Tetanggaku bosku

Satu bulan setelahnya, Kirana mendapatkan panggilan di salah satu perusahaan tempatnya memasukkan lamaran pekerjaan. Sementara dari sahabatnya, belum ada kabar apa pun.

Kirana memutuskan mengambil peluang ini lebih dulu dan mencobanya. Jika memang tak cocok, dia akan mencari yang lain.

Pagi itu dia sudah bersiap dengan kemeja sebatas siku berwarna pink dengan rok span sebatas lutut yang sangat pas di tubuh, kakinya dibalut stiletto hitam yang semakin menunjang penampilannya. Wajahnya dihiasi riasan tipis natural dengan rambut tergerai sedikit bergelombang di bagian ujung.

Penampilannya sudah kembali seperti beberapa tahun silam saat dirinya masih bekerja.

“Mbak Win, anak-anak belum keluar ya?” tanya Kirana saat di meja makan hanya belum melihat kedua anaknya.

“Belum, Bu.”

Tubuhnya kembali berputar menuju kamar anak-anaknya. Baru saja tangannya hendak meraih hendel pintu sudah terbuka dan sosok malaikat kecilnya sudah keluar.

“Mama ngapain?”

“Mau panggil adek sama kakak kok belum keluar, tumben.”

“Maaf, Ma. Ini loh adek ribut nyari pensil warna yang nggak ketemu.”

“Sekarang udah?” Langsung dijawab anggukan kepala.

“Mama cantik hari ini,” puji Lina dengan mata berbinar.

“Memang biasanya enggak cantik ya?” Kirana pura-pura mengerucutkan bibir.

“Cantik. Mama cantik,” sahutnya dengan senyum lebar.

“Sarapan dulu yuk. Mama antar sekalian berangkat.”

Mereka berempat sarapan bersama termasuk Wina—sang ART yang sudah kembali beberapa minggu lalu.

Setelah serapan, mereka berangkat dengan mobil milik Kirana yang kapan hari ditinggalkan di rumah orang tua.

Mobil terhenti di depan gerbang sekolahan dan keduanya segera turun setelah bersalaman. Tanpa menunggu lama mobilnya kembali melaju membela jalanan kota yang setiap pagi selalu padat merayap.

Jarak tempuh yang seharusnya hanya sekitar tiga puluh menit, bisa mencapai satu jam di waktu-waktu kerja seperti ini.

Setelah memarkirkan mobil di basemen, dia segera memasuki lobi untuk bertanya pada resepsionis.

“Yang mau interview ya, Mbak?” tanyanya.

“Iya,” sahutnya, tersenyum simpul.

“Mbak langsung naik ke lantai lima, cari ruangan HRD, Pak Riyanto.”

Setelah mendapatkan petunjuk tak lupa dia mengucapkan terima kasih sebelum pergi.

Kirana agak gugup karena melihat perusahaan ini sangat besar. Bahkan bangunannya menjulang sampai di lantai dua puluh.

Setelah menemukan ruangan yang dimaksud, dia langsung mengetuk pintu beberapa kali sebelum akhirnya dipersilakan masuk.

“Selamat pagi, Pak. Perkenalkan nama saya Kirana, beberapa minggu yang lalu mengirimkan lamaran melalui email dan hari ini mendapatkan jadwal interview.” Sedikit gugup, tetapi berhasil mengucapkannya dengan lancar.

“Silakan duduk dulu, Mbak Kirana. Saya boleh lihat CV-nya.”

Kirana mengangsurkan map yang berisi lamaran pekerjaan beserta dokumen pendukung yang dibutuhkan.

Pria paruh baya tersebut membacanya dengan teliti, sesekali melempar senyum ramah.

“Pengalaman bekerja di PT. Buana Riksa selama kurang lebih lima tahun. Kalau boleh tahu, kenapa mengundurkan diri, Mbak?”

“Dulu berniat menjadi ibu rumah tangga, Pak.”

Pria itu terkekeh pelan. “Lalu sekarang kenapa berniat bekerja lagi, Mbak? Sudah terbiasa berkarir pasti bosan ya jadi ibu rumah tangga,” tanyanya sedikit mencairkan suasana.

Hanya senyum simpul yang diberikan. Dia pikir interview akan berjalan dengan kaku dan tegang, ternyata dugaannya salah.

Setelah membaca lamaran yang diberikan, beberapa pertanyaan terlontar berhasil dijawab dengan mudah.

“Begini Mbak, sebenarnya lowongan untuk staf sudah penuh beberapa hari yang lalu. Sekarang yang dibutuhkan adalah sekretaris untuk pemilik perusahaan. Kira-kira Mbak Kirana berminat tidak? Saya pikir ini cocok mengingat nilai-nilai akademis yang memuaskan.”

“Mohon maaf Pak, saya tidak memiliki pengalaman di sana.”

“Yang penting Mbak Kirana mau belajar.”

Beberapa detik Kirana menimbang pilihan. Tidak ada salahnya dicoba sebelum dia benar-benar mendapatkan pekerjaan. Biasanya masa percobaan di awal hanya tiga bulan, dia tidak akan tahu kalau belum mencobanya.

“Baik, Pak. Saya akan mencobanya.”

Senyum di wajah pria itu semakin lebar. “Kalau begitu mari saya antar menuju ruangan Pak Ken.”

Kirana mengikuti langkah pria paruh baya tersebut. Lift membawanya naik ke lantai dua puluh, lantai teratas gedung ini.

Keduanya memasuki ruangan bertuliskan ‘Chief Executive Officer’ yang langsung disambut aroma maskulin yang segar. Kirana masih menunduk gelisah.

“Pak, ini Kirana. Calon sekretaris baru Anda.”

“Sudah pernah menjadi sekretaris sebelumnya?” Suara itu terdengar tegas dan berat.

“Belum, Pak,” sahut Kirana sedikit takut. Dari suaranya saja terdengar galak, dia jadi bergidik takut untuk mendongak.

“Belum ada pengalaman menjadi sekretaris, tapi pengalaman kerja yang didapat lumayan banyak, Pak Ken. Anda bisa membacanya lebih dulu,” jelas Pak Riyanto segera, mengulurkan berkas miliknya.

Setelah beberapa saat hening, tiba-tiba Pak Riyanto diminta pergi.

Kirana masih menunduk, memandang ke bawah sambil meremas tangannya sendiri.

“Aiza Kirana Mirabelle,” gumam pria itu terdengar jelas.

Mau tak mau Kirana mendongak dan tepat saat pria itu juga sedang menatapnya. Dia sedikit tersentak menyadari siapa pria itu.

Tetangga baru depan rumahnya.

“Pak Kendrick?”

Pria itu menyunggingkan senyum tipis. “Bu Kirana mau bekerja di sini?”

“Jika memang bisa saya tidak menolak karena memang butuh pekerjaan. Tapi jika hanya karena Anda segan karena kita tetangga, lebih baik jangan,” ucap Kirana diiringi senyum tipis.

“Sebenarnya saya butuh yang berpengalaman mengingat pekerjaan lumayan banyak. Hanya takut jika belum pernah menjadi sekretaris, nggak bisa mengikuti ritme yang cepat. Tapi jika Bu Kirana bersedia belajar dan menyesuaikan diri, silakan. Saya lihat pengalaman juga sudah banyak.”

Kirana mengangguk. “Jadi saya diterima?”

Pria itu kembali mengangguk. “Masa percobaan tiga bulan. Nanti Bu Kirana tanda tangan perjanjian sama Pak Riyanto sekalian minta rincian gaji, tunjangan dan lainnya.”

Kirana mengangguk mengerti. “Panggil Kirana saja, Pak.”

Pria itu mengangguk. “Selama di kantor saya panggil nama saja ya.”

“Saya mengerti,” sahut Kirana.

“Kamu bisa mulai bekerja besok. Hari ini cukup tur keliling kantor saja dan berkenalan dengan beberapa ketua staf yang akan berurusan langsung denganmu nantinya.”

Pria itu mengulurkan tangan dan langsung disambut.

“Selamat bergabung dengan RD Group.”

Kirana merasa ada sengatan listrik yang mengaliri tubuh kala merasakan jabat tangan yang lembut tetapi menyimpan ketegasan dan kekuatan di dalamnya.

“Terima kasih, Pak Ken.”

To Be Continue ....

..._____...

Jangan lupa follow IG, akun NovelToon dan Facebook aku ya 🤗 Akan ada 3 hadiah buat yang rajin like, komen dan jejak vote ♥️

Terpopuler

Comments

Dhia Syarafana

Dhia Syarafana

pembalasan di mulai

2024-11-25

0

Yus Warkop

Yus Warkop

semoga aja suami kirana gak balik lagi dan cerai .

2024-09-14

0

vj'z tri

vj'z tri

kalau rezeki gak kemana .... tunjukan kalau kamu mampu berdiri sendiri 🥳🥳🥳🥳

2024-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Resepsi yang kacau
2 Hati yang kau sakiti
3 Kau datang membawa luka
4 Garangan buntung
5 Puaskan sakiti aku
6 Mertua kang drama
7 Belajar tanpamu
8 Tetanggaku bosku
9 Siapa Mama Radit?
10 Pria misterius
11 Aku bukan patung!
12 Aska Kendrick Rusady
13 Istri orang begitu menggoda
14 Perasaan tak terbendung
15 Janda bolong?
16 Percikan api
17 Cinta dan gairah
18 Mau papa baru
19 Perlawanan Kirana
20 Detektif dadakan
21 Bos memang selalu menang
22 Mendamba
23 Rasanya menyakitkan
24 Pertengkaran sengit
25 Keluarga parasit
26 Radio rusak
27 Sikap Zidan
28 Teka-teki
29 Kejutan!
30 Mulai tergantikan
31 Bercerai?
32 Puber kedua?
33 Menuntut
34 Pria idaman
35 Sepenggal luka
36 Tertipu!
37 Kecelakaan?
38 Perang dimulai
39 Rencana
40 Masa lalu Kirana
41 Mengakui
42 Calon istri?
43 Dipecat!
44 Miskin
45 Diusir
46 Menepati janji
47 Sudah tobat
48 Jeng ... Jeng
49 Kasihan deh kamu!
50 Balasan setimpal
51 Liburan
52 Ingin bercinta
53 Bercinta denganmu
54 Berakhir
55 Nyesel, kan? Rasain!
56 Jadi janda karena janda
57 Janda sehari
58 Oh ternyata
59 Satu kenyataan terungkap
60 Terbongkar
61 Berkorban
62 Rencana
63 Hamil?
64 Suami istri
65 Kenikmatan yang diteguk
66 Wanita istimewa
67 Nyonya rumah
68 Kendrick mulai ragu
69 Debat dua pria
70 Menyalakan sumbu
71 Ujian
72 Ujian
73 Calon ayah
74 Mengibarkan bendera perang
75 Menunggu sang waktu
76 Bersamamu
77 Janji
78 Mantan pemain yang manis
79 Pria asing
80 Pembenci mulai muncul
81 Berkumpul keluarga
82 Perusuh
83 Ratapan gamang
84 Rencana Rajendra
85 Ujian cinta
86 Kabar buruk!
87 Rumit
88 Jahat sekali
89 Masa lalu
90 Yang terjadi
91 Dia siapa?
92 Saling menguatkan
93 Mulai beraksi
94 Promosi
95 Sadar?
96 Perang dingin
97 Belajar menerima
98 Sadar
99 Perasaan buruk
100 Pertanda apakah ini?
101 Rahasia Kendrick
102 Kendrick selingkuh?
103 Benarkah berkhianat?
104 Penjelasan
105 Keras kepala Rajendra
106 Surat Zidan
107 Kepulangan Baby Ricky
108 Dalang
109 Sebuah rahasia
110 Aksi tiga pria
111 Fakta baru
112 Malam panas
113 Melancarkan aksi
114 Bersamamu
115 Akhirnya tahu
116 Axel Mananta Putra
117 Harus lebih licik
118 Penyatuan kerinduan
119 Di depan mata
120 Seperti keluarga
121 Kumpul-kumpul
122 Kedatangan tamu
123 Kabar buruk!
124 Hidup atau mati?
125 Jasad
126 Amarah Kirana
127 Nekad
128 Sebenarnya ....
129 Diawasi
130 Hi, Son!
131 Satu persatu
132 Welcome back
133 Pulang
134 Bahagia
135 Kejahatan tidak akan bertahan
136 Akhir dari kejahatan
137 Lunturnya ego demi kebahagiaan
138 Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139 Sabotase
140 Menangkap pengkhianat
141 Berakhirnya sebuah kejahatan
142 Bahagia
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Resepsi yang kacau
2
Hati yang kau sakiti
3
Kau datang membawa luka
4
Garangan buntung
5
Puaskan sakiti aku
6
Mertua kang drama
7
Belajar tanpamu
8
Tetanggaku bosku
9
Siapa Mama Radit?
10
Pria misterius
11
Aku bukan patung!
12
Aska Kendrick Rusady
13
Istri orang begitu menggoda
14
Perasaan tak terbendung
15
Janda bolong?
16
Percikan api
17
Cinta dan gairah
18
Mau papa baru
19
Perlawanan Kirana
20
Detektif dadakan
21
Bos memang selalu menang
22
Mendamba
23
Rasanya menyakitkan
24
Pertengkaran sengit
25
Keluarga parasit
26
Radio rusak
27
Sikap Zidan
28
Teka-teki
29
Kejutan!
30
Mulai tergantikan
31
Bercerai?
32
Puber kedua?
33
Menuntut
34
Pria idaman
35
Sepenggal luka
36
Tertipu!
37
Kecelakaan?
38
Perang dimulai
39
Rencana
40
Masa lalu Kirana
41
Mengakui
42
Calon istri?
43
Dipecat!
44
Miskin
45
Diusir
46
Menepati janji
47
Sudah tobat
48
Jeng ... Jeng
49
Kasihan deh kamu!
50
Balasan setimpal
51
Liburan
52
Ingin bercinta
53
Bercinta denganmu
54
Berakhir
55
Nyesel, kan? Rasain!
56
Jadi janda karena janda
57
Janda sehari
58
Oh ternyata
59
Satu kenyataan terungkap
60
Terbongkar
61
Berkorban
62
Rencana
63
Hamil?
64
Suami istri
65
Kenikmatan yang diteguk
66
Wanita istimewa
67
Nyonya rumah
68
Kendrick mulai ragu
69
Debat dua pria
70
Menyalakan sumbu
71
Ujian
72
Ujian
73
Calon ayah
74
Mengibarkan bendera perang
75
Menunggu sang waktu
76
Bersamamu
77
Janji
78
Mantan pemain yang manis
79
Pria asing
80
Pembenci mulai muncul
81
Berkumpul keluarga
82
Perusuh
83
Ratapan gamang
84
Rencana Rajendra
85
Ujian cinta
86
Kabar buruk!
87
Rumit
88
Jahat sekali
89
Masa lalu
90
Yang terjadi
91
Dia siapa?
92
Saling menguatkan
93
Mulai beraksi
94
Promosi
95
Sadar?
96
Perang dingin
97
Belajar menerima
98
Sadar
99
Perasaan buruk
100
Pertanda apakah ini?
101
Rahasia Kendrick
102
Kendrick selingkuh?
103
Benarkah berkhianat?
104
Penjelasan
105
Keras kepala Rajendra
106
Surat Zidan
107
Kepulangan Baby Ricky
108
Dalang
109
Sebuah rahasia
110
Aksi tiga pria
111
Fakta baru
112
Malam panas
113
Melancarkan aksi
114
Bersamamu
115
Akhirnya tahu
116
Axel Mananta Putra
117
Harus lebih licik
118
Penyatuan kerinduan
119
Di depan mata
120
Seperti keluarga
121
Kumpul-kumpul
122
Kedatangan tamu
123
Kabar buruk!
124
Hidup atau mati?
125
Jasad
126
Amarah Kirana
127
Nekad
128
Sebenarnya ....
129
Diawasi
130
Hi, Son!
131
Satu persatu
132
Welcome back
133
Pulang
134
Bahagia
135
Kejahatan tidak akan bertahan
136
Akhir dari kejahatan
137
Lunturnya ego demi kebahagiaan
138
Berakhirnya permusuhan ayah dan anak
139
Sabotase
140
Menangkap pengkhianat
141
Berakhirnya sebuah kejahatan
142
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!