Istri orang begitu menggoda

Pukul lima pagi, Kirana sudah bangun dan langsung keluar kamar. Dia dikejutkan dengan sosok Zidan yang ada di ruang televisi dengan tubuh yang bersandar di sofa ditemani secangkir kopi dengan uap yang masih mengepul dan aroma kopi yang segar.

Pria itu menatapnya sejenak sebelum mengalihkan pandangan ke arah lain.

Kirana pura-pura tak melihatnya. Dia segera keluar dan menyiram tanaman yang ada di depan rumah.

Sekitar setengah jam kemudian, Zidan keluar dan menatapnya tajam tapi Kirana pura-pura tak mendengarkan panggilan pria tersebut.

Kirana acuh tak acuh. Dia bahkan tak segan menyemprot pria tersebut dengan air yang mengalir hingga membuat tubuh pria itu basah kuyup.

“Kurang ajar!” maki Zidan semakin keras.

“Oh, maaf, enggak sengaja. Aku nggak lihat kamu ada disitu,” sahut Kirana penuh kebohongan, jelas-jelas dia melihat suaminya berdiri di sana.

“Kirana! Sejak kapan kamu seperti ini, hah?!” bentak Zidan dengan suara menggelegar.

“Sejak kamu menyakiti hatiku. Sejak kamu telah mengecewakan aku dan mengkhianati pernikahan kita. Maka sejak itu pula aku akan melawan setiap apa yang kamu lakukan. Kamu tahu kenapa? Karena aku muak melihatmu, Zidan Pranadipa.”

Plak!

Tamparan tangan Zidan kembali mendarat di pipi Kirana. Sangat keras hingga mendengar suaranya saja, terasa begitu ngilu.

“Kamu benar-benar berubah. Setan apa yang merasuki hingga kamu berani pada suamimu.” Zidan berkata dengan penuh emosi. Sejak kapan istrinya selalu melawan ucapannya bahkan berani menantangnya seperti ini.

Kirana terkekeh pelan. “Setannya itu kamu!” sahutnya kasar, melempar selang air begitu saja dan meninggalkan Zidan yang hanya menatapnya.

Sekuat tenaga dia selalu menahan air mata agar tak tumpah. Mungkin bibirnya bisa mengatakan bahwa ia tak ingin menangis lagi, tetapi hati memang tak pernah bisa dibohongi.

Rasa perih yang menyusup ke hatinya membuat matanya memanas.

Zidan menatap tangannya yang sekali lagi terangkat memukul Kirana.

Perasaannya dilanda rasa bersalah tetapi dia menolak mengakui. Apa yang dilakukan tidak salah karena menurutnya Kirana sudah sangat keterlaluan.

Tidak seharusnya seorang istri melawan ucapan suami, apalagi dengan terang-terangan menunjukkan sikap bebal.

Tubuhnya kembali bersandar di sofa. Menghela napas berkali-kali untuk meredakan gemuruh emosi yang mengepul di kepala.

Matanya terpejam sesaat.

“Aku tidak ingin menyakitimu Kira, mengertilah posisiku,” desahnya frustrasi.

“Pagi, Papa.”

Dia menoleh dan mendapati Rina berdiri menatapnya dengan senyum tipis.

“Sudah siap? Adek mana?” tanyanya yang tak melihat anak bungsunya.

“Adek masih pakai sepatu. Oh ya, semalam aku dengar papa sama mama teriak-teriak. Kenapa?” Rina mendudukkan diri di samping sang ayah.

“Emang kakak dengar apa?”

“Ya dengar papa sama mama teriak-teriak. Suara papa kedengaran sampai di kamar loh,” ucap Rina, memajukan bibirnya.

Zidan terkekeh pelan. “Maaf, ya. Papa nggak tahu, suaranya ganggu adek sama kakak bobo ya?”

Rina menganggukkan kepala. “Papa yang antar ke sekolah?”

“Iya, papa mandi dulu.” Setelah mengatakan persetujuan, dia bergegas masuk kamar.

Kirana yang sedang duduk di meja rias hanya menatap sekilas, tetapi yang menjadi perhatiannya bukanlah sikap acuhnya melainkan penampilan wanita itu.

Dia terlihat sangat rapi dan cantik.

“Mau ke mana kamu?”

“Kerja,” sahut Kirana datar.

Keningnya mengernyit heran. Sejak kapan istrinya kerja dan kerja di mana. Itu menjadi pertanyaan yang ingin ditanyakan tetapi urung saat melihat wanita itu beranjak keluar kamar.

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit untuk bersiap-siap, dia segera keluar dengan penampilan rapi dan wajah yang segar.

Berjalan ke meja makan, dia mendapati anak dan istrinya sudah memulai sarapan tanpa menunggu kehadirannya. Dan perasaan tak dihargai mulai menyusup mempengaruhi pikirannya.

“Papa nggak sarapan?” tanya Rina saat dia hanya diam saja.

“Enggak napsu makan,” sahut Zidan sedikit sinis.

“Nggak mau makan ya nggak apa-apa, tapi jangan marah-marah dong,” sahut Rina lagi, menatap kesal ke arahnya.

“Cepat. Papa mau berangkat sebentar lagi. Nanti telat.”

“Kamu kalau mau berangkat, duluan aja. Biar nanti aku yang antar anak-anak,” ucap Kirana datar, tak mau jika keduanya menjadi korban kemarahan Zidan.

Zidan terlihat marah.

Apalagi saat anak istrinya bersikap seolah tak memedulikan dirinya.

Tanpa pamit dia segera meninggalkan meja makan dan bergegas keluar rumah dengan perasaan sakit karena diabaikan.

...✿✿✿...

Hampir setiap pagi Kendrick akan duduk di depan rumah dan mengamati rumah yang ada di depannya.

Walaupun yang dinanti tak pernah kelihatan tetapi dia tak pernah bosan menatapnya.

Entah ada angin apa, tiba-tiba sosok yang dinanti keluar rumah dengan memakai daster batik sepanjang lutut. Wajahnya terlihat ayu tanpa riasan dan rambut yang berantakan, sama sekali tak mengurangi daya tariknya.

Dia tersenyum tipis.

“Selalu cantik,” gumamnya pelan.

Saat dia sedang menikmati paras ayu tersebut tiba-tiba terdengar suara teriakan mengejutkan. Matanya terbelalak lebar saat melihat kedatangan pria yang menjadi suaminya. Dia memasang telinga untuk mendengar pertengkaran suami istri tersebut.

Namun kejadian yang disaksikan seketika membuat darahnya mendidih saat pria itu menampar istrinya.

Ingin sekali dia berlari dan memukul pria pengecut tersebut, tetapi pikirannya menghentikan apa pun yang ingin dilakukan ketika menyadari ... wanita itu istri orang.

Kenyataan tersebut membuatnya hanya bisa menghela napas berkali-kali, menahan gejolak emosi yang dirasa.

Dia segera masuk rumah ketika sudah selesai menyaksikan siaran langsung termehek-mehek yang bikin hati tertohok.

...✿✿✿...

Kirana sengaja mengurai rambutnya dan membiarkan beberapa helai menutupi wajahnya.

Tamparan Zidan bukan hanya meninggalkan bekas kemerahan, tetapi sudah membiru dan sedikit bengkak karena tak sempat dikompres.

Untunglah hari ini mereka tidak ada pekerjaan keluar kantor sehingga tak akan menjadi pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Setengah hari ini dia hanya masuk ke ruangan sang atasan dua kali. Tidak ada pekerjaan mendesak yang perlu dikerjakan.

Sepertinya keadaan memang sedang berpihak padanya.

Kirana menjatuhkan kepalanya di meja dengan mata terpejam. Bayangan apa yang diperbuat pria itu selalu menghantui bagaikan mimpi buruk.

Zidan sudah banyak berubah dan dia sepertinya sudah tak mengenali pria itu lagi karena terlalu banyak perubahan yang terjadi.

Bukan hanya cintanya yang menghilang, tetapi juga kelembutan yang selalu ditunjukkan.

Mengapa?

Sepuluh tahun dia menjadi istri, sedikitpun pria itu tak pernah membentaknya. Namun sekarang pria itu tak pernah segan lagi untuk memukulnya.

Matanya terpejam tetapi tetesan cairan bening lolos dan membasahi pipinya, mengalir begitu saja tanpa bisa dicegah.

“Bu Kirana.”

Kedatangan Sumini membuatnya menegakkan tubuh setelah menghapus air mata.

“Ada apa, Bu?”

Wanita paruh baya tersebut mengulurkan es batu yang diikat mengunakan sapu tangan.

“Ini, Bu. Bisa buat kompres pipinya yang lebam.” Sumini hanya menjalankan perintah sang atasan. Sejujurnya dia sama sekali tidak tahu tentang lebam di wajah Kirana.

Apa yang dilakukan atas perintah Kendrick. Bahkan sapu tangan yang digunakan milik pria itu.

Tubuh Kirana menegang, sedikit terkejut. Dia sudah menyembunyikan wajahnya dari pandangan orang lain tetapi masih saja ketahuan.

Tangannya menerima, bibirnya tersenyum miris. “Makasih Bu.”

Setelah kepergian wanita paruh baya tersebut, Kirana mulai menempelkan benda dingin tersebut di permukaan kulitnya.

Rasanya nano-nano. Perih, panas dan nyeri, akan tetapi itu bukan dari pipinya melainkan rasa itu muncul dari dadanya.

Dia memejamkan mata sambil menikmati sensasi yang dirasakan.

Sementara di dalam ruangan, Kendrick melihat semua yang terjadi dengan Kirana melalui CCTV yang terpasang di sepanjang lorong.

Ingin sekali dia merengkuh tubuh ringkih wanita itu dan menghapus air mata kepedihan yang dirasa. Akan tetapi semuanya hanya bisa ditahan dan hanya menjadi angan-angan sebab tak ingin membuat perasaannya yang sudah padam kembali bergelora.

Berdekatan dengan wanita itu benar-benar tidak aman. Perasaannya bukan hanya sekadar suka, dia takut gairah gilanya akan terpancing.

Kendrick tidak sebaik itu. Dia memiliki masa lalu yang kelam, seperti api yang membara. Dia takut jiwanya terbakar.

Matanya fokus mengamati layar yang menampilkan sosok Kirana. “Bolehkah kali ini saja aku berharap pada istri orang?”

To Be Continue ....

Terpopuler

Comments

galaxi

galaxi

aq paham bgt kenapa kirana memilih bertahan,ya krn satu sisi dia tdk mau egois dg memisahkan bpk dg anak2nya,sisi lain dia tdk mau anak2nya diasuh oleh jalangnya suami dia.krn klu cerai pilihannya cm 2,anak2 dipisahkan paksa dr papanya,atau dia pergi sendiri sementara anak2 sama papanya.dan 2 pilihan itu bnr2 g mgkn bagi seorang ibu

2024-05-04

0

Riri Lala

Riri Lala

knp kepinteran nya GK di pake ya
cerai itu lah klw dia berpendidikan

2024-04-10

0

Nadia

Nadia

udah se cerai aja, udah dipoligami dipukul pula

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Resepsi yang kacau
2 Hati yang kau sakiti
3 Kau datang membawa luka
4 Garangan buntung
5 Puaskan sakiti aku
6 Mertua kang drama
7 Belajar tanpamu
8 Tetanggaku bosku
9 Siapa Mama Radit?
10 Pria misterius
11 Aku bukan patung!
12 Aska Kendrick Rusady
13 Istri orang begitu menggoda
14 Perasaan tak terbendung
15 Janda bolong?
16 Percikan api
17 Cinta dan gairah
18 Mau papa baru
19 Perlawanan Kirana
20 Detektif dadakan
21 Bos memang selalu menang
22 Mendamba
23 Rasanya menyakitkan
24 Pertengkaran sengit
25 Keluarga parasit
26 Radio rusak
27 Sikap Zidan
28 Teka-teki
29 Kejutan!
30 Mulai tergantikan
31 Bercerai?
32 Puber kedua?
33 Menuntut
34 Pria idaman
35 Sepenggal luka
36 Tertipu!
37 Kecelakaan?
38 Perang dimulai
39 Rencana
40 Masa lalu Kirana
41 Mengakui
42 Calon istri?
43 Dipecat!
44 Miskin
45 Diusir
46 Menepati janji
47 Sudah tobat
48 Jeng ... Jeng
49 Kasihan deh kamu!
50 Balasan setimpal
51 Liburan
52 Ingin bercinta
53 Bercinta denganmu
54 Berakhir
55 Nyesel, kan? Rasain!
56 Jadi janda karena janda
57 Janda sehari
58 Oh ternyata
59 Satu kenyataan terungkap
60 Terbongkar
61 Berkorban
62 Rencana
63 Hamil?
64 Suami istri
65 Kenikmatan yang diteguk
66 Wanita istimewa
67 Nyonya rumah
68 Kendrick mulai ragu
69 Debat dua pria
70 Menyalakan sumbu
71 Ujian
72 Ujian
73 Calon ayah
74 Mengibarkan bendera perang
75 Menunggu sang waktu
76 Bersamamu
77 Janji
78 Mantan pemain yang manis
79 Pria asing
80 Pembenci mulai muncul
81 Berkumpul keluarga
82 Perusuh
83 Ratapan gamang
84 Rencana Rajendra
85 Ujian cinta
86 Kabar buruk!
87 Rumit
88 Jahat sekali
89 Masa lalu
90 Yang terjadi
91 Dia siapa?
92 Saling menguatkan
93 Mulai beraksi
94 Promosi
95 Sadar?
96 Perang dingin
97 Belajar menerima
98 Sadar
99 Perasaan buruk
100 Pertanda apakah ini?
101 Rahasia Kendrick
102 Kendrick selingkuh?
103 Benarkah berkhianat?
104 Penjelasan
105 Keras kepala Rajendra
106 Surat Zidan
107 Kepulangan Baby Ricky
108 Dalang
109 Sebuah rahasia
110 Aksi tiga pria
111 Fakta baru
112 Malam panas
113 Melancarkan aksi
114 Bersamamu
115 Akhirnya tahu
116 Axel Mananta Putra
117 Harus lebih licik
118 Penyatuan kerinduan
119 Di depan mata
120 Seperti keluarga
121 Kumpul-kumpul
122 Kedatangan tamu
123 Kabar buruk!
124 Hidup atau mati?
125 Jasad
126 Amarah Kirana
127 Nekad
128 Sebenarnya ....
129 Diawasi
130 Hi, Son!
131 Satu persatu
132 Welcome back
133 Pulang
134 Bahagia
135 Kejahatan tidak akan bertahan
136 Akhir dari kejahatan
137 Lunturnya ego demi kebahagiaan
138 Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139 Sabotase
140 Menangkap pengkhianat
141 Berakhirnya sebuah kejahatan
142 Bahagia
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Resepsi yang kacau
2
Hati yang kau sakiti
3
Kau datang membawa luka
4
Garangan buntung
5
Puaskan sakiti aku
6
Mertua kang drama
7
Belajar tanpamu
8
Tetanggaku bosku
9
Siapa Mama Radit?
10
Pria misterius
11
Aku bukan patung!
12
Aska Kendrick Rusady
13
Istri orang begitu menggoda
14
Perasaan tak terbendung
15
Janda bolong?
16
Percikan api
17
Cinta dan gairah
18
Mau papa baru
19
Perlawanan Kirana
20
Detektif dadakan
21
Bos memang selalu menang
22
Mendamba
23
Rasanya menyakitkan
24
Pertengkaran sengit
25
Keluarga parasit
26
Radio rusak
27
Sikap Zidan
28
Teka-teki
29
Kejutan!
30
Mulai tergantikan
31
Bercerai?
32
Puber kedua?
33
Menuntut
34
Pria idaman
35
Sepenggal luka
36
Tertipu!
37
Kecelakaan?
38
Perang dimulai
39
Rencana
40
Masa lalu Kirana
41
Mengakui
42
Calon istri?
43
Dipecat!
44
Miskin
45
Diusir
46
Menepati janji
47
Sudah tobat
48
Jeng ... Jeng
49
Kasihan deh kamu!
50
Balasan setimpal
51
Liburan
52
Ingin bercinta
53
Bercinta denganmu
54
Berakhir
55
Nyesel, kan? Rasain!
56
Jadi janda karena janda
57
Janda sehari
58
Oh ternyata
59
Satu kenyataan terungkap
60
Terbongkar
61
Berkorban
62
Rencana
63
Hamil?
64
Suami istri
65
Kenikmatan yang diteguk
66
Wanita istimewa
67
Nyonya rumah
68
Kendrick mulai ragu
69
Debat dua pria
70
Menyalakan sumbu
71
Ujian
72
Ujian
73
Calon ayah
74
Mengibarkan bendera perang
75
Menunggu sang waktu
76
Bersamamu
77
Janji
78
Mantan pemain yang manis
79
Pria asing
80
Pembenci mulai muncul
81
Berkumpul keluarga
82
Perusuh
83
Ratapan gamang
84
Rencana Rajendra
85
Ujian cinta
86
Kabar buruk!
87
Rumit
88
Jahat sekali
89
Masa lalu
90
Yang terjadi
91
Dia siapa?
92
Saling menguatkan
93
Mulai beraksi
94
Promosi
95
Sadar?
96
Perang dingin
97
Belajar menerima
98
Sadar
99
Perasaan buruk
100
Pertanda apakah ini?
101
Rahasia Kendrick
102
Kendrick selingkuh?
103
Benarkah berkhianat?
104
Penjelasan
105
Keras kepala Rajendra
106
Surat Zidan
107
Kepulangan Baby Ricky
108
Dalang
109
Sebuah rahasia
110
Aksi tiga pria
111
Fakta baru
112
Malam panas
113
Melancarkan aksi
114
Bersamamu
115
Akhirnya tahu
116
Axel Mananta Putra
117
Harus lebih licik
118
Penyatuan kerinduan
119
Di depan mata
120
Seperti keluarga
121
Kumpul-kumpul
122
Kedatangan tamu
123
Kabar buruk!
124
Hidup atau mati?
125
Jasad
126
Amarah Kirana
127
Nekad
128
Sebenarnya ....
129
Diawasi
130
Hi, Son!
131
Satu persatu
132
Welcome back
133
Pulang
134
Bahagia
135
Kejahatan tidak akan bertahan
136
Akhir dari kejahatan
137
Lunturnya ego demi kebahagiaan
138
Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139
Sabotase
140
Menangkap pengkhianat
141
Berakhirnya sebuah kejahatan
142
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!