Aska Kendrick Rusady

Kendrick mengira telah kehilangan wanita itu untuk selamanya, tetapi waktu kembali mempertemukan mereka secara tidak sengaja.

Seorang wanita yang dipermalukan di depan umum oleh keluarga suaminya. Kenyataan bahwa wanita itu telah bersuami dengan dua orang anak sedikit menggelitik sudut hatinya.

Bertahun-tahun yang lalu dia pikir wanita itu adalah seorang wanita lajang yang tak memiliki keterikatan hubungan, tetapi kenyataan kadang tak seindah bayangan.

Bahkan dia tak tahu bahwa kedua orang tuanya bertetangga dengan wanita itu.

Saat pertama kali dia menyapa, dadanya kembali bertalu-talu dengan begitu keras. Wajah pilu dengan mata sembab dan tak berdaya yang ditunjukkan menarik dirinya untuk melindungi wanita itu.

Berhari-hari dia akan berdiri di gawang pintu sambil mengamati pemandangan menarik di depannya.

Dua orang anak perempuan tersenyum dan tertawa dengan riang tanpa beban.

Namun semenjak hari itu dia tak pernah lagi mendapati wanita itu keluar rumah. Diam-diam dia juga sering bertanya pada ART yang bekerja di rumahnya, siapa saja yang datang ke rumah itu. Mungkin suami atau mertuanya, tetapi Sarah dan Heni bilang tak pernah ada yang datang lagi.

Dan tanpa diduga, kembali dia melihat wajah wanita itu di kantor miliknya. Melamar sebagai karyawan dengan penampilan yang dilihat beberapa tahun silam.

Rapi dan cantik.

Sebenarnya takdir macam apa yang sedang menyapa dirinya saat ini. Dia baru saja dikhianati oleh pasangannya dan kini dipertemukan lagi dengan wanita masa lalu yang membuat tertarik di pertemuan pertama.

Ingin sekali dia menolak, tetapi semakin ditolak dadanya selalu bergemuruh ketika berada di dekat wanita itu.

Lamunannya buyar ketika wanita itu ternyata sudah berdiri di hadapannya dan mengetuk meja kerjanya beberapa kali.

“Anda mendengarkan saya, Pak?” Wajah itu selalu dihiasi senyum manis, tetapi siapa sangka di dalamnya tersimpan puluhan atau bahkan ribuan luka tak kasat mata.

“Pak!”

Tubuhnya kembali membeku, mendengar suara itu terdengar begitu manis di telinganya.

Dia menggeleng pelan, mengusir bayangan dan lamunan gila yang ada di kepalanya.

“Ya, apa tadi?” tanyanya, sesaat setelah memfokuskan diri.

“Pak Ken, pukul sebelas Anda akan menemui perwakilan dari Pak Yudistira di restoran hotel dan setelahnya Anda akan meninjau lokasi pembangunan perumahan di daerah Ujung kulon.” Wanita itu terus menunduk menghindari tatapannya.

“Oke, kamu temani nanti. Siapkan berkas kerjasama yang dibutuhkan.”

“Baik, Pak.”

Kirana segera mengerjakan apa yang diminta atasannya. Sedari tadi dia hanya menunduk untuk menyembunyikan matanya yang memerah dan sedikit bengkak sebab semalaman dia tak tidur sama sekali.

Semalam setelah pertengkaran, pria itu kembali menghilang dan hanya meletakkan sebuah ATM di atas meja riasnya.

Masih ingat setiap percakapan yang begitu memilukan. Pria itu dengan mudah meminta memahami keinginannya dan ibunya, tetapi sama sekali tidak memikirkan perasaannya.

Setega itu Zidan padanya. Dan dia dengan bangga masih mengatakan mencintainya.

Bullshit!

...✿✿✿...

“Terima kasih atas waktunya, Pak Yudistira. Saya akan mengirimkan salinan kontraknya pada sekertaris Anda nantinya.”

Pria paruh baya itu mengangguk, dengan senyum hangat di wajahnya yang teduh.

“Nanti setelah dikirim lewat email, Mbak Kirana bisa konfirmasi by phone supaya saya tahu.” Sekretarisnya yang menjawab.

“Baik. Saya bisa izin pergi lebih dulu? Maaf, satu jam lagi kami harus terbang ke Sulawesi.” Pria itu terlihat sungkan, tetapi terlihat benar-benar terdesak saat mengatakannya.

“Silakan, Pak. Sekali lagi terima kasih atas waktunya. Semoga penerbangan Anda lancar sampai tujuan,” ucap Kendrick, menjabat tangan rekannya dengan mantap.

Sesaat setelah pria paruh baya beserta asistennya pergi, Kirana merapikan berkas-berkas yang masih berserakan.

“Kirana, kita sekalian makan siang saja setelah itu langsung menuju ke Ujung Kulon.”

“Baik, Pak.” Untungnya bekal makan siangnya sudah diberikan kepada Sumini sesaat sebelum dia berangkat tadi.

Saat memesan makanan, sang atasan memintanya memesan apa pun yang diinginkan tanpa sungkan.

“Jika lembur bagaimana dengan anak-anakmu di rumah?”

“Ada mbak yang akan menjaganya. Anda tidak perlu pikirkan itu, Pak. Jika memang harus lembur, saya siap. Jangan sungkan mengatakannya.”

Selama bekerja dan berada di jam kantor, Kirana berlaku profesional dengan memakai bahasa formal.

“Oke,” jawab pria itu singkat, padat dan jelas.

Kendrick masih menjaga jarak, karena wanita ini berstatus istri orang dan dia tidak mau menyiram bensin di dalam kubangan api yang belum padam.

Harus diakui bahwa berdekatan dengan wanita ini membuat kinerja jantungnya benar-benar tidak sehat.

Setelah menyelesaikan makan siang, mereka bergegas menuju mobil dan segera menuju lokasi selanjutnya.

Kirana duduk di depan, di samping sopir sementara sang bos duduk di jok belakang sendirian.

Menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam, akhirnya mereka tiba di lokasi.

Sebuah perumahan baru yang masih dalam progres pembangunan.

Lokasinya lumayan strategis, bebas banjir dan yang pasti masih berada di pusat kota.

Selama mengamati para pekerja, Kirana hanya mengekor di belakang pria jangkung tersebut. Sesekali melontarkan tanya saat ada yang perlu diketahui.

Di tempat itu, mereka cukup memakan waktu lama hampir sampai pukul empat sore.

Diperjalanan kembali ke kantor, Kirana memainkan ponsel untuk membunuh kebosanan. Jalanan lumayan padat dan membuat waktu tempuh menjadi lebih lambat.

Setengah enam saat azan berkumandang, barulah mereka tiba di kantor lagi. Suasana di kantor sudah lumayan sepi karena waktu kerja telah usai, hanya ada beberapa karyawan yang sedang lembur dan beberapa OB yang masih membersihkan setiap sudut.

“Setelah ini ada lagi yang harus saya kerjakan Pak?” tanya Kirana yang berjalan di belakang sang atasan.

“Sedikit, tapi kamu bisa bawa pulang saja dan kerjakan di rumah.”

“Baik Pak.”

Setelah sampai di meja kerja, Kirana segera membereskan meja yang sedikit berantakan. Dia memilih berkas yang dimaksud sang bos sebelum akhirnya dia pamit pulang.

...✿✿✿...

Setengah sepuluh malam, seusai Kirana dari kamar anaknya dan memastikan mereka sudah tidur, dia kembali lagi di depan televisi. Mengerjakan pekerjaan kantor yang tinggal sedikit lagi selesai.

Setelah memastikan semuanya beres, dia segera merapikan berkas-berkasnya dan pergi ke dapur mengambil minum.

Sesaat setelah keluar dari dapur, dia mendengar suara pagar terdorong dan mesin mobil yang baru saja dimatikan.

Tanpa melihat siapa yang masuk, dia sudah bisa menduga bahwa itu adalah suaminya.

“Kirana!” Dia yang hendak menutup pintu kamar terhenti.

“Ada apa, Mas? Kalau kamu cuma mau nyari ribut lebih baik kamu pergi aja. Aku capek,” ucapnya pelan.

“Darimana aja kamu? Kata ibu kamu tiap hari keluyuran terus. Mau jadi apa kamu ini,” tuduh Zidan kasar.

“Itu kan kata ibumu, kenapa kamu nggak tanya dulu sama aku? Jangan marah hanya karena mendengar penjelasan dari satu pihak aja.”

“Kamu ini makin lama makin berani ngelawan terus, ya. Heran aku.”

“Aku ngelawan karena tuduhan kamu nggak benar, Mas.”

“Karena aku tahu ibu nggak mungkin bohongin aku, Kira.”

“Dan selama hidup bersamamu, apa aku pernah berbohong hingga kamu ragu menaruh kepercayaan padaku? Katakan! Kamu percaya dengan ibumu tapi kamu menolak percaya dengan istri yang selama sepuluh tahun hidup bersama.”

“Kirana!” bentak Zidan dengan suara yang menggelegar.

“Apa! Kamu suruh aku diam? Kamu yang harus diam dan dengarkan ucapanku, Mas,” teriak Kirana tak kalah lantang.

“Jangan berteriak di depanku, Kira. Kamu memang harus dididik lebih baik lagi,” sahut Zidan, mengangkat tangannya ingin menampar wajah sang istri.

“Kenapa diam? Ayo, tampar!” teriak Kirana semakin keras, menyodorkan wajahnya ke arah Zidan yang masih menggantungkan tangan di udara.

Zidan yang awalnya menatap Kirana marah, perlahan melemas. Dia menurunkan tangan dan menatap nanar ke arah tangannya sendiri.

Niat awalnya tadi hanya ingin bertanya baik-baik, tetapi selalu terprovokasi setiap melihat sikap melawan yang ditunjukkan sang istri.

“Luka fisikku nggak akan pernah sebanding dengan luka hati yang kau torehkan! Fisikku bisa sembuh beberapa hari, tapi hatiku?”

Kirana memundurkan langkah, berbalik dan segera menutup pintu kamar dengan cepat. Tak lupa dia juga mengunci pintu kamar supaya Zidan tak menerobos masuk.

Jika hanya untuk membuat keributan, kenapa harus kembali? Aku sudah mulai mengobati lukaku sendirian. Tak apa.

To Be Continue ....

Terpopuler

Comments

@bimara Zyann

@bimara Zyann

gedeg juga sama zidan...berbakti memang kewajiban tapi gak begitu juga konsepnya
kalau orangtua udah g bener masak harus dituruti

2024-05-02

0

etna winartha

etna winartha

ikut panas jadinya

2024-04-19

0

Nike Natalie

Nike Natalie

bikin malas baca

2024-04-07

3

lihat semua
Episodes
1 Resepsi yang kacau
2 Hati yang kau sakiti
3 Kau datang membawa luka
4 Garangan buntung
5 Puaskan sakiti aku
6 Mertua kang drama
7 Belajar tanpamu
8 Tetanggaku bosku
9 Siapa Mama Radit?
10 Pria misterius
11 Aku bukan patung!
12 Aska Kendrick Rusady
13 Istri orang begitu menggoda
14 Perasaan tak terbendung
15 Janda bolong?
16 Percikan api
17 Cinta dan gairah
18 Mau papa baru
19 Perlawanan Kirana
20 Detektif dadakan
21 Bos memang selalu menang
22 Mendamba
23 Rasanya menyakitkan
24 Pertengkaran sengit
25 Keluarga parasit
26 Radio rusak
27 Sikap Zidan
28 Teka-teki
29 Kejutan!
30 Mulai tergantikan
31 Bercerai?
32 Puber kedua?
33 Menuntut
34 Pria idaman
35 Sepenggal luka
36 Tertipu!
37 Kecelakaan?
38 Perang dimulai
39 Rencana
40 Masa lalu Kirana
41 Mengakui
42 Calon istri?
43 Dipecat!
44 Miskin
45 Diusir
46 Menepati janji
47 Sudah tobat
48 Jeng ... Jeng
49 Kasihan deh kamu!
50 Balasan setimpal
51 Liburan
52 Ingin bercinta
53 Bercinta denganmu
54 Berakhir
55 Nyesel, kan? Rasain!
56 Jadi janda karena janda
57 Janda sehari
58 Oh ternyata
59 Satu kenyataan terungkap
60 Terbongkar
61 Berkorban
62 Rencana
63 Hamil?
64 Suami istri
65 Kenikmatan yang diteguk
66 Wanita istimewa
67 Nyonya rumah
68 Kendrick mulai ragu
69 Debat dua pria
70 Menyalakan sumbu
71 Ujian
72 Ujian
73 Calon ayah
74 Mengibarkan bendera perang
75 Menunggu sang waktu
76 Bersamamu
77 Janji
78 Mantan pemain yang manis
79 Pria asing
80 Pembenci mulai muncul
81 Berkumpul keluarga
82 Perusuh
83 Ratapan gamang
84 Rencana Rajendra
85 Ujian cinta
86 Kabar buruk!
87 Rumit
88 Jahat sekali
89 Masa lalu
90 Yang terjadi
91 Dia siapa?
92 Saling menguatkan
93 Mulai beraksi
94 Promosi
95 Sadar?
96 Perang dingin
97 Belajar menerima
98 Sadar
99 Perasaan buruk
100 Pertanda apakah ini?
101 Rahasia Kendrick
102 Kendrick selingkuh?
103 Benarkah berkhianat?
104 Penjelasan
105 Keras kepala Rajendra
106 Surat Zidan
107 Kepulangan Baby Ricky
108 Dalang
109 Sebuah rahasia
110 Aksi tiga pria
111 Fakta baru
112 Malam panas
113 Melancarkan aksi
114 Bersamamu
115 Akhirnya tahu
116 Axel Mananta Putra
117 Harus lebih licik
118 Penyatuan kerinduan
119 Di depan mata
120 Seperti keluarga
121 Kumpul-kumpul
122 Kedatangan tamu
123 Kabar buruk!
124 Hidup atau mati?
125 Jasad
126 Amarah Kirana
127 Nekad
128 Sebenarnya ....
129 Diawasi
130 Hi, Son!
131 Satu persatu
132 Welcome back
133 Pulang
134 Bahagia
135 Kejahatan tidak akan bertahan
136 Akhir dari kejahatan
137 Lunturnya ego demi kebahagiaan
138 Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139 Sabotase
140 Menangkap pengkhianat
141 Berakhirnya sebuah kejahatan
142 Bahagia
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Resepsi yang kacau
2
Hati yang kau sakiti
3
Kau datang membawa luka
4
Garangan buntung
5
Puaskan sakiti aku
6
Mertua kang drama
7
Belajar tanpamu
8
Tetanggaku bosku
9
Siapa Mama Radit?
10
Pria misterius
11
Aku bukan patung!
12
Aska Kendrick Rusady
13
Istri orang begitu menggoda
14
Perasaan tak terbendung
15
Janda bolong?
16
Percikan api
17
Cinta dan gairah
18
Mau papa baru
19
Perlawanan Kirana
20
Detektif dadakan
21
Bos memang selalu menang
22
Mendamba
23
Rasanya menyakitkan
24
Pertengkaran sengit
25
Keluarga parasit
26
Radio rusak
27
Sikap Zidan
28
Teka-teki
29
Kejutan!
30
Mulai tergantikan
31
Bercerai?
32
Puber kedua?
33
Menuntut
34
Pria idaman
35
Sepenggal luka
36
Tertipu!
37
Kecelakaan?
38
Perang dimulai
39
Rencana
40
Masa lalu Kirana
41
Mengakui
42
Calon istri?
43
Dipecat!
44
Miskin
45
Diusir
46
Menepati janji
47
Sudah tobat
48
Jeng ... Jeng
49
Kasihan deh kamu!
50
Balasan setimpal
51
Liburan
52
Ingin bercinta
53
Bercinta denganmu
54
Berakhir
55
Nyesel, kan? Rasain!
56
Jadi janda karena janda
57
Janda sehari
58
Oh ternyata
59
Satu kenyataan terungkap
60
Terbongkar
61
Berkorban
62
Rencana
63
Hamil?
64
Suami istri
65
Kenikmatan yang diteguk
66
Wanita istimewa
67
Nyonya rumah
68
Kendrick mulai ragu
69
Debat dua pria
70
Menyalakan sumbu
71
Ujian
72
Ujian
73
Calon ayah
74
Mengibarkan bendera perang
75
Menunggu sang waktu
76
Bersamamu
77
Janji
78
Mantan pemain yang manis
79
Pria asing
80
Pembenci mulai muncul
81
Berkumpul keluarga
82
Perusuh
83
Ratapan gamang
84
Rencana Rajendra
85
Ujian cinta
86
Kabar buruk!
87
Rumit
88
Jahat sekali
89
Masa lalu
90
Yang terjadi
91
Dia siapa?
92
Saling menguatkan
93
Mulai beraksi
94
Promosi
95
Sadar?
96
Perang dingin
97
Belajar menerima
98
Sadar
99
Perasaan buruk
100
Pertanda apakah ini?
101
Rahasia Kendrick
102
Kendrick selingkuh?
103
Benarkah berkhianat?
104
Penjelasan
105
Keras kepala Rajendra
106
Surat Zidan
107
Kepulangan Baby Ricky
108
Dalang
109
Sebuah rahasia
110
Aksi tiga pria
111
Fakta baru
112
Malam panas
113
Melancarkan aksi
114
Bersamamu
115
Akhirnya tahu
116
Axel Mananta Putra
117
Harus lebih licik
118
Penyatuan kerinduan
119
Di depan mata
120
Seperti keluarga
121
Kumpul-kumpul
122
Kedatangan tamu
123
Kabar buruk!
124
Hidup atau mati?
125
Jasad
126
Amarah Kirana
127
Nekad
128
Sebenarnya ....
129
Diawasi
130
Hi, Son!
131
Satu persatu
132
Welcome back
133
Pulang
134
Bahagia
135
Kejahatan tidak akan bertahan
136
Akhir dari kejahatan
137
Lunturnya ego demi kebahagiaan
138
Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139
Sabotase
140
Menangkap pengkhianat
141
Berakhirnya sebuah kejahatan
142
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!