Bab 4 Penolakan

3 hari yang lalu,

Sebuah sedan hitam meluncur masuk ke dalam sebuah perumahan elite menuju salah satu rumah dengan gerbang putih yang tinggi.

Tiinnn

Seorang satpam tampak lari dan membuka pintu gerbang, bersamaan dengan masuknya sedan hitam itu ke dalam halaman rumah sang satpam membungkuk hormat.

Seorang pria tinggi tegap tampak keluar dari mobil dengan stelan jas hitam rapi. Namun ia tak segera beranjak dari samping pintu mobilnya. Memindai sekitar, kemudian membuang muka dan menghela nafas kasar. Hampir satu bulan ini ia tak menginjakkan kaki di rumah ini, karena suatu hal ia yang biasanya seminggu sekali datang itu menjadi enggan bertemu dengan putra semata wayangnya yang ia titipkan kepada ibunya.

Dengan langkah gontai ia masuk ke dalam rumah. Menuju lantai dua, tepat saat hendak menginjak tangga ketiga ada yang memanggil.

"Sayang.."

Memutuskan untuk berbalik dan menuju sofa tempat seorang perempuan tua yang duduk sambil memegang alat rajut, dan masih terlihat cantik di usianya hampir 60 tahun. Menatapnya dengan senyum. Dialah mami Lina_ibu Adrian.

"Hai mom..apa kabar? " ucapnya pelan, terlihat resah dan lelah.

"Kukira kau sudah lupa dengan Dani" ucap sang ibu, sedikit mengangkat dagunya menatap kedalam manik Adrian.

Merasa bersalah, sekian lama tak mengunjungi putranya, Adrian hanya meraup wajahnya pelan kemudian duduk mendekati ibunya.

"Momm, kau tahu aku menyayanginya melebihi diriku sendiri" mata Adrian menatap kosong meja di depannya.

"Lalu, kau lama tak datang hanya karena wanita itu? " tanya mami Lina menelisik, menatap tajam putra kesayangannya itu.

Flashback

Dada Adrian sesak mengingatnya, iya... kira-kira sebulan yang lalu, Adrian mengajak Laura untuk mendekatkan gadis yang dicintainya itu pada putranya. Laura adalah adik kelas SMA Adrian, mereka bertemu kembali setelah sekian tahun. Dan mencoba membuka hatinya kembali pada wanita setelah dikhianati mantan istrinya.

Adrian tak berniat menggantikan Andina_mantan istrinya dengan Laura sebagai ibu sambung dari putranya. Bagaimanapun, dalam hatinya masih tersisa sedikit trauma yang menyakitkan. Dan ia pun memutuskan menjadi single parent untuk putranya. Namun pertemuannya yang awalnya tak sengaja dengan Laura diikuti pertemuan-pertemuan lainnya yang intens, membuatnya goyah.

Laura Michiel, pemilik wajah cantik nan sensual adalah seorang desainer perhiasan ternama pemilik 'Lau jewelry', hampir setiap pagelaran fashion di negaranya bekerjasama dengannya. Gadis berwajah oriental ini dulunya juga adalah model remaja terfavorit di zamannya.

Laura dengan segala pesonanya, perhatiannya dan kepossesivannya membuat Adrian yang telah lama tidak merasakan kasih sayang seorang pasangan pun seperti diterbangkan di atas awan.

Seperti hari itu, tepat disaat hubungan mereka menginjak tahun ke empat dan Laura mengatakan siap menjadi istri Adrian dan ibu sambung bagi Dani maka Adrian pun bersemangat mempertemukan mereka untuk pertama kalinya.

Saat Dani yang beranjak remaja dengan segala kenakalan dan keingintahuannya malah mengatakan hal di luar dugaan.

"Daddy mau menikah lagi? " tanya Dani acuh tanpa melihat sepasang orang dewasa yang sejak tadi duduk di didepannya.

"Daddy butuh pendamping dan kau butuh ibu boy, yang akan menyayangimu dan memperhatikanmu" ucap Adrian lembut menatap putranya yang sama sekali tak melihatnya.

"Mungkin hanya daddy yang butuh, mommiku adalah oma dan selamanya begitu" Dani beranjak pergi tanpa pamit meninggalkan dua orang yang sama-sama diam dengan pikiran masing-masing.

"Sepertinya aku tak direstui" ucap Laura menatap nanar sang kekasih. "Tapi tak mengapa, bukankah putramu ikut mommi Lina, jadi kita tetap bisa menikah kan"

"Lau.. aku menikah bukan hanya semata-mata untuk diriku, tapi untuk ibu anakku" ucap Adrian tegas setelah sedikit kecewa mendengar pernyataan sang kekasih.

"Oh.. ya, bagiku lebih terkesan kau terlalu memanjakan putramu, sehingga tentang pasanganpun kau harus bertanya padanya. Atau mungkin kau lama tak menikah hanya karena takut dengan Dani? Dia akan menerimaku akhirnya kalau kita sudah menikah" ucap Laura tak mau kalah. Ia tak habis pikir dengan kekasihnya itu. Menikah ya menikah saja, mengapa harus perduli dengan anaknya yang bahkan tak seatap dengannya

"Lau.. sudah kukatakan dari awal, aku menikah untuk putraku. Agar dia merasakan kasih sayang seorang ibu. Segala yang aku lakukan untuk kebahagiaanya, dia yang pertama" Adrian membuang muka, ia kecewa dengan pernyataan kekasihnya tentang putranya. Karena sampai kapanpun, ia akan lebih mementingkan kebahagiaan putranya diatas kebahagiaannya sendiri.

"Kalau begitu kita putus, aku tak bisa meneruskan hubungan ini, kita tak sejalan" ucap Laura asal.

"Lau.. kau yakin dengan keputusanmu" Adrian menatap dalam manik hitam kekasihnya, sementara sang gadis yang sejak tadi terlihat tidak baik-baik saja mencoba tenang.

"Sangat!! Karena kau yang selalu lemah dengan keberadaan putramu itu " Jari telunjuknya mengarah ke depan wajah kekasihnya, menyambar tas diatas meja dan meninggalkan Adrian.

End..

"Entahlahh.. jangan bahas itu mom. Dimana anakku?" Adrian segera berdiri, memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.

"Di belakang, main basket" jawab mami Alesia meneruskan rajutannya. Sebenarnya ia tak ingin ikut campur urusan putranya, namun kalau menyangkut cucu kesayangannya, ia terpaksa ikut serta.

Dug... Dug.. Dug...

Suara drible bola terdengar intens di telinga. Adrian melangkah pelan mendekati lapangan basket. Namun ia berhenti ketika sampai di ujung pintu tempatnya berdiri. Berputar 90 derajat, menghempaskan punggungnya menempel pada batang pintu.

Memperhatikan lekat putra semata wayangnya yang tak lagi anak-anak. Ya..usia Dani sekarang 13 tahun, dan itu berarti sudah hampir 12 tahun ia hanya hidup sendiri tanpa pendamping. Andina_mantan istrinya itu meninggalkannya saat usia Dani belum genap satu tahun. Dan setelah itu, sepertinya tak ada lagi keinginannya untuk mencari pengganti. Sampai datanglah Laura, yang sedikit bisa mengisi kekosongan hatinya. Dan ternyata mendapat penolakan dari putra kesayangannya itu.

Adrian resah, ia tak bisa kehilangan Laura pun tak bisa mengacuhkan penolakan putranya. Karena pada akhirnya kebahagian yang ia miliki adalah milik putranya. Sedangkan ia, hanyalah orang yang memperjuangkannya saja.

'Apakah kebahagiaan tak pernah berpihak kepadaku? Bahkan saat aku merasa bahagia itu sudah di depan mataku saja dia bisa memudar dan hilang dengan begitu cepatnya. Atau mungkin hati ini benar-benar diciptakan untuk mati rasa. Dan akan seperti ini selamanya' Adrian Orion Ilyasa.

Tap... tap... tap...

"Hai boy, mau melawan daddy? " langkahnya terhenti di dekat ring basket, mengulas senyum di bibirnya, menantang sang putra.

"Daddy sudah tua, apa tak malu nanti kalau kalah denganku" sahut sang putra melirik ayahnya dengan tangan menangkup bola.

"Kalah? " melepas jas dan melemparnya ke pinggir lapangan. Adrian melipat ujung kemejanya hingga kesiku, membuka dua kancing paling atas kemudian mengacak rambutnya asal.

Melangkah mendekati sang putra " Bahkan kau sudah gemetaran melihat daddy hmm.. " dengan senyum mengintimidasi mengambil bola dari tangan Dani dan mendriblenya.

"Dadd..kau menginginkan sesuatu dariku? " tanya sang putra.

"Tidak boy.. "

"Aku tak yakin.. ini baru jam berapa, daddy seharusnya di kantor kan" tanya sang putra penuh selidik, karena masih jam kerja dan tak mungkin ayahnya itu meninggalkan kantor begitu saja.

"Aku sengaja mengosongkan jadwalku " ucap Adrian kepada putranya yang menatapnya tak percaya.

"Daddy ada masalah? "

"Hmmm... daddy hanya ingin bicara denganmu. Obrolan santai " Adrian menunduk fokus dengan bola di tangannya dan kemudian melemparnya tepat ke dalam ring.

"Tak perlu melawanku kalau daddy hanya ingin bicara" menatap sang ayah " Bahkan daddy selalu kalah denganku, masih mau melawanku" sungut sang putra.

Adrian tersenyum " Lain kali daddy pasti akan mengalahkanmu... hanya butuh beberapa latihan saja" membelai pucuk kepala dan memukul pelan lengan sang putra yang tingginya hampir sepadan dengannya. Kemudian merangkul sang putra berjalan menepi ke pinggir lapangan.

Dan disinilah mereka, ayah dan anak duduk di bangku putih memanjang. Sesekali terdengar gelak tawa sang ayah mengejek putranya yang mulai remaja itu.

" Boy... apa kau.. marah dengan daddy, kemarin?" tanya Adrian hati-hati. Matanya mengerjap dan menunggu reaksi sang putra yang hanya diam menunduk menatap kosong udara di depannya.

" Marah untuk apa dad? " Dani mengangkat wajahnya dan berekspresi datar.

"Tante Laura.. "

"Daddy mau menikahi wanita itu? tak usah peduli denganku, menikah saja" sahut sang putra datar.

Adrian meraup wajahnya, mencoba menata ucapan selanjutnya. Kemudian menghembuskan nafasnya pelan.

"Daddy menikah bukan hanya untuk daddy tapi juga untukmu. Dia akan menjadi ibumu boy dan lagi_" ucapannya terputus ketika sang putra tiba-tiba memotongnya.

"Aku tak butuh ibu dad, sejak aku berusia satu tahun sampai sekarang. Aku hanya merasakan kasih sayang daddy dan oma, dan bagiku itu cukup aku tak mau yang lain. Ibu sambung, ibu pengganti, ibu tiri atau apalah sebutannya aku tak mau dan tak ingin memilikinya" mata sang putra berkaca-kaca. Mengingat dia yang dari kecil ditinggalkan mamanya dan sampai di umurnya yang sekarang sang mama tak berniat menemuinya sekalipun. Hanya dari foto lah dia mengenal mamanya, yang bahkan telah ia bakar habis semua foto mamanya di malam pergantian tahun.

Saat itu umurnya 10 tahun, ia menyaksikan sendiri video yang ditayangkan oleh infotainmen gosip di televisi. Seorang wanita yang mirip mamanya, bahkan namanya pun sama terpergok kamera pencari berita tengah bergelayut manja dengan seorang pengusaha muda beristri. Ia malu dan membakar habis satu-satunya memori dari orang yang melahirkannya itu.

"Aku tak menyukai tante Laura dad, ada satu hal yang membuatku tak menyukainya. Tapi kalau daddy tetap menginginkan tante Laura untuk menjadi pendamping daddy, jangan salahkan aku yang lebih memilih tinggal dengan oma, dan mungkin untuk seterusnya" Dani menatap jauh ruang kosong dihadapannya setelah sebelumnya ia melirik ayahnya yang terdiam mendengarkan.

Menaut jari dari kedua tangannya kemudian meletakkannya dibelakang kepalanya. Bersandar penuh pada bangku yang sedari tadi menempel dipunggungnya. Adrian mencoba menata hati, mencerna perkataan putranya.

Tak mudah memang kehidupan yang Adrian jalani selama ini. Ia menikah muda dengan Andina di usia 24 tahun, dimana saat itu beberapa cabang perusahaan ayahnya banyak yang ditutup karena pailit, memaksanya bekerja keras demi menyelamatkan satu-satunya perusahaan yang tersisa dari kebangkrutan.

Andina yang setelah menikah langsung hamil harus rela kehilangan perhatian Adrian yang sibuk mengembangkan perusahaannya. Mungkin karena itu juga di usia bayi mereka menginjak satu tahun, Andina memutuskan pergi meninggalkan keluarga kecilnya. Dan yang paling menyakitkan adalah ternyata ada seorang pengusaha kaya yang berada di belakangnya yang tak lain adalah kekasihnya.

...

Menepuk bahu putranya pelan " Daddy kembali ke kantor ya " melenggang pergi tanpa menunggu jawaban putranya.

Mengambil jasnya yang tadi ia lempar begitu saja ke tepi lapangan, meletakkannya dilengan bawah tangan kirinya menuju mobil. Kemudian masuk kedalam dan menghempaskan tubuhnya di jok. Pikirannya kalut harus mengambil keputusan, tubunya bersandar penuh pada jok dibelakangnya, matanya terpejam hingga terdengar ponselnya berbunyi.

" Ada apa lang? "

"Tuan..ada info"

"Apa? "

"Damar group resmi berpindahtangan hari ini Tuan"

"Apaa!!! Berani sekali Damar main-main denganku " Adrian memukul keras stir mobilnya. Wajahnya gusar, pria tambun itu berani menantangnya. "Ada yang lainnya?"

"Saya menyuruh jack mengawasi rumah Tuan Damar, Tuan"

"Bagus lang, segera kabari kalau ada yang penting"

"Siap Tuan"

##terimakasih masih mengikuti 🙏

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

ngos2an bacanya banyak argumen nya🥴

2022-12-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tak di duga
2 Bab 2 Tawanan
3 Bab 3 Apartemen Adrian
4 Bab 4 Penolakan
5 Bab 5 Laura Wedding
6 Bab 6 Belanja dengan Bodyguard
7 Bab 7 Masuk Angin
8 Bab 8 Pagi dengan Sarapan yang Aneh
9 Bab 9 Akio Itanamura Ilyasa
10 Bab 10 Posesif
11 Bab 11 Malam pertama ??
12 Bab 12 Kencan pertama?
13 Bab 13 Modus atau Tulus?
14 Bab 14 Hubungan yang Hambar
15 Bab 15 Penculikan
16 Bab 16 Sehari Bersama
17 Bab 17 Terlambat Pulang
18 Bab 18 Mengapa Tidak
19 Bab 19 Buah Manis Pengorbanan
20 Bab 20 Jatuh Cinta (Tony & Laura)
21 Bab 21 Ramen Pedas
22 Bab 22 Percakapan Malam
23 Bab 23 Tamu Cantik
24 Bab 24 Siapa Dia?
25 Bab 25 Jealous
26 Bab 26 A & A (Akio vs Adrian)
27 Bab 27 Magda Alya
28 Bab 28 Cemburu ??
29 Bab 29 Kebahagiaan dan Penyesalan
30 Bab 30 Makan Malam
31 Bab 31 Rasa dan menikah
32 Bab 32 Penguntit cantik (Sharon Dania)
33 Bab 33 Vuoi sposarmi ? ( Menikahlah denganku?)
34 Bab 34 Ada apa dengan Ardi dan Vina?
35 Bab 35 Adu jotos atau Adu mulut?
36 Bab 36 Lelaki Tua dan Anak Kecil
37 Bab 37 Kencan siang bolong
38 Bab 38 Menginap (1)
39 Bab 39 Menginap (2)
40 Bab 40 Penculik (1)
41 Bab 41 Penculik (2) & Berjuang Lagi
42 Bab 42 Lelah
43 Bab 43 Dua minggu
44 Bab 44 Malam Minggu
45 Bab 45 Sisi Lain
46 Bab 46 Hari yang aneh
47 Bab 47 Monday
48 Bab 48 Jalan Sore
49 Bab 49 Nasi Baso dan Mie Bucin
50 Bab 50 Hari Ketiga
51 Bab 51 Rindu Kamu
52 Bab 52 Kenangan
53 Bab 53 Rindu
54 Bab 54 Piyama yang Tertukar
55 Bab 55 Kejutan Akio
56 Bab 56 Pembalut
57 Bab 57 The Wedding Day
58 Bab 58 Sandiwara yang Menjiwai
59 Bab 59 Dinner
60 Bab 60 Malam pertama (Berdua)
61 Bab 61 Breakfast
62 Bab 62 Pagi Pertama(Ibu dan Istri)
63 Bab 63 Hampir Saja (Ketahuan)
64 Bab 64 Hati Akio
65 Bab 65 Terkilir
66 Bab 66 Ikhlas
67 Bab 67 Jepang
68 Bab 68 Festival Kembang Api
69 Episode 69 Mulai Nyaman
70 Bab 70 Usaha yang Gagal
71 Bab 71 Sapporo dan Akio
72 Bab 72 Akhirnya....
73 Bab 73 She is My Wife
74 Bab 74 Titik Cerah
75 Bab 75 Suamimu
76 Bab 76 Perkelahian
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 Limfoma
81 Bab 81 Sakit
82 Bab 82 Susahnya Bilang Maaf
83 Bab 83 Marahnya Laila
84 Bab 84 Kotak Pink dengan Pita Biru
85 Bab 85 I Love You
86 Bab 86 Hilangnya Mela
87 bab 87 Hilangnya Mela (2)
88 Bab 88 Aksi Penyelamatan
89 Bab 89 Tersiksa
90 Bab 90 Cuti Terakhir
91 Bab 91 Dani (Bumi Perkemahan)
92 Bab 92 Kecelakaan
93 Bab 93 Interaksi Kecil
94 Bab 94 Menginap
95 Bab 95 Amore Mio
96 Bab 96 MRI
97 Bab 97 Andina Kembali
98 Bab 98 UGD
99 Bab 99 Mama?
100 Bab 100 Kembali ke Rumah
101 Bab 101 Berhasil!
102 Bab 102 Pertengkaran
103 Draft 103 Bayangan Semu
104 Bab 104
105 bab 105
106 Bab 106 Penyatuan (Area 21+)
107 Bab 107 Ada yang Aneh
108 Bab 108 Pertemuan
109 Bab 109 Terpisah
110 Bab 110 Kedai Donat
111 Bab 111 Pilu
112 Bab 112 PMS atau?
113 Bab 113 Ketahuan
114 Bab 114 Hanya PMS (Pre Menstrual Syndrome)
115 BB 115 Penyerangan (1)
116 Bab 116 Penyerangan (2)
117 Bab 117 Gara-gara Sup (21+)
118 Bab 118 Gara-gara Sup (Berlanjut 21+)
119 Bab 119 Status Baru
120 Bab 120 Right Here Waiting For You
121 Bab 121 Indonesia
122 Bab 122 Terlalu Bahagia
123 Bab 123 Jatuh
124 Bab 124 Maaf
125 Bab 125 Ada yang Berubah
126 Bab 126 Ternyata Cinta
127 Bab 127 Mantan Menantu
128 Bab 128 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
129 Bab 129 Hanya Bertemu
130 Bab 130 Menangis
131 Bab 131 Hanya Rindu
132 Bab 132 Tertangkap
133 Bab 133 Tidak Lama (Firasat)
134 Bab 134 Benar-benar Tidak Lama
135 bab 135 Indonesia
136 bab 136 Sedih yang Berlipat
137 bab 137 Perseteruan
138 Bab 138 Harus Berani
139 Bab 139 Berat, Biar Aku Saja
140 Bab 140 Mencari Perhatian
141 Bab 141 Tragedi Dorayaki
142 bab 142 Tertunda
143 bab 143 Kau hanya Mengkhawatirkannya?
144 Bab 144 Ayah dan Anak
145 Bab 145 Menjaga Kepercayaan
146 Bab 146 Puncak Kemarahan
147 Bab 147
148 Bab 148 Malaikat tak Bersayap
149 Bab 149 Syarat
150 Bab 150 Kesiangan
151 Bab 151 Meninggalkan Adrian?
152 Bab 152 Maaf
153 Bab 153 MArSMelow
154 Bab 154 Dua Hal yang Berhubungan
155 Bab 155 Utusan yang Kosong
156 Bab 156 Diagnosa yang Parah
157 Bab 157 Sebuah Rencana
158 Bab 158 Bukan Yang Tua
159 Bab 159 Kedatangan Lola
160 Bab 160 Plan A
161 bab 161 Aksi
162 Bab 162 Pergi
163 Bab 163 Sebuah Alasan
164 Bab 164 Hati yang Sibuk
165 Bab 165 Tempat Biasa
166 Bab 166 Hilang
167 Bab 167 Kabar Sendu
168 Bab 168 Galau
169 Bab 169 Kebekuan
170 Bab 170 PENIPUAN!!
171 Bab 171 Poor
172 Bab 172 Bertemu
173 Bab 173 Senjata Makan Tuan
174 bab 174 Bencana Dasi
175 Bab 175 Swiss
176 Bab 176 Wanita Berkerudung
177 Bab 177 Dia lagi!
178 Bab 178 Rumah Sakit
179 Bab 179 Orang Aneh
180 Bab 180 Nasihat
181 Bab 181 Tragedi Pagi Hari
182 Bab 182 Jodoh untuk Mela
183 Bab 183 Kuliah Lagi
184 Bab 184 Yang Berlalu
185 Bab 185 Yang Berlalu (2)
186 BB 186 Apakah orang yang sama?
187 Bab 187 Cemburu Buta
188 Bab 188 Mr. Posesif
189 Bab 189 Anugerah
190 Bab 190 Ada Apa dengan Laura?
191 Bab 191 Huru Hara
192 Bab 192 Mengidam
193 Bab 193 Bermuka Dua
194 Bab 194 Babang Tamvan
195 Bab 195 Memilih Universitas
196 Bab 196 Laura Berbeda
197 Bab 197 Jatuh
198 Bab 198 Kehilangan
199 Bab 199 Sebuah Pesan
200 Bab 200 Beraksi
201 Bab 201 Hati Yang Terluka
202 Bab 202 Salah Paham
203 Bab 203 Sibuk
204 Bab 204 Puasa
205 bab 205 St. Moritz
206 206 St. Moritz 2
207 bab 207 Romantisme Zurich
208 Bab 208 Perpisahan
209 Bab 209 Next..
210 Bab 210 Sebuah Syarat
211 Bab 211 Hari Istimewa
212 Bab 212 I am Right Here Waiting For You
213 Bab 213 Keputusan Terakhir
214 Bab 214 Malaikat kecil
215 Bab 215
216 Bab 216 Panik
217 Bab 217
218 Bab 218 Perpisahan
219 Bab 219 Sesuatu yang Tersembunyi
220 Bab 220 Sosok Misterius
221 Bab 221
222 Bab 222
223 Bab 223 Perasaan Yang Sama
224 Bab 224 Siapa Dia?
225 Bab 225 Berdamai dengan Kenyataan
226 Bab 226 Konsekuensi
227 Bab 227 Ulang Tahun Sederhana
228 Bab 228 Swiss dan Carla
229 Bab 229
230 Bab 230 Ingin Bertemu Ayah
231 Bab 231 Keluarga
232 Bab 232
233 Bab 233 Anugerah Terindah
234 Bab 234
235 Bab 235
236 Bab 236
237 Bab 237
238 Bab 238
239 Bab 239
240 Bab 240
241 Bab 241
242 Bab 242
243 Bab 243
244 Bab 244
245 Bab 245
246 Bab 246
247 Bab 247
248 Bab 248
249 Bab 249
250 Bab 250
251 Bab 251
252 Bab 252
253 Bab 253
254 Perkenalan Novel Baru
255 Bab 255
256 Bab 256 Ending
257 Terima kasih untuk Uda
258 Pisah Sambut
Episodes

Updated 258 Episodes

1
Bab 1 Tak di duga
2
Bab 2 Tawanan
3
Bab 3 Apartemen Adrian
4
Bab 4 Penolakan
5
Bab 5 Laura Wedding
6
Bab 6 Belanja dengan Bodyguard
7
Bab 7 Masuk Angin
8
Bab 8 Pagi dengan Sarapan yang Aneh
9
Bab 9 Akio Itanamura Ilyasa
10
Bab 10 Posesif
11
Bab 11 Malam pertama ??
12
Bab 12 Kencan pertama?
13
Bab 13 Modus atau Tulus?
14
Bab 14 Hubungan yang Hambar
15
Bab 15 Penculikan
16
Bab 16 Sehari Bersama
17
Bab 17 Terlambat Pulang
18
Bab 18 Mengapa Tidak
19
Bab 19 Buah Manis Pengorbanan
20
Bab 20 Jatuh Cinta (Tony & Laura)
21
Bab 21 Ramen Pedas
22
Bab 22 Percakapan Malam
23
Bab 23 Tamu Cantik
24
Bab 24 Siapa Dia?
25
Bab 25 Jealous
26
Bab 26 A & A (Akio vs Adrian)
27
Bab 27 Magda Alya
28
Bab 28 Cemburu ??
29
Bab 29 Kebahagiaan dan Penyesalan
30
Bab 30 Makan Malam
31
Bab 31 Rasa dan menikah
32
Bab 32 Penguntit cantik (Sharon Dania)
33
Bab 33 Vuoi sposarmi ? ( Menikahlah denganku?)
34
Bab 34 Ada apa dengan Ardi dan Vina?
35
Bab 35 Adu jotos atau Adu mulut?
36
Bab 36 Lelaki Tua dan Anak Kecil
37
Bab 37 Kencan siang bolong
38
Bab 38 Menginap (1)
39
Bab 39 Menginap (2)
40
Bab 40 Penculik (1)
41
Bab 41 Penculik (2) & Berjuang Lagi
42
Bab 42 Lelah
43
Bab 43 Dua minggu
44
Bab 44 Malam Minggu
45
Bab 45 Sisi Lain
46
Bab 46 Hari yang aneh
47
Bab 47 Monday
48
Bab 48 Jalan Sore
49
Bab 49 Nasi Baso dan Mie Bucin
50
Bab 50 Hari Ketiga
51
Bab 51 Rindu Kamu
52
Bab 52 Kenangan
53
Bab 53 Rindu
54
Bab 54 Piyama yang Tertukar
55
Bab 55 Kejutan Akio
56
Bab 56 Pembalut
57
Bab 57 The Wedding Day
58
Bab 58 Sandiwara yang Menjiwai
59
Bab 59 Dinner
60
Bab 60 Malam pertama (Berdua)
61
Bab 61 Breakfast
62
Bab 62 Pagi Pertama(Ibu dan Istri)
63
Bab 63 Hampir Saja (Ketahuan)
64
Bab 64 Hati Akio
65
Bab 65 Terkilir
66
Bab 66 Ikhlas
67
Bab 67 Jepang
68
Bab 68 Festival Kembang Api
69
Episode 69 Mulai Nyaman
70
Bab 70 Usaha yang Gagal
71
Bab 71 Sapporo dan Akio
72
Bab 72 Akhirnya....
73
Bab 73 She is My Wife
74
Bab 74 Titik Cerah
75
Bab 75 Suamimu
76
Bab 76 Perkelahian
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 Limfoma
81
Bab 81 Sakit
82
Bab 82 Susahnya Bilang Maaf
83
Bab 83 Marahnya Laila
84
Bab 84 Kotak Pink dengan Pita Biru
85
Bab 85 I Love You
86
Bab 86 Hilangnya Mela
87
bab 87 Hilangnya Mela (2)
88
Bab 88 Aksi Penyelamatan
89
Bab 89 Tersiksa
90
Bab 90 Cuti Terakhir
91
Bab 91 Dani (Bumi Perkemahan)
92
Bab 92 Kecelakaan
93
Bab 93 Interaksi Kecil
94
Bab 94 Menginap
95
Bab 95 Amore Mio
96
Bab 96 MRI
97
Bab 97 Andina Kembali
98
Bab 98 UGD
99
Bab 99 Mama?
100
Bab 100 Kembali ke Rumah
101
Bab 101 Berhasil!
102
Bab 102 Pertengkaran
103
Draft 103 Bayangan Semu
104
Bab 104
105
bab 105
106
Bab 106 Penyatuan (Area 21+)
107
Bab 107 Ada yang Aneh
108
Bab 108 Pertemuan
109
Bab 109 Terpisah
110
Bab 110 Kedai Donat
111
Bab 111 Pilu
112
Bab 112 PMS atau?
113
Bab 113 Ketahuan
114
Bab 114 Hanya PMS (Pre Menstrual Syndrome)
115
BB 115 Penyerangan (1)
116
Bab 116 Penyerangan (2)
117
Bab 117 Gara-gara Sup (21+)
118
Bab 118 Gara-gara Sup (Berlanjut 21+)
119
Bab 119 Status Baru
120
Bab 120 Right Here Waiting For You
121
Bab 121 Indonesia
122
Bab 122 Terlalu Bahagia
123
Bab 123 Jatuh
124
Bab 124 Maaf
125
Bab 125 Ada yang Berubah
126
Bab 126 Ternyata Cinta
127
Bab 127 Mantan Menantu
128
Bab 128 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
129
Bab 129 Hanya Bertemu
130
Bab 130 Menangis
131
Bab 131 Hanya Rindu
132
Bab 132 Tertangkap
133
Bab 133 Tidak Lama (Firasat)
134
Bab 134 Benar-benar Tidak Lama
135
bab 135 Indonesia
136
bab 136 Sedih yang Berlipat
137
bab 137 Perseteruan
138
Bab 138 Harus Berani
139
Bab 139 Berat, Biar Aku Saja
140
Bab 140 Mencari Perhatian
141
Bab 141 Tragedi Dorayaki
142
bab 142 Tertunda
143
bab 143 Kau hanya Mengkhawatirkannya?
144
Bab 144 Ayah dan Anak
145
Bab 145 Menjaga Kepercayaan
146
Bab 146 Puncak Kemarahan
147
Bab 147
148
Bab 148 Malaikat tak Bersayap
149
Bab 149 Syarat
150
Bab 150 Kesiangan
151
Bab 151 Meninggalkan Adrian?
152
Bab 152 Maaf
153
Bab 153 MArSMelow
154
Bab 154 Dua Hal yang Berhubungan
155
Bab 155 Utusan yang Kosong
156
Bab 156 Diagnosa yang Parah
157
Bab 157 Sebuah Rencana
158
Bab 158 Bukan Yang Tua
159
Bab 159 Kedatangan Lola
160
Bab 160 Plan A
161
bab 161 Aksi
162
Bab 162 Pergi
163
Bab 163 Sebuah Alasan
164
Bab 164 Hati yang Sibuk
165
Bab 165 Tempat Biasa
166
Bab 166 Hilang
167
Bab 167 Kabar Sendu
168
Bab 168 Galau
169
Bab 169 Kebekuan
170
Bab 170 PENIPUAN!!
171
Bab 171 Poor
172
Bab 172 Bertemu
173
Bab 173 Senjata Makan Tuan
174
bab 174 Bencana Dasi
175
Bab 175 Swiss
176
Bab 176 Wanita Berkerudung
177
Bab 177 Dia lagi!
178
Bab 178 Rumah Sakit
179
Bab 179 Orang Aneh
180
Bab 180 Nasihat
181
Bab 181 Tragedi Pagi Hari
182
Bab 182 Jodoh untuk Mela
183
Bab 183 Kuliah Lagi
184
Bab 184 Yang Berlalu
185
Bab 185 Yang Berlalu (2)
186
BB 186 Apakah orang yang sama?
187
Bab 187 Cemburu Buta
188
Bab 188 Mr. Posesif
189
Bab 189 Anugerah
190
Bab 190 Ada Apa dengan Laura?
191
Bab 191 Huru Hara
192
Bab 192 Mengidam
193
Bab 193 Bermuka Dua
194
Bab 194 Babang Tamvan
195
Bab 195 Memilih Universitas
196
Bab 196 Laura Berbeda
197
Bab 197 Jatuh
198
Bab 198 Kehilangan
199
Bab 199 Sebuah Pesan
200
Bab 200 Beraksi
201
Bab 201 Hati Yang Terluka
202
Bab 202 Salah Paham
203
Bab 203 Sibuk
204
Bab 204 Puasa
205
bab 205 St. Moritz
206
206 St. Moritz 2
207
bab 207 Romantisme Zurich
208
Bab 208 Perpisahan
209
Bab 209 Next..
210
Bab 210 Sebuah Syarat
211
Bab 211 Hari Istimewa
212
Bab 212 I am Right Here Waiting For You
213
Bab 213 Keputusan Terakhir
214
Bab 214 Malaikat kecil
215
Bab 215
216
Bab 216 Panik
217
Bab 217
218
Bab 218 Perpisahan
219
Bab 219 Sesuatu yang Tersembunyi
220
Bab 220 Sosok Misterius
221
Bab 221
222
Bab 222
223
Bab 223 Perasaan Yang Sama
224
Bab 224 Siapa Dia?
225
Bab 225 Berdamai dengan Kenyataan
226
Bab 226 Konsekuensi
227
Bab 227 Ulang Tahun Sederhana
228
Bab 228 Swiss dan Carla
229
Bab 229
230
Bab 230 Ingin Bertemu Ayah
231
Bab 231 Keluarga
232
Bab 232
233
Bab 233 Anugerah Terindah
234
Bab 234
235
Bab 235
236
Bab 236
237
Bab 237
238
Bab 238
239
Bab 239
240
Bab 240
241
Bab 241
242
Bab 242
243
Bab 243
244
Bab 244
245
Bab 245
246
Bab 246
247
Bab 247
248
Bab 248
249
Bab 249
250
Bab 250
251
Bab 251
252
Bab 252
253
Bab 253
254
Perkenalan Novel Baru
255
Bab 255
256
Bab 256 Ending
257
Terima kasih untuk Uda
258
Pisah Sambut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!