Cinta Seorang Pelakor

Cinta Seorang Pelakor

cinta seorang pelakor

Nindi nama ku,.!aku terlahir dari keluarga miskin yang hidup serba kekurangan,aku anak sulung dari 4 bersaudara.bekerja di sebuah kafe membuatku selalu pulang larut malam.walau orang - orang disekitar rumahku selalu meremehkan pekerjaan ku apa boleh buat karna aku yang menompang hidup adik- adik dan ibu ku bisa dibilang tulang punggung dalam keluarga.ayah tidak bertanggung jawab setiap pulang selalu bau alkohol..pemabuk berat.

"santi...santi...bukakan pintu sayang"ayah berteriak sambil menggedor pintu."pasti ayah minum alkohol lagi bu" ucap adik laki- laki ku yang no 2.ibu hanya terdiam tidak membalas ucapan adikku," bukakan saja pintunya biarkan ayah masuk dan beristirahat"mungkin karna ibu sudah lelah bertengkar dengan ayah, apabila bertengkar pun tidak dapat merubah keadaan.

adik ku yang no 2 sekolah SMA, yang no 3 SMP,yang no 4 SD, itu yang membuatku berputar otak dan mencari cara bagaimana memenuhi kebutuhan mereka.walau sudah pulang larut malam tidak cukup untuk memenuhi kehidupan kami. padahal ibu sudah susah payah bekerja sebagai kuli nyuci.

aku harus kerja lembur setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sekeluarga.suatu ketika datang lah tamu kafe seorang laki - laki mata keranjang iya adalah tamu yang spesial di kafe ini.ia ingin ditemani Nindi malam ini,"Nin itu lekong pengen ditemenin lu tu, cuma minum aj ko, klo lo pinter ngerayu lo pasti pulang bawa uang banyak malam ini,ktanya lo butuh duit buat bayar SSP adik-adik lo kan ,udah kerjain tuh"ucap Pinkan,,sambil menghela nafas panjang Nindi pun berjalan kearah lekong tersebut.

akhirnya Nindi selesai nemenin laki-laki paru baya itu." lu bilang gw cuma nemenin dia minum,gila lu"tawa Nindi sambil marah kepada Pinkan teman senasip Nindi "ha..ha..ha..dipegang-pegang dikit,dicium wajar lah tp enak kan lo dapet duit malam ini kalo nungguin gajian kan masi lama.

tok..tok..tok.."ibu Nindi pulang"ibu membukakan pintu untuk Nindi."kamu pulang larut malam Nak"tanya ibu agak sedikit cemas"iya bu ada lembur dikit tadi.bu aku ada sedikit uang untuk adik bayar SPP"Nindi menyerahkan uang tersebut kepada ibu."uang dari mana ini nak kan kamu belum gajian" tanya ibu dengan heran "Aku pinjam uang pinkan dulu bu gajian nanti ku bayar.

sambil menghela nafas Nindi masih membayangkan apa yang ia lakukan tadi.selama setahun bekerja di kafe ia belum pernah melakukan kenakalan seperti itu.rasanya ingin kluar dari pekerjaan tersebut tapi bagaimana mungkin sementara aku masih butuh pekerjaan itu,pikir Nindi sambil termenung dalam sepi.akhirnya Nindi tertidur lelap.

matahari menyorot mata Nindi yang masih terpejam menikmati tidur yang sedikit dalam lelah,adik-adik sudah sibuk berangkat sekolah sementara Nindi baru bangun"ibu sengaja tidak membangunkan mu karena melihat mu tertidur lelap sekali"ucap ibu"iya kemarin banyak kerjaan dikafe bu" sambil menguap Nindi pergi kedapur mengambil makan dan minum.."perut ku lapar,! bu hari ini aku libur,habis makan mau tidur lagi ya bu maaf hari ini aku ga bisa bantu ibu mencuci"senyum Nindi dengan tatapan manis" iya ga papa nak trimakasi kamu udah mau bantuin ibu bayar SPP adikmu,"ucap ibu dengan tulus"aku kan udah gede bu jadi wajib ngebantu ibu"cengir Nindi.

pagi pun berlalu Nindi masih menikmati hari liburnya dirumah walaupun hanya sekedar santai-santai saja."Nin mandi dulu udah siang"ibu memanggil Nindi untuk mandi.Nindi pun pergi untuk mandi melihat tidak ada sabun,pasta gigi,sampo,akhirnya Nindi pergi kewarung sejenak.ketika diwarung Nindi mendengar gunjingan ibu-ibu yang menuding Nindi sebagai pelakor.,tapi Nindi tidak mau ambil pusing.Nindi bergegas pulang dan mandi.

keesokan harinya kembali bekerja sibuk lagi dengan hiruk pikuk di kafe.Ayah Nindi datang ke kafe dengan membawa seorang perempuan yang ingin dipertemukan dengan pria kaya hidung belang.Nindi bersembunyi "Pinkan kalo ayah nyariin bilang aja gw ambil cuti ok"sambil bisik-bisik dengan Pinkan"siap"dengan mengacungkan jempol Pinkan pura-pura tidak tau dan kembali melanjutkan pekerjaan,Nindi bersembunyi karna takut ditawarkan/dijual dengan pria hidung belang oleh ayahnya.tubuh yang aduhai,kulit putih dan paras cantik yang membuat banyak laki- laki yang tergila-gila padanya.

Nindi pulang tidak larut malam baru keluar dari kafe ada yang menyapa" hai Nindi"pria tampan berpostur tinggi yang mengendarai mobil mewah menyapanya,"pulang bareng aku yu,"dengan tatapan sinis,baru kenal udah ngajak pulang bareng pikir Nindi,"tenang aku ga gigit ko perkenalkan aku Prasetio boleh panggil Pras atau Tio"aku pengunjung kafe yang sering memperhatikan mu,bisa dibilang penggemar mu"sambil tersenyum menatap Nindi."dasar pria hidung belang"gumam Nindi didalam hati.akhirnya Nindi mengiyakan ajakan Pras,mereka bercerita sepanjang jalan,

sampai dirumah,,Nindi tidak mengajak Pras mampir kerumah,Pras berpamitan dan langsung pulang. Pras sering melewati kafe Nindi sesekali Pras mampir ke kafe. karena keberadaan kafe cukup dekat dengan kantor Pras bekerja .Pras adalah pria beristri yang mengagumi paras cantik Nindi.tapi Nindi tidak mengetahui Pras telah beristri.mereka pun asik menjalani pertemanan.

keesokan harinya Pras mengajak Nindi jalan-jalan Pras membelanjakan Nindi barang-barang yang ia suka.karna Pras merasa nyaman dengan Nindi pras menyatakan cinta tanpa pikir panjang"Nin aku suka kamu, aku nyaman jalan sama kamu"kamu mau jadi pacar aku"karna Nindi merasa senang pada Pras hari ini Nindi pun menerimanya." kita jalanin aj ya"kata Nindi sambil tersenyum.

sepanjang hari Pras menghabiskan hari libur bersama Nindi,Pras pulang kerumah. istri pras bertanya "mas kamu dari mana ini kan hari libur,biasanya hari libur kamu ada durumah,"tanya istri Pras. mungkin Pras merasa kesepian karna rumah tangganya yang sudah 10 tahun blum juga dikarunikan seorang anak."cari kesenangan diluar lah dirumah mulu sepi,kamu kan sibuk sama ibu-ibu arisanmu"jawab Pras sinis.Istri Pras hanya terdiam saja."ga biasa-biasanya mas Pras keluar rumah pada hari libur"curiga istrinya akhirnya ia mengecek baju suaminya.baju Mas Pras bau farfum perempuan.

besoknya Aini istri Pras mulai menyelidiki glagat suaminya yang berbeda akhir-akhir ini.jam pulang kerja Pras .Aini sudah menunggu di tempat kerja Pras dengan bersembunyi Aini mengikuti Pras dari belakang.benar saja usai bekerja Pras tidak langsung pulang kerumah.Pras menunggu seseorang didepan kafe,tak berselang lama Nindi pun keluar dari kafe mereka janjian pergi ke Mol ada yang ingin dibeli Pras untuk Nindi.Aini masih menunggu saat yang tepat untuk membuktikan semua.

sampai di mol Pras menuju toko perhiasan."mas kenapa kamu mengajak ku kesini"tannya Nindi "ini hadiah untuk wanita istmewa ku"Nindi senang sekali hingga memeluk Pras.di saat yang bersamaan datang istri Pras"ohh

jadi ini yang kamu lakukan akhir-akhir ini mas"dasar pelakor kelakuan mu membuat para istri cemas"prak tangan Aini melayang ke pipi Nindi"Pras langsung menarik Aini kembali ke mobil.Nindi menunduk malu sambil menangis ia berlari pergi meninggalkan mol tempat yang tidak membuatnya nyaman pada hari ini.

Nindi tidak langsung pulang,ia duduk ditaman sambil menangis.ia tidak ingin pulang dalam keadaan menangis pikirnya pasti ibu sedih kalo melihat aku menangis.sesekali Nindi mengusap air matanya "buat apa aku menangis aku tidak jadi pelakor pun,orang-orang banyak yang menyebut ku pelakor.berfikir seperti itu membuat Nindi berhenti dalam tangis.ia pun mengusap air matanya dan bergegas pulang.

keesokan harinya Nindi kembali bekerja dan harus melupakan kejadian kemarin,karna masih ada yang harus aku hidupi,"aku harus tegar,keluarga ku harus jadi penyemangat ku"ucap Nindi.sore itu Pras datang kembali ke kafe," untuk apa kau kesini bukankah sudah jelas semua,aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, perbuatanmu sudah cukup membuatku malu kemarin"ucap Nindi marah."Nin maafkan aku,kemarin aku bertengkar hebat dengan istri ku,aku memang sudah tidak menyukainya,dia tidak bisa memberikan ku keturunan,"itu bukan suatu alasan yang tepat untuk kamu berselingkuh.Nindi meninggalkan pras.

masalah dengan Pras sudah selesai,Pras tidak lagi mengejar-ngejar ku,istri Pras hamil anak pertamanya,Nindi pun melajutkan hidupnya dengan tenang tanpa teror.Ayah Nindi tidak pulang selama satu minggu hari ini Nindi pulang kerja agak cepat untuk mencari keberadaan ayah, Nindi pergi bersama adiknya,awal pencarian Nindi mencari di tempat teman ayah yang biasa ditumpangi ayah tidur kalau ayah tidak pulang kerumah,tp teman ayah tidak mengetahui kbradaan ayah.

Nindi dan keluarga mulai glisah tentang keberadaan ayah yang ta tau dimana,kesokan harinya,teman ayah memberi kabar ayah berada dipenjara karna kasus pencurian rumah kosong dalam keadaan mabuk.ibu pun menangis mendengar keadaan ayah,kami bergegas ketempat ayah sekarang,ayah sakit dipenjara ibu menangis ketika menjenguk ayah.

"Santi...aku titip anak-anak,maaf kan aku yang tak bisa menjadi seorang ayah yang baik,ayah berpesan jadi lah anak-anak yang memiliki derajat yang baik,"kami semua menangis,ayah belum pernah berpesan seperti ini,dengan menangis tersedu-seduh kami pulang meninggalkan ayah sendirian."ayah kami pulang dulu besok Nindi kesini lagi untuk menjenguk ayah,besok Nindi gajian yah nanti Nindi bawa makanan kesukaan ayah.sambil tersenyum Nindi meninggalkan ayah.

sebelum berangkat bekerja Nindi dan ibu menyempatkan diri untuk menjenguk ayah kembali dengan membawakan nasi bakar dan martabak telor kesukaan ayah,ayah makan dengan lahap disuapin ibu" sehat-sehat ya yah disini biar ayah cepat pulang"biar kita bisa kumpul kembali,.

Nindi pun kembali bekerja,memaksakan diri untuk nyaman dengan pekerjaanya,karna kebutuhan yang terus meningkat,tak berselang lama Nindi mendapat kabar dari teman ayah bahwa ayak kritis dan dibawa kerumah sakit khusus tahanan,Nindi,ibu dan adik-adiknya segera bergegas kerumah sakit dimana ayah berada sekarang,hati bercampur haru entah apa yang ada dalam pikiran ku,aku gundah, gelisa,takut,ibu hanya bisa menangis,.

setelah sampai dirumah sakit aku dapat kabar ayah meninggal,kaki ku lemas badan ku gemetar,aku menangis sejadi-jadinya,"Ayah...teriak Nindi,jangan tinggalkan Nindi yah, Nindi mohon bangun yah,,,ayah,,yah"sekuat tenaga Nindi membangunkan ayahnya,itu semua percuma ayah telah tiada Nindi hanya bisa berpasrah menyerahkan semua pada sang pencipta,adik Nindi memeluk Nindi sambil menangis aku harus sabar,aku harus tegar dan menghentikan tangisku.

ibu terus memeluk aku dan adik- adik ku ayah selesai dimakamkan meski ayah pernah meniggalkan kesan tidak baik kepada kami tp ayah tetap sosok yang perah mengisi kebahagian kami diwaktu kami kecil. banyak cerita indah bersama ayah.

dipagi itu,, dengan mata yang masih sembab Nindi sudah harus kembali bekerja untuk melanjutkan hidupnya kembali.Pinkan memeluk Nindi dengan pelukan hangat yang menenangkan,"sabar ya lo harus tegar,ga boleh cengeng"Pinkan lah sahabat terbaik yang selalu setia mendengar curhatan Nindi,.

setelah lelah menyelimuti badan Nindi usai bekerja,Nindi istirahat dirumah,masih terasa hening suasana rumah,.tawa,sendau-gurau dan kecerian adik-adikku blum terlihat,kami masih merasa kehilangan seorang ayah,hari semakin berganti,

akhirnya adik ku yang nomor 2,Tito namanya,hari ini Tito merayakan kelulusan di sekolahnya aku senang Tito dapat nilai terbaik disekolah perusahaan-perusahaan besar sudah menunggunya,ia tidak perlu lagi repot mencari pekerjaan.Tito diterima bekerja di pabrik besar.,Tito ingin mengejar impiannya menjadi pengusaha,ia melanjutkan kuliahnya di sebuah universitas."doa'in Tito ya bu,biar tito menggapai cita-cita Tito,biar bisa mengangkat derajat keluarga."sambil mengelus kepala Tito,"iya nak ibu selalu mendoakan kalian semua biar jadi orang yang bermartabat seperti ayah mu pesan kemarin".

Episodes
Episodes

Updated 56 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!