Pria misterius

“Mama Radit,” gumamnya pelan sambil menatap langit-langit kamar.

Setelah mengacaukan pesta pernikahan sang suami, dia tak pernah ingin mencari tahu siapa wanita yang menjadi istri kedua suaminya. Namun mendengar ucapan sang anak yang sepertinya mengenal wanita itu, mau tak mau membuatnya penasaran.

“Ibu bilang, dia janda di depan rumah. Tapi tiap aku datang ke rumah ibu kok nggak pernah ketemu ya.”

“Tapi wajahnya memang nggak asing. Seperti aku pernah melihatnya.”

Kirana sedang berperang dengan rasa penasaran dengan istri kedua suaminya. Niat awal yang mau tidur jadi gagal karena jiwa detektifnya muncul.

Tangannya memainkan ponsel bermain Facebook dan Instagram. Sudah lama dia tak pernah membuka akun sosial media yang dimiliki.

“Loh kok nggak ada?” tanyanya sedikit bingung karena mencari nama suaminya tidak ada. “Jangan-jangan aku diblokir,” sambungnya menduga-duga.

Makin membuncah rasa penasaran di hatinya ketika melihat akun sosial media sang suami tidak bisa diakses.

Segera dia membuat akun baru, tak lupa mengambil foto wanita dengan pakaian seksi dan terbuka untuk dijadikan foto profil.

Setelah akun dibuat, dia segera melakukan pencarian akun sang suami.

Z Pranadipa.

Ini bukan akun yang biasa dipakai, sepertinya ini akun baru.

Bukan nama yang membuatnya terkejut, melainkan foto profil yang terpasang di sana.

Foto keluarga kecil dengan dua anak laki-laki usia sekitar lima tahun dan satunya masih balita, mungkin enam atau tujuh bulan.

Segera dikirimkan permintaan pertemanan ke akun sang suami beserta istri keduanya.

“Mama Radit, siapa sih!” ucapnya kesal sendiri.

Dipandang foto profil keluarga kecil tersebut. Wajah kedua orang dewasa tersebut teramat bahagia.

Ini yang tak diinginkan. Jika dia memaksa mencari tahu maka sakit hati yang diterima akan semakin dalam.

Bukan dia tidak ingin tahu, dia hanya sedang menjaga hati, pikiran bahkan mentalnya untuk tetap baik-baik saja.

“Tega sekali kamu, Mas Zidan. Aku yang menemanimu mulai dari nol hingga kita bisa memiliki semua ini. Tapi kenapa saat materi telah didapat justru hatimu mulai bercabang?”

Lama menunggu tidak ada notifikasi yang masuk, membuatnya melempar asal ponsel ke ranjang sebelah.

“Enak sekali kamu bahagia sementara aku kau tinggalkan dengan luka sedemikian rupa.”

Kirana memilih tidur untuk menenangkan pikiran.

...✿✿✿...

Setengah tujuh kurang sepuluh menit, mobil yang dikendarai sudah tiba di sekolah.

Kirana ikut turun dan mengantarkan anak-anaknya sampai di halaman.

Pandangan ibu-ibu di sana menyorot penuh ingin tahu melihat penampilannya yang rapi dan cantik.

“Eh, Bu Kirana, sini deh. Cantik banget hari ini,” sapa Irma dengan senyum ramah.

Kirana segera menghampiri kumpulan ibu-ibu tersebut.

“Ah, Bu Irma bisa aja.”

Penampilannya pagi ini benar-benar cantik dengan riasan tipis dan rambut yang tergerai indah. Sangat berbeda jauh dari biasanya yang hanya mengenakan daster dan wajah polos tanpa riasan.

“Mau ke mana, Bu?”

“Kerja, Bu Irma.”

Senyum di bibir Diana terlihat sinis. Apalagi mendengar pengakuannya yang bekerja membuat senyumnya semakin terlihat meremehkan.

“Lho kok kerja. Emang udah diceraikan Pak Zidan ya? Kasian banget, Bu Kirana,” ucapnya pedas tanpa perasaan.

Namun Kirana tetap memamerkan senyum di wajah.

“Bu Diana sembarangan kalau bicara. Jangan gitu, Bu! Kamu ini kok ngomong nggak dipikir dulu,” sentak Bu Irma menatap Diana geram.

“Enggak apa-apa, Bu Irma. Saya pergi dulu ya, takut telat nanti.”

“Silakan, Bu Kirana. Hati-hati di jalan,” sahut Irma pelan, ada rasa iba yang tergambar dari raut wajahnya.

Segera Kirana bergegas pergi karena tak ingin mendengar ucapan menyakitkan lagi yang akan dilontarkan Diana.

Wanita itu benar-benar tidak punya perasaan. Selalu mencari kesalahan orang lain dan menghinanya sesuka hati.

...✿✿✿...

“Selamat pagi.”

Sepanjang memasuki kantor, sapaan hangat dari karyawan membuat Kirana tersenyum.

Semangat.

Hari ini semuanya dimulai.

Awal baru.

Pekerjaan baru.

Menuju lantai dua puluh, dibutuhkan kartu akses yang kemarin didapat dari Riyanto.

Setelah sampai di atas kebetulan ada OB yang sedang bersih-bersih. Dari name tag yang terpasang tertulis namanya Sumini.

“Selamat pagi Bu Sumini.”

“Selamat pagi, Bu Kirana. Saya tadi dapat pesan dari Pak Riyanto, ini meja ibu. Pantry ada di ujung lorong belok kanan, bisa buat kopi buat Pak Ken di sana,” jelas wanita paruh baya itu sesuai yang diinstruksikan.

Kirana mengangguk dan melemparkan senyum tipis. “Makasih, Bu.”

Segera kakinya melangkah menuju ke Pantry membuat kopi seperti yang telah diberitahu sebelumnya.

Secangkir kopi hitam tanpa gula. Setelah selesai dia segera bergegas kembali dan tubuhnya terlonjak kaget karena melihat di dalam ruangan sudah ada orang.

Dia menunduk sungkan.

“Maaf, Pak Ken. Saya pikir Anda belum datang,” ucapnya segan karena tak mengetuk pintu.

“Letakkan saja di meja,” sahutnya dengan suara berat. “Ini kamu pelajari dulu. Dan tolong juga ini arsipkan sesuai waktunya.” Mengulurkan beberapa dokumen tebal.

“Baik, Pak.” Tangannya segera mengambil dokumen tersebut. “Saya permisi, Pak.”

Kirana segera duduk di meja kerjanya dan mulai mempelajari pekerjaan sesuai jobdesk.

Dia harus memeriksa seluruh pekerjaan dari setiap divisi sebelum diserahkan, mengatur jadwal pertemuan, pembuatan surat kontrak, negoisasi dan mengerjakan tugas yang berkaitan dengan kerjasama.

Belum apa-apa sudah terdengar suara helaan napas yang terlihat berat. Ternyata pekerjaan sekretaris tidak mudah dan sedikit berat dibandingkan menjadi staf biasa.

Gaji dan tunjangan yang diterima besar, tetapi tanggung jawab yang diemban juga besar. Diam-diam dia meringis menyadari kebodohannya.

Tentu semua itu adalah timbal balik yang sepadan.

Dia menyemangati diri sendiri. Matanya kembali fokus membaca setiap penjelasan yang tertulis.

Satu dokumen selesai, kini dia harus mengarsipkan dokumen sesuai perintah. Ternyata tak membutuhkan waktu lama, sekitar satu jam kemudian semuanya sudah siap.

Matanya melirik jam di pergelangan tangan. Setengah sebelas, masih ada sekitar dua jam waktu istirahat.

Tangannya mengetuk pintu ruangan CEO dan masuk setelah mendapat persetujuan.

“Semuanya sudah selesai, Pak.”

Pria itu segera mengambil dokumen-dokumen tersebut. Mendongak sekilas untuk menatap sekretaris barunya. Wajah cantik dengan bibir yang selalu menyunggingkan senyum.

“Kenapa Pak?” tanya Kirana saat pria itu menatapnya.

“Oh, maaf. Hanya terkejut, kok cepet banget,” sahutnya datar.

Kirana tersenyum tipis. “Apalagi yang bisa saya kerjakan, Pak?”

Pria itu kembali meyerahkan dokumen yang lain. “Itu pekerjaan dari divisi pemasaran, coba kamu cek dan berikan noted kertas kecil jika ada yang kurang menarik.”

Kirana mengangguk. “Baik Pak.”

“Pak Ken makan siang mau dipesankan makanan atau makan di luar?” Kirana melontarkan tanya sebelum keluar ruangan.

“Makan siang di luar.”

Setelah kepergian Kirana, pria itu tersenyum samar seperti menyembunyikan sesuatu.

Aska Kendrick Rusady, siapa sebenarnya dirimu?

To Be Continue ....

Terpopuler

Comments

Nartadi Yana

Nartadi Yana

dan saat tau sudah terlsmbat

2024-09-13

0

Nartadi Yana

Nartadi Yana

semoga aja tuh Diana mengalami lebih parah dan itu suami luknutmu semoga ditipu istri barunya bahwa itu bukan anaknya dia hanya ketiban tanggung jawab karena berzina

2024-09-13

1

Aurora

Aurora

semoga mereka berjodoh

2024-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Resepsi yang kacau
2 Hati yang kau sakiti
3 Kau datang membawa luka
4 Garangan buntung
5 Puaskan sakiti aku
6 Mertua kang drama
7 Belajar tanpamu
8 Tetanggaku bosku
9 Siapa Mama Radit?
10 Pria misterius
11 Aku bukan patung!
12 Aska Kendrick Rusady
13 Istri orang begitu menggoda
14 Perasaan tak terbendung
15 Janda bolong?
16 Percikan api
17 Cinta dan gairah
18 Mau papa baru
19 Perlawanan Kirana
20 Detektif dadakan
21 Bos memang selalu menang
22 Mendamba
23 Rasanya menyakitkan
24 Pertengkaran sengit
25 Keluarga parasit
26 Radio rusak
27 Sikap Zidan
28 Teka-teki
29 Kejutan!
30 Mulai tergantikan
31 Bercerai?
32 Puber kedua?
33 Menuntut
34 Pria idaman
35 Sepenggal luka
36 Tertipu!
37 Kecelakaan?
38 Perang dimulai
39 Rencana
40 Masa lalu Kirana
41 Mengakui
42 Calon istri?
43 Dipecat!
44 Miskin
45 Diusir
46 Menepati janji
47 Sudah tobat
48 Jeng ... Jeng
49 Kasihan deh kamu!
50 Balasan setimpal
51 Liburan
52 Ingin bercinta
53 Bercinta denganmu
54 Berakhir
55 Nyesel, kan? Rasain!
56 Jadi janda karena janda
57 Janda sehari
58 Oh ternyata
59 Satu kenyataan terungkap
60 Terbongkar
61 Berkorban
62 Rencana
63 Hamil?
64 Suami istri
65 Kenikmatan yang diteguk
66 Wanita istimewa
67 Nyonya rumah
68 Kendrick mulai ragu
69 Debat dua pria
70 Menyalakan sumbu
71 Ujian
72 Ujian
73 Calon ayah
74 Mengibarkan bendera perang
75 Menunggu sang waktu
76 Bersamamu
77 Janji
78 Mantan pemain yang manis
79 Pria asing
80 Pembenci mulai muncul
81 Berkumpul keluarga
82 Perusuh
83 Ratapan gamang
84 Rencana Rajendra
85 Ujian cinta
86 Kabar buruk!
87 Rumit
88 Jahat sekali
89 Masa lalu
90 Yang terjadi
91 Dia siapa?
92 Saling menguatkan
93 Mulai beraksi
94 Promosi
95 Sadar?
96 Perang dingin
97 Belajar menerima
98 Sadar
99 Perasaan buruk
100 Pertanda apakah ini?
101 Rahasia Kendrick
102 Kendrick selingkuh?
103 Benarkah berkhianat?
104 Penjelasan
105 Keras kepala Rajendra
106 Surat Zidan
107 Kepulangan Baby Ricky
108 Dalang
109 Sebuah rahasia
110 Aksi tiga pria
111 Fakta baru
112 Malam panas
113 Melancarkan aksi
114 Bersamamu
115 Akhirnya tahu
116 Axel Mananta Putra
117 Harus lebih licik
118 Penyatuan kerinduan
119 Di depan mata
120 Seperti keluarga
121 Kumpul-kumpul
122 Kedatangan tamu
123 Kabar buruk!
124 Hidup atau mati?
125 Jasad
126 Amarah Kirana
127 Nekad
128 Sebenarnya ....
129 Diawasi
130 Hi, Son!
131 Satu persatu
132 Welcome back
133 Pulang
134 Bahagia
135 Kejahatan tidak akan bertahan
136 Akhir dari kejahatan
137 Lunturnya ego demi kebahagiaan
138 Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139 Sabotase
140 Menangkap pengkhianat
141 Berakhirnya sebuah kejahatan
142 Bahagia
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Resepsi yang kacau
2
Hati yang kau sakiti
3
Kau datang membawa luka
4
Garangan buntung
5
Puaskan sakiti aku
6
Mertua kang drama
7
Belajar tanpamu
8
Tetanggaku bosku
9
Siapa Mama Radit?
10
Pria misterius
11
Aku bukan patung!
12
Aska Kendrick Rusady
13
Istri orang begitu menggoda
14
Perasaan tak terbendung
15
Janda bolong?
16
Percikan api
17
Cinta dan gairah
18
Mau papa baru
19
Perlawanan Kirana
20
Detektif dadakan
21
Bos memang selalu menang
22
Mendamba
23
Rasanya menyakitkan
24
Pertengkaran sengit
25
Keluarga parasit
26
Radio rusak
27
Sikap Zidan
28
Teka-teki
29
Kejutan!
30
Mulai tergantikan
31
Bercerai?
32
Puber kedua?
33
Menuntut
34
Pria idaman
35
Sepenggal luka
36
Tertipu!
37
Kecelakaan?
38
Perang dimulai
39
Rencana
40
Masa lalu Kirana
41
Mengakui
42
Calon istri?
43
Dipecat!
44
Miskin
45
Diusir
46
Menepati janji
47
Sudah tobat
48
Jeng ... Jeng
49
Kasihan deh kamu!
50
Balasan setimpal
51
Liburan
52
Ingin bercinta
53
Bercinta denganmu
54
Berakhir
55
Nyesel, kan? Rasain!
56
Jadi janda karena janda
57
Janda sehari
58
Oh ternyata
59
Satu kenyataan terungkap
60
Terbongkar
61
Berkorban
62
Rencana
63
Hamil?
64
Suami istri
65
Kenikmatan yang diteguk
66
Wanita istimewa
67
Nyonya rumah
68
Kendrick mulai ragu
69
Debat dua pria
70
Menyalakan sumbu
71
Ujian
72
Ujian
73
Calon ayah
74
Mengibarkan bendera perang
75
Menunggu sang waktu
76
Bersamamu
77
Janji
78
Mantan pemain yang manis
79
Pria asing
80
Pembenci mulai muncul
81
Berkumpul keluarga
82
Perusuh
83
Ratapan gamang
84
Rencana Rajendra
85
Ujian cinta
86
Kabar buruk!
87
Rumit
88
Jahat sekali
89
Masa lalu
90
Yang terjadi
91
Dia siapa?
92
Saling menguatkan
93
Mulai beraksi
94
Promosi
95
Sadar?
96
Perang dingin
97
Belajar menerima
98
Sadar
99
Perasaan buruk
100
Pertanda apakah ini?
101
Rahasia Kendrick
102
Kendrick selingkuh?
103
Benarkah berkhianat?
104
Penjelasan
105
Keras kepala Rajendra
106
Surat Zidan
107
Kepulangan Baby Ricky
108
Dalang
109
Sebuah rahasia
110
Aksi tiga pria
111
Fakta baru
112
Malam panas
113
Melancarkan aksi
114
Bersamamu
115
Akhirnya tahu
116
Axel Mananta Putra
117
Harus lebih licik
118
Penyatuan kerinduan
119
Di depan mata
120
Seperti keluarga
121
Kumpul-kumpul
122
Kedatangan tamu
123
Kabar buruk!
124
Hidup atau mati?
125
Jasad
126
Amarah Kirana
127
Nekad
128
Sebenarnya ....
129
Diawasi
130
Hi, Son!
131
Satu persatu
132
Welcome back
133
Pulang
134
Bahagia
135
Kejahatan tidak akan bertahan
136
Akhir dari kejahatan
137
Lunturnya ego demi kebahagiaan
138
Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139
Sabotase
140
Menangkap pengkhianat
141
Berakhirnya sebuah kejahatan
142
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!