Percikan api

Kendrick harus mengakui bahwa penampilan sang sekretaris malam ini terlihat sangat cantik dengan gaun panjang berwarna hitam, dilapisi blazer berwarna putih yang sangat pas dan terlihat begitu cocok di tubuhnya.

Penampilannya memang tertutup, tetapi tetap saja terlihat begitu seksi dengan bentuk tubuh menonjol di beberapa bagian.

Ada perasaan tak rela melihat penampilannya malam ini.

Sangat cantik dan pasti akan menarik mata pria lain untuk memandangnya.

“Anak-anakmu tidak keberatan kamu tinggal?”

“Mereka pasti mengerti, Pak. Keduanya anak yang baik,” jawab Kirana, tersenyum simpul.

Aku tahu, karena kamu pasti mendidiknya dengan baik.

“Bagaimana dengan suamimu?” Pertanyaannya kali ini membuat wanita itu menoleh dan menatapnya.

Dia masih bisa melihat secercah luka walaupun ditutupi dengan senyum di bibirnya.

Wanita itu sepertinya terlalu pandai menyembunyikan apa pun. Bahkan masalah rumah tangga, dia tak mengumbarnya begitu saja.

“Dia tidak ada di rumah, Pak.”

Kebetulan saat Kendrick keluar dari rumah, dia melihat pria yang menjadi suami Kirana juga keluar. Wajahnya tegang dan ada jejak kemarahan yang terlihat jelas.

Tebakannya adalah mereka baru saja kembali ribut.

“Maaf harus membuatmu menemani.”

“Tidak apa-apa, Pak. Ini sudah tugas saya sebagai sekretaris,” sahut Kirana mempertahankan senyum di bibirnya.

Senyum yang begitu manis, bibir yang dihiasi warna pink itu membuatnya tergoda.

Rasanya pasti manis.

Kendrick segera menggeleng pelan. Sial, pikirannya sudah tidak waras.

Keduanya sibuk menanggapi obrolan bersama orang-orang penting yang turut hadir, yang dipastikan semuanya adalah pengusaha.

Jamuan ini bukan hanya sekadar acara pribadi, tetapi juga untuk mencari kolega dan menjalin kerjasama.

Saling sapa ramah dan berlanjut pada obrolan tentang bisnis. Namun Kendrick sedikit kehilangan fokus ketika Kirana menjadi pusat perhatian para pria-pria hidung belang yang genit.

Alih-alih membicarakan tentang bisnis, mereka justru lebih tertarik dengan sosok sang sekretaris yang cantik, pintar dan tanggap.

Ingin sekali aku mencolok mata-mata nakal itu.

Cap bahwa sekretaris buruk dan selalu memiliki hubungan lebih dengan atasan sudah bukan hal baru. Ada yang seperti itu, tetapi tidak semuanya dan tidak bisa diratakan begitu saja.

Kendrick juga mengakui itu. Beberapa sekretaris sebelumnya juga begitu, mengandalkan tubuh untuk menggoda dan menjerat mangsa.

Namun Kirana berbeda. Dia wanita yang tak pernah menggoda, tanpa harus digoda dia sudah tergoda lebih dulu.

Saat menangkap raut tidak nyaman di wajah cantik tersebut, dia segera mengakhiri pembicaraan dan mengajak Kirana ke sudut ruangan.

“Abaikan saja,” ucapnya, menyerahkan segelas minuman ke arah Kirana.

“Makasih, Pak.”

Saat Kirana meneguk minuman, jakun Kendrick naik turun melihatnya.

Sialan. Dia benar-benar sudah gila. Kenapa tiba-tiba dia bereaksi hanya karena melihat hal-hal biasa seperti itu, dalam hati pria itu menggeram kesal.

Hampir dua jam mereka ada di sana, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Kendrick segera mengajak Kirana pulang tanpa menunggu usai. Setidaknya mereka hadir dan menunjukkan diri itu sudah lebih dari menghargai.

Lift dari lantai dua puluh yang bergerak turun serasa begitu lambat. Suasana di dalam lift yang hanya ada mereka berdua membuat Kirana merasa canggung.

Diam-diam dia menatap pantulan sang atasan, wajah tampan dengan garis rahang yang tegas, hidung mancung dan bola mata berwarna hitam itu terlihat sempurna.

Tubuh tinggi tegap dengan bentuk yang nyaris sempurna dengan lengan yang tampak kekar.

Tiba-tiba Kirana menelan saliva saat menyadari dia mulai mengangumi pria itu.

Wanita mana yang tidak tertarik dengan pria setampan, mapan dan menawan seperti Kendrick.

Bibirnya menyunggingkan senyum tipis hingga tak menyadari bahwa saat ini pria itu tengah menatapnya.

Kendrick berdeham. “Ada apa Kirana?”

Kirana yang ketahuan tengah memandang pria itu terlihat gugup. Dia menunduk dan menggelengkan kepala pelan.

“Aku tampan, ya.”

Pipi putihnya merona, dia terlihat malu. Apalagi mendengar pernyataan pria itu.

“Apa pendapatmu tentangku?”

“Maksudnya?” tanya Kirana yang tidak mengerti.

“Apa yang kamu lihat dariku? Jawab sebagai seorang wanita, jangan melihatku sebagai atasanmu.”

“Pak Ken orang yang ramah. Soal paras sepertinya tak perlu diperjelas, Anda tahu jawabannya. Semua wanita pasti menginginkan pria seperti Anda,” jawab Kirana terlihat jujur.

“Termasuk dirimu?” balas Kendrick tak terduga.

Kirana mendongak, menatap wajah tampan pria itu. Jantungnya berdebar tak karuan dengan rasa hangat yang menjalar di hati.

Apa ini?

“Mungkin saya akan menjawab ya jika berstatus lajang,” jawabnya, tergelak pelan untuk mengurangi kecanggungan.

Kendrick semakin menatap intens, manik hitamnya menatap semakin dalam, mencoba mengarungi apa arti sorot mata yang terpancar dari manik Kirana.

Mengikis jarak yang ada di antara mereka, udara di sekitar terlihat sesak dan membuat Kirana kesulitan bernapas dengan baik.

Dia semakin gugup saat jarak di antara mereka semakin dekat, dekat dan kini tubuhnya menempel dinding dan pria itu mengungkungnya dengan kedua tangan yang ada di samping kanan dan kiri.

“Pak Ken,” ucap Kirana terbata.

Kendrick masih diam, tetapi dia sepenuhnya masih sadar apa yang dilakukan. Tangannya terulur menyingkirkan rambut yang menutupi wajah, kemudian membelai pipi putih mulus tersebut dengan pelan, sampai tangannya tiba di leher jenjang Kirana.

Tangan tersebut memegang tengkuk dan memaksanya mendongak. Lembut tetapi menyimpan kekuatan.

Aliran listrik bertegangan tinggi menjalar di tubuh keduanya. Debaran jantung yang berlomba seolah ingin meledak.

Kendrick terlalu dekat dengannya, membuatnya terusik. Kirana menghirup aroma maskulin dari pria itu dalam-dalam.

Sebelum lift mencapai lantai dasar, Kendrick menekan tombol untuk mengunci mereka di dalam.

Dia mendekatkan tubuhnya, sedikit menunduk dan mendaratkan kecupan di bibir tipis yang sedari tadi mengganggu fokusnya.

Tubuh Kirana menegang mendapatkan serangan tiba-tiba.

“Manis,” bisik Kendrick di telinga, mengembuskan napas halus yang membuat bulu kuduknya berdiri dengan napas yang tertahan.

Keinginan untuk mencium wanita itu bangkit lagi dalam dirinya seperti kobaran api yang tak terkendali. Rasa yang belum terpuaskan membuatnya kembali mendekat.

Mata Kendrick mulai terpejam, tubuhnya menunduk dan kembali mengecup bibirnya. Sekali, dua kali, kecupan itu amat singkat dan buru-buru.

Kirana merasa tidak rela. Dia mengembuskan napas halus, percikan api yang dilemparkan pria itu bergelora dalam dirinya.

Tanpa aba-aba Kendrick langsung menyerbu dan membungkam bibirnya dengan ciuman lembut dan penuh perasaan. Dia belum membalas, tetapi ciuman pria itu semakin menuntut, lidahnya memaksa menerobos dan memaksa mulutnya terbuka.

Tangan Kirana mencengkeram jas yang dikenakan pria itu. Matanya terpejam dan tanpa sadar dia membalas ciuman tersebut.

Keduanya seperti terjebak di gurun dengan rasa haus yang harus terpuaskan hanya dengan sebuah penyatuan bibir. Tanpa sadar bahwa di dalam sana ada CCTV yang mengawasi.

To Be Continue ....

Terpopuler

Comments

Sabhi Adyuta

Sabhi Adyuta

kirain Kya kim

2024-04-13

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangst

2024-04-06

0

Juan Sastra

Juan Sastra

kirana cepat gugat cerai jgn menghinakan dirimu..

2023-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 Resepsi yang kacau
2 Hati yang kau sakiti
3 Kau datang membawa luka
4 Garangan buntung
5 Puaskan sakiti aku
6 Mertua kang drama
7 Belajar tanpamu
8 Tetanggaku bosku
9 Siapa Mama Radit?
10 Pria misterius
11 Aku bukan patung!
12 Aska Kendrick Rusady
13 Istri orang begitu menggoda
14 Perasaan tak terbendung
15 Janda bolong?
16 Percikan api
17 Cinta dan gairah
18 Mau papa baru
19 Perlawanan Kirana
20 Detektif dadakan
21 Bos memang selalu menang
22 Mendamba
23 Rasanya menyakitkan
24 Pertengkaran sengit
25 Keluarga parasit
26 Radio rusak
27 Sikap Zidan
28 Teka-teki
29 Kejutan!
30 Mulai tergantikan
31 Bercerai?
32 Puber kedua?
33 Menuntut
34 Pria idaman
35 Sepenggal luka
36 Tertipu!
37 Kecelakaan?
38 Perang dimulai
39 Rencana
40 Masa lalu Kirana
41 Mengakui
42 Calon istri?
43 Dipecat!
44 Miskin
45 Diusir
46 Menepati janji
47 Sudah tobat
48 Jeng ... Jeng
49 Kasihan deh kamu!
50 Balasan setimpal
51 Liburan
52 Ingin bercinta
53 Bercinta denganmu
54 Berakhir
55 Nyesel, kan? Rasain!
56 Jadi janda karena janda
57 Janda sehari
58 Oh ternyata
59 Satu kenyataan terungkap
60 Terbongkar
61 Berkorban
62 Rencana
63 Hamil?
64 Suami istri
65 Kenikmatan yang diteguk
66 Wanita istimewa
67 Nyonya rumah
68 Kendrick mulai ragu
69 Debat dua pria
70 Menyalakan sumbu
71 Ujian
72 Ujian
73 Calon ayah
74 Mengibarkan bendera perang
75 Menunggu sang waktu
76 Bersamamu
77 Janji
78 Mantan pemain yang manis
79 Pria asing
80 Pembenci mulai muncul
81 Berkumpul keluarga
82 Perusuh
83 Ratapan gamang
84 Rencana Rajendra
85 Ujian cinta
86 Kabar buruk!
87 Rumit
88 Jahat sekali
89 Masa lalu
90 Yang terjadi
91 Dia siapa?
92 Saling menguatkan
93 Mulai beraksi
94 Promosi
95 Sadar?
96 Perang dingin
97 Belajar menerima
98 Sadar
99 Perasaan buruk
100 Pertanda apakah ini?
101 Rahasia Kendrick
102 Kendrick selingkuh?
103 Benarkah berkhianat?
104 Penjelasan
105 Keras kepala Rajendra
106 Surat Zidan
107 Kepulangan Baby Ricky
108 Dalang
109 Sebuah rahasia
110 Aksi tiga pria
111 Fakta baru
112 Malam panas
113 Melancarkan aksi
114 Bersamamu
115 Akhirnya tahu
116 Axel Mananta Putra
117 Harus lebih licik
118 Penyatuan kerinduan
119 Di depan mata
120 Seperti keluarga
121 Kumpul-kumpul
122 Kedatangan tamu
123 Kabar buruk!
124 Hidup atau mati?
125 Jasad
126 Amarah Kirana
127 Nekad
128 Sebenarnya ....
129 Diawasi
130 Hi, Son!
131 Satu persatu
132 Welcome back
133 Pulang
134 Bahagia
135 Kejahatan tidak akan bertahan
136 Akhir dari kejahatan
137 Lunturnya ego demi kebahagiaan
138 Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139 Sabotase
140 Menangkap pengkhianat
141 Berakhirnya sebuah kejahatan
142 Bahagia
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Resepsi yang kacau
2
Hati yang kau sakiti
3
Kau datang membawa luka
4
Garangan buntung
5
Puaskan sakiti aku
6
Mertua kang drama
7
Belajar tanpamu
8
Tetanggaku bosku
9
Siapa Mama Radit?
10
Pria misterius
11
Aku bukan patung!
12
Aska Kendrick Rusady
13
Istri orang begitu menggoda
14
Perasaan tak terbendung
15
Janda bolong?
16
Percikan api
17
Cinta dan gairah
18
Mau papa baru
19
Perlawanan Kirana
20
Detektif dadakan
21
Bos memang selalu menang
22
Mendamba
23
Rasanya menyakitkan
24
Pertengkaran sengit
25
Keluarga parasit
26
Radio rusak
27
Sikap Zidan
28
Teka-teki
29
Kejutan!
30
Mulai tergantikan
31
Bercerai?
32
Puber kedua?
33
Menuntut
34
Pria idaman
35
Sepenggal luka
36
Tertipu!
37
Kecelakaan?
38
Perang dimulai
39
Rencana
40
Masa lalu Kirana
41
Mengakui
42
Calon istri?
43
Dipecat!
44
Miskin
45
Diusir
46
Menepati janji
47
Sudah tobat
48
Jeng ... Jeng
49
Kasihan deh kamu!
50
Balasan setimpal
51
Liburan
52
Ingin bercinta
53
Bercinta denganmu
54
Berakhir
55
Nyesel, kan? Rasain!
56
Jadi janda karena janda
57
Janda sehari
58
Oh ternyata
59
Satu kenyataan terungkap
60
Terbongkar
61
Berkorban
62
Rencana
63
Hamil?
64
Suami istri
65
Kenikmatan yang diteguk
66
Wanita istimewa
67
Nyonya rumah
68
Kendrick mulai ragu
69
Debat dua pria
70
Menyalakan sumbu
71
Ujian
72
Ujian
73
Calon ayah
74
Mengibarkan bendera perang
75
Menunggu sang waktu
76
Bersamamu
77
Janji
78
Mantan pemain yang manis
79
Pria asing
80
Pembenci mulai muncul
81
Berkumpul keluarga
82
Perusuh
83
Ratapan gamang
84
Rencana Rajendra
85
Ujian cinta
86
Kabar buruk!
87
Rumit
88
Jahat sekali
89
Masa lalu
90
Yang terjadi
91
Dia siapa?
92
Saling menguatkan
93
Mulai beraksi
94
Promosi
95
Sadar?
96
Perang dingin
97
Belajar menerima
98
Sadar
99
Perasaan buruk
100
Pertanda apakah ini?
101
Rahasia Kendrick
102
Kendrick selingkuh?
103
Benarkah berkhianat?
104
Penjelasan
105
Keras kepala Rajendra
106
Surat Zidan
107
Kepulangan Baby Ricky
108
Dalang
109
Sebuah rahasia
110
Aksi tiga pria
111
Fakta baru
112
Malam panas
113
Melancarkan aksi
114
Bersamamu
115
Akhirnya tahu
116
Axel Mananta Putra
117
Harus lebih licik
118
Penyatuan kerinduan
119
Di depan mata
120
Seperti keluarga
121
Kumpul-kumpul
122
Kedatangan tamu
123
Kabar buruk!
124
Hidup atau mati?
125
Jasad
126
Amarah Kirana
127
Nekad
128
Sebenarnya ....
129
Diawasi
130
Hi, Son!
131
Satu persatu
132
Welcome back
133
Pulang
134
Bahagia
135
Kejahatan tidak akan bertahan
136
Akhir dari kejahatan
137
Lunturnya ego demi kebahagiaan
138
Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139
Sabotase
140
Menangkap pengkhianat
141
Berakhirnya sebuah kejahatan
142
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!