Janda bolong?

Suara ketukan high heels yang dipakai terdengar seirama dengan langkah kakinya yang berjalan memasuki kantor.

Kirana membalas sapaan ramah mereka dengan senyum hangat. Selama di sini dia dikenal karena sikapnya yang baik dan ramah kepada semua orang.

Melakukan aktivitas seperti biasa. Membuat kopi dan mengantarkannya ke ruangan sebelum kembali ke meja kerja.

“Selamat pagi, Pak.” Segera berdiri dan menyapa dengan sopan.

“Nanti malam ada jamuan pesta. Bisa menemani? Ini acara formal,” ucap Kendrick membuatnya diam selama beberapa saat. “Hanya sebentar, tidak akan sampai malam,” lanjutnya seperti mengerti dengan keadaannya.

Kirana mengangguk. “Baik, Pak.”

Waktu berlalu dengan begitu cepat. Hari ini pekerjaan lumayan padat dan Kirana tak memiliki waktu bersantai. Setelah makan siang dia kembali berkutat dengan berkas-berkas yang harus diperiksa sebelum diserahkan kepada sang atasan.

Saat dia tengah fokus dengan pekerjaan, suara gelak tawa terdengar membuatnya menoleh.

Kendrick datang bersama dengan pria lain. Hubungan mereka terlihat akrab dan dia bisa menyimpulkan bahwa pria itu mungkin sahabatnya.

“Selamat siang, Pak Ken, Pak—” ucap Kirana menggantung karena tak mengetahui siapa pria tersebut.

“Alfred, sahabat Ken. Hai,” ucap pria itu mengenalkan diri.

Saat Alfred menjabat tangan Kirana, terlihat Kendrick menatap tajam ke arahnya.

“Kamu buatkan dua kopi hitam, yang satu biasa,” perintah Kendrick, sorot matanya memberikan peringatan ke arah sahabatnya untuk tak menggoda sang sekretaris.

“Baik,” jawab Kirana, setelah kedua pria itu masuk dia segera melakukan apa yang diperintahkan.

Setelah membuatkan dua kopi dia segera kembali ke ruangan dan meletakkannya di atas meja.

“Ada lagi, Pak?”

“Lanjutkan pekerjaanmu,” sahut Kendrick memotong saat melihat sahabatnya sudah membuka mulut.

Setelah kepergian Kirana, Alfred menatap sahabatnya dengan mata memicing.

“Dia cantik. Aku harus dapetin dia,” ucap Alfred membuat rahang Kendrick mengeras.

“Bajingan, jangan coba-coba. Dia bukan wanita seperti itu.”

Alfred tergelak. “Posesif sekali. Dia hanya sekretaris, kan?”

Lebih dari itu.

“Kamu pikir semua yang menjadi sekretaris seperti itu? Jangan coba-coba berani mendekatinya,” ancam Kendrick dingin.

“Kamu menyukainya?”

Kendrick mengangkat bahu acuh tak acuh.

“Jika begitu biarkan aku mendekatinya!” Sepertinya Alfred sedang ingin memancing emosi Kendrick.

“Satu kata aja kamu merayunya, maka aku tak segan membunuhmu.”

Alfred yang hanya berniat menggoda Kendrick bergidik ngeri mendengar ancamannya.

Jika Kendrick sudah berkata dengan penuh ancaman, maka itu bukanlah hal main-main.

“Why? Kamu tak menyukainya, kan?”

“She's married,” sahut Kendrick membuat suara gelak tawa Alfred semakin keras.

“Dan kamu menyukainya,” potong Alfred seperti ejekan.

“Bahkan kamu sendiri tertarik dengannya. Dia berbahaya. Pesonanya luar biasa,” gumam Kendrick.

“Dia memang menarik. Lebih menarik lagi karena dia istri orang.”

Keduanya tergelak bersamaan.

“Kamu menyukainya?” ulang Alfred, menatap intens sahabatnya.

“Hanya pria gila yang akan mengabaikan wanita sempurna sepertinya,” ucap Kendrick, mengingat pria yang menjadi suami Kirana.

Dan pria itu adalah suaminya sendiri. Pria bodoh!

“Kalau begitu gas dong, tikung dia dari suaminya,” ledek Alfred, terkekeh dengan pelan.

“Dia tetanggaku. Depan rumah.”

Alfred semakin terpingkal. Ujian yang berat.

“Percayalah, istri orang itu lain dari yang lain. Sensasinya beda.”

“Jelas beda. Kalau istri orang bikin jantung terus berdebar.”

“Karena takut ketahuan suaminya,” sahut Alfred menyela.

Kembali keduanya tergelak.

Pembahasan tentang Kirana masih terus berlanjut sampai kedua pria itu tak menyadari bahwa yang dibicarakan sudah mengetuk pintu beberapa kali.

“Permisi, Pak!” ucap Kirana lebih keras hingga membuat kedua pria itu menoleh dan langsung diam membeku.

“Ya, ada apa?” tanya Kendrick sedikit gugup.

“Saya pulang dulu.”

Kendrick melirik jam di pergelangan tangan, dia menyadari waktu kantor sudah usai, kepalanya mengangguk.

“Silakan.”

Kirana menunduk dan berbalik.

“Hati-hati, Kirana.” Alfred bicara, tetapi tatapan matanya tertuju pada sahabatnya.

Tanpa menoleh Kirana mengangguk dan segera keluar dari ruangan.

Bugh!

Bantal sofa melayang dan mengenai tepat di kepala Alfred.

“Sialan, udah kubilang jangan merayunya!”

“Kamu mencintainya?” tanya Alfred tiba-tiba membuat Kendrick membeku.

Mencintai? Kepalanya mendongak, menatap langit-langit ruangan. Level mencintai terlalu jauh, dia memang tertarik dengan wanita bersuami itu, tetapi untuk lebih dia belum tahu.

“Dia benar-benar bersuami. Bagaimana status hubungan mereka? Kamu pasti tahu yang terjadi.”

Kendrick mengangguk, tetapi tidak menceritakan apa yang diketahui.

“Janda bolong?” sambung Alfred.

“Maybe,” sahut Kendrick.

Kedua pria itu benar-benar sedang bergosip dan membagi cerita tentang si janda bolong. Pernah dengar lagunya, kan?

Aku si janda bodong, suami minggat kecantol kalong.

Istri bukan, janda bukan, statusku digantung-gantung.

Aku si janda bodong, surat cerai kosong melompong.

Istri bukan, janda bukan, nasibku digantung-gantung.

...✿✿✿...

Sesaat setelah Kirana tiba di rumah, dia melihat mobil sang suami sudah terparkir rapi di garasi.

Dia segera turun dan membiarkan mobilnya ada di depan rumah.

“Darimana kamu, Kira? Keluyuran terus,” sambut suara Zidan seperti ingin memangsanya hidup-hidup.

“Aku udah bilang kerja. Kamu nggak dengar atau memang udah tuli?” sahut Kirana sinis.

Karena kamu memang udah nggak peduli lagi, jadi mau apa pun yang kukatakan kamu hanya akan menganggapnya angin lalu.

Segera Zidan yang duduk di sofa bangkit dan mencengkeram lengannya erat. Tatapan matanya begitu tajam, dalam dan menusuk. Namun dia membalas dengan tatapan yang juga tak menunjukkan keramahan, di manik matanya ada kemarahan yang berkobar.

“Aku tanya baik-baik, kalau nggak mau menjelaskan setidaknya jangan ngelawan.”

Dia menyentak tangan Zidan keras hingga cengkeraman terlepas. Matanya melihat pergelangan tangan yang memerah.

“Ada apa kamu datang?” tanya Kirana tanpa basa-basi.

“Apa maksudmu? Kamu istriku dan nggak akan ada yang melarang aku datang,” jawab Zidan.

“Udahlah, aku lelah.” Kirana segera meninggalkan Zidan, masuk ke kamar dan segera mengunci pintu.

Saat dia berniat mandi, terdengar gedoran pintu kamar sedikit keras dan suara teriakan suaminya menggelegar.

Setelah hampir satu jam berada di kamar, dia membuka pintu kamar dan tak lagi mendapati Zidan ada di rumah. Kata Wina, pria itu pergi setelah menunggu hampir sepuluh menit di depan kamar.

“Biarkan aja, Mbak. Percuma dia ada di sini juga bikin aku makin darah tinggi terus, lebih baik memang aku nggak ngelihat dia,” ucap Kirana.

“Oh, ya, aku mau pergi. Ada acara kantor, nanti bilang sama anak-anak suruh makan dulu aja nggak usah nunggu. Kemungkinan aku pulang setelah makan malam,” sambungnya.

“Baik, Bu. Nanti kalau Pak Zidan pulang dan nanya, aku mesti jawab apa?”

“Dia nggak akan pulang,” sahutnya. Karena dia tahu Zidan selalu menghindar setiap mereka selesai berdebat.

Dia memang pria pengecut yang selalu lari dari masalah.

Kirana segera bergegas pergi, memacu mobilnya menuju tempat yang telah dikirimkan sang atasan melalui pesan.

Sekitar empat puluh menit, mobilnya tiba di sebuah hotel berbintang. Saat masuk lobi dia dikejutkan dengan kehadiran Kendrick yang berdiri di belakangnya.

Sejak kapan dia ada di belakangku?

Pria itu menatapnya dari atas ke bawah seolah menelanjangi dirinya, membuat gugup dan salah tingkah.

“Maaf, Pak. Saya telat sepuluh menit.”

“Bukan masalah.”

Kendrick segera mengajak Kirana menuju ballroom, tak lupa undangan sudah ada di tangan.

Saat berada di dalam lift, keduanya terlihat gugup dan sama-sama mencuri pandang melalui pantulan diri.

“Cantik memikat,” desis Kendrick membuat Kirana menoleh.

Tatapan keduanya bertemu, hanya sekilas tetapi mampu membuat debaran jantung menjadi tak biasa.

To Be Continue ....

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

kurasa ku telah jatuh cinta ...pada pandangan yang pertama ... owowowo 🤭🤭🤭

2024-09-14

0

guntur 1609

guntur 1609

kayak.emak2 lambe turah

2024-07-21

0

buna

buna

lagu apa ini Innalillahi🤣🤣🤣

2024-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Resepsi yang kacau
2 Hati yang kau sakiti
3 Kau datang membawa luka
4 Garangan buntung
5 Puaskan sakiti aku
6 Mertua kang drama
7 Belajar tanpamu
8 Tetanggaku bosku
9 Siapa Mama Radit?
10 Pria misterius
11 Aku bukan patung!
12 Aska Kendrick Rusady
13 Istri orang begitu menggoda
14 Perasaan tak terbendung
15 Janda bolong?
16 Percikan api
17 Cinta dan gairah
18 Mau papa baru
19 Perlawanan Kirana
20 Detektif dadakan
21 Bos memang selalu menang
22 Mendamba
23 Rasanya menyakitkan
24 Pertengkaran sengit
25 Keluarga parasit
26 Radio rusak
27 Sikap Zidan
28 Teka-teki
29 Kejutan!
30 Mulai tergantikan
31 Bercerai?
32 Puber kedua?
33 Menuntut
34 Pria idaman
35 Sepenggal luka
36 Tertipu!
37 Kecelakaan?
38 Perang dimulai
39 Rencana
40 Masa lalu Kirana
41 Mengakui
42 Calon istri?
43 Dipecat!
44 Miskin
45 Diusir
46 Menepati janji
47 Sudah tobat
48 Jeng ... Jeng
49 Kasihan deh kamu!
50 Balasan setimpal
51 Liburan
52 Ingin bercinta
53 Bercinta denganmu
54 Berakhir
55 Nyesel, kan? Rasain!
56 Jadi janda karena janda
57 Janda sehari
58 Oh ternyata
59 Satu kenyataan terungkap
60 Terbongkar
61 Berkorban
62 Rencana
63 Hamil?
64 Suami istri
65 Kenikmatan yang diteguk
66 Wanita istimewa
67 Nyonya rumah
68 Kendrick mulai ragu
69 Debat dua pria
70 Menyalakan sumbu
71 Ujian
72 Ujian
73 Calon ayah
74 Mengibarkan bendera perang
75 Menunggu sang waktu
76 Bersamamu
77 Janji
78 Mantan pemain yang manis
79 Pria asing
80 Pembenci mulai muncul
81 Berkumpul keluarga
82 Perusuh
83 Ratapan gamang
84 Rencana Rajendra
85 Ujian cinta
86 Kabar buruk!
87 Rumit
88 Jahat sekali
89 Masa lalu
90 Yang terjadi
91 Dia siapa?
92 Saling menguatkan
93 Mulai beraksi
94 Promosi
95 Sadar?
96 Perang dingin
97 Belajar menerima
98 Sadar
99 Perasaan buruk
100 Pertanda apakah ini?
101 Rahasia Kendrick
102 Kendrick selingkuh?
103 Benarkah berkhianat?
104 Penjelasan
105 Keras kepala Rajendra
106 Surat Zidan
107 Kepulangan Baby Ricky
108 Dalang
109 Sebuah rahasia
110 Aksi tiga pria
111 Fakta baru
112 Malam panas
113 Melancarkan aksi
114 Bersamamu
115 Akhirnya tahu
116 Axel Mananta Putra
117 Harus lebih licik
118 Penyatuan kerinduan
119 Di depan mata
120 Seperti keluarga
121 Kumpul-kumpul
122 Kedatangan tamu
123 Kabar buruk!
124 Hidup atau mati?
125 Jasad
126 Amarah Kirana
127 Nekad
128 Sebenarnya ....
129 Diawasi
130 Hi, Son!
131 Satu persatu
132 Welcome back
133 Pulang
134 Bahagia
135 Kejahatan tidak akan bertahan
136 Akhir dari kejahatan
137 Lunturnya ego demi kebahagiaan
138 Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139 Sabotase
140 Menangkap pengkhianat
141 Berakhirnya sebuah kejahatan
142 Bahagia
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Resepsi yang kacau
2
Hati yang kau sakiti
3
Kau datang membawa luka
4
Garangan buntung
5
Puaskan sakiti aku
6
Mertua kang drama
7
Belajar tanpamu
8
Tetanggaku bosku
9
Siapa Mama Radit?
10
Pria misterius
11
Aku bukan patung!
12
Aska Kendrick Rusady
13
Istri orang begitu menggoda
14
Perasaan tak terbendung
15
Janda bolong?
16
Percikan api
17
Cinta dan gairah
18
Mau papa baru
19
Perlawanan Kirana
20
Detektif dadakan
21
Bos memang selalu menang
22
Mendamba
23
Rasanya menyakitkan
24
Pertengkaran sengit
25
Keluarga parasit
26
Radio rusak
27
Sikap Zidan
28
Teka-teki
29
Kejutan!
30
Mulai tergantikan
31
Bercerai?
32
Puber kedua?
33
Menuntut
34
Pria idaman
35
Sepenggal luka
36
Tertipu!
37
Kecelakaan?
38
Perang dimulai
39
Rencana
40
Masa lalu Kirana
41
Mengakui
42
Calon istri?
43
Dipecat!
44
Miskin
45
Diusir
46
Menepati janji
47
Sudah tobat
48
Jeng ... Jeng
49
Kasihan deh kamu!
50
Balasan setimpal
51
Liburan
52
Ingin bercinta
53
Bercinta denganmu
54
Berakhir
55
Nyesel, kan? Rasain!
56
Jadi janda karena janda
57
Janda sehari
58
Oh ternyata
59
Satu kenyataan terungkap
60
Terbongkar
61
Berkorban
62
Rencana
63
Hamil?
64
Suami istri
65
Kenikmatan yang diteguk
66
Wanita istimewa
67
Nyonya rumah
68
Kendrick mulai ragu
69
Debat dua pria
70
Menyalakan sumbu
71
Ujian
72
Ujian
73
Calon ayah
74
Mengibarkan bendera perang
75
Menunggu sang waktu
76
Bersamamu
77
Janji
78
Mantan pemain yang manis
79
Pria asing
80
Pembenci mulai muncul
81
Berkumpul keluarga
82
Perusuh
83
Ratapan gamang
84
Rencana Rajendra
85
Ujian cinta
86
Kabar buruk!
87
Rumit
88
Jahat sekali
89
Masa lalu
90
Yang terjadi
91
Dia siapa?
92
Saling menguatkan
93
Mulai beraksi
94
Promosi
95
Sadar?
96
Perang dingin
97
Belajar menerima
98
Sadar
99
Perasaan buruk
100
Pertanda apakah ini?
101
Rahasia Kendrick
102
Kendrick selingkuh?
103
Benarkah berkhianat?
104
Penjelasan
105
Keras kepala Rajendra
106
Surat Zidan
107
Kepulangan Baby Ricky
108
Dalang
109
Sebuah rahasia
110
Aksi tiga pria
111
Fakta baru
112
Malam panas
113
Melancarkan aksi
114
Bersamamu
115
Akhirnya tahu
116
Axel Mananta Putra
117
Harus lebih licik
118
Penyatuan kerinduan
119
Di depan mata
120
Seperti keluarga
121
Kumpul-kumpul
122
Kedatangan tamu
123
Kabar buruk!
124
Hidup atau mati?
125
Jasad
126
Amarah Kirana
127
Nekad
128
Sebenarnya ....
129
Diawasi
130
Hi, Son!
131
Satu persatu
132
Welcome back
133
Pulang
134
Bahagia
135
Kejahatan tidak akan bertahan
136
Akhir dari kejahatan
137
Lunturnya ego demi kebahagiaan
138
Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139
Sabotase
140
Menangkap pengkhianat
141
Berakhirnya sebuah kejahatan
142
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!