Rain termangu melihat buket mawar itu. Bukan kali pertama dia mendapatkan buket bunga, banyak pelanggannya yang mengirimi bunga jika mereka merasa puas dengan kue-kue buatannya sebagai ucapan terima kasih.
Kapan Elang kemari? Rain melihat di area parkir dan hanya ada motor para pegawainya dan mobil merahnya di jam-jam segini. Jarang para pengunjung rumah sakit parkir di depan rukonya karena jarak ke rumah sakit sekitar 500 meter jadi lumayan lah.
Rain akhirnya memutuskan melanjutkan pekerjaannya. Mengurus Elang nanti malah nggak selesai pekerjaanku.
***
Elang selesai berolahraga di gym dekat dengan toko Rain dan segera membersihkan diri. Usai mandi dan tampak segar, Elang melirik jam tangan mahalnya.
Jam sembilan Pasti tokonya Rain sudah hampir buka.
Elang meminta salah seorang anak buahnya untuk mengganti mobil Porsche nya menjadi Range Rover hitamnya. Entah kenapa dia ingin mengganti mobilnya menjadi yang lebih luas. Sambil bersiul, Elang berjalan menuju mobil favoritnya yang terparkir.
Bunga sudah sampai di tangan nona Rain, boss.
Bagaimana reaksinya?
Biasa saja malah sedikit bingung.
Elang tersenyum. Khas Rain.
Kamu tunggu disana, awasi Rain sampai aku tiba.
Baik, boss.
Elang menstater mobil hitamnya dan meluncur menuju toko kue Rain.
***
Rain menatap puas jejeran cupcake rainbow buatannya. Tidak sia-sia mereka berangkat pagi-pagi karena jam sepuluh jejeran kue cantik itu akan diambil.
Suara ponsel Rain membuat gadis itu menoleh dan membuka tas Guccinya.
"Assalamualaikum mbak Tami" sapa Rain ramah.
"Wa'alaikum salam. Rain, mbak minta maaf nggak bisa ambil kuenya. Mobilnya mas Rendra mogok ini. Kalau Mbak minta tolong anterin bisa nggak? Pakai ojol juga gak papa tar mbak tambahin biayanya" jawab Tami.
"Udah mbak, ta anter saja. Takutnya nanti rusak kuenya, Sarah nangis lagi" kekeh Rain. Tami adalah anak sahabat Giselle mama Rain jadi hubungan mereka memang baik dari dulu. Sarah, anak Tami hendak berulang tahun yang ke lima.
"Beneran Rain? Nggak merepotkan?" tanya Tami.
"Ish, mbak Tami kayak sama siapa aja. Udah aku anterin sekarang biar nggak telat di acaranya Sarah."
"Tar mbak ganti uang bensinnya" kekeh Tami.
"Gampang lah!" Rain menutup ponselnya dan dibantu Enji dan Sinta mulai mengepak cupcake cantik itu.
"Mbak, memang mobilnya mbak Rain cukup? Kan pakai FIAT bukan Alphard" ujar Sinta.
"Cukuplah, cuma cupcake sepuluh dus kok" ucap Rain yakin.
***
Ketiga wanita itu hanya tersenyum kecut melihat mobil Rain yang ternyata penuh dengan tas duffle bag dan buku-buku.
"Harus bongkar ini" gerutu Rain yang membuat Sinta dan Enji tertawa.
"Mbak Rain sih mobilnya imut" komentar Sinta.
"Dah imut banyak barang lagi" sahut Enji.
"Bantuin kenapa? Nanti taruh di lantai dua saja dulu" gerutu Rain sambil manyun.
Sinta dan Enji tertawa. Ketika mereka hendak membongkar barang-barang Rain, sebuah Range Rover hitam masuk ke area parkir ruko. Setelah mobil itu berhenti, keluarlah Elang dari dalam mobil mewah itu.
"Hai Rain" sapanya.
Sinta dan Enji melongo melihat makhluk Tuhan yang paripurna.
"Masyaallah jodoh orang!" gumam Sinta.
"Mbak Rain, kok ada cowok keren begini pagi-pagi" jawil Enji kepada Rain yang menatap Elang bingung.
"Ngapain Lang pagi-pagi sudah kesini?" tanya Rain.
"Nganterin Tupperware" cengir Elang sambil menunjukkan kotak bewarna pink itu di tangan kanannya.
"Oh" sahut Rain yang membuat dua pegawainya bengong.
Ya ampun mbak Rain! Masa cuma Oh?
"Kalian pada ngapain?" tanya Elang penasaran.
"Ini lho mas bule, mbak Rain mau antar pesanan tapi mobilnya nggak cukup soalnya banyak barang-barangnya mbak Rain di dalam" jawab Sinta.
"Udah, aku antar saja. Mobilku kan besar" sahut Elang yang lalu membuka bagasi Range Rover nya yang luas.
"Udah mbak, sama mas Bule ajah antarnya. Nanti mbak Tami panik lagi, pula ini sudah mau jam sepuluh." Sinta mengompori Rain.
Rain melirik jam tangannya. Ternyata sudah hampir jam sepuluh.
"Ya udah, masuk-masukkan dosnya Sin, Ji. Mbak mau ambil tas dulu." Sinta dan Enji langsung masuk ke toko dan memasukkan dus-dus berisi cupcake ke bagasi Range Rover milik Elang.
"Kamu mau kemana Rain?" tanya Elang hampir memegang tangannya lagi.
"Ambil tas bentar, kan tadi aku sudah bilang" jawab Rain. Elang tersenyum kikuk.
Elang, elang! Kamu kok jadi begok sih!
Rain pun sudah keluar dari toko dan semua dus cupcake berjejer manis di bagasi Range Rover.
"Tini, Sinta, Enji, mbak anter ke mbak Tami dulu ya. Kalau ada kendala, telpon Mbak." Rain pun bergegas masuk ke dalam Range Rover hitam itu dimana Elang sudah menunggunya.
Ketiga pegawai Rain hanya menatap mobil itu pergi.
"Ya Allah gantengnya! Kok mbak Rain nggak bilang punya teman cakep gitu?" seru Tini.
"Mbak Rain udah kenyang lihat cogan, Tin. Nggak lihat apa saudara-saudara sepupunya cogan semua?" sahut Enji.
"Tahu darimana Ji?" tanya Sinta.
Enji membuka akun Instagram milik Rain yang di private tapi semua pegawainya dan dirinya saling follow.
"Nih! Ada fotonya Eiji Reeves menikah dengan Ayame Agasa dan semua saudara sepupunya kumpul jadi satu. Kalian apa nggak lihat mbak Rain di tag sama Eiji?"
"Kan kita nggak sempat buka hp semalam. Lagian fotonya juga baru nongol kan?" sahut Sinta.
"Soalnya ini foto resmi dari keluarga mbak Rain."
"Keluarga sultan memang beda. Ya ampun saudaranya nggak ada yang jelek-jelek. Ada yang jomblo nggak yaaaa" kekeh Tini.
"Ngarep!"
"Eh, B aja gaeesss!" sahut Tini sambil tertawa.
***
Rain tiba-tiba tersenyum dan nyaris tertawa kalau tidak ditahan oleh tangannya. Elang yang sedang menyetir, meliriknya dari balik kacamata hitamnya.
"Apa yang lucu Rain?" tanya Elang penasaran.
"Nggak papa" sahut Rain dengan masih menahan tawa.
"Kalau nggak ada yang lucu, kenapa kamu pengen tertawa?"
Rain akhirnya tidak tahan lalu dia tertawa keras.
"Maaf, maaf. Aku cuma geli. Kita mengantarkan cupcake yang harganya tidak ada 0,1% dari mobilmu, Lang" gelak Rain.
Elang melongo. "Hah? Maksudnya?"
"Kita itu mengantarkan cupcake dengan Range Rover. Ya ampun, pengantaran yang mahal" kekeh Rain.
Elang baru sadar dan akhirnya ikut tertawa.
"Sekali-sekali Rain, cupcake naik kelas" kekeh Elang.
"Ya ampun koplak banget" sahut Rain masih dengan tertawa tanpa menyadari ada air mata di sudut matanya. Elang melihat itu dan jarinya terulur menghapus air mata yang berada disana.
Rain membeku ketika Elang mengusap sudut matanya.
"Ada airmata di sudut matamu" ucap Elang.
"Oh".
Elang menoleh ke arah Rain dan tersenyum manis.
***
Yuhuuu Up Pagi Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
benar kamu Sinta, MasyaAllah gantengnya jodoh orang 😅
2024-08-04
1
Asngadah Baruharjo
wadidawwww, Eneng meleleh baaang🤣🤣🤣
2023-11-06
1
nobita
yuhuiii... meleleh hatiku bang Elang... lihat sikapmu pd Rain...
2023-07-27
1