Teng ... Teng ... Teng
Terdengar suara lonceng yang berbunyi pertanda jam istirahat sudah tiba.
Anak-anak nampak antusias dan berhamburan keluar kelas, ada yang langsung pergi ke kantin, ada yang ke perpustakaan, ada yang sekadar duduk-duduk sambil ngobrol dengan sesama teman.
Jenny melangkahkan kakinya ke arah toilet wanita, sudah sejak tadi dia menahan hasratnya untuk buang air kecil.
Tidak banyak anak-anak yang mengantri di toilet, Jenny kemudian langsung masuk dan menuntaskan hasratnya itu, setelah selesai Jenny kemudian keluar dari toilet.
Baru saja Jenny berjalan melangkah keluar dari toilet, tiba-tiba dihadapannya kembali muncul sosok itu, sosok lelaki dengan memakai hoodie berwarna hitam menatap tajam ke arahnya.
"Hai!" sapanya.
"Kamu siapa sih? Manusia atau hantu?" tanya Jenny memberanikan diri.
"Aku juga tidak tahu! Tapi yang aku tahu, aku selalu melihatmu dan hanya kau yang bisa melihat keberadaanku!" jawab si lelaki itu.
"Lalu aku harus memanggilmu siapa? Mr. Han?" tanya Jenny.
"Mr. Han??"
"Iya, Mr. Hantu!" cetus Jenny.
"Sorry, aku masih muda, jangan panggil Mr!" protes lelaki itu.
"Lalu?"
"Panggil aku Kak Han saja, usiaku sedikit lebih tua darimu kok!"
"Kak Han?? Memangnya namamu beneran Han??"
"Kan kamu tadi bilang, Han itu Hantu!"
"Ooh, jadi kamu ngaku nih kalau kamu hantu, lalu apa maksudmu selalu datang dan muncul di hadapanku??" tanya Jenny.
"Mungkin takdir!" sahut Han.
"Takdir?"
"Yah, siapa tau kau bisa menolongku mencari tau siapa aku, ngomong-ngomong kau tidak takut kan bicara padaku??" tanya Han.
"Tidak, asal kau jangan seram-seram, aku takut kalau lihat sesuatu yang menyeramkan!" sahut Jenny.
"Oh, untung wajahku tampan ya!"
"Hmm, dasar hantu narsis!" sungut Jenny.
Tiba-tiba Jenny terperanjat saat merasakan ada yang menepuk keras bahunya dari arah belakang, spontan Jenny langsung menoleh ke belakang.
"Ika??"
"Kau bicara sama siapa sih Jen? tanya Ika, salah satu teman terdekat Jenny yang otaknya paling brilian.
"Hmm, lagi latihan nyanyi!" sahut Jenny asal.
"Ah, masa iya nyanyi? Kamu seperti orang yang lagi ngomong tau!" cetus Ika.
Sementara Han masih berdiri di dekat Jenny Sambil tertawa cekikikan melihat ekspresi wajah Ika yang terlihat bingung.
"Sudahlah, kita ke kantin yuk ah, Perutku lapar juga nih!" ujar Jenny yang langsung menarik tangan Ika menuju ke arah kantin.
Di kantin itu terlihat ramai, Banyak anak-anak yang makan di sana. sehingga meja kantin itu terlihat penuh.
"Yah bangkunya penuh Jen, Sepertinya kita tidak bisa makan deh!" ujar Ika.
"Kalau kau mau duduk, kau pilih mana bangku yang kau mau, nanti dengan sendirinya orang yang duduk di bangku itu akan pergi!" ujar Han, si laki-laki misterius itu.
Jenny tidak membalas ucapan Han, karena dia tahu tidak ada orang yang bisa melihat Han kecuali dirinya.
Kemudian Jenny menarik tangan Ika ke sebuah meja yang dia inginkan, tiba-tiba 2 orang yang sedang makan di meja itu langsung pergi begitu saja meninggalkan meja itu, sehingga meja itu menjadi kosong, Jenny dan Ika lalu duduk di hadapan meja itu.
"Jen, Kenapa tiba-tiba mereka pergi ya?" tanya Ika heran.
Jenny kemudian melirik ke arah Han yang tersenyum sambil mengacungkan kedua ibu jarinya, Jenny langsung mengerti apa yang baru saja terjadi, Han telah membuat 2 orang yang yang duduk di tempat ini tadi pergi.
"Mungkin 2 orang tadi lagi kebelet, makanya tiba-tiba mereka pergi deh!" sahut Jeni asal.
"Oh, bisa jadi sih! Ya sudah deh, aku pesankan makan dulu ya, Kamu mau makan apa? Mau bubur ayam atau bakso?" tanya Ika.
"Bubur saja deh!" sahut Jenny.
"Oke!"
Ika kemudian langsung bergegas pergi untuk memesankan makanan pesanan mereka.
Han yang sedari tadi berdiri kemudian langsung duduk disebelah Jenny.
"Tadi Kak Han kan yang sudah menyuruh mereka pergi?" tanya Jenny setengah berbisik, karena dia takut suaranya didengar oleh orang lain.
"Yah, aku hanya meniup telinga mereka saja kok, dan mereka pergi begitu saja karena takut!" sahut Han.
"Dasar hantu usil! Kamu jangan tiba-tiba menampakan diri ya di jendela ke atau di mana, Aku takut tahu! kalau kau mau datang pelan-pelan saja jangan membuat orang kaget!" kata Jenny.
"Siap boss!"
****
Jenny dan Nesya turun dari dalam taksi ketika taksi itu berhenti di depan gerbang rumah mereka.
Setelah membayar taksi, Jenny kemudian masuk menggandeng Nesya ke dalam rumah yang terlihat sepi itu.
Di meja makan itu sudah terhidang aneka makanan, aromanya mengundang selera mereka, dan tanpa menunggu lama mereka langsung duduk menghadap meja itu siap untuk makan siang.
"Silakan makan Neng Jenny dan Neng Nesya!" ucap Bi Ecih ramah, sambil menuangkan minuman dingin ke dalam gelas dihadapan Jenny dan Nesya.
"Terimakasih Bi!" ucap Jenny dan Nesya.
Baru saja Jenny dan Nesya hendak menyantap makan siang mereka, tiba-tiba angin berhembus kencang dari arah jendela.
Langit yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap, mendung pun mulai menyelimuti.
Bi Ecih nampak sedang menutup jendela jendela yang ada di rumah itu supaya Angin tidak kembali masuk ke dalam rumah.
Cepat-cepat Jenny dan Nesya menyelesaikan makan siang mereka, setelah itu itu mereka beristirahat di kamar mereka masing-masing sambil memainkan ponsel mereka.
Jenny terperanjat kaget, pada saat masuk kedalam kamarnya, sosok lelaki bayangan itu terlihat sedang duduk di tepi ranjangnya, dengan memakai hoodie yang sama.
"Kak Han??"
"Jenny, aku selalu sakit dan kesulitan jikalau masuk ke dalam rumah ini! Sepertinya ada hawa jahat yang menguasai rumah ini! kau harus hati-hati Jen!" ujar Han yang wajahnya kini berubah menjadi pucat Pasi.
"Apa maksudmu? kau sendiri juga hantu!" cetus Jenny.
"Maaf aku tidak bisa banyak membantumu di rumah ini, mungkin di tempat lain kita bisa bertemu lagi, jaga dirimu, dan kau jangan mudah percaya dengan sesuatu yang kau lihat di depan matamu! Itu tipuan! Aku pergi ya!" kata Han yang tiba-tiba tubuhnya memudar dan berubah menjadi gumpalan asap yang keluar melalui celah jendela kamar Jenny.
Jeni terkesiap memandang apa yang ada di hadapannya itu, antara nyata dan tidak nyata, namun inilah kenyataannya, Jenny bisa melihat sesuatu yang tak kasat mata.
Bersambung ...
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Icha.dhenok 05
Lanjut kak.... moga ga pindah lapak
2022-04-02
1
Nurak Manies
bnr2 misterius 🤔🤔🤔
💪💪💖💖🌷🌷🌷
2022-01-21
0
Nurak Manies
😁😁😁😁
2022-01-21
0