirnya tahu
116
Axel Mananta Putra
117
Harus lebih licik
118
Penyatuan kerinduan
119
Di depan mata
120
Seperti keluarga
121
Kumpul-kumpul
122
Kedatangan tamu
123
Kabar buruk!
124
Hidup atau mati?
125
Jasad
126
Amarah Kirana
127
Nekad
128
Sebenarnya ....
129
Diawasi
130
Hi, Son!
131
Satu persatu
132
Welcome back
133
Pulang
134
Bahagia
135
Kejahatan tidak akan bertahan
136
Akhir dari kejahatan
137
Lunturnya ego demi kebahagiaan
138
Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139
Sabotase
140
Menangkap pengkhianat
141
Berakhirnya sebuah kejahatan
142
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!